Baca 'Bangkitnya Pendekar Naga' terlebih dulu, agar bisa mengikuti alur cerita ini.
Pada saat era kekacauan, para Kultivator berlomba-lomba untuk mengembangkan diri agar bisa mempertahankan wilayahnya masing-masing.
Sekte Naga Langit yang merasa kehilangan atas kepergian Shen Long, mereka juga harus mengembangkan kemampuannya agar bisa bertahan dari gejolak Kultivator Iblis.
Shen Long yang terdampar di Pulau Es, harus mencari cara agar bisa kembali ke Sekte Naga Langit.
Namun dalam perjalanan pulang ke Sekte Naga Langit, bukanlah perkara mudah, karena rintangan yang harus Shen Long hadapi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Doom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch. 20. Akhir Penyelamatan
Akibat pisau kecil yang menembus jantung mereka, belasan sosok itu tersungkur di tanah, hingga darah mengalir dari mulut mereka, dalam jumlah banyak.
" Ka... Kamu..." Pemimpin kelompok seakan tidak percaya, jika semua rekannya mati di tangan sosok yang tidak memiliki Kultivasi.
Tanpa berkata apapun, Shen Long berjalan dengan santai, sambil mengeluarkan kembali pisau kecil yang terselip di pinggangnya.
Sosok itu sangat pucat, karena situasinya sekarang sangatlah tidak baik, akibat luka dalam yang dia alami.
" Jangan! Jangan membunuhku! Aku akan memberikan semua hartaku." Sosok itu dengan buru-buru melepaskan Cincin Ruang yang dia miliki, lalu melemparkan ke arah Shen Long.
" Aku sama sekali tidak tertarik dengan hartamu. Karena matamu telah melihat tubuh penolongku, maka aku akan mengeluarkannya."
Jleeep! Jleeep!
Aarrgggh!
Pemimpin kelompok kembali berteriak keras, saat kedua matanya telah ditusuk pisau kecil di tangan Shen Long.
" Tanganmu telah menyentuh tubuh penolongku."
Jleeep! Jleeep!
Aarrgggh!
Bersamaan dengan ucapannya, Shen Long kembali menancapkan pisau kecil di kediaman lengan sosok tersebut.
Penderitaan demi penderitaan yang dia alami, jauh lebih menyakitkan daripada sebuah kematian, karena Shen Long benar-benar menyiksanya sebelum kehilangan nyawa.
Tidak sampai disitu saja, Shen Long juga menusuk bagian dada sosok itu hingga berkali-kali, sampai Shen Long merasa puas.
Setelah merasa puas menyiksa korbannya, Shen Long bergegas dari tempat itu, dan memungut satu-persatu satu-persatu pisau kecil yang dia lemparkan sebelumnya.
Sementara di tempat lain, Bing Ziyun yang sudah mengumpulkan tenaganya, kini kembali duduk dan memakai kembali pakaiannya.
" Apa yang harus aku lakukan?" Antara marah dan malu bercampur aduk di pikiran Bing Ziyun, karena tubuhnya telah dinodai.
Namun Bing Ziyun juga tidak bisa menyalahkan Shen Long, karena situasinya sendiri yang harus meminta kepada Shen Long untuk melepaskan siksaan batinnya.
Meskipun Shen Long tidak memanfaatkan situasi tersebut untuk merenggut kesuciannya, namun tetap saja Bing Ziyun merasa tubuhnya ternodai.
Bing Ziyun mengingat jelas bagaimana dia menciumi bibir hingga seluruh wajah dan leher Shen Long dengan liar sambil menggesekkan tubuhnya pada Shen Long.
" Bagaimana pemuda itu bisa menahan diri? Apa dia tidak normal" Pikir Bing Ziyun, sambil menatap cairan cintanya yang begitu banyak dan terhalang segitiga bermuda miliknya.
Tidak ingin berpikir terlalu jauh, Bing Ziyun mengganti semua pakaiannya, lalu bangkit berdiri sambil menatap ke arah Shen Long yang berada di tempat yang jauh.
Bing Ziyun melesat ke arah Shen Long yang sedang memungut satu-persatu pisau kecil miliknya, hingga tatapannya tertuju pada sosok yang berlumuran darah, dengan kondisi menggenaskan.
Bing Ziyun menyipitkan matanya, karena dia masih mengingat jelas bagaimana sosok itu hampir saja merenggut kesuciannya.
" Kamu pantas mendapatkan hukuman itu." Bing Ziyun mendengus dingin, namun tidak membunuhnya, karena dapat dipastikan sosok itu tidak akan bertahan lama akibat luka tusukan yang Shen Long lakukan.
Sesaat Bing Ziyun menyapu pandangannya hingga tatapannya tertuju pada seekor beruang es yang sudah kehilangan nyawa.
" Inti Roh beruang es ini sangat berharga." Gumam Bing Ziyun, lalu berjalan mendekati beruang es.
Craaakk!
Sebuah tebasan bersarang pada kepala beruang es, hingga kepalanya terbelah menjadi dua bagian.
