NovelToon NovelToon
Melihat Kematian Dari Cermin

Melihat Kematian Dari Cermin

Status: tamat
Genre:Misteri / Tamat / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Persahabatan / Mata Batin / Hantu / Roh Supernatural
Popularitas:5.3k
Nilai: 5
Nama Author: ERiyy Alma

Nafisa, gadis istimewa yang terlahir dari seorang ibu yang memiliki kemampuan istimewa. Tumbuh menjadi gadis suram karena kemampuan aneh yang dimiliki.

Melihat tanda kematian lewat pantulan cermin, membuatnya enggan bercermin seumur hidupnya. Suatu ketika ia terpaksa harus berdamai dengan keadaannya sendiri, perlahan ia mulai berubah. Dengan bantuan sang sahabat, ia menolong orang-orang yang memiliki tanda kematian itu sendiri.

Simak kisah menarik Nafisa, kisah persahabatan dan cinta, juga perjuangan seorang gadis menerima takdirnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ERiyy Alma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cermin 26

Dua keluarga itu sengaja menyewa satu tenda saja karena rencana tidak menginap, setelah meletakkan barang bawaan di dalam tenda, mereka mulai beraktivitas, para wanita mempersiapkan makanan sedangkan para lelaki membuat kopi panas sambil menikmati pemandangan indah di sekitar.

Di samping mereka juga ada beberapa keluarga lain yang melakukan hal sama, para anak kecil berlarian kesana kemari, orang tua mengobrol, remaja berburu video aesthetic. Reynar kecil bermain game di ponsel, sementara Arjuna dan Fisa berbincang tentang kegiatan beladiri di sekolah.

“Naf, kamu nggak minat ikut klub beladiri?”

“Nggak, ngapain?”

“Yah, kamu kan suka dibully sama orang, bukankah bagus kalau kamu bisa beladiri biar bisa jaga diri sendiri,” ungkap Arjuna lagi.

“Sekarang, nggak akan ada yang berani bully aku lagi di sekolah, aku udah punya teman.” Fisa menunjukkan hasil tangkapan gambarnya pada Arjuna, Arjun mengangkat dua ibu jarinya.

“Nggak selamanya Nuria bisa temani kamu, kalau suatu saat Nuria nggak ada terus ada yang bully lagi kayak dulu gimana?”

“Hah, terus apa gunanya aku punya kamu Arjun? udah ah, cukup kamu aja yang belajar beladiri, terus kamu lindungi aku.” Fisa terkekeh pelan, menatap Arjuna yang diam bergeming.

“Kamu kira aku bodyguard mu gitu? bayar kalau gitu!” canda Arjuna.

“Kakak ini, bukan itu…maksudnya kakak jaga kak Fisa seperti ayah dan mama, saling sayang saling cinta,” seloroh Reynar tanpa berpaling dari game di ponsel mamanya.

“Astaga, siapa yang ajari kamu ngomong gitu Reynar?” telisik Fisa, menghadapkan wajah kecil itu padanya, Reynar terkekeh pelan. “Dengar ya, nggak mungkin kak Fisa kayak ayah dan mama sama kakakmu, bagiku dia bukan seorang pria,” imbuh Fisa lagi sambil melirik Arjun di sampingnya.

“Maksudmu, aku bukan pria berarti aku cewek gitu?” protes Arjuna cemberut kesal, melihat itu Fisa dan Reynar kompak menertawakannya.

Sementara itu Husin dan Evan ikut tertawa meski tak tahu apa yang sedang dibicarakan putra putri mereka, hanya saja melihat mereka rukun hati para orang tua itu sudah sangat lega dan damai. Kia dan Shella datang mendekat, mereka mengabarkan jika alat pemanggang sudah siap, bumbu-bumbu juga sudah tersedia, mereka bisa mulai memanggang bersama ikan dan segala jenis sosis yang dibawa dari rumah.

