Kirana, wanita berusia 30 an pernah merasa hidupnya sempurna. Menikah dengan pria yang dicintainya bernama Arga, dan dikaruniai seorang putri cantik bernama Naya.
Ia percaya kebahagiaan itu abadi. Namun, segalanya berubah dalam sekejap ketika Arga meninggal dalam kecelakaan tragis.
Ditinggalkan tanpa pasangan hidup, Kirana harus menghadapi kenyataan pahit, keluarga suaminya yang selama ini dingin dan tidak menyukainya, kini secara terang-terangan mengusirnya dari rumah yang dulu ia sebut "rumah tangga".
Dengan hati hancur dan tanpa dukungan, Kirana memutuskan untuk bangkit demi Naya. Sekuat apa perjuangan Kirana?
Yuk kita simak ceritanya di novel yang berjudul 'Single mom'
Jangan lupa like, subcribe dan vote nya ya... 💟
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aurora.playgame, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ep. 12 - Kejadian di pasar
Ep. 12 - Kejadian di pasar
🌺SINGLE MOM🌺
"Aku yakin, aku pasti bisa!!."
Aroma teh hangat dan roti panggang tercium hampir di setiap sudut rumah Kirana, sementara Naya duduk di meja makan, sibuk menggambar di buku gambarnya.
Kirana, dengan wajah penuh tekad, duduk di meja dapur dengan laptop, buku catatan, dan pena di tangannya.
"Naya, hari ini ibu mau mulai membuat rencana besar," ucap Kirana dengan senyum kecil.
Naya mengangkat wajahnya, penasaran. "Rencana besar? Apa itu, Bu?."
"Ibu mau buka usaha catering, sayang. Ibu mau masak makanan enak, dan orang-orang bisa pesan dari ibu," jelas Kirana.
Mendengar perkataan ibunya, Naya pun tersenyum lebar. "Wow! Berarti aku bisa bantu, dong! Aku mau jadi pencicip makanan!," seru Naya.
"Tentu saja, kamu akan jadi pencicip pertama ibu. Tapi sekarang, ibu harus merencanakan semuanya dulu," balas Kirana seraya tertawa kecil.
Kemudian, Kirana membuka ponselnya dan mulai mengetik ide menu yang ingin ia tawarkan. Ia pun berbicara pada dirinya sendiri sambil mencatat.
"Oke, catering ini harus punya variasi. Ada menu harian sederhana untuk keluarga kecil, lalu menu spesial untuk acara-acara tertentu."
Setelah itu, ia mulai menulis di sebuah buku catatan. Untuk menu harian, ia akan adakan menu, Nasi, ayam goreng, tumis sayur, sambal, dan kerupuk.
Selanjutnya, Nasi, ikan bakar, capcay, dan sup jagung. Agar tidak itu-itu saja, Kirana juga membuat menu, Nasi, telur balado, sayur asem, dan tempe orek.
Selain itu, Kirana juga menyiapkan menu spesial, seperti, Nasi liwet lengkap. Paket nasi kotak untuk arisan atau rapat. Menu prasmanan untuk acara ulang tahun kecil. Dll.
Setelah menulis semua itu, Kirana melirik saldo di buku catatannya lalu berkata, "Modal masih cukup, tapi aku harus hati-hati. Targetku awalnya tetangga sekitar sini dulu."
Ia lalu menyalakan ponselnya lagi dan mulai mencari komunitas lokal di media sosial.
Setelah menemukan grup lingkungan sekitar, ia pun bergumam, "Aku bisa mulai promosi di sini. Tapi foto makanannya harus menarik. Besok aku masak beberapa menu untuk difoto."
Tiba-tiba Naya menghampiri dengan gambar di tangannya. "Bu, ini logo cateringnya!," ucap Naya polos.
Kirana mengambil gambar itu dan tertawa. "He he he... Nama cateringnya apa ini, sayang?," tanya Kirana.
Naya pun menjawab dengan bangga, "Catering Enak Buat Naya!," jawabnya ceria dan penuh semangat.
"😄😄😄." Kirana pun tertawa sambil mengacak rambut Naya. "Kamu memang anak yang kreatif. Tapi ibu akan pikirkan nama yang lebih pas, ya..."
**
Pagi yang cerah memeluk kota, hari ini Kirana sudah siap dengan rencana besarnya.
Ia sudah siap dengan mengenakan pakaian sederhana namun berkelas sambil membawa tas belanja besar, dan menggenggam tangan kecil Naya yang tampak bersemangat.
"Bu, kita mau ke mana?," tanya Naya sambil melompat-lompat kecil.
"Kita ke pasar, sayang. Ibu mau beli bahan-bahan untuk masak," jawab Kirana sambil tersenyum.
Untuk perjalanan kesana, Kirana memesan ojek online agar lebih cepat sampai. Tak lama kemudian, seorang pengemudi ojek online berhenti di depan rumah mereka.
"Ke pasar ya, Bu?," tanya pengemudi ramah itu.
"Iya, Pak. Ke pasar tradisional dekat sini," jawab Kirana sambil membantu Naya naik.
Di perjalanan, Naya terus bercerita tentang gambarnya. Kirana tersenyum mendengar celoteh anaknya, namun tiba-tiba, ojek mereka mengerem mendadak karena sebuah motor dari arah berlawanan melaju kencang tanpa aturan.
