Lin Yan merupakan anak dari ketua sekte Linyu yang tak dianggap di dalam sektenya sendiri setelah kedua orang tuanya meninggal, berbekal kalung leluhur pemberian sang ayah semasa masih hidup, Lin Yan mulai melakukan perjalanan untuk menjadi kuat dengan bantuan kekuatan rahasia yang tersembunyi di dalam kalung leluhur miliknya, bagaimana keseruan cerita ini ikuti terus ya alur ceritanya.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lazuardi aqbar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Garis Darah
Lin Yan menempati sebuah kamar yang sederhana namun rapih untuk tempatnya beristirahat, malam hari Lin Yan di ajak oleh paman Qin Zan ke sebuah tempat, namun yang mengherankan Lin Yan adalah para murid yang begitu sangat hormat saat berpapasan depan paman Qin Zan, yang membuat Lin Yan mengambil kesimpulan jika paman Qin Zan merupakan salah satu tokoh penting di dalam akademi dewa obat.
Akhirnya paman Qin Zan dan Lin Yan sampai kesebuah bangun besar tempat yang akan mereka tuju, pintu pun di buka dan terlihat di dalam ruangan keadaan yang dipenuhi dengan berbagai macam sumber daya yang tertata rapi di atas meja, di tengah-tengah ruangan terdapat sebuah tungku raksasa yang memiliki aura megah di dalam nya, namun entah mengapa tungku raksasa itu dikelilingi segel pelindung.
"Paman tempat apakah ini?" tanya Lin Yan penasaran.
"Tempat ini merupakan tempat alkemis hebat masa lalu dalam membuat pil obat, sisa-sisa sumber daya yang dipakainya di masa lalu masih awet dan tersimpan rapih di tempat ini," jawab paman Qin Zan.
"Jika boleh aku bertanya mengapa paman membawaku ke tempat ini?" tanya Lin Yan kembali.
"Tempat ini di lindungi aura langit dan bumi, yang mampu meredam energi negatif yang berada di dalam ruang ini. Lin Yan tujuanku membawamu ke tempat ini adalah untuk menyembuhkan luka dalam di tubuhmu, karena jika aku melakukan penyembuhan selain di tempat ini maka kekuatan api iblis kehancuran yang berada di dalam tubuhmu akan meluap, dan tentu saja akan menghancurkan akademi dewa obat," jawab paman Qin Zan.
Lin Yan sangat terkejut dan tak menyangka jika paman Qin Zan mengetahui kekuatan api iblis yang dilatihnya, dan tentu saja hal itu membuat Lin Yan semakin bertanya-tanya siapa sebenarnya laki-laki tua yang tengah bersamanya.
"Paman Qin Zan aku tak akan menyembunyikan lagi kekuatan api iblis yang ada padaku, tapi mengapa paman bisa tau mengenai kekuatan api iblis itu?" tanya Lin Yan.
Paman Qin Zan yang mendengar pertanyaan Lin Yan tak bisa lagi menutup nutupi mengenai pemilik kekuatan api iblis, dan berfikir untuk memberi jawaban tentang kebenaran mengenai pemilik kekuatan api iblis.
"Sudah saatnya Lin Yan mengetahui garis keturunan kekuatan api iblis miliknya, serta siapa leluhur Lin Yan sebenarnya," pikir paman Qin Zan.
Paman Qin Zan kemudian tersenyum kepada Lin Yan, hingga pada akhirnya diapun berkata.
"Aku akan menceritakan mengenai silsilah darah keturunanmu dan kekuatan api iblis sebenarnya".
"Di masa lalu pemilik kekuatan api iblis adalah dua kakak beradik yaitu raja api iblis Lin Huo dan raja api iblis Lin Hocun, dimana raja api iblis Lin Huo dahulunya merupakan raja istana api pemilik kekuatan api iblis kehancuran, dan raja api iblis Lin Hocun adalah pendiri akademi dewa obat pemilik kekuatan api iblis penyembuhan".
"Aku tak tau pasti diantara dua cultivator hebat itu siapa yang menjadi leluhurmu yang satu darah dengan mu, tapi yang pasti kau merupakan keturunan dari raja api iblis pemilik kekuatan api iblis, karena kekuatan api iblis tak akan bisa diturunkan kepada generasi lain kecuali generasi garis darah".
