NovelToon NovelToon
Sweet Marriage With You (Season 1)

Sweet Marriage With You (Season 1)

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Lentera Sendu

Mesya merasa sedih karena dijodohkan saat ia masih kuliah. Namun berjalannya waktu, perlakuan Sandi yang begitu lembut kepada Mesya berhasil meluluhkan hati Mesya dan membuat Mesya jatuh cinta seiring berjalannya waktu pernikahan mereka... Saat cinta keduanya mulai tumbuh, sosok wanita di masa lalu Sandi yang tiba-tiba datang mencoba menghancurkan kebahagiaan mereka dengan terus membuat kesalah pahaman dan pertikaian diantara hubungan keduanya. Di saat hubungan keduanya mulai renggang, sosok pria yang mencintai Mesya pun ikut muncul dan menambah keruhnya rumah tangga mereka. . . . Dapatkan mereka mempertahankan hubungan rumah tangga mereka? Atau pernikahan mereka akan hancur dengan kemunculan orang yang mereka cinta di masa lalu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lentera Sendu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps 11

"Mesya, kenapa kamu bertanya tentang itu ke Dinda?!"

Sandi mengajak Mesya berbicara di dalam kamar setelah Mesya menanyakan banyak pertanyaan kepada Dinda yang membuatnya kembali panik.

"Apa kamu tahi sesuatu?!"

"Kak Sand aku minta maaf, ini mungkin kurang sopan. Tapi apakah dia pernah....."

Mesya terlihat ragu dan tak melanjutkan ucapannya.

"Pernah?! Pernah apa Mesya?!....katakan saja"

Sandi mencengkram tangan Mesya dan mendesak Mesya untuk mengatakan apa yang ia ketahui tentang Dinda.

"Jawab aku Mesya!!"

"Apakah dia pernah mengalami pelecehan seksual?!"

Mesya berbicara sambil memejamkan matanya ketakutan, karena desakan Sandi membuat Mesya terpaksa mengatakan hal yang tak seharusnya ia ungkapkan.

"Kamu...."

*****

"Dimana si Mesya?! Sudah jam berapa ini? Acaranya akan segera di mulai"

Yuda terlihat sangat cemas sambil terus menerus melirik jam tangannya. Ia menunggu kehadiran Mesya yang seharusnya sudah datang saat itu juga

"Gimana?! Si Mesya udah bisa dihubungin belum?!" Ucap Ajay yang berjalan menghampiri Yuda.

"Tadi dia udah bales dan bilang lagi di jalan, tapi sampe sekarang dia belum juga sampai"

"Yasudah kita tunggu dia sebentar lagi, masih ada waktu lima belas menit lagi sebelum acara dimulai"

Yuda hanya menganggukkan kepalanya dan berharap Meysa datang saat itu juga.

Saat keduanya memutuskan untuk masuk ke dalam gedung aula, tiba-tiba Mesya datang dan membuat ekspresi keduanya terlihat lega

"Akhirnya kamu sudah sampai, Mesya!!" Ucap Yuda

"Baguslah, sekarang ayok kita masuk" Ajak Ajay.

Mereka bertiga pun masuk ke dalam aula dan melangsungkan acara dengan lancar. Di waktu istirahat, Mesya mengejar Ajay dan mengajak Ajay untuk berbicara dengannya.

"Owh oke, ayok kita bicara di podium lapang saja"

Mesya dan Ajay berjalan menuju podium lapangan yang berada di samping gedung.

Ajiz yang saat itu kembali dari mushola melihat hal itu dan merasa penasaran, akhirnya ia pun memutuskan untuk menyusul Mesya dan Ajay yang berjalan ke arah lapangan.

"Mereka mau kemana?! Mengapa mereka hanya jalan berdua saja"

Ajis yang saat itu berdiri di balik pohon mendengar percakapan Ajay dan Mesya perihal sebuah flashdisk.

"Benar, apakah Bang Ajay masih menyimpannya?!"

