Karina tak pernah menyangka liburan mewahnya di kapal pesiar akan mengubah hidupnya selamanya. Malam yang diawali dengan angin laut yang menenangkan berubah menjadi malam penuh gairah bersama seorang pria misterius bernama Demian.
pertemuan pertemuan tidak sengaja membuatnya semakin tenggelam dalam gelombang gairah yang tidak bisa padam.
Namun, semuanya berubah menjadi rumit ketika pria itu terus mengejarnya padahal pria itu tahu bawa dirinya telah menikah.
Lebih mengejutkan lagi Demian adalah seorang mafia yang berkedok sebagai pengusaha sukses.
Kehidupan Karina semakin jungkir balik saat
Demian terus mengejar Karina, dan pria itu tahu rahasia besar dibalik pernikahan Karina dan Malvin yang selama ini di sembunyikan dari banyak orang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon umnai, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 21
"Karina,..," panggil Malvin saat wanita itu baru tiba di rumah.
"jangan ganggu aku, aku belum bisa diajak bicara ucap Karina membuang muka.
"baiklah jika itu maumu, aku hanya ingin mengatakan bahwa sore nanti akun akan terbang ke jepang, aku ada pekerjaan disana" ucap Malvin.
"jepang lagi?, ya terserah kau Malvin, itu urusanmu" jawab Karina.
"aku hanya ingin selama aku di jepang, aku harap ksu menjaga Angel dengan baik" ucap Malvin.
"tanpa kau suruh pun aku akan menjaga Angel dengan baik, tidak perlu khawatir" ucap Karina dengan sinis dan berlalu pergi.
Malvin menghela nafas dengan sangat berat, ia menatap punggung Karina dengan tatapan penuh penyesalan.
Karina melanjutkan langkahnya menuju kamar Angel, terlihat disana ada Angel tengah bermain dengan para susternya.
"sayang.,.
"mommyyy.,." teriak gadis kecil itu penuh semangat memeluk Karina.
"maafkan mommy ya sayang, mommy belum.bisa menemani Angel setiap waktu" ucap Karina dengan penuh penyesalan.
"tidak apa apa mommy, kata teman teman Angel, mommy Angel adalah orang yang hebat, mommy menyembuhkan orang sakit, jadi Angel tidak boleh marah jika mommy tidak pulang" ucap Angel membuat hati Karina terenyuh dan langsung memeluk putrinya itu
"kata bu guru, dokter adalah pekerjaan yang mulia jadi Angel harus bersyukur memiliki mommy yang bekerja menjadi dokter" ucapnya lagi membuat Karina semakin memeluk Angel.
"terimakasih sayang, mommy sayang Angel" ucap Karina mengecupi wajah gadis kecil itu.
"Angel juga sayaaaang banget mommy" balasnya membuat Karina tersenyum.
"baiklah kalau begitu, Angel siap siap ya, ganti baju sekarang, sebentar lagi uncle Dean datang, dia ingin mengajak Angel jalan jalan" ucap Karina mengusap kepala Angel.
"siap mommy, yeayyy uncle Dean pulang" ucapnya dengan semangat.
ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ
"setelah apa yang kau ketahui, apa yang akan kau lakukan?" tanya Siera, saat ini ia dan Karina tengah duduk di caffe. Akhirnya pertanyaan itu lolos dari bibirnya, setelah ia menunggu waktu yang tepat.
"aku tidak tahu, aku merasa selama ini mamah menyayangiku, hubungan kami renggang karna mamah waktu itu menyuruhku menikah dengan Malvin dan aku belum bisa menerima itu, tapi ternyata mamah selama ini membenciku" ucap Karina dengan sedih.
"makan malam itu menunjukan bahwa mamah selama ini tidak perduli dan memperhatikanku, dan bodohnya aku baru mengetahuinya sekarang" ucap Karina , Siera mengusap lengan Karina dengan penuh keprihatinan.
"lalu apa kak Dean tahu?" tanya Siera.
