Cerita hanya fiksi dari author yang ingin menemani kegabutan kalian, jangan cari bacaan berfaedah disini karena ga akan ada😁
Larisha Mevia mahasiswi cantik berusia 19 tahun itu mengalami kemalangan saat Dev Limson yang merupakan kekasihnya harus meninggal dunia ketika tengah bersamanya.
Lebih parahnya lagi! Tuan Lan seorang milyarder yang memiliki banyak bisnis legal maupun bisnis ilegal, dia laki-laki berusia 40 tahun yang merupakan ayah dari Dev Limson, Tuan Lan yang sangat arogan dan terkenal sangat kejam terhadap siapapun.
Tuan Lan menganggap Larisha adalah penyebab Dev Limson anaknya harus meregang nyawa diusia muda. Dendam membara dalam diri Tuan Lan dan sumpahnya akan membuat hidup Larisha menderita bahkan melebihi sebuah siksa kematian, membuat Tuan Lan menjadikan Larisha sebagai Tawanan Kamar Tuan Lan.
Lalu apakah Larisha berhasil untuk keluar dari jerat kekejaman Tuan Lan? Ikuti ceritanya tanpa skip, oke🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sopi_sopiah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20
"Baiklah Tuan," kata Tan.
"Kau tidak perlu ikut menyaksikan pernikahan yang tidak penting ini, awasi saja gadis penyakitan itu!" kata Tuan Lan.
"Baik Tuan, tampaknya kondisi gadis itu semakin memburuk Tuan," kata Tan.
"Semoga saja gadis itu beruntung dan mendapatkan pendonor yang cocok dengannya," kata Tuan Lan.
Tak terasa obrolan Tan dan Tuan Lan mengantarkan keduanya sampai di depan rumah sakit. Tuan Lan dan Tan turun dari mobil lalu berjalan menuju tempat perawatan Laluna. Di sana, Larisha tengah menyuapi Laluna buah-buahan.
"Pulang denganku sekarang! Malam ini aku akan menikahimu!" kata Tuan Lan.
"Apa Tuan? Sebenarnya apa tujuanmu menikahi kakakku? Jika kau berniat membuatnya menderita maka langkahi dulu mayatku!" kata Laluna.
"Kalau begitu cepatlah menjadi mayat!" kata Tuan Lan.
"Cukup Tuan! Cukup jangan bicara apapun lagi, aku akan menurutimu, aku siap kau nikahi sekarang juga!" kata Larisha.
"Kakak," lirih Laluna.
"Bagus, itu baru gadis tau diri!" kata Tuan Lan.
"Nona Larisha, silahkan tinggalkan rumah sakit dan ikutlah bersama Tuan Lan, aku yang akan berjaga disini!" kata Tan.
"Luna, apapun yang terjadi pada kita! Ini semua sudah menjadi jalan hidup kita, kakak harap kamu semangat untuk sembuh, kakak akan lakukan apapun agar kamu bisa mendapatkan perawatan terbaik," kata Larisha.
"Tapi aku tidak rela kakak menyerahkan kehidupan kakak yang sangat berharga pada laki-laki tua keladi seperti dia!" kata Laluna.
"Larisha, suruh adikmu yang penyakitan itu diam! Atau akan ku cabut biaya rumah sakitnya!" kata Tuan Lan.
"Luna, minta maaflah pada Tuan Lan! Cepat katakan maaf padanya!" bentak Larisha.
"Tidak! Aku tidak akan pernah meminta maaf pada laki-laki kejam seperti dia!" teriak Laluna lalu membuang muka dari semua orang.
"Sudahlah nona! Jangan buat Tuan Lan semakin kesal, anda sebaiknya pergi sekarang!" kata Tan.
"Baiklah, aku titip adikku Tuan Tan," kata Larisha.
Larisha pun ikut bersama Tuan Lan untuk meninggalkan rumah sakit, keduanya masuk ke dalam mobil! Didalam perjalanan Tuan Lan keheranan karena Larisha tidak lagi melakukan penolakan dengan pernikahan ini, padahal adiknya belum stabil dan belum menemukan pendonor.
"Tumben sekali kau tidak membantah perintahku!" kata Tuan Lan.
"Apapun yang kau minta, aku akan lakukan Tuan! Tapi aku mohon kerahkan seluruh anak buahmu untuk mencari pendonor untuk adikku Tuan! Rambutnya rontok, sangat banyak, wajahnya kian memucat dan dia kehilangan berat badan Tuan! Aku tidak sanggup melihat adikku begitu tersiksa," kata Larisha sambil terisak tangis.
Tuan Lan yang melihat Larisha menangis tersedu-sedu akibat keadaan adiknya, langsung memalingkan wajahnya karena hatinya merasakan perasaan yang berbeda ketika melihat Larisha menangis, entah perasaan apa itu.
"Aku akan coba kerahkan seluruh anak buahku untuk mencari pendonor untuk adikmu!" kata Tuan Lan.
"Terimakasih Tuan, sebagai gantinya tubuh dan hidupku adalah milikmu Tuan!" kata Larisha.