"Owh flashdisk yang waktu itu?! Ada, tapi itu ada si rumah. Aku tidak membawanya sekarang"

"Tidak apa-apa yang penting itu ada dan aman" Ucap Mesya.

"Flashdisk?!" Batin Ajiz

Setelah selesai berbicara Ajay pun pergi meninggalkan Mesya sendirian. Mesya yang saat itu beranjak dan hendak pergi tiba-tiba tangannya di tahan oleh Ajiz.

"Bang Ajiz?!...kamu.."

"Mesya, aku ingin bicara dengan kamu"

Mesya menepis tangan Ajiz dan hendak pergi tanpa ingin mendengar apapun dari pria yang ada dihadapannya itu. Melihat Mesya yang menolak untuk berbicara dengannya membuat Ajiz mencoba untuk terus meyakinkan Mesya agar mau berbicara dengannya.

"Berikan aku kesempatan untuk berbicara, Mesya. Ada yang perlu aku sampaikan kepadamu. Dan untuk masalah kemarin aku benar-benar minta maaf. Aku ingin...."

"Cukup Bang!!..." Potong Mesya

"Aku tidak ingin mendengar penjelasan apapun lagi dari kamu. Aku..."

Mesya nampak ragu melanjutkan kalimatnya, namun tiba-tiba Ajiz kembali menggenggam tangan Mesya dan menatap Mesya dengan lembut.

"Mesya...aku mencintai kamu, aku....aku. Tidak!! Maksudku, maukah kamu menjadi pacarku?!"

Mendengar kalimat yang terucap dari mulut pria yang sangat ia cintai itu membuat Mesya termenung. Sudah lama, sudah sangat lama Mesya ingin mendengar kalimat itu terucap dari mulut Ajiz. Namun saat kalimat yang begitu ingin ia dengar itu harus kandas karena sekarang dirinya telah menikah dengan Sandi.

Mesya perlahan melepaskan genggaman tangan Ajiz. Ia terlihat sedih dan berjalan membelakangi Ajiz dengan wajah murung.

"Mesya!!....kenapa?!" Panggil Ajiz

Namun Mesya tak menghiraukan Ajiz dan berlari sambil mengusap air mata yang telah membasahi wajahnya. Sudah begitu lama Mesya ingin mendengar kalimat itu diucapkan oleh Ajiz, namun di saat waktu itu tiba Mesya justru semuanya sudah terlambat, ia tak bisa menerimanya karena telah menjadi istri orang lain.

"Apakah aku sudah benar-benar melukainya?!" Gundam Ajiz

Ajis hanya menatap punggung Mesya yang berlari menjauh, nampaknya Ajiz merasa sedih karena melihat Mesya tak sedikitpun menoleh kembali ke arahnya. Biasanya Mesya akan begitu bersemangat mengejarnya, bahkan kerap Ajiz merasa risih dengan kegilaan Mesya yang terus menempel kepadanya.

Melihat sifat Mesya yang tiba-tiba berubah menjauhinya membuat Ajiz menyadari jika selama ini ia telah menyia-nyiakan wanita yang tulus mencintainya.

"Mungkin Mesya hanya sedang punya masalah, tak lama lagi dia pasti akan kembali berbicara kepadaku" Ucap Ajiz dengan penuh percaya diri

Mesya yang tengah menangis di bangku taman pun mengusap air mata di wajahnya dengan kasar. Karena sebuah pesan dimana Sandi akan menjemputnya sore itu membuat Mesya khawatir jika Sandi akan menanyakan penyebab ia menangis.

Mesya menarik nafasnya dan melihat wajahnya di pantulan cermin. Meski telah mengusap air matanya namun hidung Mesya nampak masih memerah.

"Aku harap Kak Sand tidak akan menyadarinya" Ucap Mesya

Setelah menenangkan dirinya Mesya pun beranjak dari tempat duduknya dan berjalan ke halte tempat janji Sandi akan menjemputnya.

