NovelToon NovelToon
Gadis Kecil Kesayangan Mafia Dingin

Gadis Kecil Kesayangan Mafia Dingin

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Mafia / CEO / One Night Stand / Roman-Angst Mafia
Popularitas:3.2M
Nilai: 4.6
Nama Author: Senja

Aluna, gadis berusia delapan belas tahun dengan trauma masa lalu. Dia bahkan dijual oleh pamannya sendiri ke sebuah klub malam.

Hingga suatu ketika tempat dimana Aluna tinggal, diserang oleh sekelompok mafia. Menyebabkan tempat itu hancur tak bersisa.

Aluna terpaksa meminta tolong agar diizinkan tinggal di mansion mewah milik pimpinan mafia tersebut yang tak lain adalah Noah Federick. Tentu saja tanpa sepengetahuan pria dingin dan anti wanita itu.

Bagaimana kehidupan Aluna selanjutnya setelah tinggal bersama Noah?

Langsung baca aja kak!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 30

Noah membiarkan Aluna tidur di ranjang miliknya tanpa mengganti pakaiannya yang basah karena hujan.

Sepertinya Noah lupa dengan ucapannya kemarin, bahwa dirinya harus mengganti semua yang bersentuhan dengan Aluna.

Sebuah prinsip yang selalu ia pegang karena alergi aneh yang dimilikinya. Alergi yang tidak bisa bersentuhan dengan seorang wanita kecuali ibunya.

Dan anehnya, saat menyentuh Aluna, tubuhnya tidak bereaksi, tidak ada rasa gatal atau ruam yang biasanya muncul ketika kulitnya bersentuhan dengan wanita lain.

“Hah!”

Noah termenung, pikirannya melayang kembali ke masa kecilnya. Saat itu, dokter telah memperingatkannya bahwa alergi ini adalah sesuatu yang sangat jarang dan unik, sesuatu yang akan mempengaruhi interaksinya dengan orang lain, terutama dengan wanita.

Sepanjang hidupnya, ia menghindari kontak langsung dengan wanita, berusaha menjaga jarak fisik yang aman. Hal ini yang membuat Noah merasa terasing dan kesepian, bahkan di antara teman-temannya sendiri.

Namun, Aluna berbeda.

Tak mau ambil pusing, Noah melirik Aluna sekilas dan memutuskan untuk masuk ke kamar mandi saat merasakan sakit di bagian kepalanya.

“Shh… kenapa tiba-tiba sakit begini?” Noah meraba kepalanya dan melihat darah di tangannya. “Sial, darah?” gumamnya cemas.

Noah melepas satu persatu pakaiannya yang basah dan kotor, membuangnya ke lantai. Ia melangkah ke arah shower, kemudian menyalakannya.

Air hangat mengalir membasahi tubuhnya, membuatnya merasa sedikit lebih tenang. Dalam derasnya air, Noah merasa pikirannya dipenuhi oleh bayangan Aluna.

“Dia benar-benar gadis pengusik!”

Noah menggigit bibir bawahnya sendiri, meringis menahan sakit yang semakin menjalar seraya mengusap rambutnya ke belakang.

“Sepertinya lukaku cukup parah…”

Setelah selesai mandi, ia mengeringkan tubuhnya dengan handuk dan berjalan menuju cermin.

“Untung saja otakku masih berfungsi dengan baik, kalau tidak aku pasti akan melupakan Queen. Dia adalah cinta pertama dan terakhir bagiku.” Noah terkekeh dengan ucapannya sendiri.

Noah berjalan keluar dari kamar mandi, membuka pintu dengan perlahan. Ia takut kalau Aluna terbangun karena ulahnya.

Namun saat akan berbalik, Noah terkejut dan refleks berteriak. “Huwa!” pekiknya.

Bagaimana tidak terkejut dan berteriak? Dengan wajah pucat dan rambut tergerai ke bawah, juga gaun tidur panjang berwarna putih senada dengan warna kulitnya, Aluna berdiri di depan Noah.

Matanya menatap Noah dengan pandangan yang seolah-olah baru saja bangun dari mimpi yang panjang.

Noah mengedipkan matanya, memperhatikan siapa gadis yang saat ini ada di depannya itu. “Kenapa kamu selalu saja mengagetkan aku, hah! Kamu sengaja melakukan ini supaya aku terkena serangan jantung dan mati muda!”

Aluna tersentak dengan perkataan Noah. “M—maaf, Tuan. Saya sudah membuat Anda khawatir.” Aluna menunduk dan meremas gaunnya dengan canggung.

Gaun tidur itu terlihat sedikit kebesaran di tubuhnya, membuat Aluna terlihat lebih rapuh.

Noah menghela napas kasar, berusaha mengendalikan rasa terkejutnya, lalu menghampiri Aluna.

“Aku sama sekali tidak khawatir padamu, jadi jangan berlebihan!” katanya dengan nada sedikit kesal, mencoba menyembunyikan rasa peduli yang sebenarnya ia rasakan.

“Dari mana kamu dapat gaun itu?” tanyanya.

Bukankah tadi Aluna tidak memakai pakaian seperti ini? Lalu dari mana dia mendapatkannya? Padahal tidak ada perempuan di mansion miliknya kecuali Yasmin, pengurus rumah tangganya yang sudah bekerja lama dengannya.

