Mimpi yang terus terulang membwa Leora pergi ke dimensi berbeda serta merubah kehidupannya.
Dia yang hanya seorang pemilik toko kecil di pusat kota justru di sebut sebagai ELETTRA (Cahaya) di dimensi lain dan meminta bantuannya untuk melenyapkan kegelapan.
Secara kebetulan, begitulah menurutnya. dirinya pergi ke dimensi berbeda bersama Aron yang menjadi sahabatnya melalui mimpi, namun siapa sangka persahabatnnya bersama Aron justru membawa dirinya pada situasi yang tidak biasa.
Sihir yang semula hanya dia tahu melalui buku secara ajaib bisa dia lakukan.
Dan ketika cinta bersemi di hatinya serta tugas melenyapkan kegelapan telah selesai, apa yang akan dia lakukan?
Akankah dia kembali ke dimensi aslinya atau akan tetap bersama pria yang dia cintai?
Ikuti kisahnya.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FT.Zira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
17. OSC 17.
[[ "Menjadikanmu Ratu dari kerajaan Luminara," ]]
"Apa?!?" sambut Ruchira terkejut.
[[ "Tidakkah kau merasa bahwa kaulah yang lebih pantas untuk menjadi ratu dibandingkan adikmu?" ]]
"Baginda Raja sudah membuat keputusannya, dan kata-kata Baginda Raja adalah hukum yang tidak bisa di bantah," sahut Ruchira.
[[ "Mengapa tidak? Raja itu memilih adikmu karena kau seorang wanita, bukan kerena adikmu terpilih,"
"Kau lebih hebat dari adikmu, kau bahkan bisa membunuh mereka jika kau mau,"
"Menurutmu, mengapa Raja tidak memilihmu? Dia menganggap kau lemah dan para prialah yang lebih unggul dari apapun dalam segala hal," ]]
Kalimat terakhir yang Ruchira dengar membuat wanita itu menggenggam kuat anak panah di tangannya hingga patah, wajahnya jelas sekali menahan amarah.
[[ "Aku bisa membantumu mendapatkan apa yang seharusnya kau dapatkan," ]]
Ruchira terdiam selama beberapa saat, menetralkan emosi yang ia rasakan di dalam hatinya sembari memikirkan apa yang suara asing itu katakan pada dirinya.
"Bayaran apa yang kau inginkan?" selidik Ruchira.
[[ "Sederhana. Hanya dua jiwa manusia setiap pertengahan tahun," ]]
"Dan siapa yang kau inginkan?" tanya Ruchira lagi.
[[ "Siapa saja. Prajurit? Rakyatmu? Atau Ayah dan Adikmu?" ]]
"Apa yang baru saja kau katakan!" sergah Ruchira.
"Aku tidak mungkin membiarkan Adikku terluka," imbuhnya.
[[ "Tapi Adikmu adalah penghalang terbesar untuk posisimu,"
"Bukan tidak mungkin dia menjadi orang yang akan merebut posisinya kembali," ]]
"Tidak bisa! Aku tidak ingin jika kau mengambil Adikku," bantah Ruchira.
"Aku sendiri yang akan menghadapinya jika hal itu terjadi,"
[[ "Maka, kau bisa menggunakan jiwa orang lain untuk di tukar dengan Adikmu," ]]
"Aku_,,,,"
"Kakak,,,,"
Sebelum Ruchira memiliki kesempatan untuk menyelesaikan ucapannya, suara Raegan menyela dari belakang hingga membuat wanita itu berbalik hanya untuk melihat Raegan berdiri beberapa langkah dari tempatnya berdiri.
"Apa yang kau lakukan di sini, Re?" tanya Ruchira.
"Kakak tidak datang untuk makan malam bersama, Kakak juga tidak ada di kamar, jadi aku mencari Kakak kemari," jawab Raegan.
"Aku minta maaf, aku tidak bisa meyakinkan Ayah untuk mengubah keputusannya," imbuh Raegan.
Ruchira menatap sang Adik yang juga tengah mengarahkan pandangan pada dirinya, memejamkan mata sejenak sebelum mengalihkan pandangan sembari membalikkan badan.
"Kembali ke kamarmu, Re. Tidak baik bagi seorang Raja berada di luar saat malam tanpa pengawal," ujar Ruchira.
"Kak, tolong jangan berbicara seperti itu," sahut Raegan keberatan.
"Aku baik-baik saja. Aku hanya ingin berlatih," ucap Ruchira.
