NovelToon NovelToon
Sukses Setelah Dihina Dan Dicerai

Sukses Setelah Dihina Dan Dicerai

Status: sedang berlangsung
Genre:Single Mom / Kehidupan di Kantor / Keluarga / Slice of Life / Menjadi Pengusaha / Careerlit / Chicklit
Popularitas:309.7k
Nilai: 4.8
Nama Author: Arias Binerkah

Ariana, dibenci oleh suaminya dan mertua karena melahirkan anak yang buta, juga karena pekerjaan Ariana sebagai guru honorer yang dianggap tidak bisa membantu perekonomian keluarga.

Masalah semakin pelik di saat anak mereka terserang virus misterius yang menyebabkan kedua kaki nya lumpuh dan membutuhkan banyak biaya, pengobatan tidak ditanggung seratus persen oleh asuransi. Ariana pun dicerai oleh suaminya.

Ariana sangat mencintai puteri semata wayangnya meskipun cacat dan membutuhkan banyak biaya.. Ariana harus berjuang keras untuk mendapatkan uang agar anak nya sembuh dan tidak lumpuh permanen , Ariana terus berusaha agar punya banyak uang, Dia juga punya mimpi ada biaya untuk operasi mata puteri nya agar puteri nya bisa melihat indah nya dunia.. Dia pun iklas jika harus mendonorkan satu kornea mata nya...

Hmmmmm apa mungkin Ariana bisa mewujudkan mimpi nya dengan status nya sebagai guru honorer dengan gaji lima ratus ribu per bulan????

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arias Binerkah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 24.

“Wah di sini juga ada alat musik, ada gitar dan ada alat musik keyboard.. Kalau Arumi di sini aku pegangkan tangan nya pada alat alat itu pasti dia senang sekali. Sayang aku tidak bisa memainkan alat musik. Andai bisa aku bisa pinjam sebentar.” gumam Ariana di dalam hati saat melihat ada gitar akustik yang tergantung di dinding dan ada alat musik keyboard yang ada di samping dinding tembok.. Ariana juga kagum melihat tempat tidur yang bagus tampak empuk kasur nya, luas dan bersih rapi, berada di samping lemari besar.

Meja kerja nan rapi juga menempel tembok di dekat key board alat musik itu.. Sesaat pandangan Ariana tertuju pada foto yang ada di pigura di atas meja itu. Bukan foto seorang laki laki tetapi foto seorang perempuan muda nan cantik, kalau dilihat dari wajah, postur tubuh dan warna kulit yang putih, seperti nya bukan orang Indonesia.

“Mungkin ini foto pacar Mas Fadli, pacar nya orang luar mungkin.” Gumam Ariana di dalam hati.

Di saat Ariana masih bergumam dan menduga duga dia dikagetkan oleh suara Bu Hajjah Khasanah yang sudah berdiri di dalam ruang itu..

“Baju kamu taruh di dalam lemari kabinet plastik ini ya.” Ucap Bu Hajjah Khasanah sambil menunjuk lemari kabinet plastik berwarna abu abu kecil hanya tiga rak saja.

“Baik Bu.” Ucap Ariana dengan santun lalu menaruh tas nya ke dalam rak lemari kabinet plastik itu yang kosong dan bersih memang diperuntukkan bagi dirinya.

“Mas Fadli suka musik ya Bu?” tanya Ariana sambil menatap gitar dan keyboard.

“Iya dia suka musik tapi setelah dia sibuk bekerja juga tidak sempat.” Ucap Bu Hajjah Khasanah.

“Sekarang kalau kamu mau kerja silakan, pakai meja kerja Fadli itu. Kalau kamu risi melihat foto itu bisa kamu masukkan ke dalam laci meja itu.” Ucap Bu Hajjah Khasanah lagi sambil menatap foto perempuan di atas meja itu lalu dia membalikkan tubuhnya..

“Bu...” ucap Ariana.

Bu Hajjah Khasanah pun menoleh..

“Ya ada apa?”

“Kamar mandi di mana ya Bu?” tanya Ariana yang tidak melihat ada pintu lagi selain pintu masuk kamar tadi.

