Sekuel dari My Serenity. Menceritakan tentang Sera yang bar bar dan mempunyai keinginan untuk hidup bebas. Kepergiannya ke Rusia mempertemukannya dengan Alexei Dimitre Romanov, seorang bigboss perusahaan besar dan terkenal yang sekaligus seorang bos mafia.
Sera yang selalu membuat ulah dimanapun dia berada, menarik perhatian Alex.
Bagaimana kisah mereka? sesuai dengan judul que ser sera yang artinya "apa yang akan terjadi?" . Apa yang akan terjadi jika mereka bertemu?apakah akan menjadi petarungan yang menarik?qtau percintaan yang menarik? ikuti kisah mereka ya...semoga suka
FEEL FREE TO READ N SKIP YAAA... INI CERITA RINGAN..JANGAN MENGHARAPKAN CERITA BERAT N BERTELE TELE DISINI.. DISINI SEMUA KONFLIK RINGAN N CPT SELESAI.. OTOR MEMANG ANTI DRAMA YANG TERLALU KAYAK SINETRON BGT..
ig author.. @zarin.violetta
(Sedang proser revisi puebi dll)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#21
Sera tampak tertegun dengan apa yang dikatakan Alex.
"What?kau pikir aku wanita murahan?", Sera kesal dan meninggalkan Alex meskipun sebenarnya dirinya sangat merindukan Alex dan ingin memeluknya.
Alex menarik tangannya untuk membawanya pergi keluar dari club.
"Al..lepaskan tanganku..aku masih ingin berpesta disini", kata Sera sambil mencoba melepaskan tangannya.
Alex tetap menarik tangan Sera dan memaksanya mengikutinya.
"Al!!!", teriak Sera. Alex menatap tajam mata Sera yang sangat dirindukannya.
Nik melihat Alex dan Sera sedang bersitegang.
"Apa mereka memiliki hubungan James?", tanya Nik pada James.
"Alex menyukainya..lihatlah..dia tidak pernah bersikap seposesif itu pada seorang wanita", James tersenyum.
"Really?haaah..pantas saja Sera tidak mau berkenalan denganku...karena Alex rupanya", kata Nik sendu.
"Hahahahaha...pilihlah wanita yang kau suka tapi jangan milik Alex.", James menertawai Nik.
"Kau tidak ingin ikut denganku?", kata Alex terlihat kesal.
Sera menggeleng.
Alex langsung memanggul Sera dibahunya dan membawanya keluar. Sudah 2 kali Alex memperlakukannya dirinya seperti karung beras.
"Al..lepaskan aku..ya Tuhan..kau menyebalkan Al", teriak Sera.
Kejadian itu membuat Sera dan Alex menjadi pusat perhatian di club termasuk Shasa dan Diane.
"Wait Shasa..bukankah Tuan Alex?apa mereka memiliki hubungan?", kata Diane.
"Sepertinya begitu...kita akan menginterogasi Sera besok...ya Tuhan hebat sekali Sera bisa mendapatkan Tuan Alex", jawab Shasa.
"Hei..level mereka sama", Diane mengoreksi.
Shasa mengangguk. Lalu merekapun melanjutkan pestanya kembali tanpa Sera yang sudah diculik Alex.
Sebenarnya Alex sangat lelah karena dia sama sekali belum beristirahat sejak pagi. Tapi melihat Sera di club membuat emosinya naik.
Sera membuka sepatunya di mobil Alex. Jempolnya tampak memerah karena tadi terlalu lama ada dilantai dansa bersama Shasa.
"Kapan kau pulang?kukira kau sudah lupa padaku", kata Sera mengawali pembicaraan.
Alex tidak menjawab. Dia masih kesal dengan Sera.
"Tunggu...berhenti disana sebentar..aku ingin beli roti", Sera menunjuk sebuah cafe yang terletak di pojok jalan.
Alex memberhentikan mobil mewahnya pas didepan cafe yang ditunjuk Sera.
Sera turun dari mobil tanpa menggunakan alas kaki. Kemudian Alex menyusulnya ke dalam cafe tersebut.
"Kenapa kau tidak memakai sepatumu?", tanya Alex.
"Al..apa kau ingin kopi?", tanya Sera santai seolah olah tak terjadi apa apa dan tidak mempedulikan pertanyaan Alex.
"Tidak", jawab Alex datar.
Sera lalu memesan pastry dan mocca latte untuk dirinya sendiri. Lalu merekapun keluar dari cafe tersebut.
Cekrek..cekrek...cekrek..
Tampak dikejauhan ada seseorang yang memotret Alex dan Sera.
Alex melanjutkan perjalanannya menuju suatu tempat.
"Kita dimana Al?", tanya Sera.
"Penthouseku", kata Alex singkat dan kemudian memakirkan mobilnya di basement.
"Untuk apa membawaku kesini?kau mau menyekapku?", kata Sera sambil menyeruput minumannya sampai habis.
"Hmm..mungkin", kata Alex sambil mengedikkan bahunya.
Lalu mereka pun turun dari mobil. Sera tetap tak memakai alas kakinya.
Alex yang melihat itu langsung menggedongnya ala bridal style.
"Al..ini berlebihan..turunkan aku", kata Sera.
"Who cares", jawab Alex.
Alex membawa Sera ke penthousenya yang terletak dilantai paling atas.
"Dimana kamar mandinya?", tanya Sera setelah mereka sampai di penthouse Alex.
Lalu Alex langsung mengantarkan Sera dan menurunkannya pas didepan pintu kamar mandi.
"Terima kasih pelayanku", kata Sera meledek dan kemudian masuk ke kamar mandi.
Sera mencuci kakinya yang kotor dan wajahnya yang terasa lengket.