“Dulu aku merasa bersalah karena tidak membawa putriku ke pesantren, dan Arjun aku juga merasa bersalah untuk anak itu, dia sengaja nggak mondok demi Fisa,” ucap Husin.

“Apa yang kamu bicarakan Husin, Arjun nggak mondok bukan karena Fisa, dia aja memang yang enggan,” jawab Evan mencoba menutupi kenyataan, agar perasaan bersalah Husin tidak semakin menjadi.

Pasalnya dulu Arjun memang hampir mondok, tapi karena Fisa memilih sekolah dari rumah, Arjun merubah rencana. Lelaki itu ingin tetap menemani Fisa yang saat itu tidak memiliki teman, dan suka dibully di sekolahnya. Arjun bahkan bertekad masuk klub beladiri untuk menjadi kuat demi menjaga Nafisa kelak.

“Sudahlah, apa yang kalian bicarakan. Yang terpenting itu meski anak-anak nggak mondok kita harus tetap tanamkan nilai-nilai agama dalam kehidupan mereka, kita harus kontrol pergaulan mereka dan apapun itu,” kata Kia mengusap lengan sang suami.

“Dan yang terpenting, selamat buat Kia dan Husin putri kalian sudah mau berubah,” ucap Shella. Husin yang tak tahu menahu pun jadi bingung, setelah itu barulah Kia menunjukkan potret kebersamaan Fisa dan teman-temannya.

“Ini putriku?”

“Ya, itu putrimu Husin, gadis yang disana.” Shella menunjuk Fisa yang masih asyik bergurau dengan kedua putranya.

“Tapi, kenapa sekarang kalau di rumah tampilannya tetap awut-awutan, bahkan sekarang lihatlah! risih banget aku lihat rambutnya itu,” kata Husin, ini untuk pertama kalinya dia jujur, setelah melihat tampilan lain dari putrinya.

Kia tertawa terbahak-bahak, “ngaku juga kan akhirnya, itulah kenapa aku marah-marah setiap hari.”

“Menurutku dia malu pada kalian berdua, kata Arjuna sudah dari lama tampilan Fisa berubah di sekolah, menurutnya ada seorang gadis yang membantunya, katanya gadis itu juga sahabat Fisa di sekolah, siapa sih namanya…ehmm..”

“Nuria?”

“Nah itu, kok kamu tau Ki?” tanya Shella.

“Ya taulah, gadis itu pernah main ke rumah.”

“Ya itulah pokoknya, jadi menurutku kalian diam aja Ki, Husin. Nanti kalau Fisa sudah siap dia pasti cerita sendiri pada kalian, beri anak itu waktu,” kata Shella lagi.

Mereka mengangguk bersama, setelah itu Evan kembali mengingatkan untuk segera menyiapkan makanan, sebelum arang habis terbakar. Para orang tua pun bergegas membakar ikan dan menyiapkan nasi, setelah siap barulah mereka memanggil anak-anak.

Fisa, Arjuna dan Reynar memenuhi panggilan orang tua masing-masing, kini mereka duduk beralaskan tikar di tengah dinginnya cuaca bukit bunga, di tangan masing-masing terdapat piring berisi sarapan, mereka makan bersama sambil bercerita.

Suasana dingin seketika menjadi hangat, karena hati masing-masing sedang berbahagia. Ditambah jeritan-jeritan kecil anak-anak tenda sebelah yang berkejaran di belakang Fisa dan Arjuna, semakin menghidupkan suasana. Seorang anak perempuan tiba-tiba tersandung di belakang Fisa, anak kecil itu terjatuh dan menangis. Fisa segera berbalik untuk menolongnya.

“Aduh kamu nggak apa-apa Dek?” tanya Fisa membantu anak kecil itu bangun, membersihkan pakaian princessnya yang kotor di bagian lutut. Gadis itu masih menangis, sang ibu datang mendekat bersama kakeknya. “Udah nggak apa-apa, lihat bajunya sudah bersih lagi kan?” kata Fisa menunjuk pakaian anak kecil itu yang sudah dibersihkannya.

