Rinjani Prameswari yang biasa dipanggil Jani. Gadis cantik yang selalu gagal menikah. Berbagai kejadian tak terduga menimpa calon suaminya hingga ia di anggap pembawa sial.
Anggara Pramana yang biasa di panggil Angga, laki-laki yang selalu dikhianati oleh kekasihnya hingga ia akhirnya tidak peduli saat sang ibu akan menjodohkan dengan seseorang yang ternyata teman SMA nya.
Angga mempersiapkan segala sesuatu yang menyangkut pernikahannya setelah tahu siapa calon istrinya dengan sangat antusias. Sementara Jani, ia bahkan tak peduli hingga tak pernah mau tahu siapa laki-laki yang akan menikahinya.
Bagaimana jika keduanya akhirnya di satukan dalam satu ikatan pernikahan?
Lalu, bagaimana Keduanya melewati ujian pernikahan yang tak pernah mereka bayangkan sebelumnya?
Ikuti Ceritanya.
Happy reading 😍
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sasa Al Khansa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
RAM 17 Ayo Kita Bicara
Rinjani, After Married (17)
" Ini surat cerai kita. Soal harta Gono gini, pengacaraku yang akan menjelaskannya," Luki berdiri.
Ia hanya ingin menyerahkan akta cerai itu dengan tangannya sendiri. Selebihnya, biar pengacaranya yang bicara.
" Mas, kamu tega sama aku?. Bahkan tidak ada persidangan dan akta cerai itu sudah selesai?,"
Luki hanya menarik sudut bibirnya. " Kamu lupa? Uang bisa melakukan apapun,"
Tika hanya menggenggam erat kata cerai yang kini menegaskan bahwa statusnya sudah menjadi janda.
" Kamu tidak memikirkan Khalisa?," Tika mencoba mempengaruhi suaminya dengan membawa nama sang putri.
" Kamu membuatku ingin tertawa,Tik. Putrimu bahkan tidak pernah menanyakan keberadaan mu sejak aku membawanya ke rumah orang tuaku,"
Deg
Tika tersentak.
" Dia bahkan lebih dekat dengan pengasuhnya daripada ibu kandungnya sendiri. Kamu tak pernah ada untuknya. Kamu sibuk dengan duniamu sendiri."
Tika bungkam ia memang sibuk membuat tubuhnya kembali pada bentuk ideal sejak melahirkan. Alasannya, ia berharap bisa menarik perhatian Angga. Nyatanya, semua sia-sia.
" Dan yang lebih membuatku ingin tertawa adalah putrimu bahkan lebih menanyakan Onti nya dibandingkan dengan kamu ibu kandungnya,"
Tika melihat ke arah Luki yang serius dengan ucapannya. " Nola lebih ia rindukan daripada kamu, Tika,"
Tika kehabisan kata-kata. Anak yang ia pikir bisa menjadi senjata untuk membuat Luki mengurungkan niatnya nyatanya hanya angan-angan nya saja.
" Jangan berpikir untuk merebut hak asuh yang sudah ada padaku,"
" Tapi, seharusnya dia ikut aku," Setahunya hak asuh anak seusia Khalisa akan jatuh pada ibu kandungnya.
" Itu jika ibu kandungnya baik. Tidak sepertimu. Aku punya bukti kalau kamu menelantarkan anakmu dan lebih memilih foya-foya ketimbang mengasuh Khalisa,"
" Mas..."
" Aku malas berdebat. Kamu dengarkan saja apa yang akan kamu dapatkan setelah berpisah denganku. Aku masih baik padamu dengan memberimu sejumlah harta,"
Luki meninggalkan Tika dan dua pengacaranya.
Sekarang waktunya aku Menebus kesalahanku pada seseorang. Batin Luki.
Tika akhirnya diam. Ia sudah tidak bisa melakukan apapun.
...******...
" Sekalipun saya tidak ada disini, saya akan pantau kalian dari cctv. Dan untuk sementara, Azmi yang akan bertanggung jawab," tegas Angga.
" saya?," tanya Azmi heran. Secara usia, dia paling muda.
" Iya. Kamu. Saya percaya kamu bisa menjalankan amanah saya. Untuk yang lain, tolong kerjasamanya."
Di luar ekspektasi Azmi, tidak ada yang menolak keputusan Angga.
" Oh iya. selama saya pergi, jangan pernah memasuki ruangan saya apapun alasannya tanpa persetujuan saya. Kalian ingat?!!,"
" Ingat, Pak."
Tias, salah satu pelatih yang sudah pernah lancang masuk tanpa izin hanya menundukkan kepalanya.
Setelah memberikan pesan pada semua pekerjanya, Angga langsung berpamitan untuk pergi saat itu juga.
" Kenapa sih susah banget? Padahal aku udah merubah semuanya seperti apa yang dia suka?," kesal Tias sambil melap meja. Namun, matanya melihat ke luar dimana Angga sedang masuk ke mobilnya.
" Sudahi sebelum terlambat. Ingat, kamu sudah dapat surat peringatan," Tegur Refa. Karyawan yang tugasnya menjadi kasir itu menasehati.
Jangan sampai karena obsesi membuatnya kehilangan pekerjaan. Di zaman sekarang susah mencari pekerjaan yang bosnya baik dan lingkungan kerjanya nyaman.
