NovelToon NovelToon
Striptis Single Mom

Striptis Single Mom

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Single Mom / Anak Genius / Hamil di luar nikah / Roman-Angst Mafia / Anak Yang Berpenyakit / Chicklit
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: malkist

Di bawah lampu kerlap-kerlip euforia club, Rane, si Single Mom terpaksa menjalankan profesi sebagai penari striptis dengan hati terluka, demi membiayai sang anak yang mengidap sakit jantung.

Di antara perjuangannya, kekasih yang dulu meninggalkan dirinya saat hamil, memohon untuk kembali.

Jika saat ini, Billy begitu ngotot ingin merajut asmara, lantas mengapa dulu pria itu meninggalkannya dengan goresan berjuta luka di hatinya?

Akankah Rane menerima kembali Billy yang sudah berkeluarga, atau memilih cinta baru dari pria Mafia yang merupakan ipar Billy?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon malkist, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11

Rane mengambil keputusan besar dengan menemui Devon tanpa memakai topeng yang biasa ia pakai saat menari, karena ke rumah sakit mana mungkin ia membawa nya.

Ada beberapa orang yang berada di lobby dengan suasana hujan di depan mata, tapi sosok yang di cari Rane tak terlihat.

"Di mana dia?"

Rane mengeluarkan hapenya.

"Lihat, dia menelepon ku."

"Angkat, angkat." Antara gugup dan antusias yang di rasakan Billy padahal Devon yang di hubungi. "Jangan lupa di speaker."

Devon tak menjawab namun patuh yang mereka saat ini bersembunyi di pilar utama lobby besar nan menjulang tinggi.

"Tuan Devon, aku sudah sampai. Di mana Anda sekarang?"

Sampai? Perasaan mata mereka sudah teliti mengintai lobby tapi tak ada sosok seorang pun yang baru tiba. Entah itu membawa payung atau jas hujan.

"Kau yakin sudah sampai?" Devon menolak di tipu.

"Tentu. Aku di dekat spanduk kesehatan jantung."

Itu tandanya, orang yang mereka tunggu justru dari dalam. Kok bisa?

Mereka heran dalam diam dan kompak membalik tubuh.

Sedikit berjalan, Billy yang ada di depan, menghentikan langkah sejenak untuk mengintip dari sudut lobby. Di sana, ada sosok wanita yang menempelkan hape di telinga sembari menyentuh gambar jantung dengan penuh perasaan.

Meski dari samping, Billy mengenali wajah itu. Rane. Wanita yang dirindukan nya dan di cari-carinya selama ini. Dia tetap sama, rambut panjang sepinggang yang gemar diikat buntut kuda. Cantik nya alami.

Billy tanpa sadar meneteskan air mata kerinduan yang menggebu. Sejurus, gegas menghapusnya karena sadar telah di saksikan Devon.

"Dia menangis," batin Devon melihat banyak cinta di wajah temannya.

"Halo Tuan Devon. Kenapa kau diam saja?"

Billy tersentak mendengar itu.

Segera, ia memberi kode ke Devon dengan gerakan kepala untuk menghampiri Rane.

Sesuai rencana, Devon menggangguk paham. Mematikan sambungan itu dan segera mendekati Rane yang menatap heran hapenya karena sambungan mati tanpa jawaban jelas.

"Hai!"

Hampir saja Rane menjatuhkan hapenya karena kaget di sapa sosok pria berambut cepak, bertubuh tinggi ini.

"Ha-hai," balas Rane tergagap.

Devon tersenyum ambigu menatap Rane seksama dari atas ke bawah. Dia lebih cantik dengan kealamiannya tanpa make up pun. Sialan, si Billy itu adalah penghalang besar ku mencicipinya.

"Tuan Devon."

Devon terkesiap. Lamunan mata keranjang buaya daratnya buyar sudah.

"Ini uang Anda."

"Hem..." Devon menghembus nafas pelan, sangat enggan mengambilnya kembali tapi Billy memaksanya dengan alasan si teman menyebalkannya itu bisa memberi Rane uang banyak katanya. Dasar sombong. "Bisa kah aku berubah pikiran? Suasana sedang hujan. Mendukung sekali untuk kita mencari kamar." Devon sengaja menggoda Billy dengan mengatakan kalimat ajakan tak pantas itu. Kebakaran jenggot deh sana. Lagian, ia juga bermaksud mengetes Rane tepat di depan mata Billy. Apakah bitch ini masuk perangkap di luar rencana rencana Billy.

"Dasar teman tai," lirih Billy di balik persembunyiannya.

