NovelToon NovelToon
I Love You, Bestie!

I Love You, Bestie!

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Romantis / Cintapertama / Teen School/College / Persahabatan
Popularitas:879
Nilai: 5
Nama Author: EuRo40

Dua orang sahabat yang terbiasa bersama baru menyadari kalau mereka telah jatuh cinta pada sahabat sendiri setelah jarak memisahkan. Namun, terlambat kah untuk mengakui perasan ketika hubungan mereka sudah tak seperti dulu lagi? Menjauh tanpa penjelasan, salah paham yang berakibat fatal. Setelah sekian tahun akhirnya takdir mempertemukan mereka kembali. Akankah mereka bersama setelah semua salah paham berakhir?
Ikuti lika-liku perjalanan dua sahabat yang manis dalam menggapai cinta dan cita.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon EuRo40, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8

Semua menoleh pada Angga yang berjalan menghampiri mereka. Ia menaikkan satu alisnya saat mendapati Seno duduk di samping Ana. Angga tidak mau mempermasalahkan hal itu walau sebenarnya ia tidak suka. Bagaimanapun Seno juga sahabatnya. Angga duduk di samping Elin.

"Jadi, gantiin apa, nih?" tanya Angga.

"Itu, Seno tadi larang Ana makan sambal. Ananya gak suka, selagi nggak ada lo, dia mau puasin makan pedas. Kita kan sebagai sahabat udah kewajiban jagain Ana gantiin tugas lo," ucap Elin.

"Oh, gitu. Bagus itu. Gue tenang kalau gitu. Meskipun gue nggak ada di sekitar Ana. Ada kalian yang akan selalu jaga dia." Angga tersenyum. Kata-katanya mengandung arti yang tersirat.

"Ga, lo, ada apa dipanggil wali kelas, mana lama banget lagi?" tanya Elin. Ana pun sangat ingin tahu jawabannya. Ia memerhatikan Angga dengan lekat.

"Itu, bukan masalah apa-apa. Ngomong-ngomong gue lapar, nih! Gue beli makan dulu, ya." Angga pergi membeli makanan, sebenarnya ia juga menghindari pertanyaan-pertanyaan yang pasti tidak akan bisa ia jawab. Ia tak ingin banyak berbohong.

Selesai makan mereka sholat zuhur di mesjid yang ada di area sekolah. Kebetulan Ana sedang mendapatkan dispensasi karena menstruasi jadi tak perlu sholat. Ia lebih dulu ke kelas. Tiba-tiba ada seorang siswi menghampirinya.

"Maaf, Angga ke mana, ya?" tanya perempuan itu. Ana mengernyit, ada urusan apa perempuan itu mencari Angga?

"Angganya lagi sholat," jawab Ana.

"Oh, kalau gitu titip aja sama lo, ya? Tolong kasih ini sama Angga. Terima kasih, gitu. Gue pergi dulu, thanks!" Perempuan yang entah siapa namanya itu langsung pergi setelah meletakkan sebuah permen lolipop di atas meja.

Ana memandangi punggung gadis itu yang semakin menjauh. "Ini apa? Kenapa kasih permen ke Angga? Kayak anak kecil aja," gumamnya.

"Angga kenal di mana? Cewek itu emang satu sekolah, tapi Angga kan sering sama gue. Gue pasti tahu kalau dia ketemu orang atau dekat sama orang. Nah ini, gue nggak tahu kapan Angga ketemu orang itu, tahu-tahu dia ngasih permen. Gue curiga Angga ngerahasiain sesuatu dari gue," monolog Ana.

Bel masuk berbunyi, semua siswa dan siswi masuk ke kelas. Angga dan Elin pun masuk lalu duduk di tempatnya masing-masing. Angga melirik permen di tangan Ana.

"Sejak kapan lo makan permen gituan?" tanya Angga terkekeh.

"Ah, ini. Bukan punya gue!" jawab Ana.

"Terus punya siapa?" tanya Angga.

"Punya lo!" Ana mengambil tangan Angga lalu meletakkan permen itu di tangan Angga. Alis Angga terangkat satu.

"Punya gue?" tanya Angga yang tidak mengerti.

"Dari cewek cantik, gue lupa nanya siapa namanya. Kata dia makasih!" Ana menjawab dengan nada jutek langsung membuang muka.

Ah, Angga ingat sekarang. Permen di tangannya itu pasti dari Gendis. Ia dan Gendis tadi sama-sama dipanggil ke kantor. Mereka lalu diminta fotokopi formulir. Angga tersenyum mengingat kejadian tadi.

Ana melirik Angga, dari ekor matanya ia melihat Angga sedang tersenyum-senyum sendiri. Lelaki itu sepertinya sangat senang mendapatkan permen dari gadis cantik dan Ana tidak suka itu.

"Senyum terus sampai giginya kering!" sindir Ana.

Angga terkekeh, baru kali ini ia melihat Ana yang jutek. Biasanya ia jutek kalau sedang kesal, capek, atau PMS. Eh, iya, sekarang Ana kan menstruasi, pantas saja jutek begitu.

"Lucu, banget, sih, pengen cubit, deh!" Angga mencubit pipi Ana.

"Angga!" Ana spontan teriak. Ia tidak suka pipinya dicubit lalu ditarik-tarik. Si pelaku justru tertawa.

