seorang pemuda yang ingin merubah Kehidupannya sampai bertemu seseorang membuat semakin semangat...
akankah bisa....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ray firmansyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 27
Setelah para Istri membangunkan para Suami,kini mereka sudah berkumpul di tempat meja makan.kecuali Andi yang belum kumpul.
"Ais...tolong bangunin Adikmu yah."ucap Mama Ani.
"Iya Ma."sahut Aisyah langsung berdiri.
"Sebaiknya aku ikut Yang."ucap Ray.
sebenernya ngga paham tapi mengangguk,sesampainya di kamarnya langsung masuk kedalam.
"Ya Allah Dek,jam segini belum bangun."ucap Aisyah yang mau membangunkan tapi di stop oleh Ray.
"Jangan Yang!! kamu mundur yah,biar aku yang membangunkannya."
ucap Ray lagi dan lagi membuat Aisyah bingung,tapi tetep mundur menurutinya.Ray pun menepuk pundak Andi,bener saja Andi langsung reflek bangun dan langsung melakukan pukulan.tapi di tangkap sama Ray,Aisyah yang melihat itu dari dekat itu shock dan baru mengerti maksud perkataan Suaminya.
"Astagfirullah Bang!! maaf."ucap Andi setelah sadar mau memukul Abangnya.
"Sudah ngga apa-apa cepat ke kamar mandi,kami sudah menunggumu untuk sarapan bersama."sahut Ray sambil tersenyum,Andi pun langsung ke kamar mandi.Ray menggandeng Aisyah untuk keluar dari kamarnya Andi.
"Hubby!! kenapa Andi bisa begitu?"tanya Aisyah.
"Ngga kenapa-kenapa Yang."jawab Ray
"Tapi By...tadi bikin Aisyah shock melihatnya Andi begitu."ucap Aisyah.
"Sudah ngga usah di pikirin lagi,santai saja Sayang."sahut Ray sambil mengecup bibir Aisyah untuk menenangkannya.
CUP
"Hubby!! kebiasaan banget sih,untung ngga kelihatan Mama dan Papa."kesal Aisyah.
"Ya kelihatan juga ngga apa-apa,kita kan sudah muhrim."sahut Ray dengan santainya merangkul Aisyah,dengan isengnya tangan meremas salah satu bukit kembar Aisyah.
"Ouh...Hubby jangan mulai yah''kesal Aisyah sambil melotot matanya,sedangkan yang di tatap tajam hanya tersenyum.sesampainya di tempat meja makan.
"Mana Adikmu Ais,apa belum ..."ucap Mama Ani terpotong.
"Pagi Pa,Ma,Kak,Bang."potong Andi yang baru keluar dari kamarnya.
sarapan pun di mulai,seperti biasa para Istri melayani para Suaminya.sedangkan Andi ambil sendiri(sabar yah Andi haha),setelah beberapa menit sarapan pun selesai.
"Hubby!! nanti Ais minta izin yah,buat nginep di rumahnya Citra sebelum H-1 pernikahannya."izin Aisyah ke Ray.
"Iya boleh Sayang,kan aku juga nginep di rumah Bang Gio mempelai pria nya.sekalian mau ketemu sama Paman sudah lama ngga ketemu,lagian itu masih seminggu lagi kan Yang."sahut Ray mengizinkan.
"Aaaaa iya juga yah,kenapa Mama lupa sama anak Mama yang satu itu."teriak Mama Ani.
"Astagfirullah Mama."protes serempak empat orang sekaligus.
"Aduh maaf-maaf,Pa!! Mama minta izin yah di suruh nginep juga."izin Mama ke Papa.
"Ya boleh aja sih,pasti sepi dong di rumah cuman berdua doang disini."sahut Papa Andika,Andi hanya mengangguk.
"Kalau Papa dan Andi mau,ikut Ray saja kerumah calon mempelai pria nya "saran Ray
"Apa ngga apa-apa kami ikut kesana,sedangkan Papa ngga kenal sama sekali ''sahut Papa Andika.
"Ya ngga apa-apa Pa,nanti Ray yang bilangin ke Paman."ucap Ray.
"Ikut aja Pa,Paman Dirga orangnya baik.Ais juga pernah ngobrol."ucap Aisyah.
"Ya baiklah nanti Papa ikut,ya sudah Papa kekantor dulu yah ada rapat penting."sahut Papa seraya bangun dari duduknya,diantar Mama Ani.para anak-anaknya menyalami dengan takzim.