"Maaf jika aku bersikap tidak sopan, tapi untuk kali ini saja, tolong tinggalkan aku sendiri," imbuhnya.
"Kak,,,,"
"Tolong, Re. Anggap saja ini permintaan terakhir dariku sebelum aku tidak memiliki hak untuk menolak perintah darimu," potong cepat Ruchira.
[[ "Aku akan menurutimu selama kau tidak menyentuh Adikku," Ruchira bekata di dalam benaknya.
"Sepakat," suara itu menjawab.
"Apa yang harus aku lakukan?" tanya Ruchira.
"Seseorang mengurungku di belakang kuil suci," dia berkata.
"Pergilah ke sana saat upacara penobatan Adikmu, bebaskan aku dan aku akan mengurus sisanya,"
"Aku mengerti," jawab Ruchira. ]]
Kepala Raegan tertunduk, merasakan ada jarak diantara dirinya dengan sang Kakak yang sebelumnya tidak pernah ada, memandangi punggung sang Kakak yang berjalan menjauh darinya sampai sosok kakak perempuannya menghilang dari pandangan.
.
.
.
Hari penobatan yang di tunggu-tunggu akhirnya tiba, namun tidak ada yang menyangka bahwa hari penobatan Raegan menjadi raja juga merupakan hari pemberontakan dimana para pendukung Ruchira sebelumnya membuat keributan tepat setelah upacara penobatan selesai.
Gumpalan awan hitam mulai menyelimuti seluruh kerajaan, lingkaran sihir terbentuk tepat di atas istana yang membuat seluruh hewan suci tidak bisa bergerak serta melumpuhkan semua kekuatan sihir yang dimiliki semua orang, bahkan para penyihir suci terjebak dalam kuil yang telah terbakar.
Pemberontakan yang di pimpin oleh Ruchira sendiri dimana Ruchira justru membebaskan kegelapan yang selama ratusan tahun telah tersegel.
Jatuhnya begitu banyak korban membuat Raegan tidak memiliki pilihan lain selain melawan kakaknya sendiri, menghadapi wanita yang berubah asing dalam sekejap.
"Jika Kakak menginginkan posisi ini, ambillah. Tapi jangan sakiti rakyatku,"
Satu kalimat yang di ucapkan Raegan justru mematik emosi lebih dalam dari seorang Ruchira, membuat ia mengarahkan anak panah ke arah adiknya sendiri dan melepaskannya. Ia bahkan tidak peduli melihat keadaan adiknya dalam kondisi tidak bisa melawan setelah pertarungan dengannya.
Namun, anak panah itu justru tidak pernah mengenai Raegan ketika Ayahnya melindungi tubuh Raegan menggunakan tubuhnya.
"A-Ayah,,," Raegan mendesis lirih, melihat Ayahnya sendiri menjadi tameng untuknya.
"T-Tinggalkan Istana ini,,," ujar sang Ayah susah payah.
"Kau kini seorang Raja Luminara, selamatkan dirimu untuk membebaskan rakyatmu,"
"Ayah tahu kamu bisa menggunakan sihir teleportasi,"
"Pergilah bersama Zohar, kamu tidak akan bisa menghadapi Estrella seorang diri,"
"T-Tapi,,, Bagaimana dengan Ayah?" sahut Raegan.
"Pergilah dan jangan membantah!"
"Kamu akan mendapatkan jawaban atas pertanyaanmu,"
Raegan memejamkan mata, melihat puluhan prajurit istana tewas di tangan pemberontak, serta ratusan rakyat yang di jadikan sebagai sandera. Beberapa dari mereka bahkan berteriak untuk melindungi Sang Raja tanpa memperdulikan dirinya sendiri.
" τηλεμεταφοράς (tilemetaforás),,,,"
Raegan bergumam pelan, sementara satu tangannya ia arahkan kepada beberapa orang kepercayaannya yang membuat lingkaran sihir terbentuk di bawah kaki mereka.
" Κίνηση (kínisi),,,"
tepat setelah Raegan selesai dengan kalimat yang ia ucapkan, pendaran cahaya ungu menyelimuti beberapa orang yang membuat mereka serta Raegan lenyap dalam hitungan detik.
.
.
.
Entah sudah berapa lama waktu berlalu, Raegan mendapati terbangun di tempat asing bersama orang-orang yang ia bawa untuk pindah ke tempat lain ketika pemberontakan terjadi.
