NovelToon NovelToon
Demi Menjaga Kewarasan

Demi Menjaga Kewarasan

Status: sedang berlangsung
Genre:Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: Zia Ni

Jelita Putri Maharani adalah seorang perempuan cantik berumur 27 tahun yang menjadi piatu sejak dia masih duduk di kelas V SD.

Suatu ketika, papa Jelita sakit keras dan sebelum meninggal dia meminta putri kesayangannya itu untuk menikah dengan Rico Putra Permana, pria tampan berumur 30 tahun anak dari sahabat papanya dengan maksud agar Jelita ada yang menjaga.

Namun siapa sangka, 2 bulanan setelah pernikahan, Jelita mulai melihat sifat asli suami, mertua dan adik iparnya yang membuat emosi Jelita makin lama makin naik.

Bagaimanakah kisah selengkapnya? Yuk simak novel ini...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zia Ni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 16 Ribut Perkara Duit

Di luar dugaan Rico, sepeninggal pemuda itu dari toko, Jelita mengirim pesan lewat WA ke Pak Seno agar ART nya itu mengawasi pergerakan Rico saat di luar rumah, jangan sampai setelah kebusukan pemuda itu terbongkar, Rico berniat kabur karena takut mendapat amukan dari orang tuanya yang bisa menghambat proses perceraiannya.

Awalnya Pak Seno merasa heran campur penasaran mendapat tugas seperti itu dari majikannya, tapi setelah mendapat penjelasan dari Jelita, ART itu pun menjadi paham dan semakin kasihan dengan majikannya karena sudah ditipu dan dimanfaatkan oleh Rico dan keluarganya. Karena jam pulang kerja Rico masih jam 5 an, Pak Seno pun berencana tancap gas jam 4 an untuk mulai mengawasi gerak-gerik Rico.

Jam 4.27, Pak Seno sudah nongkrong di sebuah warung yang ada di samping tempat kerja Rico, yakni sebuah toko HP dan segala jenis asesorisnya yang lumayan terkenal di kota itu. Sudah lebih dari 4 tahun Rico bekerja di toko tersebut sebagai karyawan. Sambil menunggu Rico keluar dari toko, Pak Seno pun memesan susu coklat hangat dan menyantap beberapa gorengan.

Jam 5 kurang 5 menit, Pak Seno membayar minuman dan makanannya lalu meninggalkan warung itu kemudian naik ke sepeda motor serta mengenakan helmnya. Begitu sepasang matanya melihat sosok Rico yang sudah mengemudikan motornya, ART itu pun menguntit pemuda tersebut dengan tetap menjaga jarak aman.

Setelah membuntuti selama belasan menit rupanya Rico lewat jalur ke rumah kontrakan Elvira, karena pemuda itu harus menemui mantan pacarnya untuk mendapatkan kejelasan bagaimana Jelita bisa sampai tahu hubungannya dengan Elvira. Namun lagi-lagi, rumah kontrakan mantan pacarnya tersebut masih tampak sepi dan nomer telponnya tetap tidak bisa dihubungi.

Dengan perasaan tidak karuan, Rico pun melajukan motornya menuju ke rumah Jelita tanpa sadar sama sekali jika sedari tadi dia sudah dikuntit oleh Pak Seno. Sambil menahan perasaan was-was, pemuda itu memasuki rumah Jelita dan mendapati ibunya sedang nonton TV di ruang keluarga.

"Sudah pulang, Ric?" tanya Dewi basa-basi.

"Sudah, Buk," balas Rico dengan jantung deg-deg an.

"Kamu masih punya duit gak, Ric?" lanjut wanita berumur 48 tahun itu.

"Untuk apa, Buk?" telisik pemuda tersebut curiga.

"Pak Lik sama Bu Lik mu mau nginep beberapa hari di sini masa' mau dikasih lauk seadanya sih, Ric," timpal perempuan tersebut.

"Rico sudah gak ada duit sisa Buk, adanya untuk beli bensin. Bukannya beberapa hari yang lalu Ibu minta uang 500 ribu ke Rico? trus Bapak juga bilang kalau Ibuk dapat jatah 500 ribu dari Bapak. Memangnya Ibuk punya duit sejuta itu habis untuk apa? Kan selama kita tinggal di sini Ibuk gak keluar biaya apa-apa," ucap Rico terang-terangan.

"Oalah Riic Ric, Ibuk trima duit dari kamu sama Bapakmu itu kan waktu kalian gajian, itu sudah lama Ric. Lagipula Sisca gak butuh duit untuk beli bensin sama uang jajan kalau pas kuliah gitu?" bukan Dewi namanya kalau gak berani nyolot sekalipun dia berbohong karena sebenarnya wanita itu masih punya uang 500 ribuan.

