"Seberapa keras pun usaha ku untuk menjadi yang terbaik, aku tetaplah aku yang berasal dari kegelapan malam."
"Aku tidak bisa kembali menjadi suci kecuali jika ada seseorang yang mampu membersihkan dosa-dosa ku.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erny Su, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21
"Ayudia aku tidak akan pernah mengakhiri pernikahan kita."ucap Nathan.
Akhirnya Nathan pun pergi menuju rumah Azura yang kemarin pagi ia datangi. Sementara Azura yang kini tengah berada di dalam perjalanan menuju sebuah pantai bersama dengan Alma yang sedari tadi terus bertanya tentang semua gosip yang dia dengar.
Azura pun tidak menyembunyikan fakta tentang hidupnya yang pernah menjadi wanita malam dengan pria tajir yang menjadi pelanggan tetap nya selama beberapa bulan hingga dia bisa melunasi hutang keluarga nya.
Hutang yang menurut beberapa orang lain tidak masuk akal karena semasa hidupnya kedua orang tua Azura tidak pernah diketahui memiliki hutang.
Azura pun hanya bisa pasrah karena semua bukti itu memang nyata adanya, meskipun dia tidak pernah tau untuk apa mereka berhutang karena yang Azura tau sang papah memiliki perusahan dengan dua cabang perusahan yang akhirnya mengalami kebangkrutan secara tiba-tiba.
Alma pun merasa prihatin dengan itu, dia pun pernah ada di posisi Azura, meskipun lain ceritanya.
Jika Azura kehilangan kehormatan yang ia jaga karena hutang orang tua, maka tidak dengan Alma yang kehilangan itu karena pergaulan bebasnya.
Mereka berdua tiba di tepi pantai yang terlihat penuh dengan orang yang berkunjung ke sana.
Mungkin karena ini adalah weekend, dan Azura pun memilih untuk duduk di atas pasir yang sudah dialasi dengan tikar yang ia sewa saat ini dengan menggunakan hotpants dan t-shirt street yang memperlihatkan keindahan lekuk tubuhnya itu, Azura duduk sambil memeluk lutut menatap ombak yang silih berganti.
Ada banyak pertanyaan yang berkecamuk di pikirannya itu tentang bagaimana hidup nya kedepannya nanti, hingga saat seseorang menghampiri keduanya.
Pria tampan yang sudah lama tidak pernah Azura temui, terakhir di kantor tempatnya bekerja.
"Kamu disini?"ucap Kapten bayu.
"Hmm..."lirih Azura.
"Boleh gabung."ucapnya sopan.
"Silahkan kapten masih luas kok asal jangan minta dipangku."ucap Azura garing.
"Hmm, aku masih bisa duduk dengan baik nona manis... Kecuali jika kamu ingin duduk di pangkuan ku. Hehehe bercanda tolong jangan diambil hati."ucap Bayu sambil tersenyum manis.
"Ah sayangnya kamu kapten, mungkin kalau pria biasa aku akan dengan senang hati duduk di sana."ucap Azura yang menangapi candaan itu dengan balas bercanda.
"Memang apa hubungannya jika aku kapten dengan kamu duduk diatas pangkuan ku, aku juga pria normal."ucap pria tampan itu.
"Hahaha, aku kira tidak."ucap Azura yang tertawa dipaksakan.
"Kapten sendiri disini?."ucap Azura bertanya.
"Bertiga."jawabannya cepat.
"Yang lainnya kemana anak atau istri mungkin."ucap Azura.
"Jangan mengejek nona manis aku bahkan masih laku jika mereka mau."ucap nya sambil terkekeh.
"Ah bujang rupanya pantas saja jidatnya beda."ucap Azura.
"Maksudnya?"tanya Bayu.
"Jidat anda tidak ada tulisan play boy."ucap Azura yang membuat Alma terkekeh.
"Kau ada-ada saja Ayudia."ucap Bayu.
"Sorry bercanda. Ah rasanya aku ingin langsung nyebur agar otak ini benar-benar bersih dari noda."ucap Azura yang kini terlihat serius sambil menaikkan kacamata nya ke kepala.
