NovelToon NovelToon
Hati Seorang Ibu (Single Mom)

Hati Seorang Ibu (Single Mom)

Status: sedang berlangsung
Genre:Single Mom / Janda / Mengubah Takdir / Keluarga
Popularitas:6k
Nilai: 5
Nama Author: Aurora.playgame

Kirana, wanita berusia 30 an pernah merasa hidupnya sempurna. Menikah dengan pria yang dicintainya bernama Arga, dan dikaruniai seorang putri cantik bernama Naya.

Ia percaya kebahagiaan itu abadi. Namun, segalanya berubah dalam sekejap ketika Arga meninggal dalam kecelakaan tragis.

Ditinggalkan tanpa pasangan hidup, Kirana harus menghadapi kenyataan pahit, keluarga suaminya yang selama ini dingin dan tidak menyukainya, kini secara terang-terangan mengusirnya dari rumah yang dulu ia sebut "rumah tangga".

Dengan hati hancur dan tanpa dukungan, Kirana memutuskan untuk bangkit demi Naya. Sekuat apa perjuangan Kirana?

Yuk kita simak ceritanya di novel yang berjudul 'Single mom'

Jangan lupa like, subcribe dan vote nya ya... 💟

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aurora.playgame, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ep. 12 - Kejadian di pasar

Ep. 12 - Kejadian di pasar

🌺SINGLE MOM🌺

"Aku yakin, aku pasti bisa!!."

Aroma teh hangat dan roti panggang tercium hampir di setiap sudut rumah Kirana, sementara Naya duduk di meja makan, sibuk menggambar di buku gambarnya.

Kirana, dengan wajah penuh tekad, duduk di meja dapur dengan laptop, buku catatan, dan pena di tangannya.

"Naya, hari ini ibu mau mulai membuat rencana besar," ucap Kirana dengan senyum kecil.

Naya mengangkat wajahnya, penasaran. "Rencana besar? Apa itu, Bu?."

"Ibu mau buka usaha catering, sayang. Ibu mau masak makanan enak, dan orang-orang bisa pesan dari ibu," jelas Kirana.

Mendengar perkataan ibunya, Naya pun tersenyum lebar. "Wow! Berarti aku bisa bantu, dong! Aku mau jadi pencicip makanan!," seru Naya.

"Tentu saja, kamu akan jadi pencicip pertama ibu. Tapi sekarang, ibu harus merencanakan semuanya dulu," balas Kirana seraya tertawa kecil.

Kemudian, Kirana membuka ponselnya dan mulai mengetik ide menu yang ingin ia tawarkan. Ia pun berbicara pada dirinya sendiri sambil mencatat.

"Oke, catering ini harus punya variasi. Ada menu harian sederhana untuk keluarga kecil, lalu menu spesial untuk acara-acara tertentu."

Setelah itu, ia mulai menulis di sebuah buku catatan. Untuk menu harian, ia akan adakan menu, Nasi, ayam goreng, tumis sayur, sambal, dan kerupuk.

Selanjutnya, Nasi, ikan bakar, capcay, dan sup jagung. Agar tidak itu-itu saja, Kirana juga membuat menu, Nasi, telur balado, sayur asem, dan tempe orek.

Selain itu, Kirana juga menyiapkan menu spesial, seperti, Nasi liwet lengkap. Paket nasi kotak untuk arisan atau rapat. Menu prasmanan untuk acara ulang tahun kecil. Dll.

Setelah menulis semua itu, Kirana melirik saldo di buku catatannya lalu berkata, "Modal masih cukup, tapi aku harus hati-hati. Targetku awalnya tetangga sekitar sini dulu."

Ia lalu menyalakan ponselnya lagi dan mulai mencari komunitas lokal di media sosial.

Setelah menemukan grup lingkungan sekitar, ia pun bergumam, "Aku bisa mulai promosi di sini. Tapi foto makanannya harus menarik. Besok aku masak beberapa menu untuk difoto."

Tiba-tiba Naya menghampiri dengan gambar di tangannya. "Bu, ini logo cateringnya!," ucap Naya polos.

Kirana mengambil gambar itu dan tertawa. "He he he... Nama cateringnya apa ini, sayang?," tanya Kirana.

Naya pun menjawab dengan bangga, "Catering Enak Buat Naya!," jawabnya ceria dan penuh semangat.

"😄😄😄." Kirana pun tertawa sambil mengacak rambut Naya. "Kamu memang anak yang kreatif. Tapi ibu akan pikirkan nama yang lebih pas, ya..."

**

Pagi yang cerah memeluk kota, hari ini Kirana sudah siap dengan rencana besarnya.

Ia sudah siap dengan mengenakan pakaian sederhana namun berkelas sambil membawa tas belanja besar, dan menggenggam tangan kecil Naya yang tampak bersemangat.

