Cindra gadis yatim piatu yang dipermainkan takdir, terpaksa menikah dengan anak dari sahabat orangtuanya; Hafiz, seorang tentara berpangkat letnan satu.
Namun perjalanan rumah tangganya tidak berjalan dengan mulus, dia harus menderita menahan dinginnya hidup berumah tangga.
Hingga takdir mempertemukannya dengan seorang pria tampan yang mewarnai hari-harinya.
🩷🩷🩷 Happy Reading_
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aksara_dee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35 Amarah Aaron
"Dokter Arga!" Cindra tergesa mengejar langkah dokter Arga yang akan masuk ke ruang prakteknya
"Hai, pulang kuliah, Cin?"
"Iya, dok mengenai alat fisioterapi terbaru apa akan ada bahasan mengenai SOP nya?"
"Ada, pak Abas yang menjadi penanggung jawab alat itu. Nanti malam kita rapat"
"Baik dok, saya ada 2 pasien hari ini, dan pasien VIP 1"
"Gimana progres Bu Amanda?"
"Sudah bisa berdiri dok, dan jalan dua sampai tiga langkah. Untuk bicara harus lebih sabar"
"Itu perkembangan yang luarbiasa, Seharusnya dengan kondisi beliau saat mengalami serangan, tidak ada harapan. Kelumpuhan otak"
"Semangat beliau sangat kuat, dok" imbuh Cindra
"Dan kasih sayang terapis yang sangat besar, dokter Arga" Suara lain dari luar ruangan menambahi obrolan mereka.
Pria itu mendekati sofa tempat dokter Arga dan Cindra sedang berbincang.
"Ka Marcel" "Marcel" Dokter Arga dan Cindra sama menoleh ke arah suara. Marcel tersenyum, melakukan toss dengan Arga. Dan mengusap pucuk kepala Cindra.
"Mama sudah di ruang terapi, ka?" Tanya Cindra
"Hu-um, kamu mau ke sana?"
"Iya, aku mau nunjukin alat fisioterapi terbaru buat mama" Cindra tersenyum
"Sini dulu" Marcel menarik Cindra dan memeluknya, di depan dokter Arga
Cindra canggung, matanya berkedip-kedip.
Dokter Arga mematung melihat Cindra yang dia tahu adalah istri dari sahabatnya berpelukan dengan Marcel
"Ka, ga enak dilihat dokter Arga" bisiknya ke Marcel
"Biar si jomblo itu iri liat kita" Marcel melirik Arga yang masih melongo dengan senyuman smirk.
"Tega sekali kau, Cel!" maki Arga
'Kasian banget nasib kamu, Fiz' batin Arga melihat kemesraan istri dari sahabatnya dengan sepupunya.
Hubungan Arga dan Marcel adalah saudara sepupu.
"Aku ke ruangan terapi dulu ka, kasian mama nunggu lama" Cindra meminta Marcel melerai pelukannya
Setelah Cindra pergi meninggalkan ruangan Arga..
"Sejak kapan kalian Deket? Ko gw baru tau?"
"Kalau mulai deket, waktu Lo nunjuk dia jadi terapis mama. Tapi awal pertemuan gw sama Cindra di kampus, itulah awal gw jatuh cinta dengannya. Boleh dibilang jatuh cinta pada pandangan pertama" Marcel melengkungkan senyum
"Ha ha ha setua ini Lo baru tau jatuh cinta pada pandangan pertama?" Arga meledek sepupunya
"Finally, i feel it" Marcel mengangkat bahunya
"Gila kerja sih Lo" cibir Arga
"Umm.."
"Tapi Lo tau Cindra siapa? I mean, latar belakangnya, dia udah punya pacar atau jomblo..? Tanya Arga penasaran
"Dia punya suami" senyum melengkung di bibir Marcel
"Lo udah tau? Dan Lo lanjutin? Lo tau suaminya siapa?"
Marcel mengangguk dengan senyuman segaris. Arga hanya melongo
"Yakin Lo tau?" Arga sulit percaya
"hu-um, I'm very sure" Marcel mengangguk
"Ahhh...gila sih ini!!"
*****
Bugh!
Seorang pria tinggi kekar memukul Hafiz, disaat Hafiz tidak siap menerima pukulan. Dia tersungkur.
