Keluarga besar yang sangat berkuasa, namun memiliki beberapa pewaris yang saling bertikai untuk memperebutkan kekuasaan puncak.
Salah satu dari mereka tidak peduli bersaing dengan cara kotor sekalipun, karena di dasari dengan selalu kalah dalam hal kekuatan bertarung kelompok maupun individunya.
Keluarga berkuasa itu, adalah keluarga Button.
Keluarga ini menguasai politik, bisnis dan dunia bawah tanah.
Saking kuatnya keluarga Button yang menetap di ibukota negara Trukotan yaitu kota Katao, sehingga jika orang-orang dari keturunan keluarga besar dan kecil lainnya, mereka mendengar tentang keluarga Button langsung terkejut....
=
=
Yuk ikuti kisahnya..
Sengaja menggunakan nama negara maupun kota yang asal sebut agar imajinasi lebih liar...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wissuwe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
033 PENCEGAHAN KELUARGA SETIADI
Chapter 033. PENCEGAHAN KELUARGA SETIADI.
\=
Orang-orang dari departemen hukum menerima pesan singkat langsung turun tangan dengan cepat, apa lagi setelah mendengar bahwa benar-benar ada keributan besar di Club Bintang. Karena Club Bintang adalah salah satu club malah besar di kota Emerald sehingga banyak yang berkunjung.
Namun karena pencegahan dari departemen hukum, berita besar ini bisa di redakan meskipun memakan waktu.
Setelah kejadian ini, Club Bintang di segel sementara! Sedangkan kasusnya di tutup karena tanpa bukti yang nyata.
Namun penyelidikan tetap di lakukan, guna mengkaji kasus berlanjut yang lebih serius! Sehingga orang hanya bisa pasrah dengan keputusan dari pihak departemen hukum.
Mendengar keputusan ini, tuan besar Sanggoro sangat marah bagaimana bisa menjadi seperti ini!.
Hingga dia langsung menghubungi semua relasi yang dia miliki namun mereka semua tidak bisa membantu sedikit pun.
Di rumah sakit milik keluarga Sanggoro.
"Ayah, bagaimana ini bisa terjadi?" Tanya Rudi Sanggoro dengan sangat kesal.
Pacarnya masih setia menunggu Rudi Sanggoro meskipun dia cacat dia masih lah tuan muda yang kaya raya, sehingga dia yang mempunyai kehidupan glamor tidak bisa meninggalkan sumber uangnya itu.
Jangankan hanya satu kakinya yang tidak ada, jika keperkasaan dia tidak ada juga akan tetap di terima yang penting Rudi Sanggoro sangat kaya.
"Ayah juga tidak tahu, biasanya Sugi sangat ahli dalam melakukan hal seperti ini! Namun entah kenapa bisa gagal." Ucap tuan besar Sanggoro dengan sedikit frustasi.
"Sayang bagaimana jika menggunakan kekuatan kelompok pembunuh bayaran dari luar negeri, pasti tidak akan gagal." Lina sebagai pacar Rudi Sanggoro tidak terima sehingga dia langsung mengusulkan cara liciknya.
Lina tahu seperti ini karena pernah dengar dari temannya, baha jika kamu memiliki uang maka bisa mengendalikan nyawa banyak orang dengan mudah.
Cukup memberikan perintah memalui web hitam, lalu memberikan harga maka dalam waktu singkat orang yang ingin kalian bunuh akan mati dengan cepat.
Karena pernah mendengar ini, Lina langsung mengusulkan cara kejam seperti ini.
"Ayah apa yang di katakan Lina, ada benarnya! Bagiamana jika kita menggunakan saran ini?" Ucap Rudi dengan bersemangat.
"Bagaimana caranya?" Tanya tuan besar Sanggoro juga penasaran.
"Aku juga tidak tahu caranya, tapi teman aku memberitahukan bahwa .....!" Lina langsung menjelaskan secara rinci yang dia tahu kenapa Rudi dan ayahnya.
Setelah mendapatkan keterangan dari Lina, tuan besar Sanggoro mengambil ponsel miliknya dan menghubungi seseorang untuk mendaftarkan akun di web hitam.
*
Pencegahan keluarga Setiadi sangat efektif, meskipun perintah ini berasal dari Sinta namun menyangkut masalah dengan Riko maka beberapa keluarga inti ikut bergerak sehingga pencegahan ini sangat efektif.
Di ruang tamu kamar Suite hotel kota Emerald, lima orang kembali berkumpul mereka sedang memegang ponsel masing-masing.
"Ingat, kita harus selalu saling menghubungi dan terus berhubungan!" Ucap Riko.
"Baiklah, aku mengerti!" Ucap Dion.
"Apa kita bisa memesan makanan menggunakan ponsel ini tanpa keluar dari rumah?" Tama bertanya namun matanya masih memandangi layar ponsel di belikan oleh Sinta.
