Semuanya berawal dari David yang salah masuk ke kamar Viona, dan keduanya terlibat percintaan panas yang membuat keduanya saling terikat.
"Ingat pernikahan ini hanya formalitas saja, kau hanya istri di atas kertas saja" David Bramasta.
"Terserah, tapi aku mau bayaran ku 2M setelah itu kita bisa bercerai" Viona Khanza.
Penasaran? ikuti kelanjutan nya, dan jangan lupa dukung author dengan like coment dan vote nya ya🥰 makasih🙏🏻
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nilam nuraeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 17. Di tipu.
Happy Reading..
🌹🌹🌹🌹
Di rumah nampak Pak Seno nampak Ibu Sukma dan Lauren yang sedang menunggu kepulangan Viona.
"Mama yakin dia akan datang?" tanya Lauren.
"Yakin, mama sudah bilang kalau papa nya meninggal" balas Ibu Sukma sambil duduk.
Lauren menghembuskan nafasnya lega.
Beberapa hari ini rumah nya di teror oleh penagih hutang bahkan mobil dan semua aset pun sudah di sita, yang terakhir adalah rumah karena hutang yang pak Seno punya sangat banyak.
Pak Seno nampak duduk sambil melihat ke arah istri dan anak titinya itu, bibir nya susah untuk di gerakan bahkan bicara pun dia tak bisa.
Kebangkrutan nya membuat dia kehilangan banyak aset yang dimana semua itu telah di sita bank.
Pak Seno yang tidak bisa menerima kenyataan dia akhirnya jatuh sakit struk, dan kini dia hanya bisa diam melihat apa yang akan di lakukan anak tiri istrinya.
"Papa haus?" tanya Ibu Sukma.
Pak Seno hanya diam dengan wajah yang terlihat marah.
Ibu Sukma tersenyum, dia mengambilkan minum lalu menumpahkan nya ke tubuh suaminya.
Upsss..
"Maaf pa, mama nggak sengaja" ucap Ibu Sukma tertawa.
Lauren melihat itu menggeleng, lalu mendekati mama nya.
"Ma, jangan seperti ini kasihan papa" Lauren mendorong kursi roda meninggalkan Mama nya.
Dia mengganti pakaian papa nya, lalu menunduk untuk melihat papa nya.
"Maafkan mama, aku memang nggak mau jadi tumbal untuk kehidupan lebih baik kita tapi aku nggak akan jahat sama papa" ucap Lauren lagi.
Pak Seno hanya diam tanpa bisa menjawab apapun, Lauren lanjut mendorong kursi roda kembali ke ruang TV.
Pak Seno memang bukan ayah kandung nya tapi selama ini Lauren mendapatkan apapun yang dia inginkan dari papa tirinya.
Ibu Sukma nampak malas melihat suaminya yang sudah tak berdaya itu.
"Mama rasa setelah ini kita bisa kabur, uang hasil jual Viona kita bisa bikin usaha dan juga untuk kehidupan baru kita sayang" kata ibu Sukma sambil merokok.
Dan hal itu membuat Pak Seno terkejut karena baru tahu jika istrinya perokoooook.
Ibu Sukma melihat suaminya dan dengan santai meniupkan asap rokkkoo itu ke wajah suaminya.
"Ma"
"Iya, kamu ngapain sih bela dia. awas ya kalau sampai dia ikut kita" ibu Sukma melirik putrinya.
"Ma, papa kan baik sama kita" balas Lauren cepat.
"Ya baik, tapi dia sekarang miskin sayang. mama nggak mau bawa benalu" ucap Ibu Sukma santai.
Dan Lauren tak setuju karena meski dia tak menyukai Viona tapi untuk ayah sambung nya itu dia merasa tak bisa jahat pada pria yang telah merawat nya itu.
Ibu Sukma menatap Putri nya tidak percaya karena putrinya malah berbalik membela suaminya.
"Sayang, uang kita bisa habis ngurusin orang sakit" lanjut ibu Sukma lagi.
"Tapi ma___" ucap Lauren terpotong.
"Nggak ada tapi-tapian, mama nggak mau bawa pria tua bangka itu. kita harus pergi berdua mama sudah pesan tiket nya malam ini" kata ibu Sukma tegas.
Lauren menggeleng, dia berniat menjawab tapi belum sampai Lauren mengeluarkan keluhan nya tiba-tiba terdengar suara mobil.