"Ayo nyebur bareng siapa tau dengan begitu kita bisa ke surga bareng."ucap kapten Bayu yang membuat Azura terkekeh kecil, kemudian kembali berkata.
"Bukanya surga yang kita dapat tapi kobaran api yang mendidih."ucap Azura.
"Ayudia ayo main air."ucap Alma yang entah kapan sudah melepas pakaian dan sudah menggunakan bikini.
Azura pun langsung melepaskan t-shirt nya dan melemparnya diatas tikar tapi tidak dengan hotpants yang ia kenakan.
Bayu sampai menelan ludah nya dengan susah payah, betapa tidak jika itu Alma yang terlihat biasa-biasa saja mungkin Bayu bisa menahan hasratnya tapi ini adalah barang langka yang bahkan tidak pernah ia lihat dimanapun kecuali di televisi dan majalah.
Keindahan tubuh Azura memang benar bukan hanya isu saja, pantas ada banyak pria dari kalangan atas begitu memujanya dan rela memberikan milyaran uang yang telah mereka hasilkan dengan susah payah.
Azura kini benar-benar menjadi pusat perhatian setiap pria yang ada di sana, dari tubuh moleknya dan dari tawanya yang semakin menyempurnakan kecantikan nya itu.
Azura dan Alma seakan tak memiliki beban, keduanya larut bermain air dengan saling menyiram dan kejar-kejaran bayu pun mengabadikan momen tersebut lewat kamera ponsel nya.
Hingga sunset hampir tenggelam mereka pun baru memutuskan untuk pulang ke rumah masing-masing meskipun Azura mengantar Alma hingga ke apartment nya.
Azura baru tiba tepat pukul delapan malam setelah memutuskan untuk makan malam terlebih dahulu di restaurant.
Sementara Diego yang baru mendapati kiriman foto Azura dari seseorang yang ia utus untuk mengikuti gadis yang ia klaim sebagai wanita nya itu.
"Apa yang mereka lakukan."ucap Diego yang kini mengepalkan tangannya saat melihat kemolekan tubuh wanita nya itu terekspos di keramaian.
Dia benar-benar merasa tidak rela orang lain melihat keindahan itu.
Azura pun tidak bisa ia hubungi karena dia sudah pasti mengganti kontak pribadi nya setelah ia menghancurkan handphone milik Azura.
Diego langsung menyambangi kediaman Azura yang kini baru selesai mandi dan berganti pakaian.
Gadis cantik yang sedang mengeringkan rambutnya itu langsung bergegas menuju balkon kamarnya saat mendengar deru mesin mobil Diego yang memasuki carport rumah nya.
Azura sudah memasukkan kembali Honda jazz miliknya kedalam garasi mobil dengan mobil Alphard milik nya sehingga carport rumah nya kosong itulah kenapa Diego bisa memasukkan mobilnya.
"Buka pintunya atau aku hancurkan rumah ini sekalian."ucap Diego yang melihat Azura di balkon kamarnya itu.
Azura masih terdiam di sana saat Diego mulai menggedor pintu.
"Ayudia jangan menguji kesabaran ku, aku sudah cukup sabar beberapa minggu ini sekarang tidak lagi."ucapnya.
"Sayang kamu ada tamu rupanya."ucap seseorang yang baru saja datang.
"Yank kamu juga datang."ucap Azura yang akhirnya memiliki alasan untuk membuat Diego pergi pikirnya.
Saat ini kedua pria itu saling berhadapan."Tinggalkan wanita ku atau aku tidak akan segan untuk menghancurkan mu."ucap Diego.
"Dia istri ku, bagaimana bisa aku meninggalkan nya."ucap Nathan.
"Tapi dia wanita ku bajingan!!"teriak Diego yang kini terlihat sangat emosi.
"Kau lupa tuan Diego status ku adalah suaminya, dan sudah sah dimata hukum dan agama"ucap Nathan pelan tapi penuh penekanan.
"Pernikahan macam apa yang bahkan tidak ada pesta atau ijab kabul dan saksi."ucap Diego.
"Anda mau lihat bukti."ucap Nathan yang memperlihatkan foto pasangan pengantin yang sedang melakukan ijab kabul meskipun posisinya dari belakang.
...🧸🧸🧸🧸🧸...
