NovelToon NovelToon
Nafkah 20 Juta Sehari

Nafkah 20 Juta Sehari

Status: tamat
Genre:Nikahmuda / Beda Usia / Dijodohkan Orang Tua / Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.8
Nama Author: Alisha Chanel

Shana Azizah terpaksa bekerja paruh waktu di sela-sela kuliahnya, orang tuanya terlilit hutang ratusan juta di bank dan terancam mengalami kebangkrutan.

Agar terbebas dari jeratan hutang, orang tua Shana terpaksa menjodohkan Shana dengan anak seorang pengusaha sukses yang usianya 10 tahun lebih tua dari Shana.


Shana mau menerima perjodohan tersebut dengan satu syarat, calon suaminya nanti harus bersedia menafkahi dirinya sebesar 20 juta sehari.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alisha Chanel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bahagia dan Pilu

"Sayang.. ini teh manisnya"

Senyum Alvin yang lebar mendadak meremang kala melihat Shana sudah terlelap dalam mimpi indahnya.

Menunggu Alvin yang begitu lama hanya sekedar untuk membuatkannya secangkir teh manis saja, membuat wanita itu jadi mengantuk dan akhirnya ketiduran.

Alvin menatap nanar secangkir teh manis yang masih ada di tangannya. Ini kali pertama dalam hidup seorang Alvin Bagaskara membuat teh manis dengan tangannya sendiri. Butuh usaha keras untuk membuat secangkir teh manis itu, bahkan Alvin nyaris mendapat pukulan dari Ajeng dan Lala karna sempat dikira maling.

Glek. Glek. Glek.

Alvin menenggak teh manis yang masih sedikit panas itu dengan kesal hingga habis tak bersisa.

Pria itu tak tega jika harus membangunkan istrinya yang kini sudah terlelap, jadi Ia sendirilah yang meminumnya.

"Huhf...merepotkan saja"

Dengan lekat Alvin memandangi wajah Shana yang terlihat pucat, tak berseri seperti biasanya. Membenarkan selimut wanita itu yang sedikit berantakan. Sebelum akhirnya Ia merebahkan tubuhnya di samping sang istri.

***

***

Hoek. Hoek. Hoek

Hari masih nampak gelap, Alvin mengerjapkan matanya karna mendengar suara gaduh dari arah kamar mandi, pria bertubuh tegap itu tak melihat sosok Shana berada di sisi lain tempat tidurnya.

Sudah dapat dipastikan suara gaduh di kamar mandi itu bersumber dari istrinya sendiri.

"Sayang, kamu kenapa?"

Tanya Alvin dengan suara paraunya, kali ini Shana tidak mengunci pintu kamar mandi. Hingga Alvin bisa langsung masuk ke dalam menghampiri Shana yang sudah nampak lemas.

"Gak tahu Mas, aku mual banget nih. kepala aku juga pusing"

Pagi harinya Shana kembali merasa mual dan kembali memuntahkan isi perutnya. Namun hanya angin saja yang keluar kali ini karna perut Shana memang masih kosong.

"Kita ke dokter aja ya sayang?" Ucap Alvin sembari mengelus lembut punggung sang Istri.

"Gak usah Mas, kayaknya cuma masuk angin biasa. Nanti juga sembuh"

Alvin membopong Shana kembali ke tempat tidurnya, Shana tersenyum tipis karna merasa begitu di perhatikan oleh pria yang selalu bersikap dingin kepadanya beberapa hari terakhir ini.

"Ya udah Mas bikinin teh manis lagi ya buat kamu. Tadi malem kamu minta teh maniskan, tapi pas Mas dateng kamunya udah tidur"

"Hehe, Maaf Mas"

Shana mengangguk pelan sembari tersenyum. Menatap punggung sang suami yang berjalan semakin menjauh sampai akhirnya menghilang dari balik pintu.

Tak sampai lima menit Alvin sudah kembali ke kamar dengan secangkir teh manis hangat di tangannya.

Di dapur ada Ajeng dan Lala yang sedang sibuk memasak untuk sarapan, jadi Lala yang membuatkan teh manis yang Alvin minta dalam sekejap. Kedua wanita itu tidak mengijinkan Alvin menyentuh apapun lagi di area dapur.

"Ini teh manisnya, ayo diminum dulu sayang"

Ucap Alvin sembari menyodorkan secangkir teh manis ke arah istrinya yang sedang terduduk manis di pembaringan.

"Makasih ya Mas"

Shana menyambutnya dengan perasaan berbunga.

Glek. Glek.

Baru minum dua tegukan saja Shana kembali merasa mual dan ingin kembali memuntahkan isi perutnya ke kamar mandi.

Alvin mulai panik dan tidak tahu harus berbuat apa lagi, hingga tanpa sadar Ia langsung menghubungi Angga kakak sepupunya yang berprofesi sebagai dokter gigi untuk datang ke rumah Oma.

