Airin terus mencari keberadaan ibunya, yang sudah meninggalkan nya seorang diri di rumah selama sepuluh tahun, akan kah perjalanan Airin mencari keberadaan ibu nya berhasil atau justru gagal membuat Airin harus ikhlas hidup sebatang kara tanpa ada sosok orang tua didalam hidupnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon maya ps, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 17
BAB 19
Airin mempersilahkan Lisa dan Lilis masuk kedalam ruangannya, Airin sengaja kali ini memilih karyawan baru perempuan dari pada laki-laki karena tidak nyaman bekerja satu ruangan sama laki-laki yang bukan muhrimnya.
"Lisa kamu jadi sekretaris saya iya dan Lilis kamu jadi asisten pribadi saya, kamu selalu gantiin saya jika saya tidak ada waktu ketemu client atau menggantikan saya membuat desain, saya suka dengan desain buatan kamu membuat saya setuju kamu jadi asisten pribadi saya." penjelasan Airin kasih tahu alasan memilih Lilis jadi asisten CEO.
"Terimakasih Bu Airin memberikan kepercayaan sama saya, insya Allah saya bisa bekerja dengan baik selama ada disini." ucap Lisa senang mendapatkan pujian dari bos barunya.
"Sama-sama, iya sudah kalian bisa keluar dan mulai kerja iya." lanjut Airin ramah.
Airin melihat kedua karyawan barunya seperti mirip wajah seseorang, tapi Airin lupa mirip siapa dan tiba-tiba merasa sakit kepala berusaha mengingat.
Lisa dan Lilis langsung keluar dari ruangannya Airin dan jalan menuju ruangan masing-masing.
**
Ozy sengaja ke kantor sambil ajak Suratmi karena kangen kerja ditemani Suratmi, walaupun sadar kedatangannya ke kantor pasti membuat Dea malu karena posisinya sekarang sebagai karyawan biasa.
"Ayah sudah iya hukumannya buat Dea, kasihan dia kalo kerja jadi karyawan biasa terus di perusahaannya sendiri." bujuk Suratmi tidak tega.
"Tidak bisa sayang, Dea sudah keterlaluan sama adik-adiknya dia menguasai perusaahan keluarga dan tidak mau berbagi, selain dia bikin kesalahan biar Dea tahu tidak semua keinginannnya harus dituruti sama aku, maaf iya aku tidak bisa paksa Dea soal perusahaan karena aku tidak ingin membuat Dea sedih walaupun kesannya pilih kasih maaf sayang!" tegas Ozy merasa terlambat memberikan hukuman buat Dea yang seenaknya, tapi setidaknya sekarang Dea bisa merasakan hukuman hidup sederhana.
"Baik lah Bunda nurut saja apa kata Ayah, Bunda yakin pasti anak kita bisa lebih menghargai orang sederhana tidak selalu dihina karena perbedaan status sosial." lanjut Suratmi akhirnya ngalah dari pada nolak keinginannya Ozy terus.
Suratmi berharap Dea bisa berubah dan lebih menghargai dirinya walaupun perempuan kampung, tapi bukan berarti incar harta Ozy karena mau diajak nikah.
Ozy senang sekali mendengar ucapan Suratmi akhirnya nurut juga dengan keputusannya dan tidak lagi protes, Ozy mengerti kalo Suratmi peduli sama Dea tapi anak pertamanya tidak pernah menghargai ibu sambungnya sama sekali.
**
Baskoro memperhatikan wajah Airin sama dua karyawan barunya Airin, sepertinya ada kemiripan yang kebetulan padahal kedua karyawan baru Airin baru kenal hari ini.
"Kalian adik kakak?" tanya Baskoro penasaran.
"Iya Pak Baskoro memangnya kenapa?" tanya Lisa heran sama pertanyaan orang kepercayaan bosnya.
"Wajah kalian bertiga seperti mirip sekali iya, maaf apa saya salah lihat." lanjut Baskoro sedikit malu karena asal nebak saja.
"Iya juga iya, wajah kalian mirip seseorang tapi saya lupa mirip siapa iya wajah kalian apa mungkin kebetulan saja." ucap Airin setuju sama ucapan Baskoro yang bilang wajah Airin sedikit mirip sama Lilis dan Lisa.
"Mungkin kebetulan saja Pak Baskoro dan Bu Airin, wajah orang Indonesia suka ada yang mirip kan Bu jadi wajar mungkin." ucap Lilis sedikit membenarkan ucapan atasannya.
Sejujurnya Lilis juga merasa sedikit mirip sama Airin tapi tidak berani bilang langsung, takut tidak sopan anggap dirinya mirip sama bos barunya.
Lisa memperhatikan wajahnya Airin dengan seksama, benar apa yang dibilang Baskoro jika wajahnya sedikit mirip sama Airin walaupun tidak sepenuhnya mirip.
double y thor