Pelabuhan Hati Tuan Muda

Ballroom hotel di sulap dengan begitu epiknya sehingga terlihat begitu merah, glamor namun masih menampilkan sisi elegannya, sehingga membuat semua orang yang datang berdecak kagum tak terkecuali anggota keluarga Anderson sendiri.

Semua mata langsung tertuju ke arah pintu dimana saat dua MC kondang mengatakan jika sang mempelai akan segera memasuki ruangan.

"Ladies and gentleman mari kita sambut sang raja dan ratu kita pada malam hari ini ... Tuan muda Axelo Anderson dan istri." kata si duo MC.

Tak hanya pengusaha dan para petinggi perusahaan Anderson yang hadir, tapi juga para pejabat dan artis papan atas.

Dua daun pintu yang tadinya tertutup terbuka sedikit demi sedikit hingga terbuka sempurna menampilkan keluarga Anderson di sana.

Di barisan paling depan tentu saja tuan dan nyonya besar Anderson yaitu ayah Dave dan bunda Meyva dengan di belakangnya ada papi Daniel dan mami Reta, di susul mommy Dena dan Daddy Edward barulah di belakang para tetua ada sang mempelai ... Axel yang tampil dengan begitu gagah dan menawan dengan Sofia yang terlihat begitu cantik dan anggun membuat siapapun yang melihat begitu terpesona dengan kharisma yang di keluarkan dari keduanya. Di belakang Axel dan Sofia, ada Erick yang merupakan kakak dari Sofia ... dia bersama dengan seorang wanita yang juga mengenakan pakaian yang sama dengan keluarga Anderson ... dia adalah kekasih Erick, baru di belakangnya ada Rainard bersama Zea sang istri dan Florensia bersama suaminya Andrew.

Selain pengantin, tak sedikit tamu undangan yang juga memuji ketampanan serta kecantikan anggota keluarga Anderson yang lainnya.

"Kenapa?" bisik Axel tepat di telinga Sofia saat dia merasakan tangan Sofia terasa begitu dingin, kini mereka sudah mulai duduk di pelaminan yang telah di siapkan.

"Tamunya banyak sekali Ax." jawab Sofia.

"Selain pejabat, mereka rata-rata adalah rekan bisnisku dan rekan bisnis ayah." jawab Axel. "Mulai sekarang kamu harus terbiasa dengan semua ini." sambungnya lagi.

Acara mulai di lanjutkan, MC meminta Axel dan Sofia untuk kedepan. Sudah di siapkan satu kue tart pengantin yang sangat besar yang siap untuk mereka potong.

Axel dan Sofia di dampingi dengan ayah Dave dan bunda Meyva siap untuk memotong kue tersebut.

Axel dan Sofia bergantian menyuapkan potongan kue pada ayah Dave dan bunda Meyva. Sebenarnya gak ada dalam list acara, namun Axel menginginkan hal ini.

"Jagoan ayah akhirnya menikah juga." kata ayah Dave pada Axel. "Jadilah suami yang baik dan bertanggung jawab, jangan pernah sia-siakan wanita yang menjadi istrimu." pesan ayah Dave yang di angguki oleh Axel. "Selamat." ucapnya.

"Terimakasih ayah dan akan Axel ingat semua pesan ayah." kata Axel saat keduanya berpelukan.

Kini gantian Sofia yang memberikan kuenya pada sang ayah mertua.

"Selamat nak, semoga rumah tangga kalian selalu di berkati." ucap ayah Dave pada Sofia.

"Amin, terimakasih karena sudah menerima Sofia menjadi bagian dari keluarga ini ayah." kata Sofia.

Ayah Dave pun memeluk Sofia, pelukan seorang ayah pada putrinya. Hal ini membuat Sofia meneteskan air matanya namun sesegera mungkin dia hapus. Dia teringat dengan ayahnya, alangkah bertambah bahagianya jika saat ini yang memeluknya adalah ayah kandungnya sendiri ... namun semuanya itu hanya dalam angan-angan, nyatanya hingga dewasa ini dia tak pernah merasakan pelukan itu.

Axel dan Sofia beralih pada bunda Meyva.

