NovelToon NovelToon
Kamu Diantara Kita

Kamu Diantara Kita

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta setelah menikah / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua / JAEMIN NCT
Popularitas:903
Nilai: 5
Nama Author: Sunshine_1908

Kisah cinta diantara para sahabat

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sunshine_1908, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Karena kamu Hazel Quincy

Sesuai kesepakatan mereka melakukan pemotretan pada hari sabtu pagi. Pemotretan dilakukan secara professional dengan mengusung konsep 'Young Fresh' yang dilakukan secara berpasangan.

"Kita harus tukar pasangannya." ujar sang direktur pelaksana, yang tak lain adalah Jaryan.

"Fotonya terlihat timpang, image Jishan dan Nicya terlihat begitu segar. Sedangkan Khaizan dan Mercy nampak lebih dewasa dan juga berwibawa. Jika kita lanjut dengan pasangan Nicya-Khaizan, maka hasilnya takkan bagus."

Tanpa menghiraukan keberadaan Jaryan disana, Khaizan malah menarik Marvin ke area belakang stage yang cukup jauh dari posisi mereka berada.

Ia nampak tidak terima dengan konsep yang diminta oleh Jaryan, yang sangat bertolak belakang dari kesepakatan awal. Apalagi karena akal sehatnya mengatakan bahwa semua itu dilakukan Jery hanya karena ke-posesifan nya terhadap Nicya.

"Dia fotografernya, dia paham konsep. Kalau memang itu yang terbaik gue bisa apa? Kalian disini adalah talent. Sudah seharusnya kalian mengikuti arahan dari fotografer." jelas Marvin berusaha bersikap professional.

"Gue gak lihat lo sebagai teman gue Zan, begitu juga dengan Jery. Gue bahkan gak peduli kalau lo lagi pedekate sama Nicya. Gue melihat kalian hanya sebagai talent, karena apa? Karena ini semua murni pekerjaan. Jadi tolong, Tuan Khaizan Alberto. Please lakukan sesuai arahan." tegas Marvin tak dibantah.

"Tapi lo janji gue bisa ajak partner pilihan gue Bang." bantah Khaizan masih tidak terima.

"Gue janji lo bisa bawa siapa aja, karena gue memang butuh talent cewek tambahan. Tapi untuk peran, jelas tertulis di dalam kontrak kalau talent akan melakukan apapun sesuai arahan produser, dan sesuai peran yang diberikan."

"Sekarang produsernya adalah Jery, dia yang ngasih kalian peran. Tugas kalian sekarang hanyalah melakukan usaha yang terbaik dalam hal mempromosikan produk sesuai isi perjanjian." jelas Marvin memberi pengarahan.

"Terus tugas dia apa?" Khaizan berkacak pinggang, dan menatap ke arah Jery dengan sudut matanya.

"Di dalam kontraknya dia juga udah tertulis kalau dia berhak menentukan perubahan demi perkembangan ke arah yang lebih baik. Termasuk mengganti peran talent, apalagi mengganti talent nya sendiri."

"Jadi Khaizan, tolong bersikaplah profesional karena ini adalah pekerjaan. Bukan taman bermain." Khaizan pun terpaksa menurut kembali ke lokasi pemotretan.

Marvin benar, ia sudah terikat kontrak. Dan pelanggaran terhadap kontrak sendiri akan di denda dengan nominal yang cukup besar. Ia tak mungkin ambil resiko, karena dananya sendiri juga sangat terbatas.

Jika ia harus meminta uang dari orang tuanya, maka ia harus ambil resiko untuk meninggalkan dunia hiburan. Atau jika tidak, ia takkan mendapatkan sokongan dana sama sekali.

Pemotretan pun berlangsung lancar. Pasangan Jishan juga Nicya benar-benar berhasil menarik perhatian publik. Seakan-akan couple SMU Amadya telah dibangkitkan kembali. Mereka membuat heboh para remaja se-Amadya yang tengah berbelanja di butik milik Marvin.

"Gue senang bisa sedekat ini lagi sama lo." Jishan tersenyum manis ke arah Nicya sambil menatap matanya begitu dalam.

Ia benar-benar memberikan ruang kepada Jaryan untuk memberikan hasil foto yang terbaik. Para remaja yang awalnya hanya ingin melihat setelan musim panas terbaru, malah berakhir berkumpul di area aula utama yang dijadikan lokasi pemotretan.

"Wah, Jishan....Nicya...." seru mereka heboh, sekaligus menghangatkan suasana pemotretan.

