NovelToon NovelToon
Ariana Kau Milikku

Ariana Kau Milikku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:787
Nilai: 5
Nama Author: Arin Ariana

Novel ini mengisahkan perjalanan cinta yang penuh dinamika, yang diselimuti perselisihan dan kompromi, hingga akhirnya menemukan makna sesungguhnya tentang saling melengkapi.

Diantara lika-liku pekerjaan, mimpi, dan ego masing-masing, mereka harus belajar mengesampingkan perbedaan demi cinta yang semakin kuat. Namun, mampukah mereka bertahan ketika kenyataan menuntut mereka memilih antara ambisi atau cinta?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arin Ariana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Keputusan yang Membentuk Masa Depan

Dengan keputusan mereka untuk berkomitmen bersama meskipun terpisah oleh jarak, Alfatra dan Ariana memasuki fase baru dalam hubungan mereka. Mereka lebih bijak dalam menghadapi kenyataan bahwa hidup dan cinta membutuhkan pengorbanan, tetapi juga harus didasari oleh komitmen yang kuat. Setiap langkah yang mereka ambil sekarang penuh dengan harapan dan ketakutan yang bercampur, karena mereka sadar bahwa hubungan ini tak hanya bergantung pada perasaan, tetapi juga pada kesungguhan untuk menghadapi dunia dengan cara yang baru.

Kehidupan terus berjalan. Meskipun jarak memisahkan mereka, Ariana dan Alfatra berusaha mencari cara agar hubungan mereka tetap bisa berjalan. Komunikasi menjadi lebih terbuka. Mereka mulai saling berbicara tentang masa depan dengan lebih jelas, bukan hanya tentang pekerjaan atau kesibukan sehari-hari, tetapi tentang bagaimana mereka bisa merencanakan hidup mereka bersama.

Pada suatu malam, ketika mereka sedang berbicara melalui video call, Ariana mengajukan pertanyaan yang sudah lama mengusik pikirannya.

"Alfa, apa yang akan terjadi dengan kita ke depan?" tanyanya dengan hati-hati. "Apakah kita akan terus seperti ini, dengan pekerjaan yang membuat kita sibuk, atau apakah ada rencana besar yang kamu pikirkan?"

Alfatra terdiam beberapa saat, merenung. "Aku ingin kita membangun masa depan bersama, Ari. Aku tahu kita tidak bisa terus seperti ini selamanya. Kita harus memikirkan langkah-langkah yang lebih nyata. Aku ingin ada titik temu, di mana kita bisa berada di tempat yang sama, bukan hanya secara fisik, tapi juga dalam hal tujuan hidup."

Ariana menatap layar ponselnya, merasa ada harapan yang tumbuh. "Aku juga ingin itu, Alfa. Tapi kita harus mempersiapkan segalanya. Aku tidak ingin kita terburu-buru, tapi aku juga ingin tahu apakah kamu siap untuk langkah besar itu."

Alfatra mengangguk. "Aku siap. Aku ingin kita mulai memikirkan masa depan, tidak hanya sebagai pasangan, tapi juga sebagai tim. Kita harus merencanakan dengan matang, dan aku akan melakukan apapun untuk membuat itu terwujud."

Setelah beberapa bulan, Ariana merasa bahwa hubungan mereka sudah cukup matang untuk menghadapi perubahan besar. Meskipun Alfatra masih bekerja di luar negeri, Ariana memutuskan untuk kembali ke tanah air sementara waktu, untuk mengevaluasi karirnya dan memberi ruang bagi diri sendiri untuk berpikir lebih jernih tentang masa depan.

Kepulangannya disambut hangat oleh keluarganya, namun ada sedikit keheranan di wajah ibunya.

"Ari, kamu pulang lebih cepat dari yang kita kira. Apa yang terjadi?" tanya ibunya dengan rasa penasaran.

Ariana tersenyum, mencoba menyembunyikan perasaan bingung yang sedang mengusiknya. "Aku hanya merasa perlu mengambil langkah mundur sejenak, Bu. Merenung tentang apa yang ingin aku lakukan selanjutnya."

Ibunya menatapnya dengan bijaksana. "Terkadang, kita perlu jarak untuk melihat dengan jelas. Tapi ingat, apa yang kamu pilih nanti harus membuatmu bahagia, bukan hanya karena cinta."

Ariana tahu, bahwa keputusan yang akan ia ambil bukan hanya tentang cintanya pada Alfatra, tetapi juga tentang masa depannya sendiri. Ia harus menemukan keseimbangan antara mengejar karir dan menjaga hubungan yang telah ia bangun.

Beberapa minggu setelah kepulangannya, Ariana bertemu dengan Alfatra yang datang untuk menjemputnya. Mereka menghabiskan waktu bersama di tempat yang mereka sukai—sebuah kafe di kota, tempat yang penuh kenangan indah. Saat mereka duduk bersama, suasana terasa berbeda, lebih matang dan tenang.

“Ari, aku tidak bisa membayangkan hidup tanpamu. Aku ingin kita terus melangkah bersama,” kata Alfatra, suaranya penuh keyakinan.

Ariana tersenyum, namun ada sesuatu yang berbeda dalam pandangannya. "Aku juga mencintaimu, Alfa. Tapi aku tahu kita harus membuat keputusan besar sekarang. Kita tidak bisa terus terpisah selamanya, tapi aku juga harus memastikan bahwa aku memilih jalur yang tepat untuk diriku sendiri."

Alfatra menggenggam tangan Ariana, merasakan getaran dalam kata-kata yang keluar dari bibirnya. "Aku siap untuk memulai babak baru bersama. Aku ingin kita tinggal di tempat yang sama, bekerja bersama untuk meraih impian kita."

Ariana mengangguk perlahan, merasakan kehangatan yang mengalir dalam hatinya. "Aku juga siap, Alfa. Tapi kita harus berpikir matang-matang tentang ini. Karirku, karirmu, dan kita. Kita harus membuat keputusan yang tepat."

Mereka berdua akhirnya sepakat untuk mengambil langkah besar—mencari tempat tinggal yang sama, bahkan jika itu berarti Alfatra harus meninggalkan pekerjaannya yang sangat menjanjikan di luar negeri. Mereka memutuskan untuk berinvestasi pada masa depan mereka bersama.

1
Delita bae
salam kenal , jika berkenan mampir juga👋👍🙏
Delita bae: 👍👍👍💪🙏
AR: salam kenal juga kak, oke kak/Good/
total 2 replies
miilieaa
hay kak... baru baca beberapa bab aku langsung suka /Drool/
miilieaa: salam kenal ya kak 🥰🥰🥰
AR: waaaah terima kasih kakak/Heart/
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!