NovelToon NovelToon
Nafkah 20 Juta Sehari

Nafkah 20 Juta Sehari

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:186.6k
Nilai: 5
Nama Author: Alisha Chanel

Shana Azizah terpaksa bekerja paruh waktu di sela-sela kuliahnya, orang tuanya terlilit hutang ratusan juta di bank dan terancam mengalami kebangkrutan.

agar terhindar dari jeratan hutang, orang tua Shana menjodohkan Shana dengan anak seorang pengusaha sukses yang 10 tahun lebih tua darinya.


Shana mau menerima perjodohan itu jika calon suaminya nanti bersedia menafkahi Shana sebesar 20 juta sehari.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alisha Chanel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bahagia dan Pilu

"Sayang.. ini teh manisnya"

Senyum Alvin yang lebar mendadak meremang kala melihat Shana sudah terlelap dalam mimpi indahnya.

Menunggu Alvin yang begitu lama hanya sekedar untuk membuatkannya secangkir teh manis saja, membuat gadis itu jadi mengantuk dan akhirnya ketiduran.

Alvin menatap nanar secangkir teh manis yang masih ada di tangannya. Ini kali pertama dalam hidup seorang Alvin Bagaskara membuat teh manis dengan tangannya sendiri. Butuh usaha keras untuk membuat secangkir teh manis itu, bahkan Alvin nyaris mendapat pukulan dari Ajeng dan Lala karna sempat dikira maling.

Glek. Glek. Glek.

Alvin menenggak teh manis yang masih sedikit panas itu dengan kesal hingga habis tak bersisa.

Pria itu tak tega jika harus membangunkan istrinya yang kini sudah terlelap, jadi Ia sendirilah yang meminumnya.

"Huhf...merepotkan saja"

Dengan lekat Alvin memandangi wajah Shana yang terlihat pucat, tak berseri seperti biasanya. Membenarkan selimut gadis itu yang sedikit berantakan. Sebelum akhirnya Ia merebahkan tubuhnya di samping sang istri.

***

***

Hoek. Hoek. Hoek

Hari masih nampak gelap, Alvin mengerjapkan matanya karna mendengar suara gaduh dari arah kamar mandi, pria bertubuh tegap itu tak melihat sosok Shana berada di sisi lain tempat tidurnya.

Sudah dapat dipastikan suara gaduh di kamar mandi itu bersumber dari istrinya sendiri.

"Sayang, kamu kenapa?"

Tanya Alvin dengan suara paraunya, kali ini Shana tidak mengunci pintu kamar mandi. Hingga Alvin bisa langsung masuk ke dalam menghampiri Shana yang sudah nampak lemas.

"Gak tahu Mas, aku mual banget nih. kepala aku juga pusing"

Pagi harinya Shana kembali merasa mual dan kembali memuntahkan isi perutnya. Namun hanya angin saja yang keluar kali ini karna perut Shana memang masih kosong.

"Kita ke dokter aja ya sayang?" Ucap Alvin sembari mengelus lembut punggung sang Istri.

"Gak usah Mas, kayaknya cuma masuk angin biasa. Nanti juga sembuh"

Alvin membopong Shana kembali ke tempat tidurnya, Shana tersenyum tipis karna merasa begitu di perhatikan oleh pria yang selalu bersikap dingin kepadanya beberapa hari terakhir ini.

"Ya udah Mas bikinin teh manis lagi ya buat kamu. Tadi malem kamu minta teh maniskan, tapi pas Mas dateng kamunya udah tidur"

"Hehe, Maaf Mas"

Shana mengangguk pelan sembari tersenyum. Menatap punggung sang suami yang berjalan semakin menjauh sampai akhirnya menghilang dari balik pintu.

Tak sampai lima menit Alvin sudah kembali ke kamar dengan secangkir teh manis hangat di tangannya.

Di dapur ada Ajeng dan Lala yang sedang sibuk memasak untuk sarapan, jadi Lala yang membuatkan teh manis yang Alvin minta dalam sekejap. Kedua wanita itu tidak mengijinkan Alvin menyentuh apapun lagi di area dapur.

"Ini teh manisnya, ayo diminum dulu sayang"

Ucap Alvin sembari menyodorkan secangkir teh manis ke arah istrinya yang sedak terduduk manis di pembaringan.

"Makasih ya Mas"

Shana menyambutnya dengan perasaan berbunga.

Glek. Glek.

Baru minum dua tegukan saja Shana kembali merasa mual dan ingin kembali memuntahkan isi perutnya ke kamar mandi.