Dia terus mengusap-usap layar ponselnya dan melihat-lihat makanan lezat dari setiap restauran di kota Emerald.
"Bisa kak, aku sering menggunakan itu jika sedang malas keluar!" Sinta menjawab dengan cepat.
Dia memberitahukan caranya kepada Tama, meskipun Tama di awalnya memahami teknologi namun setelah 12 tahun pengasingannya dia sekarang sedikit gaptek.
Menurutnya ini sedikit sulit, namum setelah di ajarkan Sinta bagaimana caranya dia langsung paham.
Sehingga langsung mempraktekkan secara langsung.
"Hei, kenapa langsung di gunakan sekarang? Bukannya di sini hotel dan kita tinggal memesan kepada pelayan saja maka makanan yang kita inginkan akan di antarkan?" Tanya Alda yang tidak tahu jalan pikiran Tama.
"Biarkan saja!" Dion menengahi.
Setelah itu, keempatnya berdiskusi besok akan melakukan apa! Karena hari ini adalah hari terakhir Tama di kota Emerald, karena dia akan di jemput oleh orang-orang suruhan keluarganya.
Tidak butuh waktu lama, hanya selang 20 menit dari luar terdengar ketukan seseorang.
Pelayanan hotel kota Emerald membawa pesanan makanan Tama yang cukup banyak, Tama menerima itu dengan sedikit terkejut karena pesanan melalui ponsel benar-benar cepat menurutnya.
"Gila, kamu memesan makanan sebanyak ini?" Tanya Riko dengan kaget.
"Aku bilang apa, jangan di coba sekarang!" Alda menimpali dengan gelengan kepala.
Sedangkan dion hanya tersenyum melihatnya itu, Sinta ikut heboh dan membuka semua pesanan milik Tama dan ikuta makan dengan meriah.
Begitu juga Alda, Riko dan Dion juga ikut makan.
Sedangkan di dalam lift! Pelayanan hotel kota Emerald saling bergosip.
"Apa tamu di sana gila yah, ini salah satu hotel termewah kota Emerald namun mereka malah beli makanan dari luar! Aku pikir mereka gila, apa mungkin tidak mampu bayar makanan di hotel ini?" Ucap salah satu dari mereka.
"Jangan bilang seperti itu, mungkin mereka ingin makan makanan yang tidak ada di hotel ini!" Jawab temanya.
"Tidak, aku pikir mereka tidak mampu membeli makanan di hotel ini!" Orang yang pertama menggerutu masih sangat yakin.
Jika saja Sinta tahu bahwa karyawan ini menghina dirinya tidak mampu membeli makanan hotel milik keluarganya, maka dia akan langsung memberi pelajaran pada karyawan ini yang bicara seenaknya.
Mereka tidak tahu, karena Sinta masuk dengan memesan kamar Suite biasa! Sedangkan dia jarang mampir ke hotel Ini sehingga orang-orang tidak mungkin mengenali dia.
Karyawan itu terus membicarakan hal-hal buruk tentang Tama dan Sinta yang memesan makanan dari luar hotel.
Sedangkan di tempat lain.
Orang-orang yang dekat dengan Sanggoro, sedang mencarinya alamat web hitam untuk di gunakan Sanggoro.
Karena hubungan mereka cukup baik di bidang bisnis, sehingga dia berani mengenalkan orang yang tahu cara menggunakan web hitam untuk menggerakkan kelompok pembunuh bayaran luar negeri.
Tidak menunggu waktu lama, meskipun sulit namun dengan setatus keluar Sanggoro mencari website pembunuhan bayangan luar negeri tidak terlalu menjadi beban bagi mereka.
Tuan besar Sanggoro memberikan harga cukup tinggi, agar pekerjaan ini di lakukan dengan cepat.
Makin tinggi bayaran, maka makin di minati oleh pihak eksekutor pembunuh yang terdaftar dalam jaringan pembunuh internasional itu.
"Ha-ha-ha-ha-ha, ayah memang hebat, aku yakin tidak butuh 2 hari bocah itu kepalanya akan menggelinding di tanah." Ucap Rudi dengan sangat gembira.
Hingga dia berguncang badannya saking senangnya lalu langsung meringis kesakitan, sedangkan Riko dan yang lainnya tidak tahu nyawanya sudah di hargai cukup mahal di web hitam internasional.
"Ya inilah akibatnya jika orang berani menyinggung keluarga Sanggoro!" Ucap tuan besar Sanggoro.
Kamar bangsal itu riuh terdengar suara dua orang itu, sedangkan Lina merasakan superioritas yang tinggi di hatinya.
Karena ini adalah usul dia, sehingga dia cukup bangga! Lina merasa hidupnya sudah masuk ke dalam sosial yang begitu tinggi.
\=
...