Masuklah guru pelajaran terakhir. Angga melirik Ana. Ia lalu menghela napas, cepat atau lambat Ana akan tahu, tetapi ia tak pernah siap untuk memberi tahu Ana. Ia terlalu takut. Dilihatnya permen yang berada di tangan. Ia lalu memasukkan permen tersebut ke dalam saku bajunya.

***

Tiba waktunya untuk pulang. Semua keluar dari kelas dengan terburu-buru, tak sabar ingin cepat sampai di rumah lalu merebahkan diri di atas kasur atau pergi bersantai bersama teman, sekadar untuk melepaskan penat dijejali materi.

Ana dan Angga juga Elin berdiri di depan kelas Seno. Kelas Seno masih belum ada yang keluar satu orang pun. Ponsel Angga berbunyi ada notifikasi yang masuk. Rupanya ada pesan dari Gendis.

Seno keluar dari kelas. "Sorry, lama," ucap Seno.

"Eh, sorry, gue ada urusan. Kalian pulang aja duluan. Hm, An. Aku panggilin kamu taksi online, ya?" tanya Angga. Ia sudah membuka aplikasi online.

"Eh, Ga. Kalau lo Ada urusan Biar Ana pulang ama gue." Seno langsung bertindak. Ini adalah kesempatan yang tak boleh disia-siakan.

"Terus nanti Elin, sama siapa?" lagian rumah Ana sama lo, kan jauh," ujar Angga.

Seno melirik Elin. "Elin, nanti pulangnya ama teman gue. Nggak apa-apa, 'kan Lin?" tanya Seno, entah ia tidak menyadari atau tahu, tetapi memilih tidak peduli, bahwa wajah Elin terlihat sendu dan kecewa. Ana saja menyadari itu.

"Eh, jangan. Kalian nggak usah mikirin gue. Tenang aja. Gue tinggal telepon minta jemput. Udah Ga, kalau lo ada perlu, pergi aja. Lo juga Sen, anterin Elin sampai rumahnya. Gue mah, gampang. Gue duluan, ya." Ana berbalik badan pergi meninggalkan mereka. Ia tak ingin menjadi beban bagi siapa pun.

Ana mengambil ponselnya lalu ingin menelepon supir di rumahnya. "Ana!" seseorang menghampirinya.

Angga berlari mengejar Ana. Ia lalu mengeluarkan permen di saku bajunya. "Ini buat lo, sorry, ya. Anggap aja itu teman lo mengusir sepi. Biar nggak kangen ama gue. Nanti sampai rumah telepon gue, ya. See you!" Angga kembali meninggalkan Ana.

Ana menatap permen di telapak tangannya. "Gue, nggak suka permen ini, Ga," lirih Ana. Namun, ia memasukkan permen tersebut ke dalam saku roknya.

Ana kembali menelepon sang supir meminta untuk dijemput. Supir akan datang mungkin sekitar dua puluh menit lagi. Ana berjalan menuju pos satpam. Ia akan menunggu di sana.

Lima menit sudah ia duduk di bangku di depan pos satpam. Ana tersenyum lalu dadah pada seseorang yang melintas. Untuk menghabiskan waktu ia bermain game yang ada di ponselnya. Seseorang tiba-tiba duduk di samping Ana. "Seno!" Ana terperanjat. Pasalnya ia tadi melihat Elin lewat menaiki motor dibonceng seseorang.

"Kalau lo di sini, Elin tadi pulang sama siapa?" tanya Ana.

"Sama teman gue dan sebenarnya teman gue itu suka sama Elin. Dia senang banget bisa nganterin Elin pulang," jawab Seno tersenyum.

"Gue anter pulang, yuk, An!" Seno tidak menyerah tetap mengajak Ana pulang bersama.

"Gue udah telepon minta jemput. Bentar lagi juga datang. Lo, duluan aja," suruh Ana.

"Ya udah, kalau gitu, gue temenin, deh! Sampai jemputannya datang," ucap Seno.

Ana kehabisan cara untuk menghindar berduaan dengan Seno. Ia hanya ingin menjaga hati Elin. Namun, jika ia terlalu memaksa Seno pasti sakit hati. Ah, Ana serba salah.

...****************...

1
Realrf
usaha Angga, coba kontak lagi. Terkadang semua tidak seperti yang kita pikirkan, ce ilah bijak amat gue kwkkwkw
Realrf: /Determined//Determined//Determined//Determined/
EuRo: terima kasih kak. ❤️
total 2 replies
AFat
saya suka, alurnya ringan tapi saya menikmatinya. Kata-katanya simple dan jelas saya bisa membayangkan seolah-olah sedang menonton drama remaja. Keren, semangat terus thor!
AFat
jadi ingat masa SMA dulu. Ah emang masa SMA penuh warna.
EuRo: Ya, masa yang tak bisa terulang dan penuh kenangan, terima kasih banyak, kak. baca terus sampai tamat ya, kak. terima kasih juga like nya.
total 1 replies
Realrf
next thor
EuRo: Terima kasih banyak kak, sudah like. berarti banget buat aku. jadi penambah semangat!,🥰🥰❤️❤️
total 1 replies
Haryanti Rayyan
lanjut akak
EuRo: Terima kasih, Kak.
total 1 replies
Nazwatalita
Lanjut Thorr
EuRo: Terima kasih, Kak.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!