"Bu, kita mau ke mana?," tanya Naya sambil melompat-lompat kecil.

"Kita ke pasar, sayang. Ibu mau beli bahan-bahan untuk masak," jawab Kirana sambil tersenyum.

Untuk perjalanan kesana, Kirana memesan ojek online agar lebih cepat sampai. Tak lama kemudian, seorang pengemudi ojek online berhenti di depan rumah mereka.

"Ke pasar ya, Bu?," tanya pengemudi ramah itu.

"Iya, Pak. Ke pasar tradisional dekat sini," jawab Kirana sambil membantu Naya naik.

Di perjalanan, Naya terus bercerita tentang gambarnya. Kirana tersenyum mendengar celoteh anaknya, namun tiba-tiba, ojek mereka mengerem mendadak karena sebuah motor dari arah berlawanan melaju kencang tanpa aturan.

"Ya ampun!!! Hati-hati, Pak!," seru Kirana sambil memeluk Naya dengan erat.

"Saya minta maaf, Bu. Orang itu sembrono sekali," jawab pengemudi sambil menghela napas. "Emang kadang orang yang bawa kendaraan itu gak hati-hati. Kita udah hati-hati bawa kendaraan, orang malah bikin celaka," lanjut pengemudi ojek online tersebut.

"Iya, Pak.. Hati-hati ya bawa motornya."

Lalu, mereka melanjutkan perjalanan dengan hati-hati hingga akhirnya tiba di pasar.

Pasar pagi itu ramai seperti biasa. Hiruk-pikuk suara pedagang yang menawarkan dagangannya membuat suasana hidup.

Kirana menggandeng Naya dengan erat karena takut anaknya itu tersesat di tengah keramaian.

"Ibu, aku mau lihat ayam hidup!," seru Naya sambil menunjuk ke arah pedagang ayam.

"Sebentar ya, sayang. Ibu beli sayur dulu," ucap Kirana sambil mendekati kios penjual sayur.

"Bu, beli bayam ini, segar sekali," tawar pedagang.

"Iya, Pak. Saya beli dua ikat bayam, satu kilo kentang, dan wortel ya," kata Kirana sambil memilih sayur.

Namun, ketika ia hendak membayar, ia baru sadar dompetnya tertinggal di rumah.

"Ya ampun, dompetku!," ucap Kirana panik sambil merogoh tasnya.

"Ibu, kenapa?," tanya Naya, bingung.

"Dompet ibu ketinggalan, sayang," jawab Kirana dengan wajah pucat.

Pedagang itu pun tersenyum. "Tidak apa-apa, Bu. Kalau mau, bayarnya nanti saja kalau ke sini lagi," katanya.

Kirana pun terharu. "Terima kasih banyak, Pak. Saya janji akan kembali untuk melunasi," ujar Kirana.

Namun, karena sudah terlanjur berada di pasar, tidak mungkin juga ia harus balik lagi untuk bawa dompet. Akhirnya ia menuju atm dan menarik sejumlah uang.

~ Lho... Kan dompetnya ketinggalan, gimana bisa ngambil uang kalau gak ada kartu kecil itu? Bisa dong... Kan bisa langsung narik lewat hp di atm nya 😎😄 ~

Mengingat ada beberapa barang juga yang harus ia beli. Juga untuk membayar sayur barusan yang belum di bayar.

Setelah menarik uang dan menyelesaikan pembayaran sayur, Kirana menuju toko perabotan di pinggir pasar untuk membeli panci besar dan wajan baru.

"Bu, lihat! Ada panci besar!," seru Naya sambil menunjuk ke rak tinggi.

Kirana lalu menghampiri rak itu, namun tiba-tiba seorang pembeli yang tergesa-gesa tanpa sengaja menyenggol rak tersebut hingga membuat panci besar hampir jatuh ke arah Naya.

"Naya, awas!," teriak Kirana sambil menarik anaknya menjauh.

"Prangngngng!!!."

Suara keras terdengar saat panci itu jatuh ke lantai. Orang-orang di toko itupun langsung menoleh ke arah Kirana dan Naya.

"Hati-hati dong Bu! Ajarin anaknya agar tidak nakal di toko orang!," kata salah satu pekerja di toko tersebut.

"Tapi bukan anak saya yang... -."

Sebelum Kirana menyelesaikan perkataannya pekerja tadi memotong dengan terus ngedumel. "Kalau rusak emang dia mau ganti!!."

"Makanya bawa anak di jagain!."

"Kalau celaka kan pasti minta ganti rugi!."

Kirana merasa tidak nyaman dengan tatapan semua orang yang menyalahkannya. Apalagi dengan kata-kata mereka yang menyakitkan.

