Lizda adalah gadis muda yang polos. Bertemu dengan Daniel saat merantau dan terbuai jerat cinta nya hingga memutuskan untuk menikah. Satu per satu masalah mulai muncul. Masalah yang di anggap sepele justru menjadi bencana besar, hingga dirinya memergoki sang suami berselingkuh dengan wanita lain saat hamil.
Lalu Lizda memutuskan untuk bercerai dan menikah lagi.
Apakah semua permasalahan rumah tangga adalah murni kesalahan sang laki-laki atau justru ada kesalahan perempuan yang tidak di sadari? Konflik rumah tangga dari kebanyakan orang ternyata bukan lah bualan semata.
Terima kasih untuk semua support kalian.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YPS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 17
"Halo selamat malam, Pak Marco Syailendra." pria yang seumuran dengan Marco itu berdiri dari kursi nya dan menyalami Marco.
Terlihat mereka saling melontarkan senyum dan bahkan sempat saling bertanya hanya untuk sekedar basa-basi. Mata Daniel tidak terfokus pada Frengky namun wanita yang tengah santai duduk, wanita itu benar Rara.
Suasana menjadi sangat canggung bagi Daniel dan Rara. Tidak bagi Lidya dia menyenggol lengan kakak nya seraya menyeringai. Meskipun Lizda sendiri bingung apa yang di maksud dengan adik nya itu.
"Tidak menyangka bertemu di sini ya, Pak. Sedang makan malam bersama keluarga?" ucap Frengky sambil saling bersalaman kepada seluruh keluarga Marco.
"Iya kebetulan malam ini kami sedang makan bersama dan salah satu pemilik restoran ini adalah anak saya, Lidya." jawab Marco menarik pelan Lidya untuk mendekat.
Frengky tidak sedikit pun mengenalkan dengan siapa dirinya berada di restoran tersebut. Padahal terlihat jelas ada wanita yang duduk bersama nya.
Setelah obrolan singkat itu keluarga Marco berpamitan untuk meninggalkan restoran. Daniel sudah geram melihat Rara bersama laki-laki lain, mata bawah nya memerah seperti menahan amarah yang besar.
Marco meninggalkan mobil nya di parkiran untuk pulang menjadi satu mobil dengan istri dan anak nya. Lidya tetap mengendarai mobil nya sendiri.
"Pa, siapa tadi rekan bisnis papa?" tanya Lizda tetapi mata nya melirik ke arah Daniel.
"Iya rekan bisnis papa, Nak," jawab Marco.
"Isri nya masih muda sekali dan seperti nya wajah istri nya itu tidak asing. Emm atau aku mengenal nya?" sindir Lizda.
"Nah itu dia, seperti nya itu bukan istri nya karena setahu papa istri dan anak nya sedang di luar negeri. Dan istri nya jelas tidak jauh umur nya,"
"Pasti simp4nan nya lah itu, selingkuhan nya!!" cetus Vonny.
*
*
Keesokan hari nya saat di showroom Daniel sedang mengecek beberapa mobil yang akan di kirim, tiba-tiba Rara menghampiri nya.
"Ini mobil yang akan di kirim ke Kalimantan itu, Pak?" tanya nya basa-basi. Daniel tidak menyahut sama sekali, karena ada supervisor di sana. Dia lah yang mengiyakan ucapan Rara.
Daniel melangkah pergi untuk masuk ke ruangan nya, Rara terus mengikuti atasan nya itu. Tidak peduli semua orang memandang ke arah nya.
"Pak, tunggu. Saya mau bicara." sambil berlari Rara terus mengejar Daniel yang tidak di pedulikan sama sekali. Rara berani melakukan itu karena Lizda dan Lidya sedang pergi keluar untuk memesan makan siang.
"Apalagi? Aku sudah lihat dengan jelas rupanya kamu ini pel*cur. Jika begitu tidak perlu kamu bicara tentang cinta dan sayang padaku!" bentak Daniel, rupa nya Daniel terbakar cemburu melihat selingkuhan nya sedang berselingkuh dengan laki-laki lain.
"Aku butuh uang, maaf. Kamu harus percaya aku." teriak Rara meraih tangan Daniel.
Daniel menepis tangan nya dengan kuat, sehingga membuat tubuh Rara sedikit terdorong mundur. Suara mereka terdengar samar dari luar ruangan namun memang yang terdengar nada bicara mereka sama-sama tinggi.
Braaaaak!
