"aku nanti akan keluar dengan rahel.kamu jangan hubungi aku!."ucapan bara yang begitu santai sambil terus menatap Aira.
Aira hanya tersenyum kecut mendengar ucapan bara,sang pacar.
orang gila mana yang mau keluar sama cewek lain minta izin sama pacarnya sendiri..ya mereka pacaran tapi malah kelihatan kayak orang musuhan.entah apa yang terjadi dengan hubungan mereka
"gue pingin putus."kata Aira mantap.
bara hanya menatap Aira dengan tatapan yang sulit diartikan.dia mendekati Aira lalu tanpa Aira duga bara mencium dahi Aira cukup lama.
"aku gak akan lama.nanti aku akan telpon kamu."bara tak menanggapi ucapan Aira lalu pergi begitu saja meninggalkan Aira.
"brengsek."umpat Aira sambil terus menahan sesak di dadanya.
tanpa Aira sadari ada sepasang mata yang memperhatikan dia dari jauh.
haii gaes ini novel keduaku ya ..
novelku ini menceritakan cinta antara Aira,arbian dan bara.cinta-cinta ala anak sekolah gitu.dijamin lebih greget lagi
simak terus ya ceritanya.suwun.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon s_m, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
delapan belas
Malam harinya Arbi sudah mau otw ke restoran om nya seperti perintah sang ayah.tadi pulang sekolah dia tak langsung pulang tapi mampir ke bengkel dulu sambil ganti baju disana.mungkin orang berfikir Arbi berkerja sebagai montir di bengkel itu tapi nyatanya dia adalah pemilik bengkel tersebut.bengkel itu dibangun Arbi dari dia masih duduk di bangku SMP.dia join dengan sepupunya yang dari pihak ibu.kalau Bara adalah sepupu dari pihak sang ayah.
Sampai disana Arbi cukup heran karena bukan hanya keluarganya saja yang datang tapi ada papa mamanya queen dan pasti queen juga ada disitu.
"itu dia Arbi udah datang."kata sang ayah membuat semua orang langsung tertuju kearah Arbi yang berjalan menghampiri mereka.
Queen tersenyum manis menyambut sang pujaan hati.dilihat dari segi mana pun Arbi terlihat ganteng dan the best di matanya karena memang dari dulu matanya hanya tertuju pada 1 orang saja Arbian naresdra.
Arbi langsung menyalami semua orang yang ada disana walaupun dia merasakan firasat yang tak enak yang akan terjadi tapi dia harus tetap bersikap biasa dan baik didepan semua orang.
"udah lama,ar .om gak liat kamu main kerumah?."papa queen berbasa basi pada Arbi.
"iya om.lagi banyak tugas dan latihan basket mau tanding soalnya."Arbi pun menjawab apa adanya.
Semua orang pun manggut-manggut dengan jawaban Arbi.tak tunggu waktu lama makanan pun datang.mereka hanya ngobrol-ngobrol ringan sambil menyantap hidangan yang tersaji dia atas meja.
"sayang jangan makan itu nanti perut kamu sakit."queen seolah berlagak seperti masih kekasih Arbi.
Arbi menatap datar dengan tingkah queen yang masih memperlakukan dia seperti tak terjadi apa-apa dengan hubungan mereka.padahal jelas-jelas Arbi memutuskan hubungan mereka beberapa waktu yang lalu.Arbi pikir beberapa hari ini queen tak mengusiknya karena dia pikir queen sudah menerima keputusan dari Arbi tapi kayaknya pertemuan 2 keluarga ini ada campur tangan dari mantan kekasihnya itu.
"queen udah kayak istrinya Arbi ya."goda mamanya queen yang ternyata di setujui oleh semua yang ada disitu.
"lebih baik setelah kelulusan mereka secepatnya diadakan pertunangan saja.toh sepertinya anak-anak kita sudah saling mencintai dan lagi pula tak ada masalahnya kalau diikat dulu dalan hubungan pertunangan."usul papanya queen jelas saja membuat Arbi tak senang mendengarnya.
"bagaimana pak Handoko?."papanya queen meminta pendapat dari ayahnya Arbi.
"saya ikut saja.dari pada nanti mereka berbuat lebih jauh lebih baik secepatnya di persatuan kan."ayahnya Arbi pun setuju dengan usulan itu.
Arbi mau menyangga ucapan mereka tapi tangannya di genggaman oleh sang ibu yang duduk disebelahnya.sang ibu seperti mengkode Arbi untuk tidak membuka mulutnya.
