NovelToon NovelToon
AKU JATUH CINTA KEPADA CEO KU

AKU JATUH CINTA KEPADA CEO KU

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / CEO
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: Lim Kyung rin

He Ma Li, seorang wanita muda yang penuh semangat, baru saja diterima sebagai karyawan di sebuah perusahaan besar. Berbekal mimpi besar dan tekad kuat, Ma Li berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan kerjanya yang penuh tekanan. Namun, ada satu sosok yang selalu menguji ketenangannya—CEO Zhang Xiang Li, seorang pria keras kepala dan penuh aturan. Dikenal sebagai pemimpin yang ambisius dan tegas, Xiang Li menjalankan perusahaannya dengan tangan besi, tidak memberi ruang untuk kesalahan.

Awalnya, Ma Li menganggap Xiang Li hanya sebagai bos yang sulit didekati. Namun, semakin lama bekerja di dekatnya, Ma Li mulai melihat sisi lain dari pria tersebut. Di balik sikap dingin dan tatapan tajamnya, Xiang Li memiliki cerita hidup yang sulit, yang perlahan membuat Ma Li semakin tertarik.

Tanpa disadari, perasaan cinta mulai tumbuh di hati Ma Li. Namun, cinta ini bukanlah sesuatu yang mudah. Bagi Xiang Li, cinta dan pekerjaan tidak pernah bisa bercampur, dan dia bersikeras menahan perasaannya agar tetap profesional. Mampukah Ma Li menembus dinding yang dibangun oleh Xiang Li? Apakah cinta Ma Li cukup kuat untuk membuat CEO keras kepala ini membuka hatinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lim Kyung rin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPISODE 17

He Ma Li tidak menyangka akan bertemu dengan seseorang yang dulu pernah mengisi hatinya saat masih SMP. Saat sedang berjalan-jalan di pusat perbelanjaan, matanya tiba-tiba tertuju pada sosok pria yang tak asing, berdiri di kafe dengan senyum lebar—mantan pacarnya, Yao Jun.

Meski sudah bertahun-tahun berlalu, Yao Jun tampak masih memiliki ciri khas yang dulu menarik hati He Ma Li. Rambut hitamnya masih acak-acakan, dan senyumnya hangat seperti dulu. Mereka saling bertukar pandang sebentar, dan Yao Jun langsung melambaikan tangan sambil mendekatinya.

"He Ma Li? Sudah lama sekali!" sapa Yao Jun, tampak terkejut sekaligus bahagia.

Mereka berbincang sejenak tentang masa-masa sekolah mereka, kenangan manis yang muncul kembali. He Ma Li teringat bagaimana dulu dia sering membuatkan bekal makan siang untuk Yao Jun setiap hari, atau bagaimana mereka selalu menunggu waktu istirahat untuk berbagi cerita. Namun, obrolan mereka perlahan menjadi lebih serius ketika Yao Jun bertanya tentang kehidupannya sekarang.

He Ma Li menyadari bahwa perasaan hangat masa lalu yang dulu pernah ada masih tersisa. Tapi kini, ia pun teringat pada kehidupan yang sudah berbeda, dengan komitmen dan tanggung jawab yang ada. Mereka akhirnya sepakat untuk mengenang masa lalu dengan penuh kehangatan, sambil tetap melangkah maju dengan hidup masing-masing.

Ketika mereka berpisah, He Ma Li merasa ada babak baru yang tertutup dengan manis. Terkadang, bertemu seseorang dari masa lalu adalah cara untuk mengingatkan kita tentang siapa kita dulu, dan betapa jauhnya kita telah melangkah.

Setelah pertemuan singkat itu, He Ma Li tak bisa menghilangkan pikiran tentang Yao Jun. Meski mereka hanya berbicara singkat, kenangan lama terus mengusik pikirannya. Keesokan harinya, Yao Jun mengirim pesan padanya, mengajaknya untuk minum kopi di tempat mereka bertemu kemarin. Meski ragu, He Ma Li memutuskan untuk datang, penasaran ingin tahu bagaimana hidup Yao Jun setelah sekian lama.