Di rumah sakit, Laluna masih tidak terima Larisha akan dinikahi oleh laki-laki tua yang kejam seperti Tuan Lan.
"Nona, fokuslah dengan kesembuhan mu! Tidak usah pikirkan hal lain," kata Tan.
"Pergi! Aku muak melihat mu, melihat Tuan Lan mu itu, aku muak melihat kalian semua, lebih baik aku mati daripada kakakku harus sengsara seumur hidupnya!" kata Laluna.
"Kau adalah gadis yang sangat menyebalkan!" kata Tan.
"Apa kau bilang? Aku menyebalkan? Berhenti bicara denganku Tuan, dan keluar dari ruangan ini sebelum aku muntah, karena terus menerus melihat wajahmu!" kata Laluna.
Tan yang kesal dengan Laluna, menghampiri Laluna lalu mencengkram kedua tangan Laluna, sehingga kedua wajah mereka saling berhadapan sangat dekat.
"Apa, apa yang kau lakukan Tuan?" tanya Laluna kaget.
"Aku hanya ingin memastikan apa benar melihat wajahku, kau merasa ingin muntah?" tanya Tan.
"Te-tentu saja!" kata Laluna yang gelagapan.
Tan semakin mendekatkan wajahnya pada Laluna, membuat jantung Laluna berdetak lebih cepat, keduanya hanya berjarak beberapa inci saja, nafas keduanya saling beradu memecah rasa kebencian menjadi sebuah rasa baru yang mendebarkan.
"Aaaaa," Tan berteriak.
Laluna yang tidak sanggup lagi bertatapan sedekat itu dengan Tan, membuatnya menggigit pipi sebelah kanan Tan hingga membuat Tan kesakitan lalu melepaskan cengkraman tangannya.
"Apa kau gila nona?" tanya Tan sambil mengelus pipi sebelah kanannya.
"Ya aku memang gila! Dan jika kau lakukan hal seperti itu lagi, kegilaan ku bisa lebih dari ini," kata Laluna.
Di mansion malam ini, Larisha dipakaikan gaun indah dan mewah berwarna putih! Memakai riasan natural, membuat Larisha merasa menjadi pengantin sungguhan! Padahal ini hanyalah sebuah pernikahan yang penuh dengan kepalsuan tanpa dasar cinta.
Hati Larisha sangat bersedih, seharusnya pernikahan adalah hal yang paling dia tunggu dan paling membahagiakan dalam hidupnya! Namun pernikahan yang harus dia lalui malam ini, seperti lembah kelam yang akan menariknya dalam kemalangan seumur hidupnya.
Menikah dengan laki-laki kejam, dan berumur terpaut 21 tahun dengannya, apalagi pernikahan ini didasari oleh dendam dan sebatas saling membutuhkan membuat hati Larisha teriris perih, impiannya untuk menikah dengan laki-laki yang akan mencintainya dengan tulus kini sirna sudah.
Tak lama, Tuan Lan yang sudah rapi memakai stelan jas berwarna hitam lengkap dengan dasi dan jam tangan mewah yang mahal, mendatangi kamar untuk melihat pengantin wanitanya! Pengantin wanita yang hanya ia anggap sebatas tawanan kamarnya.
"Tuan, mempelai wanita sudah siap! Dia terlihat sangat cantik dan anggun," ujar seorang perias wanita.
Larisha pun berdiri, lalu berbalik untuk menatap Tuan Lan. Malam ini Larisha terlihat seperti seorang bidadari surga yang begitu cantik dan mempesona dibalut oleh gaun berwarna putih itu. Tuan Lan terperangah menatap kecantikan Larisha yang berada dihadapannya.
Dia tidak menyangka gadis belia berusia 19 tahun yang dia benci, akan membuatnya tidak bisa berkedip dan tidak bisa mengalihkan pandangannya.
"Bagaimana Tuan, apa riasan dan gaunnya tidak cocok?" tanya seorang desainer yang mengurus gaun Larisha.
"Ah, tidak! Lumayan," singkat Tuan Lan yang tidak mau terlihat bahwa dia sangat kagum dengan kecantikan Larisha.
"Silahkan nona, anda akan digandeng oleh Tuan Lan menuruni tangga mansion ini!" kata seorang pelayan.
Larisha pun berjalan menghampiri Tuan Lan, lalu menggandeng tangan Tuan Lan layaknya pasangan pengantin yang serasi.
"Ayolah Lan, ini hanyalah pernikahan tidak penting! Kenapa jantungku ini, kenapa berdetak kencang dan aku merasa berdebar tidak henti-hentinya menggandeng Larisha." Batin Tuan Lan.
Sementara Larisha tampak tenang karena sudah menata hatinya, bahwa ini hanyalah pernikahan bohongan yang tidak perlu dia pikirkan.
❤️❤️❤️❤️
Tuan Lan ngajak nikah udah kaya ngajak beli cilok, enteng dan engga ada mesra-mesranya sama sekali😂 Tapi laki-laki yang cuek belum tentu ga cinta kan ya maak?? Ada laki-laki yang mesra banget sama isterinya ehh tapi taunya dibelakang maen gila🤭