Tanpa membuang waktu, Bing Ziyun mengambil Inti Roh yang berbentuk bulat dan berwarna putih, serta memasukkan mayat tersebut ke Cincin Ruang miliknya.
" Beberapa bagian tubuh beruang es ini masih bisa digunakan untuk meningkatkan kualitas fisikku." Gumam Bing Ziyun, lalu menoleh ke arah Shen Long yang sudah mengambil pisau kecil.
Shen Long berjalan mendekati Bing Ziyun, membuat wanita itu merasa canggung dan malu, namun berusaha untuk tetap tenang.
" Ziyun... Aku mengambil Cincin ini dari mereka." Shen Long menyerahkan belasan Cincin Ruang kepada Bing Ziyun, karena dia tidak bisa menggunakannya.
Bing Ziyun mengangguk kecil, lalu mengambil Cincin tersebut dan memeriksanya satu-persatu.
" Di dalamnya hanya terdapat beberapa Batu Roh." Bing Ziyun menjelaskan isi Cincin tersebut, dan menyimpannya di Cincin miliknya.
Keduanya yang sama-sama terlihat canggung, kini hening sejenak, seakan merasa enggan untuk berbicara.
Bing Ziyun mengerutkan kening, saat melihat perubahan cuaca di sekeliling mereka.
" Gawat... Sebentar lagi akan terjadi badai salju." Bing Ziyun terlihat panik karena dapat dipastikan Shen Long tidak bisa menerobos badai salju.
" Bagaimana kalau kita berteduh di sarang beruang es sebelumnya?" Shen Long memberi usul, karena badai salju tidak bisa dianggap enteng untuknya.
Tanpa menunggu jawaban dari Bing Ziyun, Shen Long berlari ke arah sarang beruang es, hingga Bing Ziyun juga mengikutinya.
Tidak lama kemudian keduanya telah sampai di tempat kediaman beruang es, hingga saat bersamaan badai salju seakan menyapu bersih semua yang ada di tempat itu.
" Hampir saja." Shen Long kembali mengatur napasnya yang sudah merasa kelelahan.
Shen Long mengambil sebuah tempat untuk mengumpulkan tenaganya, sementara di luar goa sedang terjadi badai salju.
Sedangkan Bing Ziyun mengambil tempat duduk yang cukup jauh dari Shen Long, karena perasaannya masih bercampur aduk.
Waktu terus berjalan, badai salju masih belum berhenti, dimana Shen Long yang sudah mengumpulkan tenaganya kini berjalan mendekati Bing Ziyun.
" Jika kamu pergi, setidaknya kamu menceritakan padaku. Mungkin benda aneh ini sebagai rasa terimakasih karena kamu sudah menolongku selama ini." Shen Long menjulurkan tangannya yang terdapat beberapa Sumberdaya di telapak tangannya.
Bing Ziyun mengerutkan kening, sambil menatap Sumberdaya yang begitu berharga di tangan Shen Long.
" Dari mana kamu mendapatkan Sumberdaya ini?" Tanya Bing Ziyun, karena sangat mustahil jika Shen Long bisa mendapatkan Sumberdaya yang sangat berharga selama dalam perjalanan.
" Seseorang memberikan benda aneh ini untukku. Meskipun aku tidak mengetahui tumbuhan apa ini, aku harap agar kamu bisa menerimanya sebagai ucapan terima kasihku." Ucap Shen Long, karena dia tidak mungkin menjelaskan tentang keberadaan Ouyang Ning.
" Maaf karena telah merepotkanmu selama ini. Namun sebelum kamu pergi, aku sudah puas, karena sudah membalas kebaikanmu selama dalam perjalanan." Shen Long melanjutkan ucapannya.
Bing Ziyun mengangguk kecil, lalu mengambil Sumberdaya dari tangan Shen Long dan menyimpan di Cincin miliknya.
Namun yang menjadi pertanyaan di benak Bing Ziyun, ucapan Shen Long sebelumnya seakan menyiratkan bahwa dia akan pergi jauh.
" Apa kamu akan pergi dariku?" Tanya Bing Ziyun, yang begitu kaget mendengar perkataan Shen Long.
" Bukankah kamu yang menginginkannya? Aku tidak ingin menjadi beban untukmu."
Plaaak!
Sebuah tamparan bersarang pada wajah Shen Long, setelah menyelesaikan perkataannya.
Mendapatkan tamparan keras di wajahnya, Shen Long terlihat kebingungan, sehingga dia menjauhkan diri dari wanita itu.
" Kapan aku mengatakan bahwa kamu adalah beban untukku?" Bing Ziyun bertanya dengan nada tinggi, hingga hawa dingin merembes ke seluruh goa.
Seketika tubuh Shen Long dingin menggigil hebat, hingga memangku lututnya untuk mengusir hawa dingin tersebut.
ceritanya sangat menarik terus update dong👍👍
kalau ada yg bisa lebih praktis
malah jadi musu/Facepalm//Hey/h abadinya Shen Long...!!!!
sampe semuanya merasakan ketakutan,
Misteri bertambah lagi, pakah Shen Long titisan sosok Dewa yg paling di takuti di alam semesta????
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/