GAIRAH SUAMI KU
"lepaskan,tolong ....jangan seperti ini pak. Saya ngak mau " teriak nadine saat dia yang baru saja memapah pria yang dia tolong,
"tolong saya,tubuh saya terasa panas " ucap pria itu,wajah nya sudah memerah dan tatapan nya penuh dengan kabut gairah.
sreeek....sreeet
Pria itu menarik kemeja yang dipakai oleh nadine,dia langsung mencium nadine dengan kasar. Nadine terus menolak ,tapi tenaga nya tak bisa menghentikan kegilaan pria itu. Dia menangis dan tetap berusaha melepaskan diri,tapi semua nya sia-sia.
"hiks...hiks...jangan pak,seminggu lagi saya menikah. Tolong jangan lakukan ini pada saya" teriak nadine,dia menangis dan memohon pada pria yang sudah menarik paksa seluruh pakaian yang dia pakai hingga kini dia sudah polos.
"saya akan bertanggung jawab,saya yang akan menikahi mu" ucap pria itu dengan suara serak nya
Malam itu,menjadi malam yang panas bagi kedua nya . Sekaligus malam yang naas,nadine hanya bisa pasrah karena memang dia sudah tak bertenaga lagi .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuliati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 03
🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲🌲
Tubuh Liam terasa lemas,dia tau kalau ibu nya terlalu posesif pada nya dan ingin selalu bersama nya . Tapi dia ingin menikah,ibu nya sudah berjanji akan merestui mereka dan ngak akan mengingkari hal itu. Ibu nya juga berjanji akan menerima Nadine dengan baik,apalagi Liam sudah mengatakan kalau semua biaya pernikahan mereka uang dari Nadine
Ibu nya Liam ngak mau biaya pernikahan bagi dua atau Liam yang menanggung nya karena menurut nya jika Nadine mencintai Liam maka dia yang harus nya membayar semuanya ,uang Liam adalah uang nya.
"Angkat lah,mungkin ibu butuh sesuatu " ucap Nadine dengan senyuman manis nya.
Cup
"Aku angkat sebentar ya " ucap Liam sambil mengecup kening Nadine dan menjauh dari Nadine dan Veve.
Veve cemberut,dia tau akan terjadi hal seperti ini. Dulu juga seperti itu,jika Nadine bersama dengan Liam maka ibu nya akan menghubungi Liam dan meminta yang aneh-aneh agar Liam pulang .
"Masih sama seperti dulu hhmm?" tanya Veve yang penasaran,dia tidak suka dengan sikap ibu nya Liam.
"Apa?" tanya Nadine yang berpura-pura ngak mengerti.
"Iiissshh,jawab. Kau tau apa maksud ku " ucap Veve dengan ketus dan kesal,dia berdecak berkali-kali sambil menatap ke arah Nadine.
Nadine tertawa kecil menanggapi sikap Veve,dia juga merasa kesal dan marah tapi dia mencintai anak nya mana mungkin dia tidak menerima ibu nya Liam. Dia akan berusaha membuat ibu nya Liam menerima dan mengerti keadaan mereka nanti nya ,dia ngak mau kalau dia berpisah dengan Liam yang terbilang bertanggung jawab pada ibu nya .
Nadine bisa melihat kesungguhan Liam,pria yang dia cintai yang menyayangi ibu nya . Pria yang menyayangi ibu nya ,menurut Nadine pria itu ngak akan sanggup menyakiti hati kekasih atau istri nya nanti. Terbukti mereka yang sudah hampir lima tahun berhubungan, liam selalu baik dan menjaga hati nya selama ini membuat nya merasa nyaman.
Nadine tau kalau sikap dan perhatian Liam selama ini adalah nyata dan tulus,bukan karena dibuat-buat saja. Dia tidak pernah berpikiran kalau Liam tidak serius pada nya.
"Bukankah pria yang menyayangi ibu nya akan menyayangi istri nya juga ? Aku rasa Liam juga akan seperti itu,dia hanya ingin membuat ibu nya merasa nyaman saja walaupun kami akan menikah nanti nya " jelas Nadine yang selalu berpikiran positif mengenai apa pun juga .
