Kemalangan adalah hal biasa Riki dapatkan. Namun, kali itu berbeda.
Hanya dalam satu hari, dunianya telah berubah.
Dia baru saja mengetahui jika dia dijebak dan dipermalukan oleh seseorang. Lalu saat dia pulang, dia harus menghadapi kenyataan bahwa adiknya, satu-satunya keluarga yang tersisa harus meninggal karena bunuh diri.
Saat dia tahu apa yang terjadi, dia melaporkan semuanya pada pihak berwenang tapi lagi-lagi dia hanya pecundang.
Hanya kematian saja yang tersisa baginya, lebih baik mati daripada hidup penuh dengan kesengsaraan.
[Apakah anda ingin membalaskan dendam anda?]
Hah? Apa itu?
[Bergabunglah dengan sistem yang akan membantu anda mendapatkan keadilan dan kekayaan]
Kekayaan apa?
[Apakah anda setuju?]
Tapi, bukankah Riki sudah meninggal?
Saat dia bangun, kehidupan baru telah menunggunya.
Saatnya pembalasan dendam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dee hwang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
3. Sikap yang telah berubah
Andre, pemilik kaki itu tertawa dengan heboh melihat Riki tersungkur dengan tubuh gemuknya.
”Sial! Si babi jatuh lucu banget!“
Riki melirik pada Andre, cowok brengsek yang menghancurkan hidup adik perempuannya.
Sekarang, adiknya sudah tidak ada, dia bunuh diri, lalu Andre ini masih bisa bersenang-senang dan membully orang.
Andre berhenti tertawa melihat kedua mata Ricky penuh dengan bara api kebencian.
Andre pun menginjak punggung Riki dengan sepatu mahalnya.
”Sial! Jangan tatap aku kaya gitu, jijik tahu! Cepet pergi balik ke kamarmu sana!“
Biasanya, Ricky akan marah, menangis lalu kembali ke kamarnya.
Namun, ada yang aneh.
Sekarang Ricky hanya diam, bangkit berdiri, lalu duduk di meja makan dengan tenang.
”Hei, udah budek, ya? Aku bilang balik ke kamarmu!“ Andre mengulurkan tangannya untuk menyeret Riki pergi, namun Riki menoleh padanya dengan cepat.
Tatapan mata Riki membuat Andre merasa aneh, jadi dia pun terdiam.
”Aku akan makan sebentar lalu pergi, kalo nggak suka, kamu aja yang pergi.“ ucap Riki dengan wajah datarnya.
”K-kau berani banget…“
”Berisik! Cepat makan dan berangkat sekolah, aku udah hampir telat.“ sahut Anton, lalu dia menatap Riki dengan heran.
Tidak biasanya Ricky makan bersama di ruang makan.
”Apa? Kau mau mengusirku juga?“ Tanya Riki setelah tahu Anton menatap padanya.
Anton tidak menjawab, dia hanya diam karena terkejut karena Ricky bisa menjawabnya seperti itu.
Ada apa dengan bocah gendut itu? Kenapa tiba-tiba berani sekali? Padahal selama ini dia seperti tikus yang selalu ketakutan.
”Aku selesai, aku pergi dulu.“ ucap Riki, dia berdiri lalu meninggalkan meja makan begitu saja.
Kemudian Anton dan Andre saling pandang, ”kak, dia kenapa?“ Tanya Andre.
Anton menggeleng pelan, ”nggak tahu, aku juga kaget. Tapi kalau dia masih berani bertingkah, pulang sekolah kita hajar dia kayak biasanya.“
Andre mengangguk setuju, ”oke! Udah lama aku nggak latihan tinju nih.“
Baik Anton maupun Andre sama-sama belajar tinju dari guru profesional. Mereka juga belajar hal-hal lainnya seperti bela diri, menembak, berenang… semuanya dengan guru profesional.
Semua guru mereka jika datang ke rumah, mereka akan menatap Ricky dengan tatapan jijik.
Ricky takut pada mereka.
Tapi Riki tidak.
Pagi itu udara masih terasa segar.
Riki berjalan-jalan di sekitar rumah, lalu keluar rumah dan melihat komplek perumahan mewah.
Semua rumah disana sangat mewah. Ada rumah Mentri, ada rumah pejabat pajak, ada pula rumah selebriti papan atas.
Karena Ricky tidak pernah keluar rumah, dia tidak tahu yang mana rumah siapa. Lagipula tidak penting, yang penting sekarang adalah olahraga.
[Anda berhasil berjalan selama sepuluh menit!]
[Berat badan anda berkurang 2kg!]
”Hah? Cuma segitu?“
[Itu sudah sangat banyak untuk sekali jalan selama sepuluh menit, master]
[Biasanya orang-orang menurunkan berat badan 2kg secara sehat bisa sampai satu atau dua bulan]
Riki mengangguk paham, jadi dia bisa instan karena bantuan sistem, ya? Dia sangat beruntung.
Jadi, sekarang berat badannya sudah 118 kg? Dia merasa lebih ringan.
