Aku, si gadis benalu yang selalu di banding - banding kan dengan kakak ku. Hanya karena tak pandai dalam segala hal, aku merasa sendiri seperti benalu.
Namaku Shafira Angel Baskara, aku terlahir di keluarga yang tidak kekurangan apapun, hanya satu yang tidak ku miliki, kepintaran seperti kakak ku.
Hingga pada akhirnya sebuah keajaiban datang dalam dunia ku. Keajaiban berupa cinta dari dia, sosok yang selalu berada di segala situasi hidup ku. Mengubah semua sedih ku menjadi tawa, melukiskan warna baru di setiap lembaran.
Boleh kah aku berharap, kebahagiaan ini kekal untuk ku?
🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸
Hidup Shafira begitu berat, selalu di nomor duakan dalam hal apapun, membuat kepribadian nya lebih tertutup.
Bahkan Ketika cinta nya mulai berlabuh pada seseorang, kesedihan karena di khianati kembali menghampiri.
Akankah dia mampu menghadapi badai demi badai yang menerpa hidup nya?
Dan Siapakah yang akan menjadi pelabuhan cinta terakhir nya?
Simak kisahnya......
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fharisa Janny Alfarisy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 13. Pesta Barbeque
Sedih itu biasa, tapi larut dalam kesedihan itu tidak boleh di jadikan biasa. Melupakan memang sulit, tapi harus dilakukan karena tak akan bisa menggapai langit yang tinggi apabila masih dalam angan - angan ragu.
Saat ini tiga orang gadis sedang masuk ke Mall yang cukup terkenal di Jakarta, mereka datang ke Mall bukan untuk berbelanja, melainkan untuk happy - happy, dengan makan ramen di Jepang Resto.
Jepang Resto ada di lantai dua, mereka naik Eskalator agar lebih cepat. Mall itu definisi orang setengah dunia, gak pernah sepi, selalu ada aja orang yang berdatangan baik itu belanja, maupun sekedar makan, atau bahkan menemani anak bermain.
"Kita makan ramen dulu, habis itu baru ke toko buku."
Ucap Shafira mengajak Shella dan Starla untuk makan dulu.
Mereka mencari tempat duduk, pilihan mereka tertuju pada meja yang memiliki kursi tiga, dan terletak di tengah restoran.
Mereka duduk dan memanggil pelayan.
"Mbak."
",Mau pesan apa Mbak?"
Tanya pelayan ramah.
"Kami pesan ramen paling spesial di sini tiga, sama e krim tiga rasa topping keju tiga, minuman nya Milkshake Strawberry tiga."
Ucap Shella memberi tahu pesanan.
"Baik Mbak, mohon di tunggu sebentar ya."
Ucap Pelayan dengan ramah.
"Eh andai kita punya pacar, bisa sekalian ngedate gak sih, gue pengen deh punya pacar, Sayang gebetan gue gak mau ngejar gue."
Ucap Shella sambil mengkhayal.
"Lo sholat Sunah hajat biar Gebetan Lo itu bergerak cepat ngejar Lo."
Ucap SHAFIRA menimpali.
"Jangan lupa Lo sujud syukur tuh, kalau khayalan Lo itu kesampaian."
Ucap Starla menambahi.
"Gue jamin saran Lo berdua pasti gue lakuin kalau Kak Haris nembak gue jadi pacar nya."
Ucap SHELLA berharap.
Tak lama kemudian, pelayan datang membawa pesanan.
"Ini Mbak pesanan nya, silahkan di nikmati."
Ucap pelayan itu ramah.
"Makasih."
Ucap Shafira.
Mereka pun menikmati ramen dengan wajah bahagia, rasa pedas yang otentik, membuat pikiran jadi rileks, dengan topping seafood yang sangat pas di lidah, sempurna.
Shafira sampai geleng-geleng kepala.
"OMG ramen ini enak banget, pantesan aja viral, enak banget rasanya, gue berasa ada di restoran di negeri Jepang Langsung."
Ucap Shafira mengagumi rasa ramen yang sangat sedap di lidahnya.
"Lo benar Shafira, gue aja sampai gak bisa berhenti makan."
Ucap Shella dengan wajah cerah.
"Gue juga jatuh hati sama ramen ini, pedas kuahnya ngalahin mulut Netizen."
Ucap Starla Jujur dan sangat benar.
"Haha Lo bisa aja, tapi gue setuju."
Ucap Shafira sambil tertawa.
Sepuluh menit, akhirnya selesai juga makan ramen. Mereka pun pergi dari Restoran Jepang menuju ke Toko Buku Antariksa.
"Selamat datang Mbak, silahkan di liat bukunya."
Ucap Pelayan toko dengan ramah.
"Makasih Mas."
Ucap mereka mulai berkeliling.