"tidak, aku tidak ingin membuat hubungan keluarga kacau, biarkan kak Dean mengira bahwa semua baik baik saja" jawab Karina.
"aku hanya terkadang merasa lelah, entah fitnah apa yang katia ucapkan pada Keluarga Malvin, setiap kami bertemu dengan mereka semua, ada saja yang membandingkanku dengannya, sudah sejauh ini mereka belum menerimaku"
"jangan kau pikirkan mereka, pikirkan saja dirimu Karina, dan mengenai Malvin, jika aku jadi kau aku akan menceraikannya, betapa bodohnya dia lihat istri di perlakukan tidak baik hanya diam saja" geram Siera
"awas saja aku jadi kau Karina, aku akan menjambak rambut Malvin tanpa ampun" geram Siera membuat Karina terkekeh.
"dan soal kecelakaan itu, aku bisa apa?, Katia sudah meninggal, aku tidak bisa menuntutnya, aku hanya bisa menerima itu semua" ucap Karina dengan rasa sesak di dada.
"mengenai Karisa, aku tidak akan memperpanjang"
"tapi Karina, dia.,.
"mommyyyy.,.," Teriak Angel yang datang berlari kecil menuju Karina.
"sayang, sudah puas main bersama uncle Dean?" tanya Karina memeluk Angel.
"Karina aku ingin meminta ijin membawa Angel pulang ke rumah, rasanya sepi di rumah sendiri" ucap Dean datang membawa mainan yang baru ia bi untuk Angel.
"memangnya mamah kemana? Tanya Karina bingung.
"mamah akan pergi ke jepang, menghadiri pernikahan anak salah satu temannya" jawab Dean.
"baiklah jika kau tidak repot" ucap Karina.
"tentu tidak, Karina ada yang ingin aku tanyakan" ucap Dean dengan tatapan serius.
"apa?
"apa kecelakaan 5 tahun lalu disengaja seseorang?" tanga Dean membuat Karina dan Siera terkejut.
"bicara apa Kak Dean?" tanya Karina mencoba untuk bersikap biasa saja meski itu sulit.
"waktu aku mengajak kalian di club, kalian berdua mabuk berat dan kau Siera, meracau tidak jelas!!!" ucap Dean dengan tegas membuat tubuh Karina dan Siera tegang
"aku,.,. A.,.,ku meracau?? Meracau bagaimana?" tanua Siera dengan tegang.
"kau mengatakan bahwa kecelakaan yang dialami kedua adik kembarku adalah kecelakaan yang disengaja" jaaab Dean.
"hah mana mungkin aku bicara begitu" ucap Siera mengelak.
"tapi itulah kenyataannya" ucap Dean dengan penuh penekanan.
"jadi Rahasia apa yang Kalian sembunyikan dariku!!, saat itu aku sedang di paris, membiatku tidak bisa mengetahui apa yang terjadi disini!!!
"lalu kau percaya ucapan Siera??, yang benar saja??!!" ucap Karina dengan nada mencibir, mencoba untuk mengelabuhi Dean.
"sayang.,.,
"lupakan saja, jangan kau percaya omongan Siera" ucap Karina.
Dean menatap kedua wanita itu dengan tatapan penuh selidik, namun baik Karina dan Siera cukup baik mempertahankan akting mereka.
"baiklah kali ini kalian lolos, jika aku tahu kalian menyembunyikan sesuatu dariku, aku tidak akan tinggal diam!!!.
ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ
Demian membuka pintu mobil untuk sang nenek,
"bawakan ini" ucap Crisa menyerahkan sebuah box berukuran sedang pada Demian.
Demian mendengus sebal menerima itu.
"pasang wajah ceriamu Demian, jangan membuat takut orang orang dengan wajah kakumu itu!!!" omel Crisa.
"aku menghadiri pesta ini karna oma, jadi oma saja yang bersikpa ceria" ucap Demian dengan datar.
"sudah ayo masuk, percuma bicara dengamu" dengus Crisa dengan kesal, menarik lengan Demian.
Demian menggela nafas mengikuti kemauan sang nenek.