Setelah makan tiga telur rebus dan berjalan selama sepuluh menit, dia sudah merasa lapar lagi.
[Anda hanya boleh minum air mineral saja untuk saat ini, master]
[Anda bisa makan lagi setelah lima jam kedepan]
Riki pun duduk dengan lemas. Peraturannya ketat sekali.
Karena dia merasa kelelahan, dia pun kembali lagi ke rumahnya, yang jaraknya delapan menit itu dengan kakinya yang lambat. Jika manusia normal, mereka hanya membutuhkan satu menit saja.
Riki mundur dengan cepat saat mobil Anton dam Andre hampir saja menabraknya.
Riki tahu mereka memang sengaja.
Berhubung Riki dan Ricky memiliki musuh yang sama, itu akan menjadi mudah.
Namun, dia tidak memiliki rencana apapun di kepalanya. Yang dia tahu hanya balas dendam saja, tanpa ada rencana yang jelas.
”Lebih baik aku fokus menurunkan berat badan saja sekarang, jika aku sehat, maka rencana balas dendam akan menjadi mudah.“ gumamnya.
Riki kembali berjalan dan menemukan ayahnya, Edwin, baru akan memasuki mobil mewahnya.
Edwin bekerja sebagai CEO di perusahaan milik keluarga Anggara, dia juga membantu kakaknya, Edward untuk menjadi walikota.
Edwin memiliki otak yang cukup cerdas, tapi dia masih dibawah Edward dalam hal apapun, jadi dia takut pada kakaknya.
Dia juga sebenarnya kasihan pada putranya, tapi dia tidak bisa berbuat apapun, malah jika dia mabuk, dia akan marah-marah pada Ricky .
Jadi, Ricky yang paling tahu bagaimana perasaan ayahnya pada keluarganya. Edwin membenci kakaknya, kedua anak kakaknya, istri kakaknya, dan bahkan orangtuanya.
Tapi Edwin melampiaskan amarahnya pada Ricky .
Jadi, Edwin memang ayah yang brengsek.
”Ayah.“ sapa Riki.
”Kenapa kamu di luar rumah? Malu-maluin aja, cepet masuk ke dalam!“ ucap Edwin, wajahnya menunjukkan ekspresi malu.
Mungkin dia takut ada tetangga yang melihat Riki jalan-jalan.
”Jangan khawatir, ini masih pagi, nggak ada orang disekitar sini, aku ada permintaan, ayah.“
Edwin berdecak malas, dia tidak ingin mendengarkan Riki, tapi dia juga penasaran karena putranya jarang meminta apapun darinya.
”Bilang aja cepet, mau coklat? Roti? Apapun itu nanti ayah belikan.“
Riki menggeleng, dengan cepat, ”aku mau seorang guru untuk mengajariku tinju.“
Edwin melongo mendengarnya, ”tinju? Kalau gitu gurunya Anton sama Andre aja.“
Riki menggeleng dengan cepat, ”nggak, dia brengsek. Aku mau orang yang benar-benar mau mengajariku, bukan pria sok kuat yang menindas orang lemah.“
Edwin kembali melongo melihat ke dalam mata putranya yang kini telah berbeda.
Ada tekad yang kuat disana.
Apa anaknya sudah berubah?
Karena Edwin malu memiliki anak gendut dan jelek seperti Ricky , maka dia mengiyakan saja.
”Oke, nanti aku cari, tapi nggak bisa cepet ya, ayah sibuk banget ngurusin pamanmu untuk pemilihan walikota.“
Riki hanya mengangguk paham, ”oke.“
”Ya udah, ayah pergi… kalau butuh apa-apa, kamu pesen online aja, jangan pergi jauh-jauh dari rumah. Kamu nggak tahu arah jalan.“
Setelah itu Edwin pun memasuki Rolls-Roycenya dan pergi meninggalkan Riki.
”Ku harap dia benar-benar mencarikan guru yang bagus untuk ku.“ gumam Riki.
Dia pun kembali berjalan memasuki rumah, pergi ke dapur untuk mengambil buah-buahan segar. Membuat pelayan heran, tapi mereka diam saja tidak mau menyapa.
Tapi Riki tidak keberatan, malah itu jauh lebih bagus.
[Anda telah kehilangan 1kg lemak lagi, master!]
Riki baru saja sampai di kamarnya saat mendengar suara sistem.
”Eh? Kok bisa?“
[Tiga puluh menit telah berakhir! Sekarang anda tidak bisa menurunkan berat badan tiga kali lipat]
Ah, benar. Sistem memberikan kesempatan menurunkan berat badan sampai tiga kali lipat selama tiga puluh menit saja.
Namun, masih jauh bagi Riki untuk mencapai berat badan ideal.
Dia bisa bergerak dengan mudah saja sudah bersyukur sekali.
”Sekarang, aku harus membuat rencana balas dendam itu.“ gumamnya.
mau lanjut atau nggak thor
lanjut thor