"Gw ga nyangka Lo bisa nyia-nyiain kepercayaan gw sekeluarga!!" teriak Aaron setelah memberi bogem mentah di wajah Hafiz
Hafiz yang tidak terima akan pukulan mendadak pun membalas
Bugh!! Aaron terhuyung
"Kepercayaan apa yang aku sia-siain dari keluargamu, Ron? Sebelum menuduh selidiki dulu kelakuan bezat adikmu, Ranty!"
"Bang_zaattt Lo!!"
Bugh! Bugh! Bugh!
Mereka saling memukul, bergelut. Tidak ada yang berani memisahkan dua orang lelaki yang sedang saling bicara dan menyalurkan emosi dengan cara lelaki. Sampai mereka saling melepaskan sendiri pergulatan itu dengan wajah yang sudah sangat mengerikan karena luka pukulan
"Hah..hah..hoosshh!!" nafas keduanya tersengal dan memburu, menghirup udara sebanyak-banyaknya setelah dada mereka terasa sesak oleh amarah
Aaron dan Hafiz adalah sahabat dari mereka di akademi militer.
"Kenapa Lo putusin adek gw. Lo udah pake adek gw trus Lo tinggalin gitu aja. Apa ga bang_zaat Lo!!" ucap makian Aaron dengan tatapan membunuh
"Sh_iittt!! Lo yakin gw yang make adek Lo? Lo bisa kali selidiki dulu. Gw ke adek Lo gimana sayangnya. Gw ga akan ngerusak adek Lo, cuk!! Tapi adek Lo yang merusak diri sendiri!!" Balas Hafiz dengan tatapan tajam
"gw juga yakin Lo tau adek Lo udah diperawa_nin si garangan sebelum dia Deket sama gw! Gw tau adek Lo udah ga suci tapi gw masih nerima dia jadi kekasih gw asal dia benar-benar berubah. Tapi dia ga berubah, di belakang gw dia masih berhubungan sama bocah tengik itu! Lo bisa rasain gak sakit hati gw kayak gimana, Ron!!" Umpat Hafiz karena merasa diperlakukan tidak adil
Tatapan Aaron melemah, dia tidak lagi memandang sahabatnya dengan amarah. Ya, keluarga Jean tahu Ranty sudah tidak suci sejak kejadian itu. Saat untuk pertama kalinya Hafiz confess perasaan di depan keluarga besarnya. Dia ga bisa menyalahkan Hafiz, karena disini koran sebenarnya adalah sahabatnya; Hafiz. Dia terbakar amarah setelah mendapatkan video adeknya melakukan hubungan dewasa yang diakui Ranty melakukannya dengan Hafiz.
"Gw bisa aja bawa ini ke jalur hukum, kalian fitnah gw dan mau menjerumuskan gw ke pernikahan yang udah engga mau gw perjuangkan. tapi gw menghargai keluarga besar Lo, bro!! Lo urus sendirilah asal video itu dari mana, dan siapa lelaki yang ada di video itu!" Nafas Hafiz tersengal meluapkan emosinya
"Oke, gw akan ada di pihak Lo, bro! Sorry gw udah meragukan Lo!!" Aaron memeluk erat Hafiz
"Gw pengen hidup tenang dan punya keluarga yang bahagia. Kalo gw terusin sama adek Lo, gw udah terlalu kecewa bro!"
"Ok, gw ngerti perasaan Lo, atas nama keluarga gw minta maaf sebesar-besarnya"
Mereka saling berjabatan tangan
Begitulah cara dua sahabat itu berbicara, setelah babak belur baru bisa berbicara dengan kepala dingin.
"Aww..!!" Hafiz mendesis saat ingin berdiri pinggang dan kakinya nyeri. Aaron memang atlet gulat, dia tau titik-titik melumpuhkan lawan.
Aaron mengulurkan tangan, membantu Hafiz bangun.
"Gw anter Lo pulang!"
Aaron memapah Hafiz sampai ke dalam mobil.
"Sorry gw nanya nih bro, Ranty bilang Lo selingkuh sama ART Lo? Benar begitu?"
