NovelToon NovelToon
Aku Bukan Anak Kecil

Aku Bukan Anak Kecil

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Romantis / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Slice of Life
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: Erlangz

Aaron, seorang duda dengan dua anak, di mintai pertolongan oleh kedua sahabatnya yang ada di depannya. Dan permintaan dua orang di depannya ini, adalah sebuah permintaan yang tidak pernah ia bayangkan seumur hidupnya.
Apakah jawaban yang akan di berikan Aaron?
Seperti apakah kehidupan Aaron setelah memberikan jawaban?
Ayo langsung saja baca ceritanya!

NOTE*
mohon dukungannya dengan menonton iklan,like dan komen sebagai dukungan untuk saya☺️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erlangz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17. Apa Cita Cita Raya?

Hari ini, Aaron menyempatkan dirinya untuk menjemput Raya pulang sekolah, karena pekerjaan di kantornya sudah selesai ia bisa punya waktu untuk menjemput Raya pulang.

Aaron menunggu di seberang jalan di dalam mobilnya, satu persatu murid dari sekolah sudah keluar, dan tak lama Aaron melihat Raya sudah keluar juga dari gerbang sekolahnya.

Aaron di buat terkejut, melihat Raya yang terlihat akrab dengan seorang siswa laki-laki, yang jika di lihat dari jauh seperti pasangan muda yang sedang bercanda.

"Siapa itu tadi? Pacar kamu?" tanya Aaron ketika Raya sudah masuk ke dalam mobil.

Ia merasa, wajar untuk menanyakan hal itu pada Raya.

"Yang mana, paman?" tanya Raya bingung dengan pertanyaan Aaron.

"Itu, yang tadi usap kepala kamu, akrab banget kayaknya," kata Aaron sedikit sinis.

Aaron tidak tahu, kenapa ia merasakan perasaan tidak suka saat Raya berdekatan dengan teman laki-lakinya. Terlebih mereka berdua terlihat seperti remaja yang sedang pacaran.

Raya hanya tertawa mendengar ucapan dari Aaron, ia tadi hanya sedang bercanda saja dengan sahabatnya yang sudah lama ia kenal seperti halnya Fika, selama masa SMP sampai saat ini, namanya Farrel.

Di sekolah, ia juga terkadang mendengar orang-orang menebak kalau, Raya dan Farrel berpacaran, padahal mereka berdua hanyalah seorang sahabat yang sudah akrab dari sejak SMP. Ia jadi merasa Aaron seperti teman-teman di sekolahnya yang selalu penasaran dengan sesuatu yang ia lakukan.

"Yang tadi itu? dia itu sahabat Raya, namanya Farrel, Raya, Fika sama Farrel itu udah sahabatan dari sejak kita SMP, paman tau Fika kan?"

Aaron mengangguk, ia ingat dengan Fika, sahabat yang Raya kenalkan waktu ia menjemput Raya pulang sekolah, tapi baru tahu sekarang ternyata Raya juga punya satu sahabat lagi. Ia jadi tenang setelah tahu kalau laki-laki itu hanya sahabat Raya saja.

Tiba-tiba Aaron terdiam, apakah barusan ia merasa cemburu?

Aaron buru-buru menepis pikiran tersebut, ia hanya tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi pada Raya, hanya itu saja. Terlebih lagi ia sudah di berikan tanggung jawab untuk menjaga Raya ketika Keenan dan Dayana masih hidup.

"ya sudah, kalau begitu paman cuma nanya aja," ucap Aaron.

Setelah sampai di rumah, Aaron dan Raya mengganti pakaian mereka menjadi pakaian yang lebih santai.

Mereka bersama dengan Naya dan Rafael sedang bersantai di halaman belakang rumah Aaron yang cukup luas.

Saat ini Aaron sedang menemani Naya dan Rafael yang ingin bermain bersama dengannya, jadi ia meminta mereka berdua untuk menggambar saja, apa cita-cita mereka ketika sudah besar nanti, ia juga menyuruh Raya untuk ikut menggambar juga. Aaron juga ingin tahu apa cita-cita yang Raya inginkan.

Kedua anaknya itu langsung menggambar sesuatu yang mereka pikirkan, sedangkan Raya hanya diam merenung.

cita-cita apa yang ingin dicapai oleh Raya? pikirnya dalam hati.

Aaron menjadi kebingungan karena tidak seperti Naya dan Rafael yang mulai menggambar, Raya malah diam saja.

"Ayo cepat mulai gambarnya, paman kasih waktu cuma 12 menit aja," ucap Aaron.

"Tapi Raya nggak tau, cita-cita Raya apa?" ucap Raya, sambil menggelengkan kepalanya.

"Payah! masa cita-cita sendiri nggak tau," kata Naya yang tiba-tiba mengejek.

kalau biasanya, Aaron akan menegur Naya jika mengejek Raya, tapi kali ini Aaron setuju dengan Naya.

"Masa cita-cita sendiri nggak tau sih?" ucap Aaron.

"Raya beneran nggak tau!" ucap Raya lagi.

"Kamu ini, jangan sampai bilang menyedihkan, ya!" ejek Aaron.

Aaron memang berpikir Raya menyedihkan sekali. Ia berpikir, Raya sama seperti gadis-gadis seumurannya, yang memiliki banyak impian, tetapi ternyata pikirannya itu salah. Aaron harus memikirkan sesuatu agar Raya mempunyai impian untuk masa depannya sendiri.

"Mulai sekarang kamu harus punya cita-cita kamu sendiri! Paman nggak mau tau!" ucap Aaron tegas.

Ucapan Aaron membuat Raya cemberut, cita-cita apa yang dia inginkan. Jadi aktris? Ia saja tidak bisa akting, jadi penyanyi? suara nyanyiannya saja mungkin membuat telinga orang yang mendengar jadi sakit.

"Nggak apa-apa paman, lagipula Raya kan udah menikah," ucap Raya dengan polos.

Aaron hanya bisa menghembuskan napas panjang, sepertinya tugasnya sekarang bukan hanya harus menjaga Raya, tetapi juga harus mendidik dan mengubah pola pikir gadis itu.

"Raya, Cita-cita itu harus kamu miliki, karena itu agar kamu punya tujuan untuk masa depan kamu, agar kamu bisa lebih baik dalam menjalani kehidupan ini, kamu paham?" ucap Aaron sambil menatap Raya.

Raya menggelengkan kepalanya tanda tidak mengerti.

Dengan susah payah Aaron menampilkan senyumannya, ia sedang berusaha sekali menahan kekesalan yang ia rasakan pada Raya.

"Sudahlah, lupakan aja omongan paman tadi," ucap Aaron dengan pasrah.

"Sekarang kamu tulis saja, hobi kamu yang kamu biasa lakukan," ucap Aaron sambil memberikan buku dan pulpen pada Raya.

Jangan sampai kamu bilang juga nggak punya hobi. Ucap Aaron dalam hatinya.

1
FreeFireeMaaaxx
Ditungguuuu💯💯💯💯💯
Riyan
Menarik
Duke North
Lanjut
Duke North
👍👍👍👍
Erlangga536
👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!