Mayumi Kyra Anindira,seorang remaja biasa yang ternyata jago beladiri dan mempunyai Indra ke 6 tanpa orang lain tahu.
Kehidupannya yang flat dan damai menurutnya,seketika berubah karena kedatangan si kembar Nala dan Narendra. Yang ternyata adalah anak pemilik yayasan. Nala yang selalu ingin di dekat Yumi dan Narendra yang tertarik pada kepribadian Yumi,merubah hidupnya seperti roller coaster.
Bagaimanakah kisah mereka?
Petualangan apa yang sedang menunggu mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nike Julianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 28
" Cukup ibu...Yumi mohon jangan bahas masalah ini, Yumi tidak siap harus di tinggalkan ibu." ucapnya menangis
" Ok..ok..maafkan ibu. Ibu takkan membahas hal ini lagi" ucap ibu memeluk Yumi dan mengusap sayang punggungnya.
" Udah jangan nangis lagi, cantiknya nanti berkurang. Mandi sana,shalat ibu tunggu di sini. Kita makan malam bersama." ucap ibu
Yumi pun menganggukkan kepalanya dan masuk ke dalam kamar.
Sedangkan di rumah Rendra
" Apa yang akan kamu lakukan Ren?" tanya Aarav,saat ini mereka ada di ruang kerja Aarav.
" Saat ini Rendra meminta ibu keluar kerja dad. Dan menyimpan 2 penjaga di sana." ucap Rendra
" Walau Yumi bisa bertarung,dia tetap seorang wanita." ucapnya lagi
Aarav pun menganggukkan kepalanya.
" Waspadalah...kedua orangtua wanita itu,akan segera menyusul ke sini. Karena ternyata wanita itu kemari tanpa sepengetahuan orangtuanya."
"ok dad" ucap Rendra
Waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam, tiba-tiba Yumi terbangun karena merasa nyeri pada perutnya. Saat mengeceknya ke kamar mandi ternyata ia datang bulan dan apesnya lagi pembalutnya habis.Mau tak mau ia harus keluar membeli di minimarket 24 jam dekat rumahnya.
Saat keluar para penjaga bertanya mau kemana dan akan mengantarnya. Namun Yumi menolak,karena ia pikir hanya sebentar. Ia pun berlalu pergi. Namun pengawal tetap mengikutinya dari belakang dan mengirim pesan pada Rendra.
Ternyata Lina memang pintar,selama ini ia mengawasi Yumi. Ia pun menyuruh anak buahnya mengecoh pengawal yang mengikuti Yumi. Dan Yumi pun di bekap menggunakan saputangan yang sudah di bubuhi obat bius. Ia pun ......tak sadarkan diri dan di bawa pergi oleh Lina.
Rendra yang datang menyusul,namun sayang ia terlambat. Pengawal yang mengikuti Yumi tergeletak bersimbah darah karena luka tusuk. Rendra pun menelpon ambulance,dan segera menghubungi Yumi namun nihil.
Ia mulai berang...ia pun mengecek cctv di minimarket itu dan menghubungi Edgar agar melacak keberadaan Yumi.
" Perempuan brengsek,bila sampai Yumi terluka aku tak segan-segan membunuhmu." ucap Rendra mengepalkan tangannya.
Sedangkan di gedung tua,Yumi baru sadarkan diri.
' wohhooo... dimana ini,apa aku sedang di sekap? kerreeennn....seperti inikah rasanya di culik?' gumam Yumi
" Kau ini bodoh atau tolol hahh?! Di culik malah senang." ucap Maria yang geram dengan tanggapan Yumi yang malah terlihat senang, sedangkan ia sedari tadi khawatir.
' Lalu aku harus bagaimana,menangis? cihhh...' balas Yumi
" Kau..." belum selesai Maria bicara,pintu pun terbuka.
" Sudah sadar kamu ******?" ucap Lina
" What?! ******? Kamu ga ngaca,itu liat baju. Astaghfirullah...mau jual diri dimana sis?" ucap Yumi
" Berani kamu hahh?!" ucap Lina seraya memegang dagu Yumi
" Haruskah takut?! Ok...Aku takuuut" ejek Yumi
" Kauuu... tersenyum lah, sebelum ajal menjemputmu." ucap Lina dan melepaskan pegangannya dari dagu Yumi dan tersenyum smirk.
" Aku ga nyangka,wanita yang di sukai Rendra hanya gadis cupu miskin seperti ini" ucap Lina
( Anggap aja mereka bisa basa Indonesia Weh ya. Kan ceritanya lama berteman sama si kembar)
" Aaaahhh...i see...i see... Kamu pasti wanita psyco yang mengejar-ngejar Rendra. Iyakan?" ucap Yumi yang sengaja memancing kemarahan Lina dan mengulur waktu.
" Kau tau apa hah?!" teriak Lina
" Yaaa...Tak banyak. Hanya Rendra,Nala, Edgar dan Jonathan menceritakan bahwa kamu adalah wanita psyco yang terobsesi pada tunanganku. benarkan?" ucap Yumi
Lina yang mendengar ucapan Yumi pun terdiam,dikatakan psyco oleh pria yang di cintainya adalah pukulan telak pada hatinya
" Kau ini benar-benar bodoh YUUUUMIIIII,kau sama saja mempercepat kematian mu. Menyebalkan" ucap Maria
' Aku hanya mengatakan yang sebenarnya,apa ada yang salah?' balas Yumi
Lalu tiba-tiba mereka di kagetkan eh tawa Lina. Tawa yang sebenarnya menyiratkan Kesedihan.
" Hahahahaha....psyco...aku seorang psyco." ucapnya sambil tersenyum smirk. Sungguh menakutkan, Yumi sempat ketakutan namun ia dengan cepat mengendalikan wajahnya.
" Kamu benar...kalau begitu,bersiaplah untuk mati. Karena bila aku tidak bisa mendapatkan Rendra maka kaupun harus mati. Hahahah" ucapnya sambil menangis,sakit. ya sakit yang ia rasakan.