"Ya ampun!!! Hati-hati, Pak!," seru Kirana sambil memeluk Naya dengan erat.
"Saya minta maaf, Bu. Orang itu sembrono sekali," jawab pengemudi sambil menghela napas. "Emang kadang orang yang bawa kendaraan itu gak hati-hati. Kita udah hati-hati bawa kendaraan, orang malah bikin celaka," lanjut pengemudi ojek online tersebut.
"Iya, Pak.. Hati-hati ya bawa motornya."
Lalu, mereka melanjutkan perjalanan dengan hati-hati hingga akhirnya tiba di pasar.
Pasar pagi itu ramai seperti biasa. Hiruk-pikuk suara pedagang yang menawarkan dagangannya membuat suasana hidup.
Kirana menggandeng Naya dengan erat karena takut anaknya itu tersesat di tengah keramaian.
"Ibu, aku mau lihat ayam hidup!," seru Naya sambil menunjuk ke arah pedagang ayam.
"Sebentar ya, sayang. Ibu beli sayur dulu," ucap Kirana sambil mendekati kios penjual sayur.
"Bu, beli bayam ini, segar sekali," tawar pedagang.
"Iya, Pak. Saya beli dua ikat bayam, satu kilo kentang, dan wortel ya," kata Kirana sambil memilih sayur.
Namun, ketika ia hendak membayar, ia baru sadar dompetnya tertinggal di rumah.
"Ya ampun, dompetku!," ucap Kirana panik sambil merogoh tasnya.
"Ibu, kenapa?," tanya Naya, bingung.
"Dompet ibu ketinggalan, sayang," jawab Kirana dengan wajah pucat.
Pedagang itu pun tersenyum. "Tidak apa-apa, Bu. Kalau mau, bayarnya nanti saja kalau ke sini lagi," katanya.
Kirana pun terharu. "Terima kasih banyak, Pak. Saya janji akan kembali untuk melunasi," ujar Kirana.
Namun, karena sudah terlanjur berada di pasar, tidak mungkin juga ia harus balik lagi untuk bawa dompet. Akhirnya ia menuju atm dan menarik sejumlah uang.
~ Lho... Kan dompetnya ketinggalan, gimana bisa ngambil uang kalau gak ada kartu kecil itu? Bisa dong... Kan bisa langsung narik lewat hp di atm nya 😎😄 ~
Mengingat ada beberapa barang juga yang harus ia beli. Juga untuk membayar sayur barusan yang belum di bayar.
Setelah menarik uang dan menyelesaikan pembayaran sayur, Kirana menuju toko perabotan di pinggir pasar untuk membeli panci besar dan wajan baru.
"Bu, lihat! Ada panci besar!," seru Naya sambil menunjuk ke rak tinggi.
Kirana lalu menghampiri rak itu, namun tiba-tiba seorang pembeli yang tergesa-gesa tanpa sengaja menyenggol rak tersebut hingga membuat panci besar hampir jatuh ke arah Naya.
"Naya, awas!," teriak Kirana sambil menarik anaknya menjauh.
"Prangngngng!!!."
Suara keras terdengar saat panci itu jatuh ke lantai. Orang-orang di toko itupun langsung menoleh ke arah Kirana dan Naya.
"Hati-hati dong Bu! Ajarin anaknya agar tidak nakal di toko orang!," kata salah satu pekerja di toko tersebut.
"Tapi bukan anak saya yang... -."
Sebelum Kirana menyelesaikan perkataannya pekerja tadi memotong dengan terus ngedumel. "Kalau rusak emang dia mau ganti!!."
"Makanya bawa anak di jagain!."
"Kalau celaka kan pasti minta ganti rugi!."
Kirana merasa tidak nyaman dengan tatapan semua orang yang menyalahkannya. Apalagi dengan kata-kata mereka yang menyakitkan.
"Tidak apa-apa, Bu. Yang penting anak Ibu selamat," kata seorang laki-laki yang berjalan menghampiri Kirana dan Naya.
Laki-laki tersebut pemilik toko. Ia lalu membantu mengatur ulang rak, dan Kirana akhirnya memilih perabot yang dibutuhkannya meski dengan hati yang kurang baik.
Setelah semua selesai, Kirana dan Naya akhirnya pulang ke rumah dengan membawa bahan-bahan dan perabotan.
Saat mereka tiba, Kirana duduk sejenak di kursi dengan napas yang berat.
"Naya, hari ini ibu hampir kehilangan akal," ucapnya sambil memandang putrinya yang tengah bermain dengan boneka.
"Ibu, kita kan selamat. Itu yang penting," jawab Naya polos sambil tersenyum.
Kirana lalu mengusap kepala Naya dan berkata, "Kamu benar, sayang."
Kirana berdiri, lalu menatap dapurnya. "Baiklah, saatnya mulai memasak dan mencoba menu pertama kita."
To be continued...
serahkan semua sama Allah minta petunjukNya. Allah tidak diam. tugasmu hanya berdoa meminta... selebihnya biar Allah yg bekerja 💪💪💪
aku sudah mampir ya kak, ceritanya baguss😍
jangan lupa mampir ya kak kecerita aku..lagi belajar menulis novel 😊🤭
ceritanya menarik 😍