Mempunyai suami kaya, tampan, dan juga setia, itu tentu menjadi dambaan oleh semua wanita. Riri Anastasya, ia begitu sangat beruntung di nikahi oleh seorang lelaki yang begitu sempurna, dari segi fisik maupun finansial.
Namun di dalam pernikahannya, Riri merasa bahwa suaminya menyembunyikan sesuatu darinya. Pernikahan yang awalnya berjalan mulus, damai, dan harmonis, menjadi porak-poranda, seketika berubah menjadi kata PERCERAIN, karena Samuel Malio Edwin suami Riri berselingkuh dengan salah satu sahabat istrinya sendiri.
Akankah Samuel memilih Riri, atau malah sebaliknya memilih sahabat istrinya tersebut.
Simak sama-sama yuk cerita mereka.
Jangan lupa tinggalkan jejak, seperti like, comment dan Vote, terimakasih.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dwi cahya rahma R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Semakin curiga
Mobil lamborghini berwarna hitam pun sudah melaju meninggalkan halaman rumah. Di dalam mobil, Riri terdiam fokus menatap pada jalan, sambil memikirkan lipstik siapa yang ada di dalam mobil suaminya. Riri merasa bahwa suaminya menyembunyikan sesuatu darinya, dari lipstik tersebut Riri semakin curiga jika suaminya mempunyai wanita lain.
Dari lipstik menempel di kemeja, dan sekarang lipstiknya langsung di dalam mobil. Riri benar-benar semakin berfikir negatif tentang suaminya, awalnya fikirannya masih bisa ber fikir positif thinking namun sekarang berubah, setahu Riri tidak ada yang masuk ke dalam mobil suaminya kecuali dirinya dan keluarga suaminya.
Riri seketika teringat, dengan lipstik yang di gunakan Alexsa kemarin di lestoran, lipstik Alexsa sama persis dengan lipstik yang di temukan Riri di dalam mobil suaminya. "Kenapa lipstik ini sama seperti lipstik Alexsa kemarin? ah.. yang punya lipstik seperti ini bukan hanya Alexsa saja, Riri." ucap Riri di dalam hati, mencoba menepis tidak mungkin bahwa Samuel berselingkuh dengan sahabatnya sendiri.
Samuel yang dari tadi fokus melajukan mobilnya, faham jika istrinya sedang melamun, terlihat sedang memikirkan sesuatu. "Kamu kenapa sayang? kenapa dari tadi diem aja? tumben?." tanya Samuel sedikit menoleh ke arah istrinya.
Riri yang masih memikirkan lipstik, tidak mendengar bahwa suaminya bertanya kepadanya.
"Sayang!." panggil Samuel lagi sedikit kencang, seketika membuat Riri tersadar dari lamunanya.
"Eh.. iya sayang, ada apa?." Riri yang menoleh ke arah suaminya.
"Kamu kenapa dari tadi diam? apa ada masalah di kantor?." tanya Samuel.
"Tidak sayang, aku hanya sedikit pusing saja akhir-akhir ini." Riri yang sedikit memijat keningnya.
"Apa kamu sedang tidak enak badan? kita ke rumah sakit ya?." Samuel terlihat khawatir.
"Ah.. tidak sayang, tidak perlu, aku hanya pusing, pasti sebentar lagi juga sembuh." tolak Riri.
"Kamu memang seperti itu dari dulu, selalu mengutamakan orang lain, tapi kalau sama dirinya sendiri kurang perhatian." ucap Samuel yang kesal karena Riri sedikit ngeyel.
"Nanti kalau aku semakin parah, aku akan periksa bersama Mita sekretaris ku sayang."
"Benar lo ya?." Samuel yang memastikan Riri tidak akan berbohong.
"Iya sayang, kamu tidak perlu khawatir." jawab Riri sambil tersenyum.
Setelah perjalanan 15 menit, Samuel dan Riri pun sudah tiba di depan perusahaan milik keluarga Riri. Samuel sudah turun lebih dulu dari mobil, untuk membukakan pintu mobil istrinya. "Sudah sampai sayang."
"Terimakasih ya sayang, udah nganterin sampai kantor." Riri yang baru saja keluar dari dalam mobil.
"Iya.. kamu semangat ya kerjanya, kalau terjadi apa-apa segera hubungi aku." Samuel yang mengusap rambut Riri secara lembut.