Banyak diantara mereka yang ikut mengabadikan momen manis tersebut dan mengunggahnya di media sosial mereka masing-masing. Hanya dalam waktu sekejap mata, pasangan Nicya-Jishan telah berhasil menarik perhatian publik ke arah mereka. Dan menjadikan mereka sebagai couple goals, sekaligus King & Queen nya Amadya.

Nicya dan Jishan mencoba untuk berbincang-bincang ringan di tengah sesi pemotretan. Mereka benar-benar membuat suasananya terlihat sangat alami, hingga berhasil memberikan foto yang terbaik bagi Marvin dan juga butiknya. Chemistry mereka seakan benar-benar hidup di dalam foto-foto itu.

Sementara Jaryan, ia terlihat sangat biasa. Jika menyangkut soal pekerjaan, Jaryan adalah tipikal seorang yang sangat professional. Soal masalah cemburu, bisa di tempatkan belakangan. Karena mau ia cemburu atau tidak pun, Nicya akan tetap sedekat itu dengan Jishan juga Khaizan selama sesi pemotretan.

"Hasilnya akan gue upload sore ini di halaman utama promotion website lo Bang." Jery mengakhiri sesi pemotretannya, dan memperlihatkan hasil foto-foto tersebut kepada Marvin.

"Oke, bagus. Oh ya, untuk para talent gue akan kasih setiap baju yang kalian pakai sebagai hadiah tambahan. Gue juga akan sangat menghargai jika kalian bersedia mengenakan pakaian itu untuk pulang. Sekali lagi, terima kasih."

"Kalau gitu gue juga permisi, gue masih harus edit foto-foto ini sebelum naik tayang nanti sore." Jaryan pun pamit pergi, sambil terus fokus kepada hasil-hasil foto dan juga kameranya. tanpa lagi memperhatikan keadaan sekeliling, ia berlalu begitu saja meninggalkan lokasi menuju mobil pribadinya yang berada di parkiran depan.

"Bang Jery, Tunggu! Gue mau nebeng." Nicya berlari mengikuti Jery tanpa lagi menghiraukan Jishan juga Khaizan yang lebih dulu mengajaknya pulang bersama.

"Cya!!" panggil mereka, mencoba menghentikan gadis itu. Namun yang dipanggil malah terus berlari keluar tanpa menghiraukan panggilan dari mereka.

"Tungguin gue!" Nicya mendahului Jery dan mencegat langkahnya saat ia hendak membuka pintu mobil.

"Apaan lagi sih? Gue buru-buru." Jaryan menatapnya jengah.

"Jelasin ke gue." Jaryan menatapnya heran.

"Jelasin apa? Gue gak ada waktu, gue buru-buru Cya." ujar Jery mencoba melunak.

"Kalau gitu gue nebeng lo. Kita ngobrol di mobil." kekeuhnya keras kepala.

"Tumben lo mau bareng gue?" Jaryan mendecih, lalu masuk ke dalam mobilnya setelah menggeser tubuh Cya.

"Cya, gue gak punya waktu buat ngeladenin lo sekarang. Gue perlu waktu sendiri, kerjaan ini harus beres sebelum sore. Lo gak lihat semua fans lo udah se-histeris itu tadi? Bisa kena amuk gue kalau gak naik tayang malam ini juga. Kalau lo masih mau ngobrol, cepat masuk! Kita ngobrol sambil jalan." Nicya pun menurut.

"Kenapa lo nukar couplenya?" desak Nicya setelah menghempaskan bokongnya di kursi penumpang tepat di samping Jery.

"Gue buru-buru Cya. Harus banget di bahas sekarang?" Jaryan mulai muak dengan kekeras kepalaan Nicya yang masih tak mau mengalah. ia bahkan tak bisa men-starter mobilnya karena Cya enggan mengenakan sabuk pengaman.

"Jelasin dulu!" desaknya lagi.

"Yaudah, kalau kamu masih mau ngobrol, cepat pasang sabuk pengamannya!" titah Jaryan tak bisa dibantah.

Jaryan mendorong tubuh Nicya kesamping, dan memajukan tubuhnya untuk membantu gadis itu memasang sabuk pengaman.

"Jelasin dulu!" Nicya masih bersikeras menahan tangan Jaryan dan menolak untuk dibantu.

"Lo duduk diam! Atau gak dapat jawaban sama sekali." tegas Jaryan hingga membuat Nicya terpaksa menurut dan mulai duduk diam.

Setelah memastikan posisi Nicya sudha aman, Jaryan langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan yang cukup tinggi.