Alvin mulai panik dan tidak tahu harus berbuat apa lagi, hingga tanpa sadar Ia langsung menghubungi Angga kakak sepupunya yang berprofesi sebagai dokter gigi untuk datang ke rumah Oma.

***

***

"Kok, lo gak ngabarin Vin kalau datang kesini? Kapan kalian datang?"

Tanya Angga yang baru saja memasuki rumah Oma, setelah mendapat telepon dari sepupunya itu Angga langsung meluncur ke kediaman Oma putri walaupun hari masih sedikit gelap.

Deru suara mobil milik Angga membuat Alvin tahu akan kedatangan kakak sepupunya, jadi Alvin berinisiatif untuk langsung menjemput pria yang selisih usia beberapa bulan saja darinya itu.

"Baru kemarin, lo langsung ke kamar aja ya. Shana udah lemes banget, gue bingung harus gimana"

"Ok. Lo tenang dulu ya, gak usah panik"

Alvin dan Angga berjalan beriringan dengan tergesa menuju kamar Shana.

Kehadiran Angga di pagi buta membuat Ajeng jadi penasaran, wanita paruh baya itupun mengikuti anak dan keponakannya dari belakang.

"Sepertinya, Shana sedang hamil. Tapi untuk lebih memastikannya lagi. Kalian cek ke dokter kandungan aja ya"

Setelah melakukan serangkaian pemeriksaan, Angga dengan yakin mengatakan hal itu. Walaupun Angga dokter spesialis gigi, tapi sedikit banyak Angga paham tentang perihal kehamilan.

"Wah yang bener lo? Bentar lagi gue jadi ayah dong?"

Ucap Alvin berbinar, cairan bening lolos begitu saja dari sudut matanya karna terlalu terharu mendengar apa yang di ucapkan Angga.

Sedangkan Shana masih tertidur lelap jadi tak ikut mendengar kabar bahagia itu, tenaga gadis itu terkuras habis karna mual dan pusing yang menderanya. Hingga Ia kembali tertidur padahal sinar sang mentari mulai menyongsong di upuk timur.

"Iya, tapi sebaiknya kalian periksa langsung ke dokter kandungan untuk lebih memastikan. Kondisi Shana juga sangat lemah, dia butuh penanganan segera di rumah sakit supaya gak dehidrasi"

Walaupun Angga sangat yakin dengan hasil diagnosisnya, namun Pria sebaya Alvin itu tetap menyarankan agar Shana tetap di periksa pada ahlinya.

"Wah, selamat ya Vin, Tante ikut seneng dengernya"

Ajeng yang dari tadi hanya mengamati di ambang pintu, kini ikut masuk ke dalam kamar yang memiliki ukuran cukup luas itu, Walaupun tak sebesar kamar Alvin di rumahnya. Senyum bahagia nampak jelas dari wanita paruh baya itu.

"Iya, makasih Tante"

Alvin mengulas senyum bahagianya, Ia pandangi wajah pucat milik istrinya yang kini masih terkulai lemas. Menciumi wajah pucat itu secara bertubi-tubi.

"Aduh, kenapa sih Mas. Aku lagi lemes kamu jangan macem-macem dulu"

Racau Shana dalam tidurnya. Gadis itu bahkan tak menyadari siapa saja yang ada di kamar mereka sekarang.

Ada rasa bahagia sekaligus pilu yang mendera hati Alvin saat ini, Bahagia karna sebentar lagi dirinya akan menjadi seorang ayah dan pilu karna melihat kondisi kesehatan Shana saat ini.

1
thor
kemunculan benih" cinta
De Nur
semoga bisa menulis seoerti kakak ☺️
Cantika
waduh malam pertamanya di skip
Cantika
mau satu suami kayak Alvin
Cantika
merasa tersindir ya Vin, jadi panik gitu 😂
Cantika
si Alvin ini to the point banget, basa-basi dulu kek 😂
Cantika
ada dicuekin, gak ada dicariin 🤭
Cantika
Semangat Shana buat Alvin bucin sama kamu
Cantika
cemburu ni yee 😂
Cantika
😂😂😂
Cantika
Shana terjebak dalam omongannya sendiri 😂
Cantika
seru
Cantika
Lanjut
Wy Ky
ok
Ismalinda
Luar biasa
Alisha Chanel: Terima kasih 🥰
total 1 replies
eva Sekayu123
si Alice dapet karma gk ya
eva Sekayu123
thoor kasi Rizky azab udah sia in shahira jgn enak enak aja liburan
eva Sekayu123
mati tersambar petir ngakak
eva Sekayu123
Thor sanaz jgn keseringan ginep lama2 kasian kan Alvin
eva Sekayu123
jangan di biasain deh kasian sanaz nya pak bu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!