Saat mereka bertemu lagi, Yao Jun mulai bercerita tentang kehidupannya—pekerjaannya, perjalanan yang ia lalui, hingga orang-orang yang ia temui. He Ma Li mendengarkan dengan seksama, terkagum dengan perubahan yang ia lihat pada sosok Yao Jun. Dulu, Yao Jun adalah anak yang ceria dan sedikit kekanak-kanakan, tetapi sekarang dia tampak dewasa dan penuh tanggung jawab.

Di tengah percakapan, Yao Jun tiba-tiba bertanya, "Apakah kamu pernah berpikir bagaimana jadinya kalau kita tetap bersama?"

Pertanyaan itu mengejutkan He Ma Li. Ia terdiam, memikirkan apa yang sebenarnya dirasakannya. Meskipun ia pernah memiliki perasaan kuat untuk Yao Jun, ia tahu bahwa waktu telah mengubah mereka. Mereka bukan lagi anak-anak SMP dengan mimpi-mimpi polos, tapi dua orang dewasa yang telah memilih jalan hidup masing-masing.

"Sulit untuk tidak memikirkan itu," jawab He Ma Li jujur. "Tapi, hidup terus berjalan, dan mungkin kita dipertemukan sekarang untuk mengingatkan kita tentang sesuatu yang lebih besar."

Yao Jun tersenyum tipis, tampak mengerti. "Aku juga merasakannya. Mungkin, kita hanya perlu melihat ini sebagai pertemuan yang menguatkan, bukan untuk kembali."

Mereka pun menghabiskan sore itu dengan bercerita dan tertawa, mengenang masa-masa yang dulu. Saat perpisahan, Yao Jun menggenggam tangan He Ma Li sebentar, mengucapkan terima kasih atas waktu yang mereka habiskan bersama. He Ma Li merasa ada perasaan lega yang menenangkannya.

Di dalam hatinya, ia tahu bahwa pertemuan ini adalah cara untuk melepaskan sisa-sisa kenangan lama dengan damai. Mereka berpisah dengan hati yang lebih ringan, dan He Ma Li melangkah pulang dengan senyuman, menyadari bahwa masa lalu hanyalah bagian dari cerita yang telah membentuk dirinya menjadi seperti sekarang.

Setelah pertemuan itu, He Ma Li merasa ada kedamaian yang sulit dijelaskan dalam hatinya. Seolah beban kenangan lama yang selama ini menghantuinya akhirnya terlepas. Namun, tak lama setelah pertemuan mereka, Yao Jun kembali mengirim pesan, kali ini menawarkan sesuatu yang tak terduga.

"He Ma Li, aku punya dua tiket konser minggu depan. Kebetulan aku ingat dulu kamu suka band ini, mau ikut?"

He Ma Li terdiam sejenak membaca pesan itu. Bagian dari dirinya merasa ragu, takut jika semakin sering bertemu akan membuka perasaan lama. Namun, bagian lain merasa bahwa tidak ada salahnya untuk menikmati momen tersebut sebagai teman.

"Kenapa tidak?" balasnya singkat, mencoba berpikir positif.

Hari konser pun tiba. He Ma Li dan Yao Jun bertemu di depan gedung konser, dan malam itu terasa seperti kembali ke masa remaja. Mereka bernyanyi bersama, tertawa, bahkan saling menyikut lucu ketika lagu-lagu nostalgia mereka dimainkan. Tanpa disadari, He Ma Li merasa benar-benar bahagia dan nyaman.

Setelah konser, mereka berjalan menyusuri jalan kota yang mulai sepi. Yao Jun tiba-tiba berbicara, suaranya lembut namun tegas, "Aku ingin bilang sesuatu yang mungkin sudah lama aku pendam."

He Ma Li menoleh, terkejut namun tak berani memotong.

"Dulu, aku benar-benar menyesal kita harus berpisah. Kamu adalah orang yang selalu membuatku menjadi lebih baik, dan aku ingin kamu tahu kalau aku masih peduli," kata Yao Jun dengan jujur. "Aku tidak bermaksud mengganggu kehidupanmu sekarang, aku hanya ingin kita tetap berhubungan baik...sebagai teman."

He Ma Li merasakan kehangatan dan ketulusan di dalam kata-katanya. Ia tersenyum, lalu berkata, "Aku juga merasa seperti itu. Kita sudah melalui banyak hal, dan aku senang bisa mengenang semuanya dengan damai bersama kamu."