“Aduh Meisa, hati-hati dong Nak. Ayo cepat katakan terima kasih pada kakak cantik ini,” ucap sang ibu mengajari putri kecilnya.

“Telimakasih Kakak,” ucap gadis itu lucu. Fisa tersenyum mengangguk, setelah itu gadis itu digendong ibunya, dan sang ibu berpamitan pergi. Fisa baru sadar jika cermin princess milik anak tadi terjatuh di samping kakinya.

“Ah, ini pasti cermin gadis kecil tadi kan Arjun?” tanya Fisa.

“Sepertinya begitu, berikan saja Naf.”

Fisa mengangguk, dilihatnya cermin kecil dan indah dengan ukiran-ukiran di bagian pinggirnya itu, Fisa tak menyangka ia bisa memegang cermin dengan santai seperti saat ini. Andai saja itu dulu, dia pasti sudah membuang jauh cermin di tangannya ini, dan itu bisa menimbulkan masalah.

Fisa hendak bangkit saat seorang lelaki tua yang merupakan kakek gadis kecil tadi berjalan mendekat, mungkin kakek itu hendak mengambil cermin cucunya yang tertinggal. Tapi sayang, Fisa justru menangkap bayangan sang kakek dalam cermin di tangannya. Saat itu juga ia reflek memegang lengan Arjuna yang berada di sampingnya, dan Arjuna menyadari sikap aneh gadis itu.

...

1
Heri Wibowo
mungkin Husein cemburu melihat anaknya dekat dengan cowok
ERiyy Alma: Biasa Kak, bapak-bapak posesif ama putrinya. 🤭
total 1 replies
ERiyy Alma
Haloha readers tercinta, mohon maaf untuk hari ini author belum bisa update karena ada acara keluarga mendadak. Insya Allah next ya... makasih 🙏
Heri Wibowo
beruntung Arjuna diasuh di dalam keluarga penyayang.
Heri Wibowo
lanjut kak
Heri Wibowo
lanjut kakak
Heri Wibowo
lanjut kak.
Heri Wibowo
lanjut kakak.
Heri Wibowo
lanjut kak.
Heri Wibowo
takdir kematian sudah ditetapkan, tidak ada satu manusia pun bisa menghindarinya.
ERiyy Alma
Maaf ya agak telat, sudah update dari semalam sebenarnya. Tapi entahlah kenapa bisa baru muncul. 🤭🙏
Heri Wibowo
Terima kasih double update-nya kakak
ERiyy Alma: sama-sama... 😊
total 1 replies
Heri Wibowo
Alhamdulillah Ana bisa diselamatkan
ERiyy Alma
Maaf, untuk bab selanjutnya mungkin agak molor ya. Karena hari ini acara author padat sekali. Tapi, insya Allah next bisa langsung dua bab. hehe 🙏🤭
Heri Wibowo
lanjut kakak.
Heri Wibowo
ditunggu update selanjutnya kakak
Heri Wibowo: oke kakak
ERiyy Alma: Tunggu ya Kak, insya Allah nanti kalau udah longgar bakal update normal, sehari 2x kayak biasa. Beberapa hari ini memang lagi ada acara, jadi padet jadwalnya. Hehe..😅🙏
total 2 replies
Werewolf hayho
Jadi itu yg bkin Alena nakal, hmz..
Heri Wibowo
dibalik kenakalan Alena di sekolah ternyata dia sering mendapatkan kekerasan dari ayahnya
Heri Wibowo
Apa mungkin Hana bisa diselamatkan ya
Heri Wibowo
Iyah gantung, lanjut kakak.
Heri Wibowo
nggak apa-apa Kak yang penting update setiap hari
ERiyy Alma: insya Allah diusahakan Kak... 😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!