“Ooo di luar, ayo aku tunjukkan.” Ucap Bu Hajjah Khasanah sambil melangkah Ariana pun mengikuti langkah Bu Hajjah Khasanah, keluar dari kamar, lampu di ruang makan sudah tidak lagi terang benderang seperti saat pertama Ariana datang tapi sudah diganti lampu yang remang remang oleh Bu Supri.

“Ini kamar mandi nya dan toilet, maklum rumah model lama kamar mandi tidak di dalam kamar tidur.” Ucap Bu Hajjah Khasanah sambil menunjukkan pintu kamar mandi yang berada di belakang ruang makan dan dari situ Ariana juga melihat dapur yang luas yang tidak jauh dari kamar mandi itu. Lampu yang ada di dapur pun juga tidak terang benderang tapi hanya remang remang saja.

“Ini kamar mandi yang terdekat di belakang dapur itu juga ada kamar mandi. Kalau di sini sedang ku pakai kamu bisa pakai di sana kalau terburu buru.” Ucap Bu Hajjah Khasanah lagi.

“Baik Bu, terima kasih..” ucap Ariana sambil membuka pintu kamar mandi, terlihat dari pintu kamar mandi itu luas dengan bak yang besar pula.. dinding keramik bujur sangkar kecil kecil ukuran 10 cm x 10 cm, warna biru, model keramik dinding jaman dulu.

“Ya sudah aku mau tidur sudah ngantuk mungkin pengaruh obat.” Ucap Bu Hajjah Khasanah lalu kembali melangkah menuju ke kamar nya.

Ariana pun terus masuk ke kamar mandi dia akan gosok gigi, cuci muka cuci kaki dan tangan.. Setelah selesai Ariana melangkah menuju ke kamar dengan cepat cepat...

“Semoga tidak ada yang horor horor di rumah ini...” gumam Ariana di dalam hati sambil terus melangkah cepat.

Waktu pun terus berlalu malam telah larut. Ariana masih bekerja mengoreksi hasil pekerjaan siswa juga menyelesaikan pekerjaan administrasi. Ariana tetap membiarkan foto perempuan cantik di atas meja itu sama seperti posisi semula. Dia tidak merasa terganggu sedikit pun..

“Hmmm akhirnya kelar juga pekerjaanku hari ini.” Gumam Ariana penuh syukur satu hari dengan pekerjaan sampingan baru nya telah dia lewati. Setelah Ariana selesai kerja lembur, dia matikan lampu kerja lalu bangkit melangkah ke ruang yang tersekat oleh lemari yang besar.. terlihat Bu Hajjah Khasanah sudah terlelap dan benar tivi masih menyala, lampu pun masih menyala terang benderang. Ariana lalu mematikan televisi itu dan mematikan lampu yang terang benderang diganti dengan lampu tidur.

Ariana melangkah menuju tempat tidur dan membaringkan tubuhnya..

“Ya Allah bangunkan aku kalau ada apa apa..” gumam Ariana di dalam hati. Karena sudah sangat lelah Ariana pun cepat terlelap..

Dan baru beberapa menit Ariana terlelap dia terbangun karena telinga nya mendengar suara langkah kaki..

“Siapa itu, Bu Hajjah bangun..” gumam Ariana cepat cepat bangkit berdiri, Ariana melangkah ke ruang sebelah yang tersekat oleh lemari..

Dan benar Bu Hajjah Khasanah berjalan menuju ke pintu kamar.. Mendengar suara langkah kaki di belakang nya Bu Hajjah Khasanah pun menoleh..

“Kamu belum tidur? Aku mau ke kamar mandi.” Ucap Bu Hajjah Khasanah sambil membuka pintu kamar.. Ariana yang ingat pesan Ibu nya pun melangkah menyusul Bu Hajjah Khasanah..

“Kalau ada apa apa kamu yang bertanggung jawab.” Suara ibu nya Ariana masih terngiang ngiang di telinga Ariana. Ariana pun menunggu di dekat pintu kamar mandi sampai Bu Hajjah Khasanah keluar dari dalam.

