menceritakan tentang seorang gadis yang berpindah ke dunia asing yaitu dunia kultivasi.
seperti apa kelanjutannya silahkan di baca
maaf sebelumnya banyak typo berterbangan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sunali, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 01
Warisan Klan Sun: - Kehidupan yang Hilang
**Di Dalam Kamar Apartemen**
"Tut.. tut.. tut.... Em?!" Yeri menjawab, suaranya masih serak dari tidur.
“Dokter Yeri, ada pasien darurat dan butuh penanganan segera!” terdengar suara wanita di seberang telepon dengan nada panik.
“Oh ok, 10 menit lagi,” jawab Yeri malas, menarik selimut lebih dekat ke tubuhnya.
**Brum... Brum.. Brum..**
Di jalanan yang ramai, suara mesin moge klasik berwarna hitam melaju dengan kecepatan di atas rata-rata. Yeri, seorang gadis cantik berusia dua puluhan dengan mata phoenix, hidung ramping, dan bibir merah ceri alami, mengendarai motornya menuju rumah sakit. Senyumnya yang manis menambah pesonanya, tetapi hari ini, ada tekanan di dadanya.
“Shitt... hujan lagi? Mana waktu tinggal 2 menit!!” keluhnya sambil menyesuaikan posisinya di motor.
Tiba-tiba, sebuah mobil meluncur dari arah berlawanan, oleng dan melaju ke arah Yeri.
“Bruk..!!!”
“Ah, sakit... ini benar-benar sakit!” Perlahan kesadaran Yeri mulai memudar. Sebelum semuanya gelap, dia merasakan cincin warisan pemberian kakeknya di jari manisnya bersinar dengan cahaya warna-warni, seolah mengisyaratkan sesuatu yang lebih besar. Cincin itu menghilang seiring dengan kesadarannya.
---
**Di Benua Lain**
Bruk, krak.. krak... bug!!!
“Oh sial!! Selesai sudah...” Yeri mengerang, teringat pada keluarganya. “Ayah, Ibu, dan Kakak, Ya’er, merindukan kalian. Maafkan aku yang tidak bisa menjadi anak dan adik yang baik. Jikalau ini akhir, setidaknya, biarkan jasadku ditemukan dan mendapatkan pemakaman yang layak. Agar ketika keluargaku kembali, mereka masih bisa membakar dupa di kuburanku. Dan jangan lupa bawakan cemilan juga...”
Hening...
Di malam yang gelap, terdengar lenguhan pelan dan napas terputus-putus.
“Oh, pinggangku, oh, kepalaku, oh, seluruh tubuhku... seperti sedang tertimpa bukit!”
“Eh? Mengapa jiwaku bisa merasakan hal-hal yang terasa nyata? Bukankah seharusnya melayang-layang? Dan di mana ini?! Juga bau apa ini? Dan benda berbulu ini?! Oh, ini kah yang namanya karma baik?!”
Bahkan jiwaku diletakkan di atas karpet bulu yang sangat halus, walau baunya sedikit...??
**Cit.. cit.. cit.. cit..**
“Tuan, kamu akhirnya bangun.”
“Uhuk uhuk. Sialan, siapa yang berani memasukkan benda kotor ini ke mulutku?!” Yeri berseru dengan suara serak.
“Cit.. cit.. cit... Tuan, siapa yang kamu bilang kotor?”
Yeri membuka matanya dan samar-samar melihat benda bulat halus berwarna putih di atas wajahnya. Benda berbulu yang memasuki mulutnya adalah ekor dari makhluk ini!
“What the fuck?!”
Sambil melempar benda asing tersebut, Yeri bangkit dan mengamati tempatnya dengan lebih jelas.
“Sialan, tempat antah berantah macam apa ini? Dan lagi, benda putih itu, benar-benar tidak sopan. Tapi... tapi, aku tidak salah kan? Dia berbicara?!”
“Citcitcitcit..!!! Tuan, kamu benar-benar sangat jahat! Wuaa... wua... wua, aku tidak mau hidup lagi!! Ya, Dewa, aku sudah mengikutinya selama ini, dan ini kah balasannya?! Aku mau protes!! Aku ingin mengganti tuan yang lain!!”
