Dika sebenarnya cowok yang kurang pergaulan atau KUPER istilahnya. Semuanya berubah ketika Dika menjadi siswa di SMA Pelajar yang terkenal di kotanya. Semua orang heran melihat perubahan sikapnya yang periang dan suka usil kepada semua orang namun anehnya banyak orang tidak menyadari keusilannya. Bisa jadi karena wajah tampannya apalagi kaum hawa yang melihat wajah tampanya bahkan senyuman dan rayuan mautnya.
Suatu hari Dika harus berpikir 2 kali bila melakukan sikap usilnya kepada orang lain namun Dika tidak melakukannya apalagi kepada gadis cantik baru dikenalnya yang baru masuk di sekolah tersebut tapi Dika dilaporkan orangtua gadis tersebut ke polisi atas permintaan anaknya hingga harus berurusan dengan polisi sehingga orang tua Dika dan orang tua gadis itu dipertemukan. Namun tidak di sangka kalau orang tua mereka saling kenal bahkan menjodohkan mereka. Bagaimana cerita selanjutnya?, ikuti terus ceritanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DANA SUPRIYA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29 Karisma Sang Raja"
Dika heran dengan kata-kata om Atta tentang kemampuan yang di miliki mereka yang membuat Dika menjadi penasaran karena dia baru tahu hari ini dan papanya tidak pernah cerita
"Kenapa Dika?, apakah kamu merasa tidak mempunyai kemampuan tersembunyi yang ada pada dirimu?"
"Kemampuan tersembunyi?, saya tidak paham om"
"Bukankah kamu mempunyai senyuman manis yang bisa membuat orang terbuai dengan kemampuan itu"
"Ya om"
"Itu salah satu kemampuan tersembunyi yang Dika miliki dan dimiliki juga oleh om, Radinka, papamu dan juga kakekmu"
"Oh begitu ya om, apalagi kemampuan yang lain?"
"Banyak, bukan hanya itu tapi om tidak bisa jelaskan padamu karena itu bagian dari tugas papamu untuk membimbing dirimu tapi mungkin tidak akan dia berikan kalau kemampuan dirimu hanya satu itu saja jadi biasanya kemampuan itu akan muncul tanpa kamu sadari karena setiap orang yang mendapatkan kemampuan warisan mempunyai kemampuan tersembunyi dari dalam dirinya sendiri
"Kemampuan itu akan muncul tanpa di sadari?"
"Iya Dika, dan biasanya ada petunjuk melalui mimpi"
"Seperti mimpi saya dikelilingi gadis-gadis cantik ya om apakah itu petunjuk ya om?"
"Itu kamunya saja yang genit!"
Tiba-tiba Radinka nyeletuk kata-kata Dika yang sebenarnya dia tidak bohong tapi bagi Radinka kalau dia itu genit "
Om Atta tertawa mendengar Dika cerita mimpi dikelilingi gadis-gadis cantik yang disangga oleh Radinka walaupun om Atta tahu kalau kata-kata Dika itu sebenarnya keluar dari isi hatinya tanpa ada kebohongan bila dilihat dari pandangan matanya jadi dia tertawa ketika Radinka menganggap Dika genit padahal itu anugrah pertama yang Dika dapatkan melalui petunjuk mimpi hingga akhirnya om menjawab
"Bisa jadi mimpi mu itu adalah petunjuk buat dirimu Dika atau tanda kamu sudah memiliki senyuman manis yang bisa membuat semua orang terbuai"
"Semua orang?"
"Iya dan itu kemampuan dasar"
"Kemampuan dasar?'
"Iya Dika masih berada di tingkat dasar"
"Kalau mimpi......"
Dika tidak melanjutkan kata-katanya karena dia pikir ada baiknya kalau dia tanya saja pada papanya kalau dia sudah mendapat mimpi kalau ada cahaya yang masuk ke matanya walaupun dia merasa tidak ada perubahan dalam dirinya hingga akhirnya dia diam namun kelihatannya om Atta jadi heran kenapa Dika tidak melanjutkan kata-katanya
"Mimpi apa Dika?"
"Mimpinya masih sama om, mimpi kalau gadis yang dia suka menjauh dari dirinya"
Dika menatap Radinka dengan wajah yang serius hingga Radinka kali ini merasa ada tekanan besar kepada dirinya hingga dia tidak sanggup melihat Dika sebagaimana sebelumnya sedangkan om Atta merasakan kharisma besar yang muncul dari Dika hingga kali ini om Atta, tante Abiya merasakan tekanan yang besar yang tidak mampu mereka tolak hingga suasana tekanan yang om Atta keluarkan ketika Dika masuk menjadi balik ke dirinya dan Radinka
"Ini kemampuan Kharisma sang Raja yang Dika keluarkan"
Om Atta bicara dalam hati hingga tiba-tiba om Atta minta maaf begitu juga dengan yang dirasakan oleh Radinka yang pernah mendapatkan pemahaman dari papanya bahwa ada kemampuan tertinggi yang tidak dimiliki semua orang dari pewaris kemampuan warisan adalah karisma Sang Raja, yang bisa jadi orang tersebut merupakan titisan dari si Raja yang terkenal sangat romantis namun memiliki jiwa Usil yang dijuluki si Raja usil yang kemampuannya tidak tertandingi sampai saat ini dan orang yang memiliki kemampuan kharisma Raja bisa dipastikan adalah titisannya sehingga tatapan Dika yang serius ini membuat terasa beban berat di tubuh mereka kecuali mereka bersimpuh dan membungkukan badannya untuk meminta maaf
"Maafkan Radinka ya Dika bila tidak mempercayai kata-katamu ya nak tapi om yakin kalau saat ini Radinka sudah percaya"
"Minta maaf karena apa om?"