“Kamu kok balik lagi ke kamar aku kira kamu juga mau ke kamar mandi.” Ucap Bu Hajjah Khasanah karena melihat Ariana tidak masuk ke dalam kamar mandi tapi ikut kembali melangkah ke kamar.

“Tidak Bu.” Ucap Ariana pelan.

“Hmmm benar benar bertanggung jawab anak ini.” Gumam Bu Hajjah Khasanah di dalam hati.

Detik berganti detik menit berganti menit jam berganti jam dan pagi hari pun telah tiba. Sebelum subuh Ariana sudah bangun. Dia cepat cepat mandi mencuci baju kotor nya secara manual, lalu sembahyang subuh. Dan benar setelah subuh Bu Supri sudah datang bersih bersih.

“Mbak Ar, buat sarapan sendiri ya.. Buat kopi itu gula dan kopi ada di lemari dapur, biar kerja nanti tidak ngantuk. Nasi di mejic com masih. Goreng telur atau buat apa lihat di kulkas itu. Ibu yang masak masih ke pasar belum datang.” Ucap Bu Supri saat Ariana keluar dari kamar selesai sembahyang subuh.

“Baik Bu, terima kasih.” Ucap Ariana lalu melangkah ke dapur.

Setelah selesai sarapan Ariana segera masuk ke dalam kamar terlihat Bu Hajjah Khasanah masih berzikir di atas sajadah..

Ariana cepat cepat berkemas.. Dia berganti pakaian kerja dan cepat cepat mengambil tas kerja nya...

“Mbak Ar, terima kasih ya sudah menemani Ibu. Ini buat beli bensin, dan jangan lupa nanti malam datang lagi dan ajaklah anak mu. Terus kalau kamu mau pendopo atau ruang tamu bisa kamu gunakan untuk tempat les. Agar kamu tidak capek wira wiri mendatangi murid murid kamu. Aku juga senang kalau rumah ini menjadi ramai.” Ucap Bu Hajjah Khasanah sambil mengulurkan satu lembar berwarna biru, uang dengan nominal lima puluh ribu rupiah, bukan yang biru dua ribu rupiah. Bu Hajjah Khasanah sudah mengecek nya agar tidak keliru.

“Alhamdullilah, terima kasih sekali Bu.. coba nanti saya tawarkan pada anak anak atau orang tua nya Bu..” ucap Ariana sambil menerima uang lima puluh ribu rupiah itu.

“Aku sebenar nya sangat berharap Fadli cepat nikah dan memberikan aku cucu yang mau tinggal di rumah ini sampai besar... anak anak Nur dulu mau ke sini kalau libur saja, sekarang malah kuliah ke luar kota.” Ucap Bu Hajjah Khasanah lagi, kini ekspresi wajahnya terlihat sedih..

“Saya doakan semoga keinginan Bu Hajjah Khasanah cepat dikabulkan oleh Allah Bu...” ucap Ariana dengan tulus sambil menggendong tas ranselnya.

“Semoga Mbak Ar.. tapi entahlah aku juga sudah tidak putus doa ku untuk Fadli, tapi rumit sekali anak itu.. tidak seperti Kakak kakaknya yang enteng jodoh.. Fadli padahal usia nya sudah tidak muda lagi sudah tiga puluh lebih, mau ku.. . “ ucap Bu Hajjah Khasanah tidak berlanjut..

“Ahh sudahlah.. aku kok malah curhat.. kamu kalau mau berangkat silakan nanti kalau kesiangan jalan macet.. kalau aku ngomongi Fadli bisa sampai siang nanti..” ucap Hajjah Khasanah lagi..

“Sabar Bu.. yang nikah usia muda belum juga tentu jodoh nya langgeng seperti saya ini.. baiklah Bu saya pamit kerja ya.. nanti malam saya ke sini lagi..” ucap Ariana sambil mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Bu Hajjah Khasanah..

Ariana terus melangkah keluar dari kamar.. saat melewati ruang tamu yang luas dan pendopo yang luas..