Seketika, *Duaar!!!*
Benda yang tadinya berwarna putih dalam sekejap berubah menjadi benda bulat tanpa bulu dengan lapisan kulit hitam dan asap mengepul dari hidung, telinga, dan mulutnya!
”Bhuaahahaha!! Oh oh oh, perutku! Astaga... ini benar-benar buahahahahaha.”
**20 Menit Kemudian**
“Heh..” bola hitam itu menghela napas. “Aku benar-benar sial kali ini! Aku bahkan melupakan kontrak hidup dan mati ini.”
“Hei.. siapa kamu?” tanya Yeri, menatap makhluk kecil yang kini tampak seperti daging yang habis dipanggang dengan aroma menggoda. Jika Yeri tidak melihat jelas bahwa makhluk kecil itu masih hidup, sudah pasti dia akan memakannya!
“Eh.. Tuan, apakah Anda melupakan bola putih kecilmu?!!” bola kecil itu bertanya, dengan ekspresi terluka dan mata hitam bulatnya mulai berair.
“Siapa?!” Yeri benar-benar tidak mengingat makhluk ini.
“Aku... aku Xiao’Bai, aku adalah hewan terkontrakmu sejak kamu berusia 5 tahun. Kakekmu menemukan aku yang terluka dan merawatku.”
“Namun, entah bagaimana... aku kemudian tertidur di ruang kontrak, dan baru saja terbangun kembali.”
“Oh, begitu kah? Tapi, kenapa aku melupakanmu?!” pikir Yeri.
“Itu.. itu, kemungkinan kamu mengalami kecelakaan dan mengakibatkan kamu lupa ingatan,” jelas Xiao’Bai.
“Em, bisa jadi. Hanya saja, mengapa tidak ada yang memberitahuku? Termasuk tulang tua itu, kakekku.” Yeri menghela napas, “Ah, sudahlah... Yang terpenting saat ini, cari tahu tempat macam apakah ini dan lagi, mengapa aku berada di sini? Bukankah aku mengalami kecelakaan?!”
“Jika tebakan aku benar, kami berada di Dunia Bawah, melihat dari aura yang sangat menipis saat ini,” jawab Xiao’Bai.
"Benarkah?? Jika aku ingat lagi, kakekku pernah menceritakan tentang asal-usul keluarga kami. Yang berasal dari dunia lain. Di mana dunia ini adalah dunia kultivasi, tempat asal kami sebenarnya."
“Aku berharap berada di tempat asal leluhurku. Jika ya, aku ingin kami bisa mendapatkan jalan untuk kembali ke dunia modern sebelumnya, sebab keluarga ku masih berada di sana...”
*Tiba-tiba...*
“Aaaahhhhh.. kepalaku sakit, sangat sakit! Ini lebih sakit daripada waktu aku kecelakaan sebelumnya!!!”
*Bruk..!!!*
“Tuan... Tuan... Wuuaah.. Wuuah, Tuan, ada apa denganmu?!! Tuan, Xiao’Bai, mohon bangun!!!”
Di tempat Yeri saat ini, “Di mana ini? Dan ke mana Xiao’Bai pergi?? Eem... Cahaya apa itu?”
Sembari berjalan mendekati cahaya, Yeri memberanikan diri untuk melangkah ke arah cahaya yang tepat berada di depannya, semakin lama semakin membesar...
---
**Kemudian**
“Jiejie, aku akhirnya menemukanmu!!” Seorang gadis berusia 14 tahun berlari dan melemparkan tubuhnya ke pelukan Yeri.
“Wu Wu... Wu.. Jiejie, aku... aku sangat bahagia, aku... aku bisa melihatmu untuk yang terakhir kalinya. Jie’jie, apakah jiejie merindukan Ya’er?!”
“Em? Maaf, siapa kamu?” tanya Yeri, bingung pada gadis di pelukannya.
“Eh?! Jie jie, kamu tidak mengingatku?” tanya gadis kecil itu dengan tatapan penuh harapan.
“Maaf, aku sungguh tidak mengenalmu,” jawab Yeri dengan suara pelan. Namun, di dalam hatinya, dia merasakan kedekatan yang aneh dengan gadis kecil ini. Itulah alasannya, Yeri tidak menolak pelukan gadis kecil ini.
Hening...
