NovelToon NovelToon
Whispers Of Ghost : The Shaman'S Secret

Whispers Of Ghost : The Shaman'S Secret

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Cinta Beda Dunia / Fantasi Wanita / Fantasi Isekai / Peramal / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Seojinni_

Xin Lian, seorang dukun terkenal yang sebenarnya hanya bisa melihat hantu, hidup mewah dengan kebohongannya. Namun, hidupnya berubah saat seorang hantu jatuh cinta padanya dan mengikutinya. Setelah mati konyol, Xin Lian terbangun di dunia kuno, terpaksa berpura-pura menjadi dukun untuk bertahan hidup.

Kebohongannya terbongkar saat Pangeran Ketiga, seorang jenderal dingin, menangkapnya atas tuduhan penipuan. Namun, Pangeran Ketiga dikelilingi hantu-hantu gelap dan hanya bisa tidur nyenyak jika dekat dengan Xin Lian.

Terjebak dalam intrik istana, rahasia masa lalu, dan perasaan yang mulai tumbuh di antara mereka, Xin Lian harus mencari cara untuk bertahan hidup, menjaga rahasianya, dan menghadapi dunia yang jauh lebih berbahaya daripada yang pernah dia bayangkan.

"Bukan hanya kebohongan yang bisa membunuh—tapi juga kebenaran yang kau ungkap."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Seojinni_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17 : Perjalanan menuju Negeri Kutukan

Di dalam ruang pribadi yang sunyi, Kaisar duduk di singgasana, wajahnya yang penuh wibawa terlihat lebih suram dari biasanya. Di hadapannya terbentang gulungan sutra yang membawa kabar dari negeri yang jauh, negeri yang terkenal dengan kutukan-kutukan kuno yang telah meluluhlantakkan banyak jiwa. Kaisar memandang gulungan itu dengan mata yang tajam, seolah-olah mencoba menembus lapisan-lapisan kebenaran yang tersembunyi di baliknya.

Kaisar memejamkan mata sejenak, mengingat kembali masa-masa ketika Tianlan, putranya yang tercinta, pertama kali menginjakkan kaki di medan perang. Tianlan, sang jenderal yang tak terkalahkan, bukan hanya pelindung negeri ini, tetapi juga anak yang telah ia besarkan dengan penuh kasih sayang. Namun kini, kutukan yang mengintai putranya seperti bayangan kelam yang tak dapat dihindari. Meskipun kutukan itu belum sepenuhnya menyentuh, Kaisar tahu bahwa itu adalah ancaman yang tak boleh dianggap remeh.

"Mo Yang," suara Kaisar bergema lembut namun penuh kekuatan, memecah keheningan. Di sampingnya, Mo Yang, jenderal muda yang telah lama mendampingi Tianlan di medan perang, segera menghadap. "Kabar tentang kutukan ini datang dari negeri yang jauh, negeri yang terkenal dengan kekuatan kutukan yang tak terhingga. Apa yang seharusnya kita lakukan?"

Mo Yang menundukkan kepala, penuh hormat. "Yang Mulia, negeri itu memang dikenal dengan kutukan yang sangat kuat. Banyak orang yang telah mencoba untuk menghadapinya, namun tak seorang pun yang berhasil. Bahkan para ahli dari berbagai penjuru dunia pun harus mengakui bahwa negeri itu adalah tempat yang penuh dengan bahaya yang tak terduga."

Kaisar menghela napas panjang, matanya menatap jauh ke luar jendela, seperti menembus batasan-batasan dunia ini. "Tianlan adalah putraku, darah dagingku sendiri. Tidak ada yang lebih penting bagiku selain keselamatannya. Kutukan ini adalah beban yang harus kita tanggung bersama. Jika ada jalan untuk menghapusnya, aku akan menempuhnya meski harus melawan segala halangan."