Ajiz yang saat itu tengah bersiap pulang dan mengendarai motornya pun melihat Mesya yang duduk di kursi halte. Niat hati ingin menghampirinya, namun Ajiz tiba-tiba melihat seorang pria menjemput Mesya.

"Siapa dia?! Mengapa Mesya pergi bersamanya"

Karena rasa penasaran dengan sosok pria yang membawa Mesya, Ajiz pun mengikuti mereka dari belakang. Namun di tengah perjalanan Mesya dan Sandi yang melaju cukup cepat meninggalkan Ajiz jauh di belakang, Ajiz yang hendak menyusul mereka harus tertahan karena ia mendapatkan lampu lalu lintas telah berubah berwarna merah.

"Ah mengapa harus di situasi seperti ini sih!!"

Meski tak butuh waktu lama, namun akhirnya Ajiz kehilangan jejak Mesya.

"Aaahh benar-benar deh!!" Kesal Ajiz.

Karena tak berhasil mengejar Mesya, akhirnya Ajiz pun memutar balik sepeda motornya.

Di sisi lain Mesya yang tengah dibonceng oleh Sandi pun hanya terdiam tanpa mengatakan sepatah katapun.

"Malam ini kamu mau makan apa?!" Tanya Sandi

Mesya tersadar dari lamunannya. Karena tak mendengar apa yang diucapkan oleh Sandi, Mesya pum kembali bertanya.

"Malam ini kamu mau makan apa?! Sekalian kita belanja untuk kebutuhan dapur" Ucap kembali Sandi

"Hmmm.. apa aja deh. Aku terserah Kak Sand aja" jawab Mesya

Sandi menghentikan motornya di depan supermall. Sandi mengajak Mesya untuk segera masuk dan berbelanja semua kebutuhan mereka.

"Sand tidak tahu apa saja yang dibutuhkan di dapur, mungkin kamu lebih tahu. Jadi Sand serahkan saja semuanya sama kamu ya"

Mesya mengangguk pelan. Ia memilih berbagai macam barang dan memasukannya ke dalam troli.

Saat Mesya melihat barang di barisan rak, troli yang ia dorong tak sengaja mengenai seseorang dan orang itu adalah Zara.

"Eh maaf!!..." ucap Mesya

"Mesya?!... "

Mesya merasa sedikit khawatir saat melihat wanita yang ia temui  itu adalah Zara. Mesya meliril sekelilingnya untuk memastikan Sandi tidak ada disekitar situ, karena bagaimana pun jika Zara mengetahui dirinya telah menikah maka tak pama kabar itu akan segera menyebar di kampus.

"Kamu juga lagi berbelanja ya?! Banyak sekali belanjaan kamu, apa kamu datang bersama ibumu?!" Tanya Zara

"Oh iya hehe...itu aku"

Saat Mesya bingung harus menjawab apa, tiba-tiba Sandi datang dan memasukan barang ke dalam troli milik Mesya. Mesya yang melihat hal itu memejamkan matanya dan berpikir keras untuk apa yang akan ia jawab kepada Zara seandainya Zara menanyakan siapa Sandi.

"Eh Meysa ini?!......"

"Sudah ku duga" Batin Mesya

"Eh, Mesya ini siapa??!! Teman kamu?!" Ucap Sandi menoleh ke arah Mesya

"Iya Kak, saya Zara teman satu kampus Mesya" ucap Zara.

"Oh iya, perkenalkan saya Sandi sepupunya Mesya"

Mendengar jawaban yang dilontarkan Sandi sontak membuat Mesya terkejut dan menoleh ke arah Sandi yang berdiri disampingnya.

Mesya memperhatikan  Sandi yang tersenyum dan mencoba meyakinkan Zara jika dirinya adalah sepupunya.

"Owalah sepupu kamu ternyata Mesya... Aku pikir dia pacar kamu" Ucap Zara

Setelah Zara pamit pergi Mesya cukup lama menatap Sandi yang merapihkan barang di troli. Sandi yang menyadari jika Mesya tengah menatapnya pun mendongak dan tersenyum ke arahnya.

...****************...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!