Jeffrey Roderick, seorang aktor tampan dengan segudang prestasi yang diraihnya, namun banyak berita miring yang melingkupi namanya. Dari mulai skandal gay dan berita perselingkuhan semua itu tak luput dari namanya. Hingga sebuah ide terbit di otaknya, saat dia melihat Mytha sahabat dari orang yang dicintainya.
“Jadilah pacarku selama tiga bulan dan kau akan mendapat bayaran untuk itu.” Jeff.
–
“Dia wanita kuno yang ketinggalan jaman.” Jeff.
“Cih, laki-laki dengan makeup tebal, apa bagusnya.” Mytha.
Sekuel dari novel "Terpaksa Menikahi Pria Belok" disarankan untuk membaca novel itu terlebih dahulu agar memahami isi cerita.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Whidie Arista, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 22 - Di atas atau di bawah?
“Bagaimana tugas yang ku berikan padamu?” Tanya Jeff selepas makan malam.
“Alex sudah bisa bersekolah besok, dia bilang dia ingin tinggal di asrama, bagaimana menurutmu?” tanya Mytha.
“Aku tidak masalah, biarkan saja kita akan memantaunya dari jauh.” Sahut Jeff.
“Baguslah kalau begitu, aku akan bilang padanya nanti.” Ucap Mytha sambil tersenyum.
Jeff terdiam, sepersekian detik dia menatap wajah Mytha, aneh kenapa akhir-akhir ini dia selalu betah berlama-lama memandangi wajah wanita di depannya itu, padahal dia bukan siapa-siapa bagi Jeff.
“Mytha,” panggilnya.
Hem? Mytha menoleh dengan tatapan penuh tanya.
“Bagaimana menurutmu dengan pria gay?”
“Menurutku ya terserah mereka saja, hidup-hidup mereka toh kita hidup di jalan masing-masing. Asalkan jangan saling mengusik,” sahut Mytha enteng.
“Kalau aku? Aku juga mantan gay kan, apa kau tidak merasa risih denganku?” tanyanya lagi.
Mytha tertawa pelan, “Kenapa aku harus merasa risih denganmu, kau ada-ada saja.” tepis Mytha.
“Tapi,” Mytha menjeda ucapannya, “aku penasaran dengan satu hal, apa kau benar-benar seorang gay, jadi itumu tidak bangun pada wanita?” tanyanya serius.
Jeff melipat tangan di dada, “kalau kau penasaran kau bisa mencobanya sendiri,” goda Jeff.
Mytha mengernyit sambil mundur satu langkah, “aku hanya bertanya kau tinggal jawab ya, atau tidak.” keluhnya.
“Jawabannya iya juga tidak,” sahutnya.
“Cih, yang benar saja. Tapi, apa kau yang di atas atau kau yang di bawah?” tanya Mytha semakin berani.
“Rahasia. Kenapa aku harus bilang padamu, kau terlalu banyak ingin tahu,” keluhnya sambil berlalu.
“Ck, ya sudahlah kalau tidak mau menjawab, aku juga tidak akan memaksa.” ujarnya.
Hari berganti, Mytha sudah kembali pada rutinitasnya, datang ke kantor bersama Jeff sebagai asistennya.
“Hay, kau Mia kan Asisten barunya Jeff?” sapa seorang karyawan pria.
“Iya, saya Mia,” sahut Mytha mengiakan.
“Kau Adiknya Kak Cecil ya? Tapi kenapa wajah kalian tidak mirip?” ucapnya lagi.
‘Ini orang kenapa sih kepo banget, mana terus ngikutin aku lagi. Jangan-jangan dia paparazi yang lagi nyamar lagi,' batin Mytha.
Dia berusaha mempercepat langkahnya menuju kantor Jeff. Dan sialnya pria itu pun terus mengikutinya, membuat Mytha kesal di buatnya.
Mytha menghentikan langkahnya, kemudian berbalik menghadap Pria itu, “Kenapa kau terus mengikutiku?”
“Ruangan kita searah, aku tidak mengikutimu,” Sahutnya enteng.
“Maaf kalau begitu aku sudah salah faham terhadapmu, aku pergi dulu,” Mytha memutus percakapan dan langsung pergi dengan cepat meninggalkan pria itu.
Mytha berdecak pelan, syukurlah sepertinya dia hanya salah faham terhadap laki-laki itu. Mytha kembali ke ruangan Jeff dengan setumpuk agenda kegiatan Jeff yang telah di susun oleh Cecilia.
“Kemana kita hari ini?” tanya Jeff.
“Jadwal hari ini adalah syuting Iklan dan pasangnmu adalah,” Mytha membulatkan matanya, “Dewi Yara,” ucapnya.
“Ck, kenapa harus wanita itu, aku benar-benar tidak suka dia. Dia wanita munafik yang mengaku sebagai Dewi, Dewi dari mananya coba,” keluh Jeff.
“Mytha, dia suka mencari masalah. Lebih baik kau hindari dia saat kalian bertemu, aku tidak tahu orang seperti apa yang ada di belakangnya, dia bersikap arogan seperti itu pasti karena ada penyokong.” ucap Jeff.
Mytha hanya diam tak menyahut, kata-kata Jeff sepertinya sudah terlambat karena Mytha sudah terlanjur terlibat masalah dengan gadis bernama Yara tersebut.
Pintu pun terbuka, ternyata Cecilia yang masuk.
“Jeff, kita berangkat ke lokasi syuting iklan, Mytha bawa semua perlengkapan Jeff. Aku tunggu di bawah.” ucapnya yang langsung di angguki oleh Mytha.
Mereka sampai di lokasi syuting, Yara dan antek-anteknya sudah berada di sana lebih dulu, dia tampak mengobrol akrab dengan sutradara. Begitulah dia di mata umum, wanita berhati malaikat dengan sikap ramah dan sopan nya, hanya segelintir orang yang tahu sifat aslinya seperti apa.
‘Cih, mukanya palsu sekali. Syukurlah Jeff tidak suka dia.’
Yara menoleh, matanya bertemu dengan Mytha, dia tersenyum menyeringai. Mytha merasakan hawa dingin di tengkuknya, entahlah ada semacam perasaan tak enak yang muncul saat tatapan mata mereka saling beradu.
❤❤❤❤❤❤😀😀😀😀
cemburu bilang aja jefff...
❤❤❤❤❤❤😀😀😀😀😀
dia kesal ama mytha..
makanya ruangannya diobrak abrik..
❤❤❤😀😀😀😀😀
jeff cemburu ama reyhan...
mulai bucin ..
❤❤❤❤❤
yg ringan aja terlalu berat kasihan Jeff 😂😂
secuek apa jefff kalo lihat jo deketin mytha....
😀😀😀❤❤❤❤
❤❤❤❤❤❤
astaga..
❤❤❤❤❤
kapoookkkkk..
❤❤❤❤❤❤
tapi ngapain jga jrles ama asistennya yg dikatakan jelek
toh mereka gak sedarah.
malh keren.
😀😀😀❤❤❤❤