"Andi...kalau kamu?"tanya Ray.
"Ya ikut Abang lah,masa iya sendirian di rumah ini."jawab Andi.
"Ya kirain ngga mau ikut,apa kamu ngga gebetan,kenalin dong sama Abang?"goda Ray.
"Ish apaan sih...ya sudah Bang,Kak! Andi pergi kekampus dulu yah."ucap Andi menyalami keduanya dengan takzim.
"Hey Yang...kenapa menatapku seperti itu,aku tau Suamimu ini memang tampan."goda Ray.
"Ck mulai Hubby si narsis,ngga kenapa-kenapa koq By."kesal Aisyah.
"Iya udah kita juga harus berangkat kerja,nanti kita di marahi sama bos.bisa-bisa kena surat SP satu lagi.''ucap Ray sambil berjalan dan merangkul pundak Aisyah,tangannya pun turun meremas salah satu bukit kembar Aisyah.ss ahh.
"Ya ampun,apa tadi Hubby menyindir Aisyah yah.''batin Aisyah.
Di dalam mobil
"Yang...kalau boleh hari ini kamu jangan kerja dulu yah."
"Kenapa By."
''Mau ngajak ke rumah Abah Kiyai,ikut kesana yah."
''Baiklah...Ais ikut dengan Hubby."
mereka pun langsung ke rumah Abah Kiyai,setelah setengah jam sampai lah di rumahnya Abah Kiyai dan langsung mengetuk pintu.
tok
tok
"Assalamualaikum.''
"Waalaikumsalam.''
yang kebetulan Abah lah yang membuka pintunya,Ray dan Aisyah pun langsung menyalami Abah dengan takzim.mereka pun di suruh masuk oleh Abah.
"Bu...tolong yah buatkan minuman buat tamu,ayo nak silahkan duduk dulu."pinta Abah ke Istrinya,di jawab anggukkan Istrinya.
"Abah ngga usah repot-repot begini."ucap Ray setelah duduk,Aisyah mengangguk.
"Ya ngga apa-apa Ray,tumben kamu ngga hubungi Abah dulu kalau mau kesini."sahut Abah.
ketika mau jawab,Ibu Nyai pun datang dengan membawa minuman dan menaruhnya di meja.
Ray dan Aisyah pun meminumnya untuk menghargai dan lanjut menyampaikan keinginannya untuk mengundang Abah.
supaya jadi pemimpin doa di syukuran rumahnya,di sambut dengan baik oleh Abah dan mengatakan insyaallah bisa.
setelah di rasa cukup dengan pembicaraannya,Ray pun pamit untuk pulang.karena masih ada urusan yang lainnya,Abah Kiyai dan Ibu Nyai sangat mengerti dan memakluminya.
Ray dan Aisyah pun keluar dari rumah Abah,tentu saja setelah menyalami keduanya dengan takzim.
Di perjalanan dalam mobil
"Sayang...kita kerumah seseorang yuk,untuk menjenguknya."
"Baiklah Ais ikut,tapi mampir dulu ke pedagang buah-buahan."
mereka pun berbelok arah menuju rumahnya Nisa,tapi mampir dulu untuk membeli buah-buahan di salah satu pedagang.
Di rumahnya Nisa
orang tua Nisa sedang berdiskusi dengan Nisa dan Ali,tentang masalah yang sedang di alami keluarganya.sedangkan Ali sebagai kekasih baru nya nisa akan siap membantunya,(ya walaupun kedua orang tua Nisa belum tau,kalau Nisa dan Ali sudah menjadi pasangan kekasih)
"Ayah,Ibu,Nisa ngga mau yah di nikah kan dengan anak teman Ayah itu,dia itu pria yang kasar dan juga ketua geng yang berandalan."ucap Nisa.
"Masa sih Nisa,Ayah ngga percaya kalau Andre begitu?"tanya Ayah.
"Ya ampun apa Ayah ngga lihat luka di wajahku,karna semalam Andre bawa temen-temennya untuk menghajar Nisa dan Ali.untung ada yang membantu kami,kalau tidak..mungkin kami sudah ada di Rumah Sakit saat ini."kesal Nisa.
"Hah,jadi ini luka karna dia Nisa."kaget Ayah,Nisa mengangguk.
"Assalamualaikum...
~SEE YOU NEXT~