Mereka akhirnya sepakat untuk tetap berteman, tanpa ada embel-embel masa lalu yang membebani. Pertemuan ini menjadi titik akhir dari perjalanan perasaan lama mereka. Dengan saling memahami dan menghargai posisi masing-masing, He Ma Li dan Yao Jun melanjutkan hidup mereka dengan hati yang lebih ringan.

Dalam perjalanan pulang, He Ma Li merenungkan bagaimana pertemuan ini membantunya lebih menghargai masa lalu tanpa harus terjebak di dalamnya. Ia kembali ke kehidupannya yang sekarang dengan penuh semangat, membawa kenangan yang telah menjadi bagian indah dari kisah hidupnya.

Setelah malam konser itu, He Ma Li dan Yao Jun mulai sering bertukar pesan, namun kini benar-benar dalam kapasitas sebagai teman. Mereka saling mendukung satu sama lain dalam pekerjaan, kehidupan pribadi, dan sesekali menghabiskan waktu untuk sekadar berbincang santai.

Suatu hari, saat sedang bersantai di kafe favoritnya, He Ma Li menerima pesan dari Yao Jun yang memberitahukan bahwa ia akan pindah ke kota lain karena promosi pekerjaan. Berita ini sedikit mengejutkan He Ma Li, walaupun ia tahu bahwa pertemuan mereka memang hanya sementara. Meski ia merasa sedih, He Ma Li tahu bahwa perubahan ini adalah bagian dari hidup.

“Ma Li, sebelum aku pergi, aku ingin kita menghabiskan satu hari penuh bersama. Hanya sebagai teman, untuk kenangan terakhir di kota ini.”

He Ma Li mengiyakan ajakan itu dengan senang hati. Mereka sepakat untuk bertemu pada akhir pekan, dan di hari itu, mereka menjelajahi tempat-tempat favorit mereka, dari taman kecil yang dulu sering mereka kunjungi, hingga kafe lama tempat mereka pertama kali bertemu sebagai teman SMP. Mereka tertawa, berbagi cerita, dan mengenang masa lalu dengan penuh kehangatan.

Saat malam tiba, mereka duduk di sebuah bangku taman yang menghadap ke kota, dengan langit senja yang memerah di kejauhan. Keduanya terdiam sejenak, menikmati keheningan yang terasa nyaman.

"Terima kasih sudah bersedia berteman denganku lagi, Ma Li. Kamu adalah orang yang selalu membuat hidupku lebih berwarna," kata Yao Jun dengan senyum hangat.

He Ma Li tersenyum lembut, merasa bahwa kata-kata Yao Jun adalah cerminan dari perasaannya sendiri. "Aku juga berterima kasih. Rasanya seperti menutup lembaran lama dengan cara yang sangat indah."

Ketika saat perpisahan tiba, Yao Jun merangkul He Ma Li singkat dan berkata, "Ini bukan selamat tinggal, hanya sampai kita bertemu lagi."

Setelah Yao Jun pergi, He Ma Li kembali ke rutinitasnya dengan perasaan yang lebih dewasa dan penuh penerimaan. Kenangan bersama Yao Jun kini menjadi bagian dari dirinya yang ia simpan dengan indah, tetapi bukan lagi sebagai sesuatu yang membebaninya. Ia sadar bahwa hidup terus berjalan, dan pertemuan dengan Yao Jun memberinya keberanian untuk melangkah maju.

Dengan hati yang lebih tenang, He Ma Li siap untuk membuka lembaran baru, membawa kenangan yang berharga sambil menantikan apa yang akan datang di masa depan.

1
yanah~
mampir kak 🤗
Alika Nasywa: thank you udah mampir ya
total 1 replies
Rini Rudiyanto
semangat thor /Good/
Alika Nasywa: Terima kasih tante atas komentar nya😍
total 1 replies
Wenchetri
lanjut Thor,,, 💓
Farldetenc: Ada karya menarik nih, IT’S MY DEVIAN, sudah End 😵 by farldetenc
total 1 replies
Wenchetri
Lanjut Thor
Alika Nasywa: baik, terimakasih telah mampir di novel ku untuk selanjutnya di tunggu aja ya hehe😁😘
total 1 replies
Laysa Candikia
Aku Mampir, semangatt Ci/Angry/
Laysa Candikia: Sama-sama, Ci
Alika Nasywa: xie xie ya
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!