seorang gadis yang menderita setelah ibunya tiada, sejak usia 5 tahun tepat di hari pernikahan ayahnya awal mula penderitaan gadis itu dan sekarang gadis itu baru masuk SMA baru masuk gadis itu durung habis habisan sama teman barunya hanya karena kakak dan adek tirinya yang sangat suka melukainya
"duh, kesian deh nasib lo"
"pasti sakit yaa, hahaha kesian gak disayang ayah makanya yang nurut sama gue"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon liliaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 17
Besoknya pagi pagi sekali rumah Mona sangat ramai sekali sementara di tempat Rayendra sendiri terlihat sangat sibuk.
"Lucas, wakilkan saya bertemu ayah hari ini saya sangat sibuk oh ya jemput juga Tiara"ucap Rayendra setelah ponsel tersambung Rayendra juga langsung menutup telponnya.
....
kini Tiara yang baru saja bangun tidur karena terganggu dengan suara bell di rumahnya Tiara membuka pintu.
"siapa kau"ucap Tiara yang tidak mengenali Lucas.
"bukannya sudah ada janji bertemu di..."
"oh ya saya lupa kamu orang Rayendra kan, tunggu sebentar"ucap Tiara masuk kembali dan menutup pintu rumah.
Sudah lama Lucas menunggu namun Tiara belum juga keluar "aduh ini yang gue gak suka, lama sekali"ucap Lucas masih setia menunggu.
Akhirnya Tiara keluar "ayo"ucapan singkat Tiara mereka akhirnya memulai perjalanan ke rumah.
sesampainya di rumah baru keluar dari mobil mereka langsung di hampiri pelayan di rumah untuk meminta mereka masuk lewat pintu belakang dan menuju ke ruang Felix.
walaupun ada banyak pertanyaan di benak mereka meraka hanya mengiyakannya saja dan masuk lewat pintu belakang.
Setelah masuk ke dalam ruangan Felix awalnya Felix menatap Lucas bingung karena dia tidak kenal.
"ehem maaf izin kan saya memperkenalkan diri terlebih dulu nama saya Lucas saya di minta Rayendra untuk mewakilkan"ucap lucas hingga Felix mengganguk paham.
"anak itu selalu saja seperti itu apa tidak bisa beri waktu untuk keluarga sebentar"ucap Felix yang sudah kesal dengan anaknya itu.
Lucas menaruh beberapa kertas dan foto "kata Rayendra ini adalah bukti terus katanya dia sudah tau jadi bisa sampaikan saja kepada saya apa rencana selanjutnya"ucap Lucas.
"boleh saya bertanya"Tanya Tiara.
"silahkan"ucap Lucas lagi.
"begini, kenapa bang rayen gak bisa Dateng kalau pun ada urusan, urusan apa"tanya Tiara
"i-itu...... katanya dia sangat sibuk jadi gak ada waktu dan ini sangat penting harus Rayendra sendiri yang turun tangan"ucap Lucas mencari alasan.
"mencurigakan"ucap Tiara.
"sudahlah lupa kan saja, kalian sudah menyelidiki dengan rinci cukup bukti ini saja untuk meruntuhkannya"ucap Felix.
"sebenarnya ayah ini cinta atau gak sih sama siluman itu"ucap Tiara.
"hahaha kamu pikir ayah sebodoh itu, sebenarnya dia dulu mantan tunangan ayah"ucap Felix seperti mengingat masa lalunya.
"nanti ayah cerita rencana ayah seperti ini ............ bagaimana menurut kalian"ucap Felix setelah menjelaskan rencananya.
"itu bagus tapi entah mengapa aku merasa seperti mengincar harta mereka"ucap Tiara.
"kamu benar untuk alasan itu nanti juga yang akan jelaskan kalau sudah setuju kita tetapkan ini"ucap Felix.
"menurut saya mungkin orang itu gak bisa kita serahkan ke polisi"ucap Lucas yang terlihat ragu untuk mengucapkannya.
"kenapa"tanya mereka berdua yang bingung.
"karena sudah pasti mereka sudah mati sebelum ditangkap"ucap Lucas sangat pelan.
"hah"
"bukan apa apa"ucap Lucas.
Setelah itu mereka berdua pamit pergi sebelum pergi Felix menghentikan mereka.
"tunggu dulu sebentar, kamu ini siapanya Rayendra"tanya Felix.
"saya juga gak tau dianggap apa sama Rayen tapi bisa anggap saya bawahannya saja"ucap Lucas yang bingung mau menjelaskan apa.