"Ada apa ini?" teriak Lizda yang tiba-tiba saja masuk, di belakang Lizda ada Lidya menatap mereka tajam.
Daniel segera mendekat ke istri nya dan berkata "Dia ini aku tegur karena kerja nya tidak becus, bahkan bulan ini dia belum ada penjualan apapun. Jika memang di perlukan aku akan memberikan nya surat teguran atau kalau perlu di pecat saja,"
Mendengar hal itu Lizda senang ternyata suami nya sudah tidak menginginkan wanita jal4ng itu lagi.
"Berikan surat teguran saja," pekik Lizda. Rara melotot hebat di situasi yang tidak dia bayangkan itu.
"Sudah ayo keluar, Lidya sudah memesan banyak makanan untuk kita semua." Lizda menarik tangan suami nya keluar ruangan.
Makan siang kali ini berbeda, makan siang terakhir mereka bersama Lidya di kantor. Karena dia menyatakan hari itu hari terkahir nya berada di showroom, kepemimpinan seutuhnya sudah berada di tangan Lizda. Meskipun terkenal dengan sifat galak nya, seluruh karyawan menyayangi Lidya.
Selama itu Rara hanya bisa menyimpan rasa kesal nya kepada Daniel dan Lizda. Dia berniat akan membalas mereka suatu hari nanti.
*
*
Usai nya hubungan Daniel dan Rara tidak di pungkiri sedikit menyakiti hati Daniel. Beberapa hari dia sering termenung di rumah sembari menjaga Aska di dalam stroller. Dia menyalakan lagu-lagu galau dari ponsel nya di teras rumah.
Ingat adik Lizda paling kecil, Bastian. Saking sibuk nya orang rumah mereka jarang sekali bertemu Bastian. Bocah itu baru berumur 7 tahun, saat Marco menikah dengan Vonny mereka tidak langsung memiliki momongan.
Bastian yang hendak memanggil mas Bejo untuk membelikan nya jajan menoleh ke arah Daniel.
"Harus nya di nyalakan lagu anak-anak bukan lagu orang gede," celetuk bocah kecil menggemaskan itu.
"Diam kamu bocah! Tidak pernah bicara sekali nya bicara menyebalkan, sama seperti mama mu," bantah Daniel.
"Lagi galau ya? Dengerin nya lagu begituan?" ledek Bastian sembari berlari ke depan.
Lizda yang baru saja keluar tertawa melihat kelakuan adik nya itu. Tidak pernah ada yang meledek Daniel karena sifat nya yang cepat sekali marah.
"Memang lagi galau kan?" sahut Lizda.
"Sayang, kamu mengagetkan ku saja. Tidak lah untuk apa aku galau, istri ku cantik begini anak ku ganteng, apalagi yang aku cari di dunia ini," dengan cepat Daniel membual agar Lizda tidak curiga.
"Belum saja aku menemukan bukti perselingkuhan mu ternyata hubungan mu sudah selesai," batin Lizda tertawa.
Tak lama kemudian pak Bambang membuka kan pintu gerbang, terliht mobil putih keluaran terbaru masuk ke pekarangan rumah mereka. Keluar laki-laki yang jauh lebih tampan dari Daniel turun dari mobil itu, terlihat lebih berkarisma dan sangat berwibawa namun wajah nya mirip dengan aktor korea.
Terlihat pak Bambang mempersilahkan laki-laki itu untuk masuk. Lidya pun dengan sigap keluar menghampiri laki-laki itu yang ternyata adalah pacar nya.
Mereka berpelukan dan laki-laki itu mengecup kening Lidya.
"Emm, Kak kenalkan ini pacar ku. Respati nama nya," ungkap Lidya. Respati menyalami satu-satu mulai dari Lizda lalu Daniel.
Vonny dan Marco juga berjalan keluar rumah melihat kedatangan Respati. Ini adalah kali pertama Lidya mengenalkan pacar nya, yang selisih umur mereka kurang lebih 5 tahun.
"Masuk sini," ucap Vonny dengan ramah. Membuat Daniel mengerutkan alis nya kesal, karena dirinya tidak pernah di sambut ramah oleh Vonny.
Respati masuk ke dalam rumah dan berbincang pada Marco, perkenalan pertama mereka terasa sangat intens. Menemukan kecocokan antara Marco dan Respati.
"Kamu tidak merasa di beda-bedakan antara kita dan adik tiri mu itu?" bisik Daniel yang mencoba menghasut Lizda.