Perdebatan itu tidak kunjung selesai karena Diego mengancam akan memberitahu kan pernikahan itu pada keluarga calon istri Nathan, begitu juga Nathan yang mengancam akan memberitahu Leony dan ayah Diego karena yang dia tau ayahnya sangat menyayangi Leony dan sangat tegas menolak kehadiran wanita manapun di hidup Diego.
"Tuan Diego sebaiknya anda pulang, tolong jangan usik kehidupan saya lagi. Saya sudah mengembalikan barang milik anda dan didalamnya masih utuh."ucap Azura.
"Tidak Azura aku tidak akan pernah melepaskan mu."ucap Diego.
"Terserah saja yang jelas saya sudah tidak ingin lagi berurusan dengan anda, saya sudah punya suami apapun keadaannya saat ini."ucap Azura yang kini berbicara dengan nada pelan dan terlihat pasrah.
"Baiklah aku akan pergi tapi tidak untuk selamanya karena aku akan pastikan kamu tidak dimiliki oleh siapapun kecuali aku."ucap Diego.
"Sayang masuk lah."ucap Azura yang kini ingin meyakinkan bahwa hubungan mereka benar-benar serius.
"Ayudia kamu akan tau akibatnya."ucap Diego yang kini pergi dengan amarahnya.
Sementara Azura kini menatap lekat wajah tampan yang terlihat sangat merasa bersalah itu.
"Pulanglah tuan, terimakasih atas waktunya, anda tidak perlu berperang dengan pria itu demi saya yang sama sekali tidak ada harganya."ucap Azura.
"Sayang kamu bicara apa? Aku sudah bertaruh segalanya untuk mu, tapi kamu berfikir bahwa kamu tidak berarti bagiku."ucap Nathan.
"Aku tau niat mu baik tuan, tapi aku tidak ingin selamanya menjadi bayang-bayang di hidup kalian."ucap Azura.
Azura berbalik hendak meninggalkan Nathan, tapi pria itu langsung memeluk nya dari belakang dan begitu eratnya.
"Ayudia aku sadar aku tidak akan pernah bisa menjadi suami mu yang sempurna, tapi aku serius dengan pernikahan ini, aku ingin melindungi mu dari pria yang hanya inginkan kamu untuk menjadi budak nafsu mereka."ucap Nathan.
"Terimakasih untuk niat baik mu tuan itu bukan rasa sayang karena kamu menyukai ku, tapi hanya rasa iba pada wanita malang seperti ku. Aku pun sudah putuskan untuk pergi dari negara ini untuk memulai kehidupan baru ku disana."ucap Azura.
"Kamu ingin pergi kemana tolong beritahu aku sayang kita bisa pergi bersama."ucap Nathan.
"Tidak tuan, jangan buat aku semakin jahat dengan merampas kebahagiaan mu. pulanglah biar aku sendiri yang menghadapi semua sendiri."ucap Azura yang terlihat sangat menyedihkan saat ini.
"Ayudia aku serius dengan pernikahan kita! aku tau kamu tidak akan percaya dengan ini, tapi aku akan membuktikan keseriusan ku please bertahanlah dan tetap berada di sisiku hanya sebentar lagi."ucap Nathan saat Azura pergi meninggalkan dirinya.
Namun Azura hanya menggelengkan kepalanya, dan kembali melanjutkan langkahnya menuju lantai dua dimana kamarnya berada.
"Ayudia please dengarkan suamimu ini bicara."ucap Nathan yang kini berjalan menuju tangga hendak menyusul namun langkahnya terhenti saat suara pintu ditutup.
Azura terduduk di lantai dengan posisi bersandar di pintu memeluk lutut dan menenggelamkan wajahnya di kedua telapak tangan nya.
Air mata nya terus mengalir deras hingga saat suara pintu tertutup dan deru mesin mobil sport itu meninggalkan rumahnya Azura masih terus menangis.
Keesokan harinya dia pun bersiap untuk kembali beraktivitas dengan dunia perkuliahan dan magang nya, sebisa mungkin Azura menghindari Diego dan beruntung posisi Leony sudah digantikan oleh orang lain hingga Azura bisa kuliah dengan nyaman.