Tiba-tiba, gadis itu mengulurkan tangannya ke tengah alis Yeri, dan cahaya putih masuk ke tengah alisnya. Di mana itu adalah memori gadis kecil tersebut.
Beberapa saat kemudian, dengan menghilangnya cahaya putih, setetes demi setetes air mata jatuh dan mengalir perlahan. Dengan lirih, Yeri memanggil, “Ya’er, adik kecilku yang malang. Maafkan aku, maafkan Ayah, maafkan Ibu, dan maafkan Kakek!!”
“Kami meninggalkanmu sendirian dalam kesedihan dan kesepian.” Sambil memeluk adik kecilnya, Yeri menangis tersedu-sedu. “Yahh! Ini adalah adik kecilnya, adik kesayangannya, yang mereka tinggalkan saat itu.”
Yeri mengingatnya, dia telah mengingat sedikit dari bagian memori yang tersegel.
“Puk... puk... puk...”
“Kakakku yang baik, aku memang awalnya menyalahkan kalian. Namun, setelah aku meninggal, aku mendapatkan kembali ingatanku yang tersegel 9 tahun yang lalu, dan aku ingat semua yang Ayah, Ibu, dan Kakek katakan. Kalian tidak meninggalkanku! Tapi, akulah yang tidak bersabar. kakek berkata, Aku Hannya Harus Menunggu, Sampai Jiwa jiejie Benar-Benar lengkap. Dan Kalian Akan Kembali Dan kami Akan bersatu Lagi di masa depan."
"YaEr maafkan Aku, Jika bukan karena ku," Keluh Sang Yeri. dia Benar-Benar Merasa Sangat bersalah Dengan Adik Kecilnya Ini.
Sut..! Apa Yang Jie katakan! ? "Walaupun Yaer Pergi, tapi bukankah Yaer menitipkan raga Yaer ke jiejie?!" Apakah jiejie, Bisa Merawat Dan Hidup Dengan Baik. di masa depan? Berjanjilah..!! berjanjilah kepadaku,,”setidaknya, Aku Bisa Pergi Dan BerinkarNasi, Menjadi Manusia Yang Baik Dan Bahagia.,”
Mendengar Perkataan Sang Adik, membuat dada Yeri Semakin sesak. Seperti, Sebuah belati Yang menusuk, Dan mencabik-cabik Hingga terkoyak. Apa ini?! "rasanya Seperti setengah Jiwanya hancur..!!" Dengan berat hati Yeri berkata, Adik ku, maafkan Aku Dan karena Aku Telah menempati tubuhmu! ”TANPA kamu meminta pun, jiejie Akan, Dan selalu menjaga Juga Merawat tubuhmu. sehingga kelak,,ketika Mereka Bertiga Kembali Mereka Bisa memeluk Dan melampiaskan Semua Cinta Dan kasih sayang!? walaupun hanya tubuhmu tapi, Setidaknya Mereka Tidak Kehilangan Terlalu Banyak! Dan Yaer,, Aku Pun memberi mu berkat ku. agar perjalananmu Dalam Berinkarnasi, Tidak melalui masa Yang panjang Dan Aku Akan mencari mu Adik ku!meskipun di Dunia Atau Dimensi Yang Berbeda, Dan Aku berjanji!!"
“Benarkah..??!” “Itu hebat! Jie jie ku Yang terbaik,” sambil mencium pipi sang kakak, yara Kemudian memberi Semua berkat Yang tersisa, Untuk Sang kakak Dan Dengan kata Terakhirnya Yang Terdengar "jiejie, Aku Menunggu hari itu!! Dan selamat Tinggal, jaga Mereka Untukku."
"Yaer..!!! Yaer..!!! Adik kecilku," Sambil Berteriak dia mengatakan, "Aku Berjanji" Mengepalkan tangan,dia Berjanji Dan itu tertanam jauh Ke Jiwa.,seakan membuat Kontrak Janji Dengan Jiwanya. jika Suatu hari Dia mengabaikan maka, bukan hanya tubuh, bahkan jiwanya pun akan hancur, Dan TANPA jalan Untuk Berinkarnasi.
"Hello kakak semua bab ini sudah aku revisi kembali. namun, tidak menutup kemungkinan masih banyak yang kurang jadi mohon dukungan kakak semua."