Seorang gadis cantik lulusan pesantren menikah dengan pemuda tampan yang sederhana
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Orang Suusah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27 Nasehat Orang Tua
"Mama papa." ucap Vano yang sedikut kaget melihat kedatangan mereka.
"Loh kok gitu reaksinya, nggak senang ya mama sama papa datang. " ucap mamanya yang merasa kecewa.
"Nggak kok, ayo masuk, Vano cuma kaget aja karena nggak ngabarin dulu. " ucap Vano yang mempersilahkan keduanya.
"Istri kamu mana." tanya mamanya.
Yasmin pun langsung menghampiri mereka, begitu mendengar suara mama mertuanya.
"Asalamu'alaikum mah pah. " ucap Yasmin menyalami keduanya.
" Waalaikum'salam, sehat nak." tanya mertuanya.
"Alhamdulillah sehat mah, mama sehat?. " jawab Yasmin sambil bertanya balik.
"Mama juga sehat, cuma papa kamu yang sedikit flu." jawab mertuanya.
" Oh ya Van, tumben kamu di rumah jam segini. " tanya papanya heran.
" Vano libur pah, dua hari. " jawab Vano.
" Ohh.. papa fikir kamu udah berhenti karena mau fokus sama klinik. " ucap papanya.
Mereka pun menuju ruang tengah, duduk di sana untuk berbincang bincang.
"Kamu kenapa nak, kayak lemas gitu. " tanya mertuanya yang langsung tau.
" Iya mah, Yasmin lagi datang bulan makanya lemes." jawab Yasmin.
seketika kedua mertuanya kaget dan saling melempar pandangan, sementara Vano terus saja menatap lebtopnya.
" Ohh, berarti belum ada kabar gembira dong buat mama sama papa. " ucap mamanya.
" Kabar gembira apa mah. " tanya Yasmin dengan polonya.
" Maksud mama cucuk. " jawab mertuanya sambil terkekeh.
seketika Aisyah batuk sambil melihat Vano, dan pria itu menatanya juga dengan wajah yang tidak kalah kaget.
" Apaan sih mah. " ucap Vano cuek seolah tidak perduli, kemudian menatap layar lebtopnya kembali.
" Apa salahnya mamah berharap, kan wajar." jawab mamanya berharap.
Keduanya hanya diam sambil memandang. Dan Tiba tiba ada yang membunyikan bel pintu apartemen mereka lagi.
" Siapa Van?. " tanya mamanya.
" Abang Go-food, Vano pesan makanan tadi." jawab Vano yang pergi membuka pintu.
"Kamu gimana sih, makanya mama bilang tinggal di rumah aja, biar makan kalian terjaga, kamu kan dokter, masa biarin istri kamu makan makanan yang nggak sehat. " omel mamanya.
" Udah deh mah, nggak usah mulai." jawab Vano yang mempersiapkan semuanya di meja makan.
" Ya mama cuma mau yang terbaik aja buat kalian. " ucap mamanya.
"Nanti deh, Vano fikirin dulu." jawab Vano yang kembali bergabung di ruang tengah.
"Gimana Van, untuk klinik kamu." tanya papanya setelah sekian lama.
" Udah mulai hampir selesai pah, proses pembuatanya juga tinggal finising aja, sama nanti pemasangan furniture. " jawab Vano.
" Oh ya, udah brapa persen. " tanya papanya lagi.
" Udah hampir 90% pah, sebenarnya tadi Vano mau ngecek kesana sama Riza, cuma Vano batalin dulu, karena Yasmin masih kurang sehat. " jelas Vano.
Yasmin langsung kaget mendengar penuturanVano.
" Papa mau datang liat juga deh, nanti kalau kamu mau kesana ajak papa. " ucap papanya.
" Pasti pah, rencananya besok siang Vano mau kesana sama Riza, sekalian nanti bahas sesuatu di sana juga tentang proses selanjutnya sama papa. " jawab Vano.
" Oke, nanti kabarin papa. " ucap papanya.
Sementara mamanya sama menantu kesayanganya itu, sedang ada di dapur membuatkan minuman untuk mereka.
" Ada lemon nggak nak." tanya mertuanya.
" Ada mah, sebentar Yasmin ambilin dulu." jawab Yasmin lalu mencarinya di dalam kulkas.
" Biasa Vano sama papa minum air es lemon kalau siang siang begini tapi nggak pakai gula, jadi mama sering stok lemon yang banyak di rumah. " jelas mamanya yang mulai membuatnya.
