Novel ini tidak bermaksud menyudutkan pihak mana pun, harap bijak dalam membaca🙏🏻🙏🏻
Di nikahi secara paksa, Linda harus menelan pil pahit ketika usia pernikahan nya yang baru berjalan selama empat puluh hari harus kandas di permulaan jalan.
Wanita yang memiliki bobot delapan puluh kilo ini, setiap hari nya harus rela menerima hinaan dan cacian akan status janda dari teman-teman satu kantor nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ni R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
20.Peluk Aku Dulu
"Tidak, aku tidak setuju!" Alan langsung membelakangi Linda ketika perempuan itu menyampaikan keinginan nya.
"Alan....!"
"Panggil aku honey!" potong Alan di saat Linda hendak bicara.
"Heh, honey gak tuh?" celoteh Linda merasa geli dengan panggilan itu.
"Sekarang aku pacar mu, jadi berikan aku panggilan yang manis. Masalah kau ingin kembali tinggal di rumah mu aku tidak setuju!"
"Lupakan masalah panggilan." ujar Linda yang sangat bingung menghadapi Alan yang sekarang, "Tidak mungkin aku tinggal di rumah mu tanpa ikatan. Apa kata orang di luaran nanti jika mereka tahu kita tinggal di satu atap?"
"Sudah ku bilang, ayo menikah!" seru Alan.
Linda menarik nafas nya dalam-dalam, bukan satu keputusan yang tepat jika Linda harus menikah sekarang.
"Aku butuh kesiapan Alan. Ku harap kau mengerti untuk hal ini." Linda bicara dengan nada yang sudah tidak tahu lagi bagaimana membujuk laki-laki yang ada di depan nya ini.
"Peluk aku dulu!" titah Alan sambil membentangkan ke dua tangan nya.
"Alan aku serius!"
"Peluk aku dulu!" rengek pria itu, "Jika kau tidak memeluk ku maka aku tidak akan mau bicara pada mu!" ancam Alan.
Sudah berapa kali Linda menarik dan membuang nafas hanya untuk menahan kesabaran nya. Mau tidak mau Linda memeluk Alan yang ternyata sangat manja sekali.
"Aku tidak akan mengizinkan mu kembali tinggal di rumah mu. Tapi, kau akan tinggal di apartemen yang berada tidak jauh dari kantor ku." kata Alan membuat Linda sedikit bernafas lega.
"Aku lega mendengar nya!" lirih Linda.
"Heh, apa kau sedang berusaha menghindari ku?" tanya Alan langsung melepaskan pelukan nya.
"Aku tidak menghindari mu, hanya saja kita belum menikah jadi tidak boleh tinggal bersama." tegas Linda.
"Perempuan, selalu minta di mengerti." keluh Alan kesal.
"Sama saja, kau laki-laki dewasa tapi ternyata manja mu sangat luar biasa. Aku baru tahu sikap buruk mu!" balas Linda.
"Berhenti saling menyalahkan. Sore ini aku akan mengajak mu melihat apartemen lalu kita pergi ke butik untuk melihat gaun yang akan kau kenakan di acara pernikahan mantan suami mu yang bajingan itu." kata Alan yang sangat geram dengan Davin.
Laki-laki itu kembali memeluk Linda, untung saja Melan belum pulang dari liburan nya jadi gadis itu tidak tahu bagaimana kelakuan kakak nya di rumah.
Menjelang sore, Linda dan Alan langsung pergi untuk melihat apartemen. Bukan apartemen yang pernah di datangi Linda, apartemen kali ini jauh lebih mewah bahkan memiliki pemandangan yang lebih bagus.
"Hih, sekaya apa sih manusia itu, kenapa apartemen nya di mana-mana?" ucap Linda yang begitu kagum dengan tempat yang dia pijak sekarang.
"Calon suami mu ini sangat kaya, bahkan kekayaan mantan suami mu saja tidak bisa mengalahkan ku!" kata Alan yang suka sekali memeluk Linda dari belakang.
"Aku baru tahu jika kau ini sangat sombong. Tapi bagus lah, karena kesombongan itu sudah sebagian dari hidup manusia!" sahut Linda malah membuat Alan tertawa.
"Bagaimana, apa kau suka tempat ini?" tanya Alan.
"Aku merasa tidak enak hati, aku selalu merepotkan mu." kata Linda melepas pelukan nya lalu duduk di sofa.
"Percayalah Linda, tidak akan ada laki-laki yang merasa di repot kan untuk orang yang mereka sayangi. Jika aku mencintai seseorang, aku bisa melakukan segala nya. Tapi, jika aku sudah membenci seseorang, maka aku akan sangat membenci bahkan untuk melihat wajah nya saja aku tidak mau." tutur Alan dengan wajah serius.
"Sebenarnya, sebab apa kau menyukai ku?" tanya Linda penasaran, "Aku hanya yatim piatu, status ku juga seorang janda bahkan aku memiliki bentuk fisik yang membuat mata orang lain menjadi sakit."
Alan tersenyum, menatap wajah Linda yang sekarang terlihat sangat cantik dan berbeda dengan Linda yang dia kenal pertama kali.
"Aku tidak tahu sebab apa aku menyukai mu. Hanya saja aku merasa jika kau adalah seorang wanita yang pantas untuk di bahagiakan." jawab Alan, namun jawaban tersebut tidak bisa memuaskan rasa penasaran Linda.
"Ah, terserah kau saja, selalu saja jawaban nya itu." kata Linda yang sudah pasrah.
"Kita tidak jadi melihat gaun nya, nanti saja nunggu hari H nya." ujar Alan langsung membuat wajah Linda mayun.
"Berikan aku alasan nya?"
"Karena aku hanya ingin berdua dengan mu saat ini." kata Alan kembali memeluk Linda. Aroma tubuh Linda seakan sudah membuat candu bagi Alan.
apapun pasti jadi bagus
Gak nyangka sosok lain dari seorang tuan muda Alan