Agnia Pricilla Dewi harus menelan pil pahit ketika sang pacar yaitu Andre,pergi meninggalkannya dengan setumpuk hutang yang ia pinjam ke lintah darat sehingga hal itu membuat kehidupan Agnia harus dikejar kejar oleh lintah darat yang menagih hutang milik Andre.
Agnia yang kesehariannya hanya bekerja sebagai pelayan disebuah restoran,merasa tidak mampu untuk melunasi hutang milik Andre.
Hingga suatu ketika, restoran tempat Agnia bekerja didatangi oleh Arkan Farrel Arganta, seorang duda kaya yang dibuat tergila gila oleh Agnia.
Arkan pun lantas menawari Agnia untuk mau menjadi teman tidurnya dengan iming iming gaji dua ratus juta.
Akankah Agnia menerima tawaran Arkan untuk menjadi teman tidurnya? Meskipun taruhannya adalah ia akan kehilangan kesuciannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sylvia Rosyta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28
Setibanya di kediaman Arkan,Dokter Hendra langsung memeriksa kondisi Agnia yang terluka.Selama dokter memeriksa keadaan Agnia, Arkan dengan setia mendampingi Agnia dengan duduk di sebelahnya sembari menggenggam tangannya dengan erat.
"Bagaimana dengan kondisi Agnia,dokter?" tanya Arkan dengan cemas.
"Kondisinya cukup serius, Agnia mengalami patah tulang di tangan dan juga kakinya.Untuk beberapa waktu ke depan,ia akan kesulitan untuk berjalan dan menggerakkan tangannya." ucap dokter Hendra yang membuat Arkan merasa jantungnya tercabik setelah mendengar diagnosis dokter.
Ia tidak bisa membayangkan bahwa Maya akan bisa melakukan hal yang sangat keterlaluan seperti itu kepada Agnia.
"Apakah ada kemungkinan untuk Agnia bisa sembuh dari kondisinya saat ini dokter?" tanya Arkan dengan penuh harap.
"Iya, kemungkinan untuk sembuh bagi. Agnia masih ada.Dia harus beristirahat total untuk memulihkan luka di tubuhnya dan berlatih berjalan dan menggerakkan tangannya secara rutin saat kondisinya sudah pulih nanti." ucap dokter Hendra yang membuat Arkan merasa bersalah kepada Agnia.
Setelah kepergian dokter dari rumahnya, Arkan segera menggunakan sebagian besar waktunya untuk merawat kondisi Agnia.Ia bahkan rela tidak masuk bekerja dan membawa semua pekerjaan kantornya ke rumah.
Hal itu ia lakukan karena Arkan ingin benar benar merawat Agnia sampai sembuh total dan bisa beraktivitas seperti sebelumnya.Arkan duduk di samping tempat tidur Agnia dan memegang tangannya dengan lembut.Ia tidak bisa membayangkan hidup tanpa Agnia.
Sementara itu,kondisi Agnia mulai membaik berkat perawatan intensif yang Arkan lakukan kepadanya.Di sela-sela merawat Agnia, Arkan memutuskan untuk mengambil langkah strategis guna mengakhiri hubungannya dengan Maya.Ia menyewa pengacara terkemuka yaitu Bapak Yudi, untuk mengurus berkas perceraiannya dengan Maya.
Bapak Yudi datang ke rumah Arkan sembari membawa berkas-berkas yang diperlukan.
"Pak Arkan, kita harus segera mengajukan gugatan cerai ke pengadilan.Kita memiliki bukti-bukti yang cukup tentang kelakuan Maya." ucap Bapak Yudi kepada Arkan.
"Apa yang harus saya lakukan?" tanya Arkan.
"Tanda tangani saja berkas ini, Pak Arkan.Kita akan segera mengajukannya ke pengadilan." ucap pak Yudi yang membuat Arkan mengangguk tanda mengerti.
Ruangan yang sunyi kini dipenuhi oleh suara pena yang saat ini digunakan untuk menulis pada berkas perceraian Arkan dan juga Maya.
Saat ini Arkan dan pengacaranya, Bapak Yudi terlihat berdiri di depan pintu kediaman Maya.Mereka berdua secara kompak mengambil napas dalam-dalam dan mempersiapkan diri untuk kemungkinan kemungkinan yang akan terjadi saat berhadapan dengan Maya nanti.
"Baiklah, mari kita selesaikan ini," kata Bapak Yudi sembari menekan lonceng pintu kediaman Maya.Maya membuka pintu,wajahnya terlihat tegang setelah mengetahui kedatangan Arkan bersama seorang laki laki yang tidak ia ketahui siapa itu.
"Apa yang kalian inginkan?Untuk apa kalian datang ke rumahku?" tanya Maya dengan nada ketus dan membuat Arkan segera menyerahkan surat perceraiannya kepada Maya.
"Kita datang untuk meminta mu menandatangani surat perceraian ini." ucap Arkan yang langsung membuat Maya menolak tanpa basa basi.
"Aku tidak akan menandatanganinya! Aku tidak mau bercerai dari kamu, Arkan!" ucap Maya dengan tegas dan membuat Bapak Yudi memperingatkannya.
"Maya, kau harus bertindak profesional.Anda telah menyebabkan penderitaan besar pada Arkan dan Agnia." ucap bapak Yudi yang membuat Maya berusaha mengulur waktu.
"Apa bukti-bukti yang kalian miliki untuk bisa melakukan perceraian ini?" tanya Maya.
"Bukti-bukti tentang kelakuanmu sudah cukup aku miliki.Aku tidak ingin memperburuk keadaan." ucap Arkan yang membuat Maya semakin marah kepadanya.
"Kau benar benar keterlaluan mas, teganya kau menceraikan aku demi pelayan itu!" protes Maya dengan kesal.
"Kita tidak perlu memperdebatkan hal itu lagi.Yang penting saat ini adalah proses perceraian ini." ucap pak Yudi.
Setelah perdebatan sengit itu, Maya akhirnya terpaksa menyerah.Dengan wajah penuh kesedihan,ia menandatangani surat perceraiannya dengan Arkan.
"Selesai.Proses perceraian ini akan segera diproses." kata Bapak Yudi sembari mengambil surat tersebut dari tangan Maya dan membuat Arkan merasa lega.