"Antagonis? yap aku suka jika orang memanggilku dengan sebutan itu"
"Tapi.... apa setiap antagonis itu jahat? aku rasa tidak! mereka tidak jahat! hanya saja mereka ingin melindungi diri mereka sendiri dengan cara berpura pura jahat" ~Alice Deonandra Syaputri~
___________________________________
Alice Deonandra Syaputri Agraham. Putri dari keluarga Agraham, sang Bad Girl yang di pandang sebagai gadis yang jahat oleh orang-orang, bahkan dia di juluki sebagai Queen Bullying oleh seantero sekolah.
Dia di beri panggilan seperti itu bukan tanpa alasan yang pasti, Mereka punya alasan, alasan nya karna dia sering membully salah satu murid pintar kesayangan para guru, dan jangan lupakan dia juga kesanyangan seorang Arvin Arkasa.
Arvin Arkasa. Sang Bad Boy yang mempunyai sejuta pesona untuk memikat para wanita, tapi sayang dia merupakan orang yang dingin dan kejam terhadap orang lain tapi dia akan menjadi pribadi yang hangat kepada orang yang dia sayang seperti hal nya kepada Rhena.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PUTRY NABIELA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Siapa dia?
WARNING!!⚠️
Banyak kata-kata kasar Dan mengandung ke-kerasan! di harap bijak untuk membaca!
STOP UNTUK JADI PEMBACA BAYANGAN, TOLONG HARGAI PARA PENULIS DENGAN LIKE, RATE, DAN KOMEN NYA
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Happy Reading Guyss ❤️
...----------------...
..."Terkadang mengikhlaskan sesuatu itu lebih baik daripada terus bertahan di sebuah kata 'tidak di inginkan"~...
...🍁🍁🍁...
Kelas Xll-1 IPA
"Permisi kak" ucap seorang adik kelas yang baru masuk dengan sopan nya
"Ada apa?" tanya Anton sang ketua kelas yang buru-buru menghampiri adik kelasnya itu
"Itu kak, mau ketemu kak Arvin" ucap sang adik kelas itu dengan gugup karena mendapat tatapan tak meng enak kan dari seluruh warga kelas yang ada
"Ada apa?" tanya Arvin yang entah sejak kapan sudah berdiri di belakang Anton
"Emm itu kak, Rhena di bully di kelas" ucap adik kelas itu yang ternyata teman sekelas nya Rhena
"Alice kan ada di sini? Siapa yang bully dia" tanya Arvin sambil menatap tajam Alice yang sedang asik dengan Ponsel nya
Bukh
Sebuah sepatu berhasil mendarat dengan mulus di punggung Arvin setelah seperkian detik menatap tajam Alice
"Ssshh"-
"Lo pikir cuma gue doang yang suka bully pacar ke sayangan lo itu!?, gak ya! banyak yang bully pacar lo dengan beragam alasan!" serkas Alice sambil memungut sepatunya yang ia lempar tadi
Yap Alice yang menjadi pelaku pelemparan tadi karena dia risih di tatap seperti itu
"Ck! sialan lo" decak Arvin lalu berlalu pergi ke kelas Xl-1 IPA, yang merupakan kelas Rhena
"Mampus aja lo!!" umpat Alice yang merasa kesal
"Lice?!" panggil Viola
"Hghh?"
"Gue penasaran deh siapa yang berani bully Rhena, secara terang-terangan kaya gini selain lo. biasanya mereka kalo bully pasti nyari tempat sepi dulu karena mereka takut kena amuk Arvin pastinya, tapi beda lagi sama lo" ucap Viola yang di angguki setuju oleh Alice
"Iya juga ya? kan cuma gue yang berani bully tuh si cupu secara terang terangan" jawab Alice yang ikut penasaran
"Nah makanya, yuk liat" ajak Viola lalu menyeret Alice keluar kelas
****
Kelas Xl-IPA
Di kelas itu, hingga kini masih terjadi kericuhan, dan di saksikan oleh banyak siswa maupun siswi yang tidak ada niatan sedikit pun untuk menolong apalgi melerai
"Rasa in nih! makanya lo jadi cewe tuh jangan ke gatelan pake acara rebut tunangan orang lagi! Lo pikir lo hebat hah?!" bentak seorang siswi yang berambut panjang berwarna coklat terang itu sambil menjambak kuat rambut Rhena yang terduduk lemas di atas lantai
"Ampun kak, tapi tunangan siapa yang aku rebut? hiks hiks" tangis Rhena sambil me megangi rambut nya yang di Jambak hingga ada beberapa helai yang rontok
Plak
"Pake ngeles lo, jelas-jelas lo yang udah rebut tunangan Alice kan?! anak kelas Xll-1 IPA. iya kan?!" Serkas gadis itu setelah menampar pipi mulus Rhena
"WOY!!" teriak Arvin yang baru sampai di kelas sang kekasih
"Rhena kamu gak papa kan?" tanya Arvin khawatir sambil membantu Rhena berdiri
"Lo tuh apa apaan hah?! lo siapa berani bully pacar gue!" kesal Arvin kepada perempuan yang ada di depannya itu
"Nye nye nye, bodo amat. pelakor kek dia tuh pantes di bully" ucap perempuan yang membully Rhena tadi sembari bersedakap dada
"Urusan lo apa?! Rhena tuh bukan pelakor! lagian lo ngapain belain Antagonis kek dia" ucap Arvin sambil menujuk ke arah Alice yang baru datang bersama Viola
"Eh apaan lo main nunjuk ke arah gue? pake ngatain gue antagonis lagi!!" sentak Alice yang tidak terima dirinya yang seperti akan di pojokan