"Iya sayang." jawab Riri masih berdiri di depan suaminya.
"Yaudah aku pergi ya, selamat bekerja sayang." Samuel yang mengecup kening Riri lalu kembali masuk ke dalam mobil.
Mobil Samuel pun sudah kembali melaju. Riri sudah melambaikan tangan saat melihat mobil suaminya semakin jauh meninggalkan kantor. Riri sudah membalikkan tubuhnya untuk masuk ke dalam kantor, seperti biasa para karyawan yang melihat kehadiran atasannya saling menunduk untuk memberi hormat.
Mita sudah berjalan di belakang Riri untuk masuk ke dalam lift. "Tumben di anterin dama tuan Sam, buk?." tanya Mita.
"Iya.. mobilku sedang di servis di bengkel." jawab Riri berbohong.
"Begitu rupanya, kalau ibu tau ya, ibu sama pak Sam itu, terlihat sangat cocok, pak Sam tampan, ibu Riri juga cantik, bahkan dua-duanya seorang presedir perusahaan, sangat serasi sekali." ucap Mita di belakang Riri.
Riri tidak lagi mengindahkan ucapan Mita, ia sudah keluar dari lift, kala pintu lift sudah terbuka. Riri terus berjalan menuju ke ruang Direktur.
Di tempat lain.
Samuel sudah turun dari mobil dan baru saja tiba di sebuah parkiran Apartemen elit. Samuel sudah masuk ke dalam lift menuju ke lantai 12. Tidak lama lift pun sudah terbuka, dengan langkah cepat Samuel menyusuri lorong-lorong Apartemen, dan tidak lama Samuel pun sudah tiba di depan pintu kamar nomor 115. Samuel segera menekan bel pintu Apartemen tersebut.
Ia terus berdiri di depan pintu, untuk menunggu pintu terbuka, tidak lama pintu pun sudah terbuka, dan keluarlah sosok wanita berambut panjang, berwarna hitam pekat, dengan kulit putih bersih, memiliki wajah oval terlihat cantik dengan wajahnya terlihat sendu.
"Sayang." ucap wanita tersebut, lalu memeluk tubuh Samuel begitu saja.
"Bagaimana? apa kamu masih mual dan muntah-muntah?." tanya Samuel lalu melepaskan pelukanya.
"Sekarang sudah mendingan sayang." jawab wanita tersebut.
"Ya sudah, nanti malam aku akan kesini lagi, dan ini tes pack nya, cepat di cek." perintah Samuel sambil memberikan sebuah alat cek kahamilan pada wanita cantik tersebut.
"Iya sayang, terimakasih." wanita tersebut kambali memeluk tubuh kekar Samuel.
"Ya sudah aku ke kantor dulu ya, aku mencintaimu." Samuel yang mengecup kening wanita itu secara lembut, dan wanita itu hanya mengangguk pelan.
Samuel kembali melangkahkan kakinya, untuk keluar dari apartemen, sesampainya di parkiran, Samuel sedikit berjalan hati-hati dan menoleh ke kanan dan ke kiri memastikan bahwa tidak ada orang yang mengenali dirinya datang di apartemen tersebut, secara Samuel bukan orang sembarangan, pem bisnis besar, pem bisnis tersukses nomor 5 di kota Jakarta. Banyak yang mengenalinya, dan juga mengenali istrinya yaitu Riri. Tidak mungkin Samuel mati konyol ketawan berselingkuh, itu akan membuat reputasi nama perusahannya jelek, dan bisa mengakibatkan kebangkrutan.
Setelah semua aman dan sepi, Samuel kembali masuk ke dalam mobil, mobil pun sudah kembali melaju meninggalkan apartemen menuju ke kantor. Mobil terus melaju dengan kecepatan tinggi menerobos jalan yang tidak terlalu rame di pagi hari yang semakin menjelang siang.
Setibanya di kantor, Samuel terus berjalan melewati koridor-koridor kantor lalu masuk ke dalam lift. "Bilang ke bu Dewi pihak manajemen, bahwa hari ini Alexsa cuti, karena sakit, tadi Alexsa sudah menghubungiku." ucap Samuel kepada Bara sekretarisnya.
"Baik bos." jawab Bara yang masih berdiri di belakang Samuel.