Mereka saat ini tengah menghadiri undangan makan malam salah satu rekan kerja mereka.
"Demian, oma,.." ucap sang pemilik acara tersenyum ceria melihat kedatangan mereka.
"Lily, selamat ulang tahun sayang" ucap Crisa memeluk wanita itu.
"terimakasih oma" jawab nya dengan senyum mengembang, pandanganya lalu teralihkan pada Demian yang terlihat cuek dengan wajah datarnya.
Crisa langsung menyikut lengan Demian.
"Demian bukankah itu kado untuk Lily?, berikanlah" ucap Crisa menatap tajam Demian
"tidak perlu repot repot Demian, terimakasih" ucap Lily dengan perasaan bahagianya menerima kado itu.
"kau tahu Lily, Demian terlihat begitu sibuk memilih kado untukmu" ucap Crisa seketika membuat Demian menoleh pada sang nenek dengan alis bertaut dan mata tajamnya.
"benarkah??, ah kau so sweet sekali" ucap Lily memeluk lengan Demian.
"Lily itu tidak benar, kado itu yang membeli adalah neneku" ucap Demian menggeleng membuat senyum Lily luntur.
Crisa langsung menepuk lengan Demian dengan keras. Dan menatap tajam sang cucu.
"jangan percaya ucapannya, biasa pria memang begitu gengsinya sangat tinggi" ucap Crisa dengan senyum.
"ah aku mengerti, kalaupun tidak membawa kado aku tidak apa apa, yang penting kau mau datang di hari ulangtahunku ini, sungguh membuatku bahagia " ucap Lily tak pernah menghilangkan senyum dari wajahnya.
Demian mendengus ingin kabur dari pesta yang menurut Demian sangat menyebalkan ini.
"Lily ini hari spesialmu, maukah kau berdansa denganku," ajak salah satu teman pria Lily.
"ah maafkan aku, aku akan berdansa dengan Demian" ucap Lily membuat pria itu berlalu pergi dengan kecewa.
"bagaimana Demian, ayo kita berdansa" ajak Lily dengan manja memeluk lengan Demian.
"tidak, aku tidak bisa berdansa" jawab Demian.
"Demian jangan buat tuan rumah kecewa, ayo berdansalah dengan Lily" ucap Crisa menatap tajam Demian.
"oma aku tidak mau" ucap Demian dengan datar.
"kau tidak punya pilihan Demian" terlihat nada marah pada ucapan Crisa.
Lily tertawa kecil, "tidak apa oma, jika Demian tidak mau" ucap Lily.
"tidak sayang, hari ini adalah hari spesial untukmu, biarkan Cucuku ini belajar bagaimana cara memperlakukan wanita dengan baik" ucap Crisa menepuk punggung Demian dengan sedikit keras.
Demian menghela nafas, dengan enggan ia mengulurkan tangannya pada Lily.
"baiklah tapi hanya sebentar" ucap Demian dengan datar.
"terimakasih Demian" ucap Lily tidak bisa menyembunyikan rasa bahagianya.
Demian dan Lily kemudian berjalan menuju lantai dansa.
Crisa tersenyum penuh kemenangan melihat Dem
"nyonya Crisa" sapa tuan Albert dan nyonya Eldis orang tua Lily.
"lihatlah mereka sangat serasi" ucap Crisa tidak berhenti tersenyum.
"Demian kau selalu tampan" ucap Llily tak bisa mengalihkan matanya pada Demian. Namun Demian hanya diam enggan menanggapi.
"Lily aku rasa kita harus berhenti, aku haus ingin minum" ucap Demian melepas posisi dansa mereka. Lily merasa kecewa.
"baiklah ayo" ucap Lily memeluk lengan Demian, tidak membiarkan pria itu berjalan sendiri, terlebih teman temannya menatap Demian penuh kagum dan terpesona.
Demian berjalan kembali ke meja, disana terlihat sang nenek bersama kedua orang tuan Lily.
"Demian kami sudah memutuskan, kalian akan kami jodohkan"