Pekerjaannya harus selesai hanya dalam waktu dua jam, sementara gadis disebelahnya malah terus membuang waktunya sejak tadi dan mulai mengganggu konsentrasinya.

"Lo serius gak mau cerita alasannya ke gue? Atau lo ngelakuin ini karena lo cemburu?"

Driiiittttt......... Jaryan mengerem mobilnya tiba-tiba.

"Jery!!" pekik Nicya

"Gue buru-buru Cya! Lo bisa gak, jangan ganggu gue sebentar aja." bentaknya kehilangan kesabaran.

"Gue jelasin sampai rumah. Sekarang lo diem, kalau memang lo masih sayang sama nyawa lo."

Nicya pun terpaksa diam dan menurut. Hingga saat mereka sampai di lingkungan apartemen Jaryan mendahuluinya untuk masuk ke dalam rumah mereka, lalu bergegas menuju ruangan kerjanya, yang juga adalah ruangan terlarang bagi Nicya di rumah itu.

Nicya berusaha keras untuk bersabar dan duduk diam di ruang tengah, hingga akhirnya dua jam berlalu dan Jaryan pun keluar dari ruangan kerjanya.

"Sorry, gue cuma gak mau mengecewakan Bang Marvin. Ini juga soal karier gue." Nicya akhirnya diam dan berusaha untuk paham dengan maksud Jaryan. Bukan karena ia lelah memaksa, namu karena nada suara Jery sudah sangat rendah dan ia juga terlihat begitu marah.

"Jadi, kenapa gue nukar couple kalian itu memang murni karena konsep, bukan karena hal lain. Apalagi cuma sekedar cemburu."

"Serius gak ada apa-apa kan? Bukan karena lo gak suka kalau gue dekat sama Bang Khaizan?" tanya Cya dengan nada lirih.

"Iya, aku cuma mau bersikap professional dan berusaha untuk tidak terpengaruh. Sekali lagi ini murni tentang pekerjaan. Meskipun mungkin aku memang berniat untuk membantu Mercy dekat dengan Khaizan. Tapu aku gak akan pernah pakai alasan licik untuk ganggu kalian."

"Maksud kamu? Kamu mau deketin Mercy sama Khaizan? Tapi kenapa?" tanya Nicya dengan nada gusar.

"Karena Mercy suka sama Khaizan. Dan Mercy jug berhak suka sama dia. Tapi sayang, karena dia terlalu takut untuk mengutarakan perasaannya sendiri. Jadi apa salahnya jika aku berniat untuk membantunya. Aku hanya ingin membantu seorang teman." Nicya terdengar kecewa dengan jawaban Jery kali ini.

"Tapi soal tadi, sekali lagi aku tekankan sama kamu, itu semua murni karena pekerjaan."

"Tapi aku juga menyukainya Kak, kenapa kamu gak peduliin perasaan aku juga? Apa mungkin karena kamu lebih suka kalau aku dekat sama Jishan?"

"Tapi kenapa? Bukannya dulu, kamu sendiri yang memintaku menjauhi dia karena latar belakangnya." protes Nicya keras kepala.

"Aku gak suka kamu dekat sama lelaki manapun Cya. Karena kamu adalah istriku. Karena kamu adalah Nona Muda Hazel Quincy! Jadi jangan pernah berharap aku akan membiarkanmu untuk dekat dengan lelaki manapun selain aku." Jaryan mengutarakannya dengan tegas.

Nicya menangkap sebuah makna dari perkataan Jery. Bahwa sesungguhnya bukan Jery yang telah merenggut kebebasannya, namun posisinya sebagai nona muda keluarga Quincy lah yang selama ini telah merenggut kehidupannya. Bukan karena pernikahan nya dengan Jaryan.

Andai ia bukan anak satu-satunya di Keluarga Quincy, mungkin ia takkan dinikahkan di usia muda seperti ini. Andaikan ia bukan seorang Hazel Quincy maka pasti kebebasannya belum terenggut saat ini. Andaikan dia bukan putri orang tuanya, pasti ia bebas memilih siapapun pilihan hidupnya. Semua ini terjadi karena latar belakang yang dimilikinya.

"Dan berhubung semuanya sudah terjadi, aku minta kamu untuk jaga perasaan aku, karena aku adalah Suami kamu! Camkan itu baik-baik!" Jaryan pun pergi meninggalkan Nicya setelah mengungkapkan seluruh isi hatinya. Namun bagaimana dengan Nicya, ia masih berdiri di tempat yang sama dan membeku akibat semua perkataan Jery kepadanya.

1
Ridwan Nakku
kuuuuyylah semangat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!