"Udah Lice, pantau aja dulu" bisik Viola dengan Simrik nya
"Ck!" decak nya yang merasa kesal
"Apa lo bilang? antagonis? Alice tuh baik ya! gak se antagonis seperti yang lo bilang!!" kesal gadis itu yang masih bersikukuh membela Alice
"Apa nya yang baik? jelas-jelas dia tuh suka nge bully!" ucap Arvin yang tetap tak mau mengalah
"Ada apa ini!" tanya bu siska, salah satu guru BK yang paling killer
"Bu!, dia sudah bully Rhena bu! hukum aja bu" adu Arvin sambil menunjuk ke arah perempuan tadi dengan sinis
"Astaga! Kamu ini yaa! cepat ikut ibu!" ucap bu siska lalu pergi ke ruangan nya dengan perasaan dongkol dengan kelakuan para murid nya
"Awas aja lo" tunjuk perempuan itu ke pada Rhena lalu pergi menyusul bu siska
******
setelah kericuhan di kelas Rhena tadi, Alice dan Viola pun memutuskan untuk pergi ke kantin saja daripada kembali ke kelas yang akan membuat mereka suntuk nanti nya
"Lo kenal sama cewe yang tadi?" tanya Alice ke pada Viola
"Oh Dia, nama dia adalah Mischa putry William anak pindahan 1 bulan yang lalu, dia ada di kelas Xll IPA 3" jelas Viola dengan kerutan yang ada di dahi nya
"Bentar kok kayak gak asing ya?" Gumam Viola yang di angguki oleh Alice
"William? kok gue kaya pernah denger marga itu ya" gumam Alice yang masih bisa di dengar oleh Viola
"Iya ya? kok gue ngerasa familiar sama marga itu" ucap Viola yang terus berusaha mengingat sesuatu
"Masa lo lupa sama marga William sih?" ucap seseorang dari arah belakang Alice
"Lah? lo kan cewe yang bully Rhena tadi kan?" tanya Viola dengan pandangan bertanya saat perempuan itu duduk di samping Alice
"Hmm" gumam perempuan itu yang tak lain adalah Mischa
"Oh ya, kenalin nama gue Mischa" ucap Mischa memperkenalkan diri nya
"Alice"
"Viola"
Ucap mreka berdua yang memperkenalkan diri secara bergantian
"Emm Lice, Vio, kalian bener gak inget sama gue?" tanya Mischa penuh harap
"Eumm... Enggak" jawab kedua nya serempak dengan tampang polosnya
"Heh!! gue tuh ica! temen kalian pas SMP!! tega ya kalian lupain gue!! padahal baru dua tahun gue pergi!" pekik Mischa sedikit emosi
1 detik
2 detik
3 detik
Masih terasa hening, hingga akhirnya mereka berdua memekik secara bersamaan. Membuat beberapa orang melirik ke arah mereka bertiga yang sangat heboh itu
"WHAT!?! IICHAA!? SERIUS LO ICHA!?" heboh Viola yang membuat se isi kantin menutup kuping tak terkecuali dengan Mischa
"AAAAA KITA KANGEN!!" ucap nya lalu berhambur ke pelukan Mischa secara serempak hingga membuat Mischa nyaris terhuyung ke belakang
"Anjir... g-gue s-sesek sialan" umpat Mischa yang kesusahan bernafas karena pelukan yang begitu erat
"Oke sory" ucap Viola dengan tampang tanpa dosa nya
"Btw Lice, lo gak kangen gue gitu?" tanya Mischa yang merasa aneh dengan keterdiaman Alice
"Makanya gak usah sok sok an pergi males kan jadinya" Serkas Alice yang hanya mendapat cengiran tak jelas dari sang empunya
"Btw lo berubah banget tau gak?, mana nih ica yang suka makan, gembul dan eumm kaya ikan balon itu" tanya Viola penuh semangat yang membuat sang empunya mendengus sebal
"Dan mana nih ica yang cengeng suka makan coklat tiap hari terus kalo lagi ikutan bully orang pasti orang itu akan dia duduki sampe sesek nafas" ucap Viola yang tak kalah semangat
"Huaa hiks hiks mamah!! aib Icha di bongkar sama mereka huaa hiks hiks" tangis Mischa yang mampu membuat mereka gelagapan sendiri di buat nya
"E-eh jagan nangis dong, cup cup cup. Nanti Alice kasi coklat lagi deh yang baaanyaakk" hibur Viola yang merasa ngeri akan tangisan sahabatnya itu
"Iya ntar Vio juga beliin Ice cream yang gak kalah banyak" ucap Alice yang ikutan menghibur Mischa
"Pftt hahahaahaaa! janji ya harus beliin icha ice cream sama coklat, haahaha! kalian mau aja di kibulin sama gue, lagian gue tuh udah gede, ya kali masi cengeng hahahaha" tawa Mischa pecah yang membuat Alice maupun Viola saling tatap dan mendengus kesal
"Sialan lo!" serentak keduanya yang membuat Mischa semakin tertawa terbahak bahak
"Haha oke oke sorry" jawab Mischa yang masih berusaha menetralkan tawa nya
"Eh tapi kalian sih pake buka aib gue lagi, kan gue jadi sedih di buatnya" ucap Mischa menampilkan wajah sedih di buat-buat nya
"Jijik gue liat nya" kesal mereka berdua
"Eh Lice, lo beneran mau lepasin tunangan lo gitu aja?" tanya Mischa sambil melihat ke arah meja yang di isi oleh Arvin beserta teman teman nya dan jangan lupakan dengan Rhena
"Maybe"jawab Alice sekenanya, membuat kedua orang di hadapannya itu menatap nya dengan pandangan sinis Krena jawaban nya yang tidak jelas itu