***

***

"Kok, lo gak ngabarin Vin kalau datang kesini? Kapan kalian datang?"

Tanya Angga yang baru saja memasuki rumah Oma, setelah mendapat telepon dari sepupunya itu Angga langsung meluncur ke kediaman Oma putri walaupun hari masih sedikit gelap.

Deru suara mobil milik Angga membuat Alvin tahu akan kedatangan kakak sepupunya, jadi Alvin berinisiatif untuk langsung menjemput pria yang selisih usia beberapa bulan saja darinya itu.

"Baru kemarin, lo langsung ke kamar aja ya. Shana udah lemes banget, gue bingung harus gimana"

"Ok. Lo tenang dulu ya, gak usah panik"

Alvin dan Angga berjalan beriringan dengan tergesa menuju kamar Shana.

Kehadiran Angga di pagi buta membuat Ajeng jadi penasaran, wanita paruh baya itupun mengikuti anak dan keponakannya dari belakang.

"Sepertinya, Shana sedang hamil. Tapi untuk lebih memastikannya lagi. Kalian cek ke dokter kandungan aja ya"

Setelah melakukan serangkaian pemeriksaan, Angga dengan yakin mengatakan hal itu. Walaupun Angga dokter spesialis gigi, tapi sedikit banyak Angga paham tentang perihal kehamilan.

"Wah yang bener lo? Bentar lagi gue jadi ayah dong?"

Ucap Alvin sumringah, cairan bening lolos begitu saja dari sudut matanya karna terlalu terharu mendengar apa yang di ucapkan Angga.

Sedangkan Shana masih tertidur lelap jadi tak ikut mendengar kabar bahagia itu, tenaga gadis itu terkuras habis karna mual dan pusing yang menderanya. Hingga Ia kembali tertidur padahal sinar sang mentari mulai menyongsong di upuk timur.

"Iya, tapi sebaiknya kalian periksa langsung ke dokter kandungan untuk lebih memastikan. Kondisi Shana juga sangat lemah, dia butuh penanganan segera di rumah sakit supaya gak dehidrasi"

Walaupun Angga sangat yakin dengan hasil diagnosisnya, namun Pria sebaya Alvin itu tetap menyarankan agar Shana tetap di periksa oleh ahlinya.

"Wah, selamat ya Vin, Tante ikut seneng dengernya"

Ajeng yang dari tadi hanya mengamati di ambang pintu, kini ikut masuk ke dalam kamar yang memiliki ukuran cukup luas itu, Walaupun tak sebesar kamar Alvin di rumahnya. Senyum bahagia nampak jelas dari wanita paruh baya itu.

"Iya, makasih Tante"

Alvin mengulas senyum bahagianya, Ia pandangi wajah pucat milik istrinya yang kini masih terkulai lemas. Menciumi wajah pucat itu secara bertubi-tubi.

"Aduh, kenapa sih Mas. Aku lagi lemes kamu jangan macem-macem dulu"

Racau Shana dalam tidurnya. Gadis itu bahkan tak menyadari siapa saja yang ada di kamar mereka sekarang.

Ada rasa bahagia sekaligus pilu yang mendera hati Alvin saat ini, Bahagia karna sebentar lagi dirinya akan menjadi seorang ayah dan pilu karna melihat kondisi kesehatan Shana saat ini.

1
Henny Permana
shanaaaa nanya dong ama readers...itu siapa...kita aja udah di kasih tau ama kaka thor🤭🤭🤭
Dewi
Jangan-jangan Emily sudah kembali
Dewi
Gelo sia teh! Malah nyalahin orang lain padahal kamu yang selingkuh dari Alvin🤯
Ibupersit
mampus lo
Ibupersit
🤣🤣🤣🤣
Dewi
Semoga Emily dan Arjuna segera ditemukan
Dewi
Sebenarnya Emily anak yang cerdas dan sayang sama adiknya. Cuma sedikit manja aja
Dewi
Itu pasti bagian dari rencana Alice untuk balas dendam
Dewi
Ternyata bu Tia anak buah Alice
Dewi
Saiko si Alice
Dewi
Kamu gak boleh ganggu mommy dan daddymu Emily, mereka akan dinas malam😂
Dewi
Ngakak aku thor 🤣
Dewi
Shana ibu yang cerdas 👍
Ibupersit
jgn sampe ulat bulu itu ngrayu alvin
Dewi
Wow Emely udah gede aja nih
Dewi
Alvin baiknya sama pawangnga doang, kalau sama orang lain tetep galak😂
Dewi
Nasib si rizky ibarat sudah jatuh tertimpa tangga pula
Dewi
Rizky dapat karma atas perbuatannya sama shaira
Dewi
Mimpi kali ye
Dewi
Sabar ya Alvin, jangan rebutan sama bayi😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!