arif biasa dipanggil juragan oleh warga sekitar. arif sendiri ialah duda anak satu, istri nya lebih memilih pergi dengan Selingkuhannya.
*****
anis perempuan cantik ia bekerja di perusahaan menjadi bagian staf desain grafis.
******
"bundaa... " teriak kenzi
"hole akhilnya bunda pulang, kenzi kangen bunda" rengek kenzi memeluk wanita cantik yang baru ia lihat
"hey nak. aku bukan bunda mu sayang" kata anis dengan lembut.
bagaiman dengan kisah mereka selanjutnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon isy_yuli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 18
"bundaa...." teriak kenzi berlarian memasuki rumah
diposisi anis sedang berada di ruang keluarga yang sedang menunggu kedatangan suami nya
"kenzi. kamu sama siapa ke sini nak? " tanya anis dan membawa kenzi ke pangkuannya, kenzi langsung memeluk bunda nya
"kenzi baleng sama kakek ke masjid bunda. telus pulang nya kenzi baleng sama ayah dan akung" kata kenzi.
"assalamu'alaikum" ucap salam
"waalaikumsalam" jawab anis mencium tangan suaminya dan bapak nya
"ibu mu mana nis? " tanya bapak
"ooh itu ibu ada di kamar pak. " jawab anis
"yasudah bapak ke kamar dulu" kata bapak. arif mendudukkan tubuh nya di samping sang istri. ia mendengus melihat anak nya sudah menemplok ke istri nya
"kenapa kamu gak datang nanti agak siangan boy? " kesal arif kepada kenzi karena waktu bermesraan dengan sang istri terhalang oleh anak nya sendiri
"emangnya kenapa kan kenzi sudah kangen belat sama bunda" jawab kenzi yang mengeratkan pelukannya ke anis. arif yang melihat itu langsung memeluk keduanya
"ihh ayah sana minggil ini bunda nya kenzi" kata kenzi yang berusaha mendorong ayah nya tapi sia sia karena kekuatan tubuh nya tidak seberapa
"gak , ini kan istri nya ayah"
"tapi ini bunda nya kenzi. kalau ayah pengen peluk sana ke nenek" ketus kenzi. anis yang mendengar nya ketawa kecil
"kenapa harus ke nenek. kan ada istri nya ayah di sini" ucap arif
"tapi ini bunda nya kenzi ayah" kata kenzi. anis yang melihat anak dan ayah nya masih berdebat membuat ia pusing sendiri
"sudah cukup. bunda milik kalian. sekarang kita makan daripada berdebat. " lerai anis
"iya bunda/dek " patuh mereka berdua. membuat anis tersenyum
mereka berjalan ke ruang makan.
"bunda kenapa jalan nya kayak Bebek? " tanya kenzi polos yang melihat bunda nya berjalan mengangkang
"eee itu bunda kaki nya kejodot pintu kamar mandi" kata anis dengan gugup. ia melirik ke arah suami nya yang sedang tersenyum.
"sudah boy ayo kita makan. pasti perut anak ayah sudah lapar" kata arif membawa anak nya ke gendongan
di ruang makan bapak ibu baru duduk
"aduh cucu uti yang ganteng dan sholeh sudah datang. " kata ibu zahro
"ya uti. kenzi emang ganteng" jawab pd kenzi
"narsis. anak nya siapa sih" lirih arif melihat kenzi.
"ya sama kayak bapak nya" celetuk anis. membuat arif tersenyum menatap istri nya
anis mengambilkan makanan untuk kenzi setelah itu ia mengambilkan untuk suaminya. mereka makan dengan lahap tanpa ada suara. setelah makan arif dan pak budi duduk di depan teras sambil mengopi , kenzi sedang menonton kartun kesukaannya sedangkan anis dan ibu nya membersihkan bekas makanannya.
"pak. rencananya arif akan membawa dek anis untuk tinggal di rumah arif" kata arif
"iya nak. bawalah. anis sudah tanggung jawab mu. bapak hanya berpesan jangan pernah sakiti anak bapak. jika ada masalah selesaikan dengan cara baik baik, jika nak arif sudah gak mau lagi dengan anak bapak antarkan anak bapak ke rumah bapak seperti nak arif meminta nya. " kata bapak budi dengan wajah teduhnya
"insya allah arif tidak akan pernah menyakiti istri arif pak. arif tidak bisa berjanji tapi arif akan membuktikan nya. " ucap arif dengan sungguh sungguh. pak budi tersenyum mendengar jawaban dari sang menantu