"Itu Viona, cepat bawa papa mu kita harus berakting meyakinkan" kata ibu Sukma lagi.
Lauren gerak cepat mendorong kursi roda ke kamar tamu, sebelum pergi dia memegang tangan papa sambung nya itu.
"Maaf Pa, tapi ini demi kita" ucap Lauren sambil berlalu pergi meninggalkan pak Seno.
Air mata jatuh ke pipi pak Seno, hatinya benar-benar sakit karena baru tahu sifat asli istri nya.
Dia pikir ibu Sukma benar-benar baik seperti yang dia lihat, tapi fakta nya apa yang di katakan putrinya Viona benar adanya jika Ibu Sukma pandai bersandiwara.
"Maafkan papa, Viona. papa salah karena tidak pernah mempercayai mu" batin pak Seno hanya bisa sedih dan penuh sesal.
Sedangkan Viona dia sudah sampai dirumah papa nya, wajahnya sembab karena sepanjang perjalanan Viona banyak menangis.
"Papa" panggil Viona berteriak.
Viona masuk ke dalam rumah nya, dia mengerutkan keningnya karena tidak melihat rumah nya ramai di penuhi orang yang melayat.
"Mana papa" tanya Viona saat melihat Lauren.
"Ini semua gara-gara kamu, papa mati karena kamu" ucap Lauren yang sudah membasahi matanya dengan obat tetes mata.
"Aku? aku bahkan nggak melakukan apapun. papa.. mana papa ku!" tanya Viona dengan membentak.
Lauren bangkit dan menampar Viona.
Plakk!
"Seharusnya kamu menikah dengan pria itu, kamu egois!" ucap Lauren marah.
Viona memegang pipinya sakit, dia berniat membalas tamparan itu tapi belum sempat Viona memberikan tamparan tiba-tiba terdengar suara Ibu Sukma.
"Papa sudah di makam kan" kata Ibu Sukma sambil berjalan membawa teh.
Deg..
Viona terkejut mendengar jawaban Ibu tirinya itu.
"Tadi kamu bilang papa akan di makam kan pagi, lalu sekarang apa? mana papa ku!" teriak Viona marah.
Ibu Sukma duduk dan menyimpan teh yang dia bawa.
"Duduklah, mama Minta maaf. tapi papa mu sudah di makam kan" jawab ibu Sukma lagi.
"Jangan bohong, aku tanya sekali lagi dimana papa ku!" teriak Viona membentak.
"Papa sudah di kubur! puas" kini bukan ibu Sukma lagi, tapi Lauren yang menjawab.
Viona ambruk, tubuh nya terduduk di sofa dengan raut wajah yang sangat sedih.
Ibu Sukma dan Lauren saling melirik, lalu Lauren bangkit dan menatap Viona.
"Papa mati karena kamu, kamu yang menyebabkan kematian papa!" kata Lauren sambil menunjuk ke wajah Viona.
Viona menggeleng cepat dan menutup telinga nya.
"Tidak, bukan aku. aku tidak membunuh papa. kalian yang membunuh papa ku" ucap Viona menjawab.
"Kamu pembunuh!" balas Lauren lagi.
"Kamu!"
"Sudah!" bentak ibu Sukma marah.
Lalu matanya melihat Viona.
"Minumlah, setelah ini mama akan mengantarkan mu ke makam papa" kata ibu Sukma sambil mendorong segelas teh hangat itu menjadi lebih dekat.
Viona yang masih syok dan merasa butuh ketenangan meski hanya sesaat itu akhirnya meminum teh nya.
Setelah itu Viona bangkit dan melirik Ibu Sukma.
"Antarkan aku makam papa" ucap Viona menatap ibu tirinya.
"Hem, mama akan mengantarkan mu" balas Ibu Sukma lagi.
Lalu melirik Lauren yang duduk, dia memberikan kode pada putrinya lalu bangkit dari duduknya.
Viona dan ibu Sukma akhirnya pergi menggunakan mobil van hitam, meski aneh melihat mobil yang tidak dia kenal tapi Viona akhirnya memilih masuk.
Lauren melihat Viona yang sudah pergi dengan Mama nya.
"Selamat tinggal anak manja, selamat menempuh hidup baru bersama pria tua bangka" ucap Lauren tersenyum smirk.
Lalu Lauren menelpon seseorang, dan memberitahu seseorang di sebrang telpon jika calon pengantin nya sudah datang.
🌹🌹🌹
Lanjut..