"Memangnya Sisca kalau butuh duit untuk beli bensin sama uang jajan minta sama Ibuk? La terus uang 540 ribu ini apa Buk?" Baskoro yang sudah tidak tahan mendengar omongan istrinya pun keluar dari kamar setelah berhasil menemukan uang simpanan istrinya.

"Itu uang Ibuk lo, Pak! Sini kembalikan!" Dewi yang kaget karena uangnya dipegang oleh suaminya pun berusaha merebutnya namun gagal.

"Kembalikan uang Ibuk, Pak!" seru wanita itu sambil terus mencoba merebut uangnya.

"Mendingan uang ini diberikan ke Bik Sumi saja biar untuk beli lauk pas Agung dan Sonya nginep di sini," kata Baskoro.

"Enak saja! Gak bisa! Itu kan uangnya Ibuk!" volume suara Dewi meninggi.

"Bapak gak peduli. Memangnya Ibuk punya duit segini mau dipakai untuk apa? Paling-paling untuk seneng-seneng kan? Bapak sama Rico yang kerja keras cari duit saja jarang seneng-seneng, kok Ibuk mau enaknya sendiri make uang dari kita," omongan Baskoro mulai tidak enak didengar.

"Bapak ini ngomong apa sih?! Ya wajar dong kalau Ibuk minta duit dari kalian! Inget Pak, status Ibuk ini sebagai istri sekaligus Ibu dari anak-anakmu! Sudah menjadi hak Ibuk kalau Ibuk punya duit dari kalian!" semprot wanita itu tak mau kalah tapi tidak digubris oleh suaminya.

"Nih, Bapak kembalikan 50 ribu, sisanya biar dipegang Bik Sumi untuk beli lauk pas Agung sama Sonya nginep di sini," ujar Baskoro sambil menyerahkan selembar uang berwarna biru ke istrinya.

"Gak bisa Pak, Ibuk gak mau! Sini kembalikan semua uang Ibuk! Enak saja mau diberikan ke Sumi. Bisa-bisa uangku disalahgunakan sama dia," Dewi tetap tidak terima.

Bik Sumi yang saat itu sedang membuat bakwan di dapur dan mendengar omongan Dewi yang sudah menyinggungnya pun jadi jengkel, rasanya pingin banget ngremes-ngremes mulutnya Dewi.

Sekalipun istrinya terus berusaha agar uangnya dikembalikan semua, tapi Baskoro sama sekali tidak menggubris. Pria itu lalu berjalan ke arah dapur untuk menyerahkan uang sisa itu ke Bik Sumi.

"Maaf Pak, saya gak bisa nrima, bisa-bisa saya nanti diomeli sama difitnah sama istri Bapak yang kayak Nenek Sihir itu," tolak ART berumur 54 tahun tersebut seraya menyindir Dewi.

"Dasar babu kurang ajar! Berani-beraninya kamu nyebut aku Nenek Sihir!" semprot Dewi yang dibalas cibiran oleh Bik Sumi.

Malas menyaksikan keributan itu, Rico pun naik ke lantai atas dan mulai menyiapkan dokumen-dokumen penting yang akan dia bawa kabur yang hendak dia pakai untuk melamar kerja di luar kota.

"Kembalikan uang Ibuk, Pak!" Dewi terus berusaha merebut kembali uangnya sambil tangannya mulai memukul-mukul badan suaminya.

Di saat suasana semakin tegang, sosok Jelita muncul dan merasa heran ketika melihat Dewi memukul-mukul badan Baskoro.

"Kebetulan kamu sudah pulang Ta, ini Bapak mau ngasih uang ke kamu buat beli lauk kalau Agung sama Sonya nginep di sini," ucap pria itu sambil mau menyerahkan beberapa lembar uang kertas tapi tangan kanannya langsung dicengkeram oleh kedua tangan istrinya.

"Enak saja, ini uang Ibuk Pak, cepet kembalikan!" untuk kesekian kalinya wanita tersebut mencoba untuk mendapatkan uangnya kembali.

"Kembalikan saja Pak uangnya ke Ibuk, Jelita gak suka kalau ada ribut-ribut di rumah ini. Biar Ibuk sendiri yang belikan lauk untuk Pak Agung dan Bu Sonya pakai uang itu," timpal perempuan berumur 27 tahun itu yang membuat Dewi langsung menghentikan aksinya lalu matanya menyorot tajam ke arah menantunya.

1
Saad Kusumo Saksono SH
bagus
Kezia Suhartini: trimakasih untuk apresiasinya... 🙏
total 1 replies
Idahas 3105
sdh numpang gak mau bantu2 lagi
Idahas 3105
beuhhh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!