"sebenarnya rayen sibuk karena apa bukannya sudah saya kasih kabar malam itu bukan dadakan kenapa tidak bisa hadir"ucap Felix.
"tentu saja gak bisa hadir bukannya Rayen harus...... ah lupakan lagian kalian sendiri sebagai keluarga gak tau Rayendra"ucap Lucas.
"bukannya kamu cuma bawahan kenapa berani dengan keluarganya jawab dengan jujur"ucap Tiara seperti mengancam dengan menodongkan pisau di leher Lucas.
"i-iya iya saya kasih tau Rayendra mungkin sedang ada di acara pernikahan bukannya hari ini hari yang di tentukan Rayendra"ucap Lucas.
"acara, kenapa gak kasih tau"tanya Tiara lagi.
"saya tidak tau"ucap Lucas yang sudah takut.
"laki laki lemah sekali"
"sungguh jika bukan rayen yang minta sudah pasti kalian habis di tangan ku oke sabar dulu lucas gak boleh asal asal yang ada lo mati ingat siapa Rayendra huf" ucap Lucas di dalam hati menenangkan diri.
"sudah jam tiga pasti sudah selesai"ucap Tiara langsung pergi keluar entah lupa atau apa Tiara keluar lewat pintu utama membuatnya bertemu dengan orang orang yang sangat Tiara benci.
"aduh duh kok bisa sih ada tikus fi rumah ini"
....
Sekarang Rayendra berada di kamar hotel bersama Mona lebih tepatnya Rayendra mendengar omelan dari Mona yang sudah sangat lama.
"kamu sengaja, kalau aku tau ak"
"sudah cukup oke berhenti dulu ngomelnya"ucap Rayendra mencoba menghentikan.
"Rayendra, ini itu sekali dalam seumur hidup seharusnya aku harus mempersiapkan diri terlebih dulu bukan tiba tiba seperti ini"ucap Mona yang masih saja tidak bisa diam.
"apa harus aku membuat mu diam dengan cara ku hmm"ucap Rayendra membuat Mona sedikit takut.
"kau pikir aku takut apa"ucap Mona mengalihkan pandangannya.
"yasudah ayo lakukan malam kedua kita"ucap Rayendra dengan entengnya membuat Mona gak bisa berkata kata lagi.
"kamu"
"apa, kalau mau ribut langsung saja"ucap Mona yang sangat paham arah pembicaraan ini.
"gak mau, mending aku cari udara seger di luar"ucap Mona yang langsung pergi ke luar kamar.
"bagus lah akhirnya tenang"ucap Rayendra duduk dengan tenang dan memainkan ponselnya.
"dilihat lihat cantik juga"gumam Rayendra bahkan tampa sadar Rayendra mengubah wallpaper di ponselnya dengan foto pernikahan mereka.
Di tempat Mona sendiri mona berjalan jalan sendiri di taman dekat hotel hingga dia di hampir seorang pria.
"hai sendirian saja"ucap pria itu.
"iya"ucap Mona seperti enggang berbicara.
"namaku Rio siapa namamu"ucap Rio seperti tertarik dengan Mona.
"Mona, emm udaranya dingin alu masuk dulu"ucap Mona mencoba menghindar namun tangan Mona di tahan.
"tunggu sebentar bagaimana kalau kita ngobrol dulu"ucap Rio.
"maaf saya gak bisa tolong lepaskan tangan saya"ucap Mona bukannya melepaskan tangan Mona Rio memegang erat tangan Mona.
"hei cantik sepertinya kau sangat terburu buru"ucap Rio.
Kembali lagi di sisi Rayendra kini entah mengapa Rayendra merasa khawatir bahkan melirik jam beberapa kali.
"kenapa lama sekali"ucap Rayendra yang Terus mondar mandir gelisah.
Hingga akhir Rayendra keluar kamar dengan membawa jaketnya keluar hotel mencari keberadaan Mona.
Rayendra terus berjalan dengan sangat cepat karena perasaannya semakin tidak enak hingga Rayendra melihat Mona yang seperti dipaksa seseorang.
"sialan"ucap Rayendra segera menghampiri Mona dan melepaskan genggaman Rio dari tangan Mona.
"siapa anda"ucap Rayendra menggenggam erat tangan Mona.
"seharusnya gue yang tanya lo siapa ganggu gue"ucap Rio yang seperti kesal karena di ganggu.
"kamu kembali dulu nanti aku nyusul"ucap Rayendra memakai kan jaket ke Mona meminta Mona kembali ke dalam kamar.
setelah melihat Mona jauh dari mereka tampa aba aba Rayendra langsung memukul Rio.