TAKDIR CINTA

Suaranya yang menyemangati ku dengan lembut seakan membuat ku tenang seketika raut wajahnya yang tenang seakan dia berhasil menyembunyikan rasa sedihnya yang dalam itu aku menarik nafas dalam dan mencoba menghilangkan semua kesedihan ku.

“Maaf udah bikin kamu khawatir.."

Dengan nada yang sedikit bergetar aku mencoba memulai pembicaraan dengan Ash 

"Udah nggak usah ngomong yang aneh-aneh,kamu udah makan belum?

“Udah tadi sama ayah dan ibu”

“Ya udah istirahat aja dulu udah malem juga soalnya aku nggak mau ganggu,besok aku kesini lagi ya?” Ash mencoba menenangkan ku dan mencoba menjelaskan keadaan 

“Iya kamu juga hati hati ya..”

Ash tersenyum manis seraya mengusap kepala ku Ash bangkit meninggalkan ku dan berpamitan kepada ibu aku terus menatap Ash yang pergi menjauh meninggalkan ku tak lama suara notifikasi ponselku berbunyi aku mendapat pesan dari Ash

“Semangat sayang love you..”

Setidaknya kekhawatiran ku tentang mimpi itu berkurang dengan adanya Ash di sisi ku

2 hari setelah aku keluar dari rumah sakit dan hari ini aku berencana untuk bekerja kembali aku tidak bilang pada bos di rawat inap disini karena mungkin lelaki aneh (sepupu bos) itu duluan yang akan muncul di hadapan ku ini ya sudah tidak apa apa yang penting aku sudah mengabari bos dan mengambil cuti selama 2 hari.

Terasa berat rasanya ingin melangkah kan kaki ke toko itu semoga hari ini tidak ada kesialan dalam pekerjaan ku dan hari ku.

Orang tua ku memang masih melarang ku masuk kerja karena ini baru 2 hari setelah keluar dari rumah sakit tapi aku benar benar sudah baikan dan tidak ada yang perlu di cemaskan.

Pagi itu aku bersiap siap untuk berangkat bekerja dan seperti biasa aku selalu berpamitan dengan orangtua ku 

“Ibu aku berangkat kerja dulu ya”

“Kak,kamu yakin sudah baikan ibu takut nanti kamu malah pingsan lagi di toko mending cuti nya ditambah aja biar ibu yang minta izin ke bos nya kakak" 

cemas ibuku mulai bertambah tambah sehingga aku harus benar benar meyakinkan dia bahwa aku benar benar sudah sembuh dan sehat bugar

“Ibu.. Aestic nggak apa-apa udah sembuh dijamin 💯 kan ibu liat tadi Aestic sarapan nya banyak banget ibu nggak usah khawatir ya ”

Aku meyakinkan ibu sambil menggenggam erat tangan nya aku menatap kedua bola mata ibu ku yang terlihat sayu mencemaskan ku 

“Aes berangkat ya Bu ” sambil mencium tangan ibu dan bersiap pergi

“Assalamualaikum”

“Waalaikumsalam hati-hati sayang”

Ibu mulai melepas kan kepergian ku dengan rasa kekhawatiran yang terus menatap ke arah ku sampai bayang ku menghilang.

Ash belum mengabari ku dan aku pun belum sempat mengabari nya kalau aku kembali bekerja hari ini apakah dia sudah sampai atau belum mungkin nanti sesampainya di toko aku akan mencoba menghubungi Ash dan meyakinkan dia bahwa aku sudah benar benar sehat.

Bisa panjang masalah nya jika aku tidak mengabari Ash karena baru beberapa hari pulang setelah di rawat sudah kembali bekerja aku harus benar benar meyakinkan Ash.

Tak lama aku pun sampai di toko dan di sambut manusia yang tak mau aku ungkapkan keberadaan nya pagi pagi sudah membuat orang menarik nafas panjang saja sungguh waktu yang tidak tepat.