Mo Yang mengangkat wajahnya, pandangannya penuh kebingungan dan kekhawatiran. "Yang Mulia, apakah Anda yakin akan mengirim Tianlan ke negeri itu? Perjalanan ini sangat berbahaya, dan kutukan yang ada di sana... bukan sesuatu yang bisa dianggap enteng."

Kaisar tersenyum tipis, namun senyumnya itu lebih terasa seperti ekspresi penuh kasih sayang yang mendalam. "Tianlan bukan hanya jenderalku, dia adalah putraku yang aku sayangi dengan sepenuh hati. Aku telah membesarkannya sejak kecil, melihatnya tumbuh menjadi seorang pemimpin yang tangguh. Kutukan ini adalah takdir yang harus kita hadapi bersama. Aku tidak akan membiarkannya sendirian dalam menghadapi cobaan ini."

Mo Yang terdiam, memahami betul betapa dalamnya perasaan Kaisar terhadap Tianlan. "Namun, Yang Mulia, apakah Anda ingin mengirim Tianlan dengan alasan yang sebenarnya? Jika ada orang yang mengetahui tujuan perjalanan ini..."

Kaisar mengangkat tangannya, menghentikan ucapan Mo Yang. "Tidak ada yang boleh tahu tentang niatku yang sesungguhnya. Tianlan harus pergi tanpa kecurigaan. Aku akan mengutusnya bersama Xin Lian, seorang wanita yang cerdas dan bijaksana. Dia akan menjaga Tianlan dengan baik, dan perjalanan mereka akan tampak seperti perjalanan biasa, untuk mencari pengetahuan mengenai kutukan yang ada."

Mo Yang menundukkan kepala dengan patuh. "Yang Mulia, jika itu yang Anda inginkan, saya akan segera mempersiapkan segala sesuatunya."

Kaisar mengangguk pelan. "Aku percaya pada Xin Lian. Dia adalah orang yang tepat untuk menemani Tianlan dalam perjalanan ini. Kita tidak boleh membiarkan siapa pun mencurigai tujuan mereka yang sebenarnya. Negeri itu penuh dengan bahaya, dan aku ingin memastikan bahwa Tianlan tetap terlindungi."

Dengan keputusan Kaisar yang tegas, persiapan untuk perjalanan Tianlan dan Xin Lian segera dimulai. Mereka akan menuju negeri yang penuh dengan kutukan kuno yang berbahaya. Namun, Kaisar tidak hanya khawatir akan kutukan yang membayangi Tianlan, tetapi juga dengan kemungkinan adanya ancaman tersembunyi di dalam istana sendiri. Beberapa pihak mulai mencurigai bahwa ada kekuatan yang lebih besar yang sedang bergerak di balik layar, dan Kaisar harus berhati-hati agar tidak ada yang mengetahui rencananya.

"Mo Yang," suara Kaisar terdengar kembali, penuh ketegasan. "Aku tidak akan membiarkan siapa pun mengetahui tujuan mereka yang sebenarnya. Mereka harus pergi dengan alasan yang lebih sederhana, agar tidak ada yang mencurigai niat kita."

Mo Yang mengangguk, memahami betul pesan Kaisar. "Tentu, Yang Mulia. Kami akan menjaga rahasia ini dengan sebaik-baiknya."

***

Di luar istana yang megah, di bawah langit yang berwarna keemasan, Tianlan berdiri tegak di depan pintu gerbang utama. Ia mengenakan pakaian tempur yang biasa, namun aura keseriusannya tak terbantahkan. Di sampingnya, Xin Lian berdiri dengan sikap yang tenang, meskipun tatapannya tajam dan penuh perhitungan. Keduanya akan memulai perjalanan yang tidak hanya berbahaya, tetapi juga penuh dengan rahasia yang tersembunyi di balik setiap langkah mereka.

Tianlan menoleh ke arah Xin Lian, matanya yang tajam dan penuh tekad bertemu dengan mata emas milik wanita itu. "Jadi, kita akan pergi ke negeri itu, tempat yang penuh dengan kutukan, tanpa ada yang tahu tujuan kita yang sebenarnya?"