"Tidak apa-apa, Bu. Yang penting anak Ibu selamat," kata seorang laki-laki yang berjalan menghampiri Kirana dan Naya.

Laki-laki tersebut pemilik toko. Ia lalu membantu mengatur ulang rak, dan Kirana akhirnya memilih perabot yang dibutuhkannya meski dengan hati yang kurang baik.

Setelah semua selesai, Kirana dan Naya akhirnya pulang ke rumah dengan membawa bahan-bahan dan perabotan.

Saat mereka tiba, Kirana duduk sejenak di kursi dengan napas yang berat.

"Naya, hari ini ibu hampir kehilangan akal," ucapnya sambil memandang putrinya yang tengah bermain dengan boneka.

"Ibu, kita kan selamat. Itu yang penting," jawab Naya polos sambil tersenyum.

Kirana lalu mengusap kepala Naya dan berkata, "Kamu benar, sayang."

Kirana berdiri, lalu menatap dapurnya. "Baiklah, saatnya mulai memasak dan mencoba menu pertama kita."

To be continued...

1
mbok Darmi
betul jgn kasih kesempatan lagi dia sdh pernah maling dan diberikan kesempatan kedua tapi malah ngrampok jd biarkan saja mau jd pengemis gelandangan ya terserah jgn memungut maling yg nantinya merugikan diri sendiri
Aurora: Setujuuu...
total 1 replies
Purnama Pasedu
nggak kapok juga Rini,dah di usir mertua kan
Purnama Pasedu: iya betul
Aurora: Kalau flasback... Pas pertama ketemu Kirana juga, si rini ini di usir dari warung makan karena di tuduh mencuri kan? Jangan-jangan bener 😅😅
total 2 replies
🌹Nabila Putri🌹
semangat Kirana.. semoga allah ganti yg lebih banyak... dan Rini dpt hukuman yg setimpal... Kirana kuat💪💪💪💪💪❤❤❤
Aurora: 💕💕💕💕💕
total 1 replies
Aurora
Maksudnya ini ketika ya, bukan suatu 🙏😁
mbok Darmi
sekali maling ya ttp maling itu sifat Rini semoga rini dan Aryo segera tertangkap dan aku yakin rini hanya dimanfaatkan aryo bandit dia tau kelemahan rini yg mencintai nya, mulai sekarang kirana hrs sadar menolong boleh terlalu percaya jgn ini akibatnya ditulung malah mentung
Aurora: Bener banget dan itu banyak berlaku di jaman sekarang ini... Na'udzubillah...
total 1 replies
mbok Darmi
Alhamdulillah naya dpt sekolah lagi tetap semangat kirana jgn patah semangat hidup penuh perjuangan jgn menyerah ingat orang2 yg merundung dan menghina mu akan melihat kesuksesan mu nanti
mbok Darmi
sabar kirana semoga setelah ini kebahagiaan buat kamu dan naya segera hadir, ku doakan ada laki2 baik yg tulus mencintai kamu dan naya sehingga ngga akan ada lagi yg berani menggunjing mu sebagai pelakor bila perlu laki2 tersebut orang kaya dan berpengaruh
Aurora: Hahahah... 😄😄Siap di tampung 😅👍
mbok Darmi: iya kak munculkan tokoh baru yg kaya tampan dan bucin sama Kirana 😂
total 3 replies
🌹Nabila Putri🌹
tidak perlu menjelaskan apapun pada mereka Kinara... karena orang yg membenci mu tidak butuh itu... mereka tetap beranggapan bahwa kamu salah.
serahkan semua sama Allah minta petunjukNya. Allah tidak diam. tugasmu hanya berdoa meminta... selebihnya biar Allah yg bekerja 💪💪💪
Aurora: Setuju...
total 1 replies
Suanti
kenapa tak di pecat aja si rini 🤣🤣🤣
Aurora: Pengennya 😅😅😅
total 1 replies
Queen
salam kenal kakak
aku sudah mampir ya kak, ceritanya baguss😍
jangan lupa mampir ya kak kecerita aku..lagi belajar menulis novel 😊🤭
Aurora: Salam kenal juga... Terima kasih... 😊
total 1 replies
Queen
Semangat up kaka
ceritanya menarik 😍
Aurora: Terima kasih... 😊
total 1 replies
🌹Nabila Putri🌹
semangat up nya kak
Aurora: Siap...
total 1 replies
mbok Darmi
apakah arga blm meninggal ?
mbok Darmi
yg sabar dan tegar ya... semoga kebahagiaan akan datang ditempat yg baru
dewidewie
salam kenal kakak, aku sudah tambah subscribe ya kakak, nanti mampir juga di karyaku
Aurora: Salam kenal juga kakak... Terima kasih... Siap aku mampir
total 1 replies
dewidewie
Sadis bener tuh mulut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!