Mereka berpencar, Shafira mulai melihat buku yang berjajar rapi di rak, dia ingin membeli novel dan komik. Pandangan matanya tertuju pada sebuah novel yang berjudul, Magic Out Of Love..
Warna sampulnya cantik dan sepertinya menarik, Shafira berusaha menggapai buku itu, tapi dia kesusahan, ukuran tubuh nya yang pendek, membuat dia kesulitan, tiba-tiba ada sebuah tangan menggapai buku itu.
"Gue duluan yang ambil buku itu."
Ucap Shafira tak terima buku yang ingin di beli nya diambil orang lain.
Dia membalikkan badan dan ternyata sosok yang ambil buku novel itu adalah Nathan.
"Gue duluan yang liat buku itu, sini."
Ucap Shafira meminta buku.
"Oke tenang, gue gak mau novel ini, gue cuma mau bantuin Lo ambilkan aja, Lo gak sampek kan."
Ucap Nathan menaik turunkan alisnya.
"Oh makasih gue pikir Lo mau ngambil buku ini, gue salah, maaf kak."
Ucap Shafira dengan wajah sudah tidak jutek lagi.
"Judul nya Bagus ya, Magic Out Of Love, keajaiban karena cinta, novel ini kayaknya mengisahkan tentang keajaiban yang terjadi karena cinta yang murni, sepasang pasangan yang yang selalu menciptakan romansa keajaiban dunia. Pilihan Lo bagus juga."
Ucap Nathan memuji selera Shafira.
"Selera gue emang oke, jadi Lo ngapain di sini, katanya gak suka baca novel, terus ngapain ada di toko buku?"
Tanya Shafira penasaran. Nathan senang karena Shafira perlahan-lahan lunak dengan nya.
""Gue mau beli komik, gue lebih suka komik sih, daripada novel."
Ucap Nathan menjelaskan.
"Oh gue juga mau Liat - liat komik."
Ucap Shafira berjalan menuju ke deretan komik. Shafira menelusuri rak komik, dia bingung mau pilih yang mana, akhirnya matanya tertuju pada sebuah komik berjudul " Ku Gapai Mimpi Ku, tangan Shafira meraih komik itu.
"Gue udah siap, gue duluan ya, mau ke kasir."
Ucap Shafira sudah selesai memilih novel dan komik yang di sukai nya.
"Gue juga udah, bareng aja."
Ucap Nathan mengikuti Shafira dan berjalan bersama menuju kasir.
"Mbak saya beli yang ini ya."
Ucap Shafira menaruh dua novel dan dua komik.
Setelah selesai di hitung, Shafira ingin membayar, tapi keburu di bayar oleh Nathan."
Biar gue bayar aja, mbak ini, pake kartu saya aja sekalian di hitung sama yang ini ya mbak."
Ucap Nathan menyodorkan Kartu kredit card.
"Gue bawa uang sendiri, kenapa jadi Lo yang bayar."
Ucap Shafira ingin menolak.
"Gak ada penolakan, biar gue bayar aja, Angga aja gue lagi baik."
Ucap Nathan tak ingin Shafira menolak.
"Ya udah, makasih udah di bayarin."
Ucap Shafira senyum tipis, tapi sudah berhasil membuat Nathan terpesona.
Nathan menatap Shafira begitupun Shafira, terjadilah tatap - tatapan antara dua sejoli ini, sampai membuat Mbak penjaga kasir baper.
"Ekhem ini kartu nya Mas."
Ucap Mbak penjaga kasir, lamunan dua sejoli itu akhirnya berakhir, Nathan kembali ke mode tenang, berusaha menyembunyikan rasa gugup. Sedangkan Shafira juga sama gugup nya, tapi berusaha cuek.
Kita liat apa yang sedang terjadi di deretan rak buku yang sedang Shella telusuri.
Shela berjalan menuju rak majalah, dia sedang ingin membeli majalah dan novel, matanya terus melihat ke atas sampai dia tak melihat ke depan, dan tiba - tiba.
Brak.
Tubuhnya menabrak tubuh seseorang sampai hampir terjungkal ke samping, Untung lah sebuah tangan dengan sigap menangkap tubuh nya. Seketika dia kaget dan terpaku, pemuda tampan berhasil menahan tubuhnya dan tidak jatuh, tapi saat ini ada satu rasa takut, bagaimana jika pria tampan ini mendengar detak jantung nya.
Pria yang menolong Shella adalah Haris. Gebetan nya Shella, saat ini Shella di landa bahagia sekaligus malu.
"Lo gak papa kan, sorry gue gak liat."
Ucap Haris meminta maaf, walau sebenarnya bukan salahnya
"Gak papa, gue juga salah, jalan gak liat depan."
Ucap Haris sambil tersenyum separuh, tapi justru dia terlihat lebih tampan menurut Shella.