Xin Lian mengangguk pelan, senyum tipis di bibirnya. "Betul. Kita harus berhati-hati. Jika ada yang mengetahui tujuan kita, bisa jadi mereka akan mencoba menghalangi perjalanan ini. Tidak semua orang di istana ini bisa dipercaya."

Tianlan menghela napas, merasakan beratnya keputusan ini. "Aku tahu. Aku tidak ingin Kaisar tahu apa yang sebenarnya sedang kita cari. Tapi kutukan ini... aku tidak bisa membiarkannya terus menghantuiku. Aku harus menemukan cara untuk menghapusnya."

Xin Lian memandangnya dengan penuh pengertian. "Tentu saja. Tapi ingat, kita tidak hanya melawan kutukan itu. Ada banyak bahaya yang mungkin menunggu kita di sepanjang jalan, dan kita harus siap menghadapi segala kemungkinan."

Tianlan mengangguk, kemudian melangkah maju, memimpin perjalanan mereka. Mereka berdua meninggalkan istana dengan langkah yang mantap, seolah-olah tidak ada yang dapat menghentikan mereka. Namun, meskipun mereka berdua terlihat tenang di luar, di dalam hati mereka, perasaan waspada dan kekhawatiran terus menggerogoti.

Perjalanan mereka dimulai dengan rute yang aman, melalui desa-desa kecil yang jauh dari pusat kekuasaan. Mereka memilih untuk menyamar sebagai pedagang biasa, agar tidak menarik perhatian siapa pun. Tianlan, dengan wajah tampan dan tubuh tegapnya, mengenakan pakaian sederhana, sementara Xin Lian, dengan kecantikan yang memikat, mengenakan pakaian yang lebih kasual namun tetap elegan.

Malam hari, mereka beristirahat di sebuah penginapan yang terpencil. Hanya ada beberapa tamu lain yang menginap, namun mereka tetap berhati-hati. Tianlan duduk di meja, memeriksa peta yang mereka bawa, sementara Xin Lian duduk di dekat jendela, memandangi bulan yang bersinar cerah di langit malam.

"Tianlan," suara Xin Lian memecah keheningan. "Apa yang akan kita lakukan jika kita menemui kutukan yang lebih kuat daripada yang kita bayangkan?"

Tianlan menatapnya dengan serius. "Kita harus tetap tenang dan tidak terburu-buru. Kutukan itu mungkin tidak akan mudah diatasi, tapi kita harus mencari tahu lebih banyak tentang asal-usulnya. Jika ada cara untuk menghapusnya, kita akan menemukannya."

Xin Lian mengangguk, meskipun ia tahu bahwa perjalanan ini akan lebih sulit dari yang mereka bayangkan. "Aku tahu. Kita harus berhati-hati, dan tidak boleh lengah. Kutukan ini bukan hanya ancaman bagi dirimu, tapi juga bagi orang-orang di sekitarmu."

Tianlan terdiam sejenak, memikirkan kata-kata Xin Lian. Ia tahu bahwa kutukan ini bukan hanya masalah pribadi. Ini adalah masalah yang bisa mempengaruhi seluruh kerajaan. Namun, ia juga tahu bahwa untuk menghadapinya, ia harus menjaga rahasia ini tetap tersembunyi, setidaknya untuk sementara waktu.

Pada keesokan harinya, mereka melanjutkan perjalanan mereka, menyeberangi pegunungan dan hutan lebat yang dipenuhi dengan misteri. Setiap langkah mereka terasa semakin berat, namun mereka tidak menunjukkan rasa lelah. Tianlan dan Xin Lian tahu bahwa mereka harus tetap waspada, karena di setiap sudut jalan, bahaya bisa datang kapan saja.