"Lin Yan tungku pil obat raksasa itu merupakan peninggalan raja iblis Lin Hocun, dan sampai saat ini tak ada satu orang pun di akademi dewa obat yang bisa menggunakannya dan bahkan mendekat ke arahnya, karena kekuatan kuno masa lalu akan segera memusnahkan tubuh orang tersebut jika orang itu yang bukan berasal dari garis keturunan langsung Lin Hocun mencoba untuk mendekatinya, karena sebenarnya tungku itu memiliki jiwa kekuatan intisari pendiri akademi dewa obat di masa lalu," ucap paman Qin Zan.
Mendengar penjelasan paman Qin Zan membuat Lin Yan pada akhirnya mengambil keputusan pada dirinya.
"Berarti aku merupakan garis keturunan dua pemilik kekuatan api Ibis dari masalalu, yaitu kekuatan api Ibis kehancuran dan kekuatan api iblis penyembuhan," ucap Lin Yan.
"Benar sekali kau merupakan pemilik garis darah yang sama dari kedua cultivator hebat itu, dan yang ada di tubuh mu saat ini adalah kekuatan api iblis kehancuran," jawab paman Qin Zan.
"Paman Qin Zan bolehkah aku mendekati tungku yin dan yang itu?" tanya Lin Yan.
"Lin Yan aku memang sengaja membawamu ke tempat ini agar kau bisa melihat tungku peninggalan raja iblis Lin Hocun, siapa tahu kau bisa mendapatkan warisan intisari pengobatan dari tungku itu".
"Namun sangat disayangkan tungku itu tak mengalami reaksi apapun saat kau berada di sini, dan aku takut jika kau mendekat ke arahnya kau akan segera musnah menjadi debu".
"Lin Yan ada baiknya aku terlebih dahulu menyembuhkan luka dalam di tubuhmu agar kau bisa pulih seperti sedia kala, dan untuk masalah garis keturunan lebih baik kita simpan rapat-rapat, karena saat ini bukanlah waktu yang tepat untuk mendekati tungku itu sebelum tungku itu mengeluarkan reaksi kepadamu," jawab paman Qin Zan.
"Baik paman Qin Zan aku akan mengikuti perkataan mu untuk memulihkan luka dalam di tubuhku," ucap Lin Yan walaupun di dalam hatinya masih penasaran dengan tungku yin dan yang.
Lin Yan telah melakukan pengobatan langsung dari paman Qin Zan, dan saat ini merupakan hari kedua Lin Yan melakukan penyembuhan melalui energi murni yang disalurkan paman Qin Zan ke tubuh Lin Yan.
7 Hari telah berlalu dan pada akhirnya Lin Yan telah pulih seperti sedia kala, saat ini Lin Yan telah kembali berdiri dan menatap ke arah paman Qin Zan yang terlihat begitu sangat letih.
"Paman Qin Zan apakah kau baik-baik saja?" tanya Lin Yan.
"Aku baik-baik saja hanya saja energi tubuh ku telah banyak terkuras dalam menyembuhkan mu, dan aku memerlukan waktu dalam memulihkan energi tubuhku dengan berkultivasi di tempat ini," jawab paman Qin Zan.
Setelah melakukan percakapan, paman Qin Zan kemudian meminta izin untuk melakukan kultivasi penyembuhan diri, dan langsung diiyakan oleh Lin Yan.
Setelah paman Qin Zan melakukan kultivasi penyembuhan diri, Lin Yan yang masih sangat penasaran dengan tungku besar, pada akhirnya memutuskan untuk mendekati tungku yin dan yang.
Lin Yan kemudian melangkahkan kakinya menuju ke arah tungku yin dan yang, hingga pada akhirnya Lin Yan merasakan aura yang begitu megah telah mengajaknya untuk dapat mendekati tungku yin dan yang.
Tungku raksasa yang berada di tengah tengah bangunan, tiba-tiba saja telah berubah menjadi naga dengan sisik-sisik emas di tubuhnya.
Melihat naga itu membuat Lin Yan teringat kembali pertemuannya pertama kali dengan naga hitam kalung leluhur.
Bersambung