“Senangnya jika bisa mengajar les di sini dengan banyak murid, dengan Shelly juga Briana yang sudah akan lulus kuliah nya... Arumi pasti senang sekali banyak teman teman nya di sini...” gumam Ariana di dalam hati, kedua mata nya berkaca kaca... dan sesaat di kedua telinga nya mendengar suara dentingan bunyi piano.... dengan nada do re mi fa sol mi do la do si la sol...

Bibir Ariana tersenyum.... mendengar dentingan piano lagu yang sering juga dinyanyikan oleh Arumi, lagu Ibu Kartini.. Ariana pun membayangkan Arumi duduk di depan piano sambil bermain piano..

“Ya Allah begitu halu nya aku, sampai telinga ku ber halusinasi.. “ gumam Ariana sambil mengusap wajahnya..

Akan tetapi kedua telinganya masih kembali mendengar dentingan suara piano dengan nada yang sama..do re mi fa sol mi do la do si la sol...

1
Lilo Stitch
emang berjodoh kaian 🤭😅😂
Akbar Razaq
Siapa? pacar Fadli kah
Itrang Wijaya Asih
Aduuh kapan nih lanjutannya👍👍☺️☺️😡😡
Arias Binerkah: wkwkwk besok ya Kak🙈 terima kasih atas hadir dan dukungannya 🙏🙏🙏🙏🙏🙏♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️
total 1 replies
Sri Rahayu
wahh Fadli masih berhubungan dgn pacar bule nya, bahkan minta pacarnya datang menemui ibunya....kirain Fadli sama Ariana 🤩🤩🤩
Siti Naimah
semangat up nya banyak yang nungguin lho
yumna
kamu sendri yang samperin ar
Jamilah Dwi
bagus, aku suka alur ceritanya yang gak bertele"
Arias Binerkah: terima kasih kak atas hadir dan dukungannya love love love love 🙏🙏🙏🙏🙏🙏♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️
total 1 replies
Sukhana Ana lestari
Lanjut thor up-nya.. ttp sehat semangat terus 😘😘😘💪🏻💪🏻💪🏻🥰🥰🥰
⍣⃝ꉣꉣAndini Andana
waduuuh siyapa ini? si Jeklin anak Shaolin itu kah? pacarnya Fadli? 🙀😼😿
Ai Emy Ningrum: yg dulunya krja di yamaaf yaa eehh yamaha 😽😽,kek nya kenal deh 🙈
Ai Emy Ningrum: afah bulepotan 😳😳
total 6 replies
Sukhana Ana lestari
Good bu guru Ariana 👍🏻👍🏻👍🏻
Sukhana Ana lestari
Sirik aja si Marsi.. 😡
Sukhana Ana lestari
Aamiin Yaa Allaah Qobuul 🤲🏻🤲🏻🤲🏻
Sukhana Ana lestari
Sudzon aja loe Res.. ya iyalah Ariana gemukan Krn sekarang dia bahagia krn bs terlepas dari parasit loe sklrg..
hatinya tenang adem ayem gk tertekan kayak waktu hidup bareng loe..
Sukhana Ana lestari
Pd bngt klw bakal di kejar sm Ariana.. Ariana juga ogah x ketemu sm loe Res...
Sukhana Ana lestari
🤣🤣🤣🤣🤣🤣 Kaboor dia... monolog nya jngn sampe ketemu Ariana.. eeeehhh malah dia yg maranin...wkwkwkwkwkwk
Isna Wati
lanjut thor
Wanita Aries
Wahh pacarnya fadli bneran dtg gak ya
Indrawati Andira
kenapa cuma 1 bab saja Thor, double up kek atau crazy up dong. itu bisa membuat ratingnya jadi lebih baik Thor, semangat /Pray//Pray/
muthia: sama-sama
Arias Binerkah: terima kasih dukungannya Kak 🙏🙏🙏🙏🙏♥️♥️♥️♥️♥️
total 5 replies
Akbar Razaq
Lagakmu Res,Raimu kek paling ganteng aja.Riana uda move on yo sama laki modelan kek kamu.Akhlak minim dan ayah durjana.
Wanita Aries
Idihh sok ngartis si respati
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!