NovelToon NovelToon
Kinara

Kinara

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:14k
Nilai: 5
Nama Author: Qiana Lail

Kinara yang baru menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi luar negeri segera pulang ke kampung halamannya untuk segera bertemu dengan kakak kandungnya yang sejak lama tinggal bersama sang nenek.

Namun hal tak terduga terjadi, kakaknya yang ditemukan tak bernyawa di belakang sekolah, menimbulkan berbagai spekulasi.

Mampukah Kinara menyibak rahasia kematian sang kakak ?.

Yuk baca cerita lengkapnya disini, dan jangan lupa like serta dukungannya agar Kinara bisa menyibak rahasia kematian sang kakak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qiana Lail, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 2. Penyusup

"Uncle." panggil Kinara dengan penuh penekanan.

"Bendera yang dipasang itu untuk melambangkan sebuah duka dari warga kota J, atas meninggalnya seseorang yang berasal dari keluarga terpandang." jawab Bram.

"Bisakah Uncle menjelaskan yang sebenarnya ? Mengapa harus ada yang uncle sembunyikan dari ku ?."

Bram hanya menundukkan kepalanya mendengar pertanyaan dari nona mudanya. Jujur saja ia tidak tega untuk menyampaikan kebenaran ini.

"Saya akan menjelaskan semuanya, tapi kita tidak akan kembali ke kediaman Abimanya. Kita akan kembali ke Vila Uncle." jawab Bram setelah lama terdiam.

Tanpa mengatakan apapun lagi, mobil itu berputar arah menuju ke sebuah Vila yang terletak di pinggir pantai.

Bangunan dengan dua lantai yang terlihat sangat elegan. Ada seorang penjaga yang senantiasa merawat Vila tersebut.

Bram memejamkan matanya saat Mobil mulai memasuki area Vila tersebut. Ada rasa sakit dan rindu yang ia rasakan. Dua bulir air matanya jatuh tanpa bisa dicegah.

Pemuda yang ada dibalik kemudi dengan refleks mengusap punggung tangan Bram. Perlahan Bram mengusap air matanya agar tidak di ketahui oleh sang Nona.

"Uncle punya Vila di daerah ini ?." tanya Kinara.

"Ini adalah peninggalan kedua orang tua Uncle." jawab Bram sambil menghembuskan nafas dengan berat.

"Apakah itu alasannya sehingga Uncle menangis."

"Hahaha, ternyata gadis cantik uncle sangat jeli. Bagaimanapun kehilangan orang yang sangat kita sayangi sungguh sangat menyakitkan."

"Maaf, mari kita segera masuk dan kita bisa melanjutkan obrolan kita lagi."

Setelah mengatakan hal itu Bram langsung keluar dari dalam mobil, yang kemudian disambut oleh seorang lelaki paruh tua yang sedikit membungkuk.

Setelah menjabat tangan dan berbincang-bincang sebentar. Bram segera membuka pintu mobil untuk Kinara.

"Selamat datang di Vila Uncle, ayo Uncle antar di kamar Nona, agar bisa membersihkan diri atau melanjutkan berisik." ucap Bram sambil berjalan beriringan dengan Kinara.

"Aku menunggu Uncle menjelaskan apa yang tadi sempat tertunda." jawab Kinara yang kemudian memilih duduk di salah satu sofa yang menghadap ke laut.

Terlihat pemandangan laut yang begitu luas, dengan pasir pantainya yang putih bersih bak gila pasir yang ditumpahkan di tepi pantai. Sinar matahari menambah keindahan pantai yang sangat memanjakan mata.

Bram berjalan menuju ke dapur untuk mengambil minuman kaleng dan beberapa makanan ringan yang selalu tersedia di Vila itu.

"Seandainya kau masih ada, pasti kau sangat menyukai coklat ini." Bram bergumam lirih saat mengambil sebuah coklat yang merupakan penghuni wajib di villa ini.

Ya coklat adalah makanan favorit sang adik, sejak kedua orang tuanya meninggal, Bram selalu menyediakan coklat kesukaan sang adik, agar sewaktu-waktu ia bisa memberikan coklat tersebut disaat sang adik sedang menangis.

"Jangan kau tangisi sesuatu yang telah pergi. Doakan yang terbaik untuk adikmu." ucap pria tua yang bernama Fatih.

"Terimakasih paman, tapi aku tidak bisa melupakan adikku meskipun sudah bertahun tahun lamanya."

"Sakit, sangat menyakitkan saat aku teringat bagaimana dia harus pergi meninggalkan dunia ini paman."

Fatih menepuk pundak Bram, ia tidak bisa berkata-kata lagi. Karena ia adalah saksi hidup bagaimana Anggel meregang nyawa.

Keponakan yang ia rawat sejak kecil, bahkan sudah ia anggap sebagai putri kandung sendiri harus mengalami nasib yang begitu tragis di akhir hidupnya. Hanya karena keegoisan seorang wanita yang serakah akan harta dan kedudukan.

"Kita hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk Anggel. Paman harap kau bisa menyimpan luka itu demi tujuan kita."

"Paman dia ternyata adalah darah daging Anggel. Setelah sampai di sana tanpa sengaja aku melihat golongan darahnya yang sama dengan Anggel."

"Tanpa pikir panjang aku langsung melakukan tes DNA padanya dan hasilnya seratus persen sama paman."

Fatih terhuyung kebelakang, beruntung ada sebuah meja yang menopang tubuh tuanya. Jika tidak pasti ia akan jatuh kelantai karena terkejut mendengar penjelasan dari keponakannya.

