Rasya cewek yang hidup di tengah-tengah masyarakat yang bekerja sebagai pekerja malam termasuk sang ibu,namun dia masih bisa mempertahankan mahkotanya. di pertemukan dengan Rangga yang cuek dan dingin terhadap perempuan karena masa lalunya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kimshu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bag 26
"apa itu ulahmu sya?"tanya Sisil sambil berbisik,Sisil sudah mengetahui kelebihan sahabatnya ini. Jadi tidak heran dengan kejadian dua orang tadi
"Menurutmu?"tanya Rasya balik
"Entahlah"jawab Sisil sambil menganggkat bahunya
"Namun aku berharap itu benar,agar mereka tidak selalu merasa paling suci,padahal mereka lebih parah kelakuannya"lanjut Sisil
"Tidak usah di hiraukan,bukankah ada hukum tabur tuai si dunia ini?aku hanya ingin meringankan tugas sang khalik saja"ujar Rasya santai
"Aku setuju denganmu,"kata Sisil sambil mengangkat dua jempol tangannya
Guru memasuki ruangan setelah pelajarannya tertunda akibat berita mengejutkan dari dua orang siswinya. Karena berita tersebut berada di forum sekolah,jadi satu sekolah di buat heboh,untung para guru bisa mengatasinya. Dan kabar bagusnya berita tersebut sudah hilang dari forum sekolah dengan sendirinya. Berita tersebut hanya bertahan setengah jam saja.
"Baiklah,siapa yang bisa menjawab soal si papan tulis?"tanya pak Ridwan
"Saya pak"Rasya mengangkat tangannya
"Bapak sudah bosan denganmu yang lain saja"gurau pak Ridwan
"Saya pak"Sisil mengangkat tangannya
"Bagus,,,ayo maju dan selesaikan soal itu"ujar pak Ridwan menyuruh Sisil untuk maju
Sisil maju kedepan dan menjawab soal yang ada di papan tulis sesuai ajaran Rasya tadi. Setelah selesai Sisil menaruh sepidol tersebut dan kembali duduk di bangku miliknya.
"Ayo siapa lagi?masih ada satu soal lagi,masak Rasya terus yang jawab?yang lainnya gak ada yang bisa gitu?atau kalian belum mengerti?"tanya pak Ridwan
Siswa yang lain masih tampak diam tidak ada yang berani mengangkat tangannya.
"Inilah kalian,jika di suruh merundung orang nomer satu,tapi jika di suruh menjawab soal semuanya kicep,kemana suara kalian yang dari kemarin selalu membicarakan Rasya?kenapa pada diem sekarang saat si suruh menjawab soal?"ujar pak Ridwan
"Lain kali tidak usah terlalu mengadili orang,belum tentu kalian lebih baik dari orang tersebut,ayo sya"lanjutnya
"Hem,,?ayo kemana pak?"tanya rsya dengan polosnya
"Astaghfirullah,,,ya ayo dibkerjakan atuh Rasya,,,"gemas pak Ridwan
"Hehehe,makanya yang jelas dong pak,biar gak ada salah faham"Rasya berdiri dari bangkunya menuju papan tulis untuk menjawab soal yang satunya
"Sakarepmu wae lah"ujar pak Ridwan pasrah
Selesai mengerjakan soal yang ada di papan tulis,Rasya kembali duduk di bangkunya. Pak Ridwan hanya memeriksa soal yang dibkerjakan Sisil,namun tidak dengan soal yang dibkerjakan Rasya.
"Pak,kenapa cuma punya saya yang bapak periksa?kenapa punya Rasya tidak?"tanya Sisil dengan cemberut
"Sebab hanya punya kamu yang memiliki kemungkinan salah,kalau punya Rasya mah jangan si tanyakan lagi"ujar pak Ridwan tanpa menoleh ke arah Sisil
"Ish bapak pilih kasih"kesal Sisil
"Mana ada,Rasya sambil merem juga bisa ngerjainnya,emangnya kamu yang kudu melotot ngerjainnya"gurau pak Ridwan
Kriiiiiiiiiiiiiing
"Baiklah,karena bel tanda istirahat sudah berbunyi sekarang kalian bisa istirahat,tapi sebelum itu,kerjakan soal halaman seratus delapan sampai seratus sepuluh,di buat pr ya?!"ujar pak Ridwan sebelum keluar kelas
Huuuuuuuuuuuu
Teriak anak-anak satu kelas Rasya.
"Sya, seperti biasa kan?"tanya Sisil
Rasya hanya mengangguk sambil membereskan semua bukunya ke dalam tas dan mengambil bekalnya.
"Ya sudah aku ke kantin dulu ya,,nanti aku susul"ujar Sisil
"Baiklah, baik-baik ke kantinnya,jangan belok"pesan Rasya
"Memangnya mau belok kemana aku?"tanya Sisil kesal
"Ya siapa yang tahu kan?"Rasya membawa kotak bekalnya dan juga botol minumnya keluar kelas yang di susul oleh Sisil yang hendak ke kantin
"Sya jangan makan dulu pokoknya,tunggu aku makannya"ujar Sisil sebelum mereka berpisah si depan kelas
"Gak janji,lima belas menit kamu belum Sampek aku makan duluan"Rasya berbelok ke arah berlawanan dengan Sisil
Rasya berjalan dengan santainya melewati setiap lorong,dan melewati setiap kelas yang dia lalui. Saat sedang berjalan Rasya di hadan oleh teman se angkatannya namun beda kelas dan jurusan.