Tiba-tiba Dika heran kalau om Atta minta maaf dan Radinka dan mamanya menundukan kepala ketika dia tatap dengan wajah serius seperti tadi
"Iya mungkin ada salah paham seperti sebelumnya"
Dika jadi heran sendiri dengan apa yang baru terjadi bahkan dia belum menyadari kalau ada kemampuan yang baru muncul dari dirinya tanpa dia sadari sedangkan semua situasi menyeramkan sebelumnya menjadi rasa menyegarkan di batinnya
"Apa ini?, aku menjadi begitu segar dan rasa menyeramkan itu hilang"
Dika bicara dalam hati sedangkan om Atta merasa dadanya sesak karena sebelumnya dia sudah mengeluarkan kemampuan untuk menekan Dika untuk mengetahui kemampuan anak Andi ini tapi ternyata dia salah, justru dia yang ditekan dengan kekuatan tidak terbayangkan tapi kelihatannya Dika seperti tidak mengetahui atau hanya menutupi kemampuannya hingga om Atta saat ini tidak berani asal bicara kecuali Dika mulai bicara
"Om ada apa?, kenapa om, tante dan Radinka menunduk seperti itu, Dika jadi segan"
Dika garuk-garuk kepala sedangkan om Atta baru merasa kan kelegaan setelah Dika bersikap biasa begitu juga dengan tante Abiya dan Radinka
"Tidak apa-apa nak, kami tidak tahu dengan siapa kami berhadapan"
"Apa maksudnya om?"
Dika semakin tidak mengerti tapi bukan Dika namanya kalau tidak bisa membaca situasi hingga dia mulai bicara yang lain
"Kalau saya ajak jalan Radinka boleh ya om?"
"Bolehlah Dika, mana tahu jodoh, tante juga senang kalau kalian bisa bersama"
"Papa"
Radinka jadi tersipu malu dan sikapnya jadi berubah seratus delapan puluh derajat dari sikap sebelumnya sehingga Dika jadi heran tapi senang dengan perubahan yang terjadi sedangkan om Atta langsung mempersilahkan Dika bila mau jalan dengan anaknya hingga mereka berdua jadi tersipu malu
"Benar ini om?, terimakasih ya om. Dika janji akan menjaga Radinka dari siapapun yang akan mengganggunya"
"Iya ya om percaya"
"Kalau begitu kami keluar dulu ya om"
Dika langsung minta izin kepada papa mamanya Radinka begitu juga dengan Radinka kepada papa mamanya.
"Ayo Dika kita keluar"
"Iya Dinka"
Dika dan Radinka keluar sambil berjalan disekitar taman bunga mawar milik mama dan Radinka hingga akhirnya mereka keluar menuju taman desa.
"Kita kemana Dinka?"
"Mau dibawah kemana saja aku mau Dika asal bersamamu"
"Kalau begitu aku akan membawa dirimu kedalam taman cinta yang penuh dengan bunga mekar setiap harinya"
"Aku mau pergi ke taman cinta itu Dika tapi sayangnya sudah terlalu banyak gadis-gadis yang merindukan cintamu Dika"
"Kenapa Radinka bicara seperti itu?, padahal kita baru bertemu"
"Dari tatapan matamu Dika, aku bisa lihat dirimu tanpa bisa kau sembunyikan ketika jumpa pertama kali denganku"
"Maksudnya Radinka bisa melihat kejujuran sesorang dari bola mata seseorang seperti aku ini?"
"Iya, semua tentang kamu Dika, terlalu banyak wanita yang mendambakan cintamu Dika, aku lihat dari matamu itu dan aku tidak mau merusak perasaan hati mereka padamu kecuali kamu datang ke diriku dengan cinta seutuhnya dari dirimu tanpa ada lagi gadis-gadis yang tersakiti karena kata-kata romantismu itu"
Dika terdiam sambil berjalan mereka berdua menuju taman desa yang dekat lapangan desa hingga akhirnya mereka berdua di bangku taman dan Dika mulai membuka bicara kembali
"Melihat kejujuran orang lain dari mata apakah termasuk kemampuan warisan ya Radinka?"
"Iya, bukankah Dika sudah memilikinya"
"Apakah dari mataku mengatakan kalau aku memilikinya"
"Iya tapi kelihatannya Dika belum menggunakannya"
"Bisa aku coba melihat kejujuran hatimu melalui mata indahmu Dinka?"
Radinka tersenyum dan menganggukan kepala hingga dia mendekatkan wajahnya ke wajah Dika yang membuat hati Dika bergetar dan memuji keindahan wajah Radinka
"Cantiknya karya cipta Mu Tuhan"
"Alhamdulillah"
Radinka tahu kalau Dika memuji kecantikannya hingga dia bersyukur namun dia mengingatkan Dika
"Lihatlah mataku Dika, kau akan tahu semua kejujuran hatiku yang tercermin di mataku"
Tubuh Dika bergetar hingga dia berusaha menutupi perasaan hatinya karena baru sekali ini dia begitu dekat dengan gadis yang membuat hatinya bergetar selain Putri sebagai cinta pertamanya tapi dia selalu menjaga pandangannya sampai sedekat ini hingga dia pejamkan matanya namun Radinka mengingatkannya
"Buka matamu Dika!, rasakan kemampuan matamu untuk melihat kejujuran hatiku dari mataku"