" Aku cuma iseng-iseng berhadiah,"
Refa hanya mendesah. "Kalau isengnya jadi p3lakor, lebih baik jangan deh. alih-alih dapat hadiah malah ketiban sial,"
" Ck, aku cuma usaha. Siapa tahu Pak Angga mau kan? Apalagi jauh dari istrinya,"
" Tias.. Tias .. Kamu udah lihat kan istrinya Pak Angga bagaimana?. Kamu bukan levelnya. Kamu salah kalau malah ikutin jejeak mantan istri Pak Luki. Dia hanya mantan Pak Angga.
Tipe Pak Angga sekarang yang kayak istrinya. Berhijab,'
Tias mendelik. Jangan tanya darimana. Mereka tahu soal Luki dan yang lainnya. Tentu ada perkenalan pemilik kafe.
Soal Tika yang mantan Angga dan tipe Angga?Tias menguping pembicaraan mereka. Sembunyi-sembunyi.
" Lihat, baru ditinggal berapa hari saja, sudah kangen. Namanya pengantin baru," Refa tersenyum saat Tias semakin kepanasan.
Setelah berbicara seperti itu, Refa pun pergi ke kamar mandi. Mumpung kafe masih sepi. biasanya akan ramai lagi beberapa jam kedepan. Lagipula niatnya memanas-manasi Tias sudah berhasil.
...******...
Menjelang malam, Angga sampai di kediaman kedua mertuanya.
Ia di sambut kedua mertuanya dan juga kedua iparnya.
" Kenapa malah repot bawa oleh-oleh begini?,"
" sedikit, Ummi. tidak repot. Jani biasanya suka ngemil, jadi sekalian stok,"
Ummi Aminah tersenyum. Merasa bersyukur putrinya dapat suami yang baik dan perhatian.
" Bagaimana kafe? Aman kalau ditinggalkan begini?," tanya Abah.
" Insya Allah, Bah. Saya masih bisa memantau dari sini. Orang-orang yang bekerja juga insya Allah bisa di percaya,"
Angga memperhatikan jika karyawannya sangat amanah dengan pekerjaannya. Walaupun ada yang suka cari masalah. Tapi, hanya satu orang saja aja.
" Berapa hari disini?," tanya Cakra.
" Dua sampai tiga hari. Soalnya kafe tidak bisa ditinggalkan lama-lama. Semoga saja Jani nanti sudah bisa aku ajak pulang, kak. "
" Pengantin baru memang tidak bisa jauh-jauh,"
Angga hanya menggaruk kepalanya yang tidak gatal saat mendengar ucapan kakak iparnya.
" Kalau begitu susul saja ke kamar. Jani tadi bilang tidak enak badan. Jadi, sudah tidur duluan,"
Angga mengangguk. Pantas hari belum terlalu larut, tapi Rinjani sudah tidur.
" Ya, sudah Angga ke kamar dulu,"
" Bawa ini sebagian ke kamar," Ummi Aminah menggesernya beberapa makanan untuk di bawa ke kamar. Untuk air minum, Rinjani sudah menyediakannya di kamar.
" Ya, ummi,"
Angga masuk ke kamar. Di dapatinya Ri Jani yang tertidur pulas.
Hati Angga menghangat. bisa kembali melihat istrinya rasanya melegakan.
" Eeunnghhh," Rinjani terusik saat Angga menarik ya ke dalam dekapannya.
" Maaf mengganggu tidurmu. Ayo tidur lagi," bisik Angga.
" Kamu sudah pulang?," tanya Rinjani dengan suara khas bangun tidur.
" Hmm. Aku merindukanmu," bisik Angga sambil melabuhkan satu kecupan di kening Rinjani. Ia menyesap aroma yang sangat ia rindukan. aroma yang membuatnya candu sekaligus menenangkan.
Rinjani memeluk tubuh suaminya. Ia pun juga rindu. Kamar ini terasa berbeda saat hanya dia seorang. walaupun sebelumnya juga ia sendiri tapi, ia sudah terbiasa dengan keberadaan Angga di sisinya.
" Bagaimana perasaanmu?,"
" Jauh lebih baik,"
" Jangan lagi menyalahkan diri sendiri. Hmm."
Rinjani tidak menjawab. Ia menyusupkan kepalanya mencari kenyamanan.
" Kenapa tidak tidur lagi?," Angga merasakan Rinjani bergerak dari tadi.
" Sudah tidak mengantuk," matanya tiba-tiba terang saat tahu suaminya sudah pulang.
" Kalau begitu, ayo kita bicara,"
.
.
TBC
mau blik lg sm suaminya,tp msh ragu....angga mlah ga stju....
Laahhh....
ult bulu ngpn goda'n suami orng??
pwangnya aja lbh cntk....
mkanya kdng mncul kdng tnggelam..../Facepalm//Facepalm//Facepalm/
mga km jg cpt hmil lg,biar ga sdih trs....btw,tika hmil anknya spa???
Sykurlah kl angga mau nrima adiknya,scra mngkn dia jg ga mau pnya ibu ky gt....
Pdhl tika udh smpt ngnep d sel y,tp kya'ny msh jht aja....ngarep bgt dkt lg sm mntan2nya....dsr muka tmbok....
Apa kbrnya kl tau citra udh mninggal???
Ibunya angga aja smp kget ky gt,gmn reaksi kluarganya jani???
ykin deh,kl kluarganya jani bkln kget...sukur2 mau nrima mika ky ccunya sndri....