“Bibi baru saja memberikannya padaku dan menyuruhku untuk memakainya, Tuan. Karena tadi pakaianku basah dan kotor. Aku takut ranjangmu basah,” jawab Aluna sambil tetap menundukkan kepalanya.

Masih teringat jelas saat di mana Noah mengusirnya dan mengatakan kalau pria itu tidak suka barang-barangnya disentuh olehnya.

Noah memandang Aluna, matanya mencari kejujuran dalam kata-kata gadis itu. Ada sesuatu dalam cara Aluna berbicara yang membuat Noah merasa sedikit bersalah atas perlakuannya.

“Sudah aku katakan, bukan? Tatap mataku saat aku sedang mengajakmu bicara! Apa kamu pikir aku ada di bawah sana?” ucap Noah dingin.

Aluna menggeleng pelan. “Maaf, Tuan. Saya tidak berani.”

“Ini perintah, Aluna!” tegas Noah tidak mau dibantah.

Mau tidak mau, Aluna mendongak dan menatap kedua manik hitam milik Noah dengan mata berkaca-kaca.

“Apa baru saja Tuan memanggil nama saya?” tanyanya dengan suara gemetar namun senang. Akhirnya Noah tidak lagi memanggilnya dengan sebutan gadis bodoh atau gadis udik, dan hal itu membuat Aluna merasa dihargai meskipun hanya sedikit.

Lagi-lagi Noah menyentil dahi Aluna, membuat gadis itu meringis diiringi senyuman tipis.

“Percaya dirimu itu berasal dari mana, hum? Keluarlah, aku ingin istirahat!” titahnya, berjalan menuju lemari untuk mengambil pakaiannya.

****

Aluna berdiri terpaku di depan pintu kamar Noah. Wajahnya menunduk, tangan menggenggam kotak P3K yang sudah sedikit lembap oleh keringat dingin.

Pikirannya bimbang antara masuk atau tidak ke dalam ruangan itu. Ia tahu, Noah tidak suka kehadirannya, terlebih setelah kejadian kemarin ketika Aluna berada di kamarnya.

"Masuklah, Aluna. Jangan membuatnya menunggu," suara lembut Yasmin terdengar mengingatkannya.

Aluna menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan debaran jantungnya yang semakin tidak karuan.

Dengan perlahan, Aluna mengetuk pintu dan memasukinya.

"Tuan..." lirihnya, suara lembut itu berhasil membuat langkah Noah terhenti. Pria itu sedang memilih pakaian dari lemarinya.

"Bibi bilang Anda terluka," lanjut Aluna, sedikit ketakutan.

Noah menoleh sebentar, sekadar memastikan bahwa Aluna benar-benar ada di sana. Kemudian ia kembali sibuk dengan aktivitasnya.

"Lalu?" jawab Noah dingin, tanpa menoleh lagi.

"Em... bolehkah saya mengobati luka Anda?" Aluna menawarkan diri, berharap Noah akan menerima tawarannya.

Ia tidak ingin memiliki hutang budi pada siapa pun, terutama pada Noah yang sudah menolongnya tanpa diminta.

1
reRe (^_^メ)
gas
Babar Dbabarian
nah visual itu yang aku suka luar negri tapu menurut wajah nya kurang sangar kalau untuk seorang mafia yang kejam dan dingin
Babar Dbabarian
kalau ditanya apakah kalian suka visual luar negri apa korea maka aku akan jawab aku suka luar negeri lebih machow wak
Sudarto Juwana14
sumpahin aja si Nathan jadi super bucin melebihi ayahnya Noah👍
Sudarto Juwana14
awawawawaw plis dong Thor jangan kayak gini😞🙈🙉🙊
Mr21
Kecewa
Mr21
Buruk
Sudarto Juwana14
makin seru aja ini jalan ceritanya,mantap gaskeun👍
Ati Suryati
seru ceritanya
Fitri Riyani
Luar biasa
Omah Tien
coba ks kembar g rebutan
Omah Tien
saya paling g suka cewe lemah kaya g ada tenaga g tegar
Vindi Dwitara
Kecewa
Vindi Dwitara
Buruk
Helen Nirawan
jd bini susah di blg in , lu bkn bocah lg , otak dipake , pantesan aj hidup diatur2 ma emak tiri lu , lu ny kyk bocil , heran , jgn merasa lu yg plg teraniaya , mikir
Helen Nirawan
aluna aluna hobi amat di culik , yg mafia sapa yg di culik.sapa , ini jg noah noah lu mafia musuh lu sekampung tau , waspada keq , jgn nyantai2 aj
Helen Nirawan
dah oon , lemah lg dikit2 pingsan dikit2 pingsan hadehhh hhh , badan lu bikin dr apa seh ? kertas ?
Helen Nirawan
mang pantas lu di hina2 , dah gk bs apa2 sok sok an , bego jgn dipiara , lu tggl di dunia mana seh heran , lemah amir jd cewe , cengeng aj bs ny isshh
Helen Nirawan
aduuhh noah jgn galak2 napa
Helen Nirawan
bandel.di blg in jgn keluyuran heran d , oon jgn dipiara
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!