"Maaf, Tuan." Rane risih di tatap nakal terus. "Ini uang Anda. Ambillah." Amplop coklat tebal ia paksakan untuk Devon genggam. "Maaf, aku buru-buru. Permisi."

Ya ampun, Billy di mana? Kenapa tidak muncul muncul sesuai rencana? Apakah terkena serangan jantung lagi efek keisengannya menggoda barusan. Mana Rane sekarang uda pergi itu.

"Bi__" Belum selesai menyebut lengkap namanya seraya berbalik, Billy sudah berada di belakangnya. "Itu dia pergi, bego!"

"Aku tau. Aku hanya penasaran kenapa dia muncul dari dalam dan sekarang masuk lagi alih alih keluar lobby."

Billy langsung membuntuti Rane meski jujur, ia sebenarnya tidak sabar ingin menarik dan memeluk wanita itu untuk melepaskan rindu yang teramat membuncah.

"Dasar bucin. Aku mah ogah punya kisah rumit sepertinya." Devon bergumam seraya melenggang pergi, tak ada niat ikut campur lebih dalam lagi oleh kehidupan percintaan Billy yang mengenaskan. "Mending juga bercinta satu malam. Dapat enaknya tanpa ribet." Semerdeka itu seorang Devon yang suka nya paha mulus, tanpa hubungan yang mengikat. "Untung hujannya sedikit reda." Devon berlari ke parkiran.

Sementara di dalam, Billy terus mengikuti langkah Rane yang saat ini sudah sampai di lantai dua.

"Jadi aku benar-benar tidak berhalusinasi," gumam Billy mengingat kejadian sebelumnya di mana Rane sekilas terlihat di depan ruangan nya.

Dan Billy semakin terperangah melihat Rane membuka pintu ruangan Dande.

"Dande. Rane. Mereka saling kenal?" Billy dibuat shock. "Apa Rane sudah berkeluarga? Dan Dande adalah anak nya? Oh, astaga..." Di balik pintu yang sudah tertutup rapat, Billy terus berasumsi dengan prustasi mengacak acak rambutnya.

Selain itu, beberapa kalimat Dande saat pertama kali bertemu di malam itu menari nari di ingatannya seketika. "Mama kerja nya malam. Mengusir setan. Dande belum pernah bertemu Papa. Kata Mama, Papa sudah jadi bintang setelah meninggal."

Billy mengusap kasar wajahnya mengingat itu semua. Antara sedih atau mau senang tentang apa yang dialami Dande yang katanya Papanya sudah meninggal.

"Siapa yang membawa buket dan buah? Apa Ivana tadi kemari?"

Billy mendengar Rane bertanya tanya seorang diri sembari menghirup aroma bunga itu di sisi ranjang Dande yang terpulas, seraya membelakangi nya.

Billy menutup pintu secara perlahan pun, Rane tidak menyadari nya.

"Aku yang menaruh nya."

Deg...

Suara tak asing yang sudah lama tidak didengarnya itu, membuat jantung Rane bertalu kacau.

1
Ana
Billy oh Billy sekarang apa yang akan kau lakukan jika rane dan dande menderita 😢😢😢
Ana
nah loh 😂
Ana
hmmm 🤔diajak mungkin ya kak
Agus Tina
😀😃😃😃😃 bagus perempuan kuat bukan menye2 bisa menggunakan kelemahan sekaligus kelebihan fan kekuatannya ...
Agus Tina
Bagus ceritanya
Ana
Billy menempatkan rane dalam masalah 😩😢😢😢
kasihan rane nanti
Ana
waduh, kabuuuur devon
Ana
padahal bukan Billy 🙈
Ana
ck rumit, malah mungkin hidup rane ga akan tenang jika dengan Billy
Ana
hais devon kamu masuk kandang singa eh🤭 kan gawat kalau Marc tau
Ana
apa rane beneran melakukan itu sama Billy, tapi kenapa? pake pengaman ga, kalau ga bisa aja kan hadir dande kedua 🙈malah mikirin aku hahaha😂
Ana
kenapa ga tes DNA aja bil
Ana
Billy kah 🤔🤔
Ana
hmmmm apakah jatuh cinta terhadap rane bisa merubah seorang marc
Ana
hadeeeh tambah rumit, marc bakalan tau deh
Ana
😂😂😂😂hahaha kelemahan laki-laki emang itu
Ana
semoga berhasil rane
Ana
ck semoga ga terlaksana keinginan mu
Ana
ck gawat
Ana
rane ada benarnya Billy, dia akan terancam bahaya jika dekat dengan mu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!