Entah kemana dosen nya itu, yang jelas Azura tidak mendapatkan pemberitahuan, termasuk Amalia yang kini tidak terlihat lagi di kampus tersebut, tapi ada kabar mengatakan bahwa ia pindah ke kampus lain.
Azura juga tidak melihat gadis itu ada di perusahan tempat mereka magang.
Delon yang menjadi atasan nya di perusahan pun, hanya akan ia temui setelah ia selesai bekerja untuk menyerahkan hasil pekerjaannya itu.
Setelah itu seperti biasanya dia akan kembali ke rumah, tapi sebelum itu dia akan mampir ke rumah lamanya untuk melihat keadaan keluarga nya.
Azura akan kembali setelah memastikan semuanya baik-baik saja, tubuhnya sudah sangat lelah dia pun bergegas untuk berendam di dalam bathtub-e.
Azura sampai terlelap di sana untuk beberapa saat, dan dia langsung bergegas membersihkan tubuhnya dari busa sabun.
Azura yang baru saja menggunakan bathrobe pun langsung terdiam kala dia merasakan mual yang teramat sangat.
Dia langsung bergegas menghampiri kloset dan memuntahkan isi perutnya itu hingga dia terduduk lemas di lantai kamar mandi.
Azura tidak menyadari bahwa saat ini sudah dua bulan berlalu sejak terakhir kali dia dan Diego melakukan hubungan terlarang itu.
Azura yang sudah sedikit membaik pun langsung bergegas masuk kedalam kamar dan menggunakan underwear dan juga lingerie setelah itu ia pun langsung berbaring di atas ranjang dan menggulung tubuhnya dengan selimut tebal itu.
Azura bahkan tidak mengganti lampu terang dengan lampu temaram seperti biasanya dia langsung menutup tubuhnya hingga kepala dia pikir itu adalah hal yang ampuh untuk mengatasi masuk angin.
Hingga pagi hari dia kembali merasakan hal yang sama, dan kali ini bahkan lebih parah dari biasanya.
Azura pun menyadari sesuatu bahwa saat ini dia belum mendapatkan tamu bulanan nya, dan sudah dua bulan Azura yang biasanya memeriksakan diri ke dokter setelah hubungan intim yang dilakukan tanpa pengaman itu, tapi karena banyak nya problem terjadi di keluarganya akhirnya ia pun sampai melupakan hal itu.
Azura pun langsung bergegas pergi menuju perusahan setelah siap dengan outfit yang ia gunakan saat ini, dia datang bukan untuk sebuah tanggung jawab, tapi untuk menyelesaikan pekerjaan nya dia juga ingin segera menyelesaikan tugas magangnya .
Dia sudah putuskan untuk tidak memberitahu pria itu jika dia benar-benar hamil.
Sampai saat dia memulai bekerja dia fokus pada pekerjaannya sampai saat dia makan siang di kantin perusahan, dia tidak pergi ke luar kantor saat ini karena sedang tidak bersemangat seperti saat ini.
Hingga saat sebuah tangan kekar menggenggam tangan nya dan menarik tangan itu membawa Azura kedalam lift pribadinya.
"Lepas."ucap Azura pelan tapi penuh penekanan.
Tapi sayang pemilik tangan itu sama sekali tidak menghiraukan permintaan nya.
"Anda maunya apa tuan."ucap Azura yang kini merasa benar-benar tidak habis pikir.
"Kamu ingin tau apa mau ku Ayudia."ucap Diego yang kini menatap tajam kearah Azura.
"Ya katakan apa mau mu tuan, tapi setelah itu kamu juga harus memenuhi persyaratan yang saya ajukan.
"Kau ingin bernegosiasi dengan ku nona?"ucap Diego dengan tatapan yang tidak bisa diartikan.
"Jika bisa kenapa tidak."ucap Azura yang kini membuat Diego menahan Azura di dinding kemudian mencium bibir Azura dengan rakusnya hingga air mata Azura mengalir deras dan hal itu menghentikan pergerakan Diego.
tapi kenapa episod yang k 24 dan smpai seterusnya lama sangat yng nak keluar,,,apa lagi cerita nya bikin penasaran /Grimace/