"Uncle !." panggil Kinara.

"Aku akan kesana paman, aku harap paman bisa menjaga rahasia ini. Hingga saatnya nanti."

Bram melangkah meninggalkan Fatih yang masih shock mendengar penjelasan Bram. Sementara Bram melangkah mendekati gadis kecilnya yang sudah terlihat sangat kesal.

"Makanlah coklat manis ini agar bisa memadamkan api amarah yang membakar putri cantik ini."

Dengan senyuman yang manis, Bram menyerah coklat kepada Kinara. Ia kemudian duduk di sebelah Kinara yang langsung menikmati makanan favoritnya.

Hening, hanya terdengar suara Kinara yang sedang asik menikmati coklat favoritnya. Ia lupa akan pertanyaan yang ia berikan kepada Bram. Ia lupa bahwa ia sedang menunggu sebuah penjelasan dari pria yang kini tengah duduk disampingnya sambil menatapnya tanpa berkedip.

"Semoga kau tidak teringat akan tujuanmu kembali ke kota ini nona Muda." batin Bram.

"Uncle. mengapa uncle selalu menyiapkan coklat ini ?." tanya Kinara sambil melahap coklat yang ada ditangannya.

"Karena gadis kecil uncle ini selalu menyukai coklat dimanapun dan dalam keadaan apapun."

"Uncle nyebelin, Kinara sudah besar Uncle, bahkan Kinara sudah lulus S2 kalau uncle lupa."

"Ya ya ya, sudah lulus S2, uncle pasti ingat itu. Tapi bagi uncle kau masih gadis kecil yang harus uncle jaga selama 24 jam."

"Uncle !."

Kinara berteriak sambil menyebikkan mulutnya, kemudian melipat tangannya didepan sambil memalingkan muka.

Selalu saja uncle Bram menganggap ia seperti anak kecil yang baru ia jaga saat sang kakek menitipkannya waktu itu.

Kasih sayang dan perhatian yang ia terima sangat berlimpah dari uncle Bram. Meskipun hanya seorang bodyguard, tapi Bram menyayangi Kinara layaknya putri kandungnya sendiri.

"Uncle masih punya hutang penjelasan kepada Kinara. Jangan lupa itu."

"Baiklah uncle akan menjelaskan semuanya, tapi harus janji apapun itu nona muda harus kuat dan iklas."

"Apa maksudnya uncle ?." tanya Kinara.

Ia langsung menatap Bram dengan tatapan serius, bahkan ia merapikan rambutnya yang diikat sembarangan agar bisa mendengarkan penjelasan dari Bram tanpa terhalang sehelai rambut pun.

"Yang meninggal sebenarnya adalah salah satu pewaris keluarga Abimanya."

Deg

Kinara langsung menelan coklat yang ada didalam mulutnya dengan susah payah. Kalimat yang ia dengar dari uncle Bram seakan membuat tenggorokannya langsung tersumbat.

"Uncle setauku hanya ada aku dan kak Kinan pewaris dari keluarga Abimanya. Sedangkan aku baik-baik saja, Dan kak Kinan, ...". Ucap Kinara terputus karena ia tak bisa melanjutkan kalimatnya.

"Non Kinan ditemukan sudah tidak bernyawa di belakang sekolahnya. Hingga kini belum ditemukan apa penyebab kematiannya." ucap Bram dengan suara yang bergetar.

"Tidak mungkin ! itu tidak mungkin uncle!." ucap Kinara tak bisa menerima ucapan Bram.

"Ada penyusup ! Cepat bersembunyi !." ucap kakek Fatih dari balik lemari.

Dor ! Dor ! Dor !

"Kinara !." teriak Bram saat melihat sebuah peluru menuju Kinara yang masih terlihat shock.

1
Zaqian Laili
Benar sekali, kadang orang yang dianggap hina jauh lebih baik daripada seorang pejabat atau orang yang kaya
Zaqian Laili
Lanjut Thor, banyak misteri yang belum terpecahkan
Qiana Lail: Sedang dalam proses kakak, ikuti terus cerita Kinara dan kita sibak misterinya satu persatu. Terimakasih atas dukungannya
total 1 replies
Zaqian Laili
Siapa orang itu ? kasihan sekali
Zaqian Laili
Kinara sangat menakutkan saat marah
Zaqian Laili
Seru banget, lanjut Thor up yang banyak
Zaqian Laili
Itu malaikat pencabut nyawa mu goblok
Zaqian Laili
Kinara memang keren
Zaqian Laili
Gadis kecil yang jadi pemimpin mafia. Keren banget Kinara
Zaqian Laili
Kinara benar, harus dibedakan antara tugas dan kewajiban terhadap keluarga
Zaqian Laili
Sebuah prinsip yang luar biasa
Zaqian Laili
Mampus ! Jadi orang kok kayak orang gila
Zaqian Laili
Kirain uncle Bram, ayah kandung Kinara
Zaqian Laili
Jangan bilang Kinara anak kandung Bram
Zaqian Laili
Ip lagi thor
Zaqian Laili
Deve atau Black ya Thor ?
Zaqian Laili
Kau benar Black, harus ada yang balas dendam untuk Kinan
Zaqian Laili
Kasihan Kinara
Zaqian Laili
Di tunggu up-nya Thor
Zaqian Laili
Jadi sedih banget bacanya thor
Zaqian Laili
Jadi sedih Thor, bertahun-tahun tidak bertemu, sekalinya bertemu langsung berpisah selamanya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!