" Oh ya, kamu suka juga nggak." tanya mama mertuanya.
" Suka mah, cuma Yasmin nggak terlalu sering minum, karena dulu di pesantren kita di ajarkan untuk sering minum air putih yang banyak. " jawab Yasmin.
" Ya udah, nanti sering minum ini, bagus untuk kulit dan kesehatan kamu juga. " jawab mamanya.
" Iya mah. " jawab Yasmin tersenyum dari balik cadarnya.
Setelah selesai mereka pun membawanya keruang tengah.
Hari pun telah Sore , Yasmin ikut mama mertuanya berbelanja bahan makanan ke super market. Karena rencananya mereka akan masak dan makan malam bersama di apartemen tempat tinggal Vano dan Yasmin.
Malam pun tiba, Yasmin dan mama mertuanya sedang asyik memasak sambil bercengkrama di dapur.
Sementara Vano dan papanya duduk di balkon sambil di temani segelas minuman jahe hangat.
"Gimana Van." tanya papanya tiba tiba.
"Gimana apanya pah. " tanya Vano yang tidak faham.
" Hubungan kamu sama istrimu. " jawab papanya, yang penasaran.
Vano diam sebentar, karena bingung harus
menjawab apa.
" Seperti yang papa liat. " jawab Vano sambil menunduk.
" Jadi belum ada kemajuan di antara kalian." tanya papanya lagi.
" Vano masih bingung pah, dengan perasaan Vano sendiri. " jawab Vano dengan wajah murungnya.
"Bingung gimana maksud kamu. " tanya papanya penasaran.
" Vano mulai merasa nyaman dengan Yasmin, karena dia gadis yang baik dan juga penurut, hanya saja..." jelas Vano yang masih terlihat ragu mengatakanya.
" Hanya apa Van?.." tanya papanya yang semakin penasaran.
" Vano bingung pah, mengartikan semua itu pah. " jawab Vano.
Seketika papanya langsung tersenyum mendengarnya, karena ia merasa jika putranya itu sudah mulai jatuh cinta, namun belum menyadarinya.
" Pesan papa sih, jaga istrimu berusahalah bersikap lembut dan perhatian padanya, ingat Van mungkin sekarang kamu belum melihatnya, tapi jangan sampai menyesal di kemudian hari, karena menyia nyiakan gadis baik seperti Yasmin. " ucap papanya berpesan.
Vano langsung menatap papanya, begitu mendengar nasehatnya.
" Papa yakin, kamu pasti mengerti maksud perkataan papa. karena kamu bukan anak kecil lagi yang harus di jelaskan satu satu, bahkan sekarang kamu sudah bisa menentukan pilihan dan keinginanmu. jadi untuk itu kamu pasti mengerti. " lanjut papanya meyakinkan putranya itu.
Sementara di dapur, Yasmin dan mama mertuanya sudah selesai dengan kegiatan memasak mereka.
" Biar mama aja siapin minumanya, kamu panggil suamimu dan papa aja. " ucap mama mertuanya.
" Iya mah. " jawab Yasmin yang langsung pergi memanggil keduanya.
Ia menuju ruang tengah kemudian kebalkon memanggil keduanya.
"Mas pah, makan malamnya udah siap." ucap Yasmin.
" Iya nak. " jawab papanya yang langsung berdiri masuk kedalam.
sementara Vano masih duduk dan terus memikirkan perkataan papanya barusan.
" Mas." panggil Yasmin, karena melihat Vano diam saja.
Namun pria itu tidak menjawabnya, dan terus bengong melamun.
"Mas Vano." panggil Yasmin lagi dengan nada sedikit keras.
" Aa.. iya, kenapa. " ucap Vano tersadar.
" Mama panggil buat makan malam." jawabYasmin.
" Baiklah. " jawab Vano.
Vano pun berdiri dan masuk kedalam menuju meja makan di ikuti Yasmin dari belakang.
" Ayo Vann istri kamu udah masakin ini semua. " ucap mamanya mempersilahkan.
" Waahhh... kayaknya enak nih. " ucap papanya yang terlihat sudah tidak sabar mencobanya.
" Ayo pah, masakan menantu kita enak loh, mama sudah cobain. " ucap istrinya yang mengambilkan untuk siapinya itu.
memberi kejutan untuk sang istri
lanjut thor ceritanya
lanjut thor ceritanya
di tunggu up nya
kalau orang lain jangan harap...
pas mateng ikannya
Vano yg di suruh mkn...