"Eh ada anak l*NT*"ujarnya
Hahahahaha
Teman-teman satu gengnya menertawakan hal tersebut.
"Cih l*NT* kok teriak l*NT*"ujar Rasya dengan santainya tanpa ada rasa takut
"APA MAKSUD LO HAH!!"teriaknya tidak terima
"Kenapa masih tanya?gak merasa?gak usah sok suci deh kalian kalau kenyataannya kalian sama saja kayak nyokap gue"ujar Rasya
"Jangan sembarangan Lo kalau ngomong"ujar teman satu gengnya
"Mana ada gue ngomong sembarangan,mau gue kasih tahu satu rahasia nggak?"tanya Rasya sambil mencondongnya dirinya sambil setengah berbisik
"Cih gak penting banget"sahut satunya lagi
"Benarkah?wah ternyata nggak penting ya saat kita tahu kalau sahabat kita sendiri adalah baby gula dari salah satu ayah sahabatnya"ujar Rasya masih dengan setengah berbisik
Salah satu dari mereka sudah pucat pasi di buatnya,bagaimana Rasya bisa tahu akan hal tersebut?pikirnya
"Coba kalian pikirkan dan selidiki lagi ya,,,bye gue mau makan dulu"Rasya berlalu dari sana dwngan senyuman miringnya dari balik maskernya
Mereka bertiga masih syok mendengar kabar dari Rasya. Itu tidak mungkin kan? kira-kira siapa siantara mereka yang menjadi baby sugar dari ayah sahabatnya sendiri?mereka saling pandang dan saling curiga satu sama lain.
Rasya sampai di halaman belakang dan susuk di gazebo sambil membaca buku yang dia bawa sambil menunggu Sisil. Saat sedang asyik membaca buku Rasya merasa ada yang memperhatikan dirinya dari atas pohon mangga yang berada tidak jauh dari gazebo tersebut.
"Keluar Lo,gak usah sok sokan jadi secret admirer"ujar Rasya tanpa melihat ke orang yang si ajak ngomong
"Kok Lo tau kalau gue merhatiin Lo dari tadi?"tanya siswa tersebut yang ternyata bernama Bara
"Ya siapa yang gak sadar kalo Lo ngeliatnya kayak singa mau nerkam mangsanya"jawab Rasya dwngan masih membaca bukunya
"Hehehe,ya maaf,gue kan cuma penasaran aja sama apa yang di bilang papa"ujar Bara sambil duduk di samping Rasya namun masih berjarak
"Bilang sama bokap Lo,kalau gue baik-baik aja,gak perlu terlalu khawatir,gue bisa jaga diri gue sendiri"ujar Rasya yang menyudahi acara membacanya
"Gue gak nyangka kalau ternyata kita sepupuan,padahal kita sudah hampir tiga tahun sekolah di sekolah yang sama"ujar Bara dengan senang akhirnya bisa memiliki saudara perempuan
"Takdir siapa yang tau bar?oh ya,bilangin sama orang rumah, nanti jam tujuh malem kita ketemuan di restoran xxx gue mau ada acara lamaran"ujar Rasya
"Serius Lo sya?"kaget Bara
"Ngapain gue bohong?gak ada faedahnya banget"ketua Rasya
"Ya bukannya apa-apa sya,,,Lo kan masih sekolah,masak udah mau lamaran aja sih?"ujar Bara memberikan pendapatnya
"Cuma lamaran bar,nikahnya masih nunggu gue lulus sekolah dulu"balas Rasya
"Oh,,,,kirain,yah,,,gue gak bisa main sama Lo sepuasnya song kalau Lo nanti udah married?"keluh Bara
"Kata siapa?kau masih bisa datang ke rumah untuk bermain,bukankah kita masih akan kuliah di universitas yang sama?"ujar Bintang menenangkan sepupunya tersebut
Benarkah aku masih bisa bermain denganmu?"tanya Bara dengan antusias
"Tentu saja,tapi harus dengan izin suamiku nantinya"ujar Rasya dengan tersenyum
"Ya,kau benar,semoga saja suamimu tidak akan membatasi ruang gerakmu nantinya" Bara memandang ke depan saat mengatakan hal tersebut
"Pa kau tidak apa-apa sya?"tanya Bara tiba-tiba
"Memangnya aku kenapa?"tanya Rasya heran
"Mengenai berita yang tersebar itu"ujar Bara
"Bohong kalau aku bilang baik-baik saja Bar,tapi aku bisa apa?toh semuanya sudah terjadi,jadi ya suda kita nikmati saja skenario yang buat oleh sang pemilik kehidupan"jawab Rasya
"Pasti berat jadi kamu dan mamamu ya sya?"tanya Bara sambil menerawang kehidupan Rasya
"Awalnya mungkin iya,namun jika kita ikhlas menjalaninya maka semuanya serasa di mudahkan"jawab Rasya sambil tersenyum
"Apa yang sedang kalian,,,,,,,"
____________
Selamat membaca 🥰🥰🥰
Jangan lupa di senggol pakek like