"aku dan Arbi setuju .bukan begitu sayang."queen menatap Arbi tajam meminta persetujuannya
Tak ada jawaban dari Arbi dia hanya tersenyum tipis lalu memalingkan wajahnya menahan emosi didalam dadanya.lagi-lagi dia harus menahan pendapatnya dan tak bisa berbuat banyak.begitu pengecutnya dia.kalau bukan sang ibu yang menahan tangannya tadi,mungkin emosi Arbi sudah tak terkendali.tiba-tiba dalam situasi ini dia ingin berlari menghampiri Aira,karena gadis itulah yang selalu membuatnya tenang dan nyaman.
Setelah itu tak ada obrolan yang berarti yang lebih mendominasi para orang tua.bahkan Arbi pun tak menimpali ataupun ikut bersuara disana.dia ingin segera pergi dari tempat itu.
"apa ini rencana loe?."ucapan Arbi seketika menghentikan langkah queen yang mau menuju parkiran mobilnya.
"iya.emang kenapa?."queen pun tak membantah dan terkesan tak takut kalau Arbi marah.
"tapi sayangnya gue gak setuju dengan rencana loe."Arbi pun tak mau begitu saja ikut dengan rencana gila mantan pacarnya itu.
"kenapa?apa karena pelakor itu mengancam kamu?."queen seperti tak terima akan penolakan Arbi soal rencana pertunangan mereka.
"apa maksud loe?."Arbi berusaha waspada jangan sampai dia mengikuti permainan queen dan menyebabkan Aira dalam masalah.
"kamu gak usah pura-pura gak tau.kamu selingkuh dibelakang aku kan?."queen tak bisa menahan emosi nya lagi.kenyataan bahwa Arbi punya cewek lain dibelakangnya sudah membuat hancur lebur hatinya.
"kenapa? kenapa kamu lakuin ini sama aku, Ar? kenapa? jawab!."teriakan queen sambil memukul dada bidang Arbi bertubi-tubi.rasa sakitnya dikhianati seseorang yang sangat dicintainya membuatnya begitu terluka.
"jawab kenapa,ar!kenapa kamu tega sama aku,ar?."tangisannya pun pecah di dada Arbi.beberapa hari ini dia menahan luka hatinya dan mencoba membuat dirinya baik-baik saja nyatanya tetap tak bisa saat bayangan Arbi membonceng cewek lain melintas di depan kepalanya terus terbayang diingatannya.sakit benar benar sakit sekali.
Arbi pasrah mendapatkan pukulan dari queen.dia tahu kalau dia salah telah menjalani hubungan dengan cewek lain disaat statusnya masih berpacaran dengan queen.tapi dia sendiri juga tak bisa membohongi perasaannya bahwa memang tak pernah ada queen dihatinya.dan dirinya pun tak bisa bernafas dan tertekan saat berhubungan dengan queen.kalau hubungan toxic ini diteruskan bukan hanya dirinya yang terluka tapi queen juga akan semakin terluka.dia tak mau memberikan harapan palsu dan menyakiti queen terlalu jauh karena dirinya tak bisa membalas perasaan cewek didepannya ini.
"loe gak kurang apa pun queen.gue yang memang gak bisa selevel sama loe.gue mohon udahin ini semua.ini juga untuk kebaikan loe dan gue."Arbi pun mencoba menenangkan queen.untung orang tua mereka sudah pulang duluan.
"gak!aku gak akan biarin pelakor itu menang!kamu tetap milik aku,ar.aku gak akan biarin kamu direbut pelakor sialan itu."queen tetap tak terima dan malah bertekad membuat Arbi kembali kepadanya bagaimana pun caranya walaupun dengan cara kotor pun queen akan tetap melakukannya.
"dia bukan pelakor!."Arbi tak suka kalau ceweknya disebut sebagai pelakor.
"orang yang merusak hubungan orang lain disebut apa kalau buka pelakor?."ucap queen sinis.
"dia tidak ada urusannya dengan hubungan kita."bantah Arbi yang memang merasa bahwa Aira tak pernah menghancurkan hubungannya dan queen.hubungannya dan queen memang sudah dari lama hancur.
"kamu ngebela dia?."queen tak habis pikir kenapa Arbi begitu membela cewek yang dia sendiri belum tau seperti apa sosoknya dan indentitas cewek yang membuat Arbi berpaling dari itu.
"kamu yang membuat dia mendapatkan julukan pelakor.kamu,bukan aku!."lanjut queen tangisnya merda berganti dengan amarah yang tersemat didalam dadanya.
queen pun pergi meninggalkan Arbi menuju mobilnya dan lalu melajukan mobilnya melintasi Arbi yang masih berdiri diposisinya tadi.Arbi hanya bisa menghembuskan nafasnya pelan sambil menatap kepergian queen mantan kekasihnya yang tak pernah dicintainya itu.
atau eling ya thor????