"Iissh....Karena hal ini lah, aku takut untuk memiliki hubungan dengan pria. Mereka mungkin akan menerima ku,tapi tidak dengan keluarga nya. Kau sangat baik hati sekali Nad,aku harap kau tidak salah pilih dan aku berdoa kau bahagia selama nya " ucap Veve dengan lembut,dia sangat takut jika Nadine akan disiksa oleh ibu mertua nya setelah menikah nanti
Veve sangat tau bagaimana sikap ibu nya Liam,dia pernah datang dengan Nadine kerumah Liam dengan alasan ingin mengerjakan tugas. Padahal sebenarnya Liam ingin melihat perlakuan sang ibu pada teman wanita nya ,sambutan yang tidak baik dan seakan cemburu pada mereka berdua sangat jelas ditunjukan oleh ibu nya .
Bahkan Veve pernah bertemu dengan ibu nya Liam di pasar tradisional,ibu nya Liam ternyata sangat menandai wajah Veve dan Nadine sehingga dia mendekati Veve dan langsung marah pada Veve. Ibu Liam menyuruh Veve untuk menjauhi Liam, dia ngak akan mau memiliki wanita seperti Veve atau pun Nadine yang menjadi menantu nya.
Kata-kata itu masih diingat oleh Veve,padahal Veve saat itu hanya ingin berbelanja saja tanpa memperdulikan keberadaan ibu nya Liam membuat Veve jadi tau sifat asli ibu Liam. Nadine juga pernah mendapatkan ancaman seperti itu tapi Nadine yakin kalau ibu nya Liam pasti hanya ingin mendapatkan yang terbaik untuk anak nya jadi Nadine tidak begitu memasukan ke hati kata-kata ibu Liam dan berusaha untuk membuat ibu Liam menerima nya.
"Sudahlah, jangan pikirkan apa pun. Kau tau kalau jodoh pasti ngak akan kemana,biar ditolak atau di paksa juga ngak akan bisa kita hindari. Kita akan selalu didekatkan oleh jodoh itu,walaupun kau berkali-kali mengabaikan nya " jelas Nadine yang membuat Veve hanya bisa menganggukan kepala nya saja ,dia malas berdebat oleh nadine karena dia tau kalau Nadine ngak akan menyerah dan terus menceramahi nya panjang lebar.
Tak lama terlihat dari jauh Liam berjalan dengan wajah nya yang sedih,dia mendekati Veve dan Nadine. Veve sudah tau apa yang di inginkan oleh Liam,dia yakin jika ibu nya Liam akan membuat masalah lagi.
Veve menunggu Liam berbicara, dia melihat Liam duduk disamping tubuh Nadine dengan lemas dan tidak sesemangat tadi . Veve sudah busa menduga nya hingga akhirnya liam bicara juga .
"Sayang ,maaf. Aku harus jemput ibu dirumah teman nya, padahal tadi ibu bilang ngak akan kemana-mana makanya aku bisa ikut melihat persiapan pernikahan kita " ucap Liam dengan pelan,dia merasa bersalah sekali dengan sikap nya yang tidak bisa tegas .
Veve tersenyum,dia sudah menduga nya dari tadi. Menurut Veve,liam lebih mencintai ibu nya daŕi pada Nadine tapi Nadine yang polos terus saja menerima apa pun sikap dari Liam dan ibu nya . Liam memang mencintai Nadine dengan tulus,dia malah merasa bersyukur akan hal itu tapi Veve yang merasa kesal dengan semua sikap ibu nya Liam pada Nadine.
"Ngak apa-apa,pergi lah . Aku pulang naik taksi saja "jawab Nadine dengan lembut .
"Liam,sebaiknya ibu kamu saja yang naik taksi. Kamu kan bisa disini saja temani Nadine, kalian akan menikah. Bagaimana jika nanti saat Nadine hamil dan membutuhkan mu ? begitu juga dengan ibu mu yang memanggil mu saat itu juga,apa kau akan meninggalkan Nadine dan memilih ibu mu ?" bentak Veve dengan kesal,dia tidak suka dengan sikap Liam yang sok berbakti pada ibu nya padahal ibu nya hanya memanfaatkan nya saja.
Liam terdiam,dia juga bingung. Dia mencintai Nadine tapi dia ngak mau dibilang durhaka pada ibu nya, dia merasa bingung harus bagaimana hingga akhirnya Nadine yang angkat bicara
"Ve.....liam ngak mau ibu nya kenapa-napa ,kamu jangan bicara yang ngak -ngak ah " ucap Nadine dengan serius,dia mencubit paha Veve sedikit agar Veve diam saja tapi Veve malah merasa kesal .
"Kalau yang kenapa-napa kamu,bagaimana hah?" bentak Veve masih dengan kesal nya.
Bersambung
jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘😘😘