Namun, meskipun perjalanan mereka penuh dengan ketegangan, ada juga momen-momen kecil yang mengingatkan mereka bahwa mereka masih manusia biasa. Ketika Tianlan tersenyum ringan setelah mendengar candaan Xin Lian, atau ketika Xin Lian mengingatkan Tianlan untuk berhati-hati saat menyeberangi sungai deras, keduanya merasakan ikatan yang semakin kuat di antara mereka.

Malam itu, saat mereka beristirahat di sebuah gua yang terlindung, Tianlan akhirnya berbicara dengan suara yang lebih lembut dari biasanya. "Xin Lian, aku... aku tidak tahu apa yang akan terjadi di negeri itu. Tapi aku ingin kau tahu, aku sangat menghargai perjalanan ini bersamamu."

Xin Lian menatapnya dengan senyum tipis, matanya yang tajam bersinar di bawah cahaya api unggun. "Tianlan, kita berdua tahu bahwa perjalanan ini penuh dengan risiko. Tapi aku percaya, bersama kita bisa menghadapinya. Kita bukan hanya berdua, tetapi ada banyak orang yang bergantung pada kita."

Tianlan terdiam, merasakan kedalaman kata-kata Xin Lian. Ia tahu bahwa perjalanan ini bukan hanya tentang kutukan yang membebani dirinya, tetapi juga tentang tanggung jawab yang lebih besar. Ia harus melindungi bukan hanya dirinya, tetapi juga negeri yang ia cintai.

Dengan tekad yang semakin kuat, mereka melanjutkan perjalanan mereka ke negeri yang penuh dengan kutukan kuno, dengan harapan bahwa mereka akan menemukan jalan untuk menghapus kutukan yang mengancam masa depan mereka.

***

"Tianlan... ada sesuatu yang mengawasi kita," bisiknya pelan, suara itu hampir tenggelam oleh angin.

Tianlan mengangkat kepalanya, merasakan ketegangan yang tiba-tiba menyelimuti udara. "Siapa?" tanyanya, suaranya lebih tajam dari biasanya.

Namun sebelum Xin Lian bisa menjawab, sebuah bayangan gelap melintas di depan mereka, menghilang secepat kilat.

Tianlan dan Xin Lian saling berpandangan, hati mereka berdebar. Mereka tahu, perjalanan ini baru saja memasuki babak yang jauh lebih berbahaya.

1
Seojinni_
good
Ao_Ao_
semakin menarik kak, lanjut
Ao_Ao_
Tianlan yg terfitnah /Facepalm/
Ao_Ao_
mulai deh mulai /Facepalm/
Ao_Ao_
betullllll, aku suka MC yg realistis gini gak terlalu masalalu /Kiss//Kiss//Kiss/
Ao_Ao_
lawak banget dia nih, aku bahkan gak tau siapa aku? /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Ao_Ao_
lanjuttttt kak
Ao_Ao_
Aku suka banget yg MC nya licik licik gini /Kiss//Kiss//Kiss//Kiss/
Ao_Ao_
Yaaa bener sihhh tapi gak gitu juga kali /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Ao_Ao_
Kasian banget lian Thor
Ao_Ao_
🤣 ngakak banget
Ao_Ao_
aku suka semua cerita kakak
Arix Zhufa
Alur ceritanya lain daripada yg lain 😄
Seojinni_: 🤣 Ide author emg suka out of the box
total 1 replies
Arix Zhufa
semangat thor
Arix Zhufa
semangat up nya thor
Arix Zhufa
cerita yg berbeda dr novel lain nya...seruuu
Seojinni_: Perdukunan 😎
total 1 replies
Arix Zhufa
aq kesini thor...
awal yg menarik 😍
Seojinni_: Wow terimakasih kakak 😘💕
total 1 replies
Ayu Septiani
waaah xin lian di kuntit hantu jendral
Seojinni_: Tapi hantunya ganteng kak 🤭
total 1 replies
Arix Zhufa
Dasar orang tua tak tau diri...enak saja setelah anak nya dewasa & sukses baru mereka mencari
Seojinni_: Iya banyak jg ortu kyk gini di real life kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!