"Ha ha ha..aww..shh" Hafiz mendesis kesakitan saat terterbahak
"Dia istri gw!! Ranty aja yang mengartikan kalau istri gw itu ART" Hafiz geleng-geleng kepala
"Kapan Lo nikah? Gw ga tau!" Aaron heran
"Udah 2 tahun gw nikah sama dia, Ron. Bokap gw maksa jodohin gw sama anak sahabatnya karena anak itu mau kuliah di UI. Gw marah waktu itu. Ortu gw ULTI, ga ada pernikahan resmi yang bisa gw kasih ke Cindra, karena gw Cintanya sama adek Lo. Dan gw serius sama adek Lo! Yaa..walaupun gw juga tau adek Lo udah ga suci lagi" Hafiz mengangkat kedua tangannya
"Jadi Lo pacaran sama adek gw disaat Lo juga udah nikah" Emosi Aaron mulai terpancing
"Sabar bro... Gw emang nikah siri sama dia, tapi gw ikat dia dengan perjanjian agar tidak menuntut dinikahi resmi secara dinas. Karena calon istri gw cuma satu, yaitu Ranty. Adek lo. Kalau dipikir sekarang, jahat banget gw sama anak itu. Selama dua tahun dia gw sia-siain, gw fokus sama adek Lo doang. Lo tau sendiri kan gimana gw sama adek lo. Gw rela pulang pergi Surabaya-Jogja buat kasih dia support. Gw tinggalin istri gw sendirian di Jakarta. Gw sering bentak-bentak dia. Tapi sampe sekarang cuma dia wanita yang ngerawat gw dengan tulus selain mama gw, bro!" Panjang lebar Hafiz menjelaskan semua rahasianya
"Penasaran gw sama istri Lo, masa iya adek gw bilang dia ART, kalau bukan cewe itu levelnya dibawah adek gw" Kesombongan pun tercetak di wajah Aaron.
"CK!! Terserah kalian. Sekarang gw cuma mau fokus sama istri gw" Hafiz melirik Aaron, sebal.
Ceklek!
"Lo mau gw anter ke kamar apa di ruang tengah?" Tanya Aaron saat memapah Hafiz masuk ke dalam rumah
"Ya Tuhan...Mas, kenapa. Wajahnya ko babak belur begini?" Pekik Cindra saat melihat suaminya dipapah seseorang
Aaron yang sedang memapah Hafiz mendadak nge-freeze melihat wanita cantik di hadapannya yang memakai mini dress peach selutut dengan rambut dikuncir kuda
"Bro! Kenapa berhenti? Anterin gw ke situ" Hafiz menunjuk sofa dengan dagunya
Cindra dengan sigap mengambil tangan Hafiz dan di dudukannya di sofa. Jangan tanya Aaron gimana, dia hanya mematung di tempat memandang gerak gerik Cindra.
"Aku ambil air hangat dan kotak p3K dulu mas" Cindra berlalu, melewati Aaron yang masih melongo
"Dia?" tanya Aaron
"bini gw, jangan lama-lama Lo mandangin dia, gw colok tuh mata!" Ancam Hafiz
Aaron duduk di sofa single masih dengan wajah bengong.
Cindra datang dengan membawa baskom air hangat dan kotak p3K
"Bu Nani minta tolong ambilin baju ganti buat mas Hafiz" teriak Cindra
Setelah membersihkan wajah hafiz dari noda merah. Memakaikan obat pereda memar.
"Aaww...sshh" pekik Hafiz saat tangan Cindra bertumpu pada samping tubuh Hafiz
"Apa ini sakit?" Hafiz hanya mengangguk
Cindra lalu mmembuka baju dinas yang terkena noda merah dari tubuh suaminya. Melihat memar di pinggang suaminya dia hanya geleng-geleng kepala.
"Ada kejadian apa sih mas, sampai babak belur begini?" Dengan lemah lembut Cindra menanyakan karena penasaran
Aaron dan Hafiz terus saja menatap wajah gadis itu dan terus memperhatikan semua gerakan Cindra
"Tuh pelakunya!" Jawab Hafiz sambil menunjuk Aaron dengan dagunya
"Aahh biasa mba, olahraga laki-laki" Aaron yang ditatap tajam oleh Cindra merasa gugup
"Wajah aku juga banyak memar, bisa kali minta diobatin mba" Aaron memelas
"Ron, pulang sana. Gw mau istirahat!!" Usir Hafiz dengan delikan tajam
"Aelaah..baru mau dimanja. Oke deh bro gw pulang ya. Masalah tadi itu, gw yang akan belain lo di depan keluarga besar gw"
" Ok, thanks bro"