"Selamat menempuh hidup baru dengan status yang baru anak bunda." ucap bunda Meyva dengan tangan memegang pipi Axel. "Jadilah suami dan calon ayah yang baik, contoh bagaimana ayahmu dalam memperlakukan bunda dan mendidik anak-anaknya." kata bunda Meyva. "Kalau ada Maslah bicarakan baik-baik, jangan mengambil keputusan dengan keadaan yang emosi atau kamu akan menyesalinya." sambungnya. "Jika kamu ingin menyakiti istrimu ingatlah jika bunda dan adikmu juga seorang istri." imbuhnya lagi.

"Iya bunda, maaf sudah sering membuat bunda marah." sahut Axel di dalam pelukan bundanya.

Bunda Meyva beralih pada menantunya. Satu-satunya wanita yang bisa meluluhkan hati putranya.

"Selamat datang di keluarga Anderson, kalau ada kesulitan atau Axel menyusahkanmu ... jangan segan-segan untuk memberi tahu bunda." kata bunda Meyva.

"Terimakasih bunda ... terimakasih banyak." ucap Meyva. Dari wanita yang di peluknya saat inilah dia merasakan bagaimana pelukan dan perhatian seorang ibu.

Giliran Axel dan Sofia untuk saling menyuapi.

Pertama Axel mengambil potongan kue dan menyuapkan pada Sofia. Tapi saat Sofia ingin menyuapinya ... Axel menolaknya dengan menggelengkan kepala membuat Sofia dan tamu yang ada menjadi bingung dan bertanya-tanya.

Namun sedetik kemudian hal tak terduga terjadi ... sesuatu yang membuat para wanita menjerit histeris dan iri di buatnya.

Axel menarik tengkuk Sofia mendekat kearahnya, pria itu mengambil sisa kue yang ada di dalam m***t Sofia menggunakan l***hnya yang dengan sengaja menerobos masuk membuat kedua mata Sofia terbuka sempurna, kaget, bahagia dan malu bercampur jadi satu.

"Rasanya jauh lebih enak." bisik Axel tepat di depan wajah Sofia.

"Wow wow tuan muda kita membuat semua wanita yang ada di sini iri melihatnya ... So sweet sekali pasangan kita ini." seru salah satu MC.

"Bukan hanya para wanita ... Aku yang laki-laki saja sampai speechless." sahut yang satu lagi. "Baik acara selanjutkan adalah pesta dansa ... silahkan kedua mempelai menepati tempat yang telah di sediakan." sambung sang mc mengarahkan ke acara berikutnya.

Axel mengajak Sofia ke tempat yang telah di beri tahukan tadi.

"Aku gak bisa dansa Ax." lirih Sofia ketika duanya sudah saling berhadapan.

"Cukup ikuti aku." jawab Axel.

Axel meraih kedua tangan Sofia dan meletakkannya di pundaknya, baru setelah itu Axel memang pinggang ramping Sofia.

"Melangkah ke kanan dulu baru ke kiri." instruksi Axel.

Tak hanya kedua mempelai, para tamu undangan termasuk anggota keluarga Anderson pun ikut berdansa bersama sang pengantin.

❤️

Axel mengajak Sofia untuk menyapa beberapa rekan bisnisnya sekaligus untuk memperkenalkan Sofia pada mereka.

Sejauh ini Sofia di sambut baik oleh para rekan bisnis Axel.

"Sofia." panggil Erick yang membuat kedua pasangan itu langsung menoleh.

Erick berjalan mendekat begitu pula Axel dan Sofia.

"Selamat menempuh hidup baru, semoga setelah ini kamu menemukan kebahagiaanmu, walaupun kamu bukan adik kandungku tapi aku sudah menganggap dirimu sebagai adikku sendiri ... jadi kalau ada apa-apa jangan segan-segan untuk menghubungi atau datang padaku." kata Erick.

"Iya, terimakasih kakak." ucap Sofia.

"Tuan muda Axel, saya titip adik saya ... saya percayakan dia pada anda, tapi kalau anda berani menyakitinya ... tak perduli siapa anda, saya pasti akan datang untuk membalas rasa sakitnya dan membawanya jauh dari anda." kata Erick pada Axel, kata-kata dari seorang kakak untuk suami adiknya.

"Tanpa anda minta saya akan berusaha untuk tak pernah menyakitinya." sahut Axel menatap Sofia.