Ia tertegun saat mendengar bahwa dirinya telah tertidur satu bulan lamanya akibat terlalu banyak mengerahkan tenaga ketika menggunakan sihir teleportasi.
Seolah hal itu belumlah cukup, ia mendapatkan kenyataan bahwa Ayahnya telah tewas beberapa saat setelah dirinya berhasil berpindah tempat. Hal lain yang ia dengar dari Zohar adalah apa yang terjadi merupakan bagian dari ramalan Sabiya.
"Sabiya?" ulang Raegan dengan kening berkerut.
"Siapa dia?" imbuhnya.
"Sabiya adalah gadis peramal yang hanya akan muncul ketika akan di adakan upacara pemilihan raja baru," jawab Zohar.
"Ramalan itu mengatakan bahwa, jika Putri Ruchira akan menjadi penyebab dari terjadinya perpecahan kerajaan Luminara. Hal itu jugalah mengapa Putri Ruchira tidak bisa melihat Naga suci yang akan menjadi pasangan dalam kontrak sihir," terang Zohar.
"Jadi, Naga itu tidak hanya satu?" tanya Raegan.
"Tidak, Paduka. Ada dua Naga suci di dalam kuil, namun Putri Ruchira tidak bisa melihatnya dan segera di keluarkan setelah berhasil menghabisi musuh," jawab Zohar.
"Lalu, siapa Estrella yang di sebutkan Ayah?" Raegan bertanya lagi.
"Dia adalah pemimpin dari kegelapan yang telah tersegel sejak ratusan tahun lalu," jawab Zohar.
"Tersegel? Itu artinya seseorang pernah menyegelnya bukan?" sahut Raegan.
"Bisakah dia di segel lagi?" imbuhnya.
Zohar menggeleng lemah, lalu menundukkan kepala.
"Mengapa?" tanya Raegan.
"Sayalah yang menyegel Estrella saat itu, namun sekarang saya tidak bisa melakukan hal yang sama untuk kedua kalinya," jawab Zohar.
"Anak panah yang digunakan untuk menyegel Estrella telah lenyap, dan Putri Ruchira lah yang melakukan itu,"
"Sedangkan pedang yang bisa digunakan untuk melukai Estrella, kini menolak untuk saya gunakan kedua kali," terangnya.
"Mengapa begitu? Lalu, di mana pedangnya sekarang?" tanya Raegan.
"Karena itulah perjanjian yang saya buat dengan meminjam kekuatan dari Naga di kuil suci bersama Hewan suci menyerupai Griffin," sahut Zohar.
"Pedang itu kini berada di dalam gua bukit Eldon,"
"Hewan suci Griffin itu sendiri kini terjebak di dalam batu giok yang ada pada pedang itu. Pedang yang terbuat dari serpihan Naga suci yang seharusnya akan menjadi pasangan kontrak Putri Ruchira,"
"Namun, rasa iri yang ada di dalam hati Putri Ruchira justru membangunkan Estrella yang tertidur,"
"Kekuatan Estrella hanya bisa di kalahkan jika kedua Naga di satukan, untuk mewujudkan hal itu, kita memerlukan bantuan manusia terpilih yang bisa membantu melenyapkan Estrella,"
"Kekuatan yang dia miliki akan semakin kuat ketika dia berhasil menyerap jiwa manusia, dan hanya ada satu cara untuk melenyapkan Estrella selamanya,"
"Yaitu, mendatangkan manusia terpilih yang berasal dari dimensi berbeda, dan hanya Anda lah yang bisa membawa dia kemari, Paduka,"
"Tapi, bagaimana caranya?" sambut Raegan.
"Portal," jawab Zohar.
"Saya tahu, jika portal digunakan akan menguras seluruh energi Anda, dan memerlukan waktu lama untuk pulih. Namun, kami bisa mengatasinya selama Anda tidak berada di sini,"
"Anda juga tetap bisa mengetahui apa yang terjadi di sini melalui hewan suci pasangan Anda," imbuh Zohar.
"Dan hal itu jugalah yang akan membuat Kakak tidak bisa menemukanku untuk sementara waktu, benar bukan?" tukas Raegan.
Pria tua itu seketika terdiam, perlahan menundukkan kepala.
"Upacara penobatan Anda memang sudah selesai, namun tidak ada yang mengakui Anda disaat yang duduk di singgasana saat ini adalah Putri Ruchira,"
"Jika bukan Anda yang menjadi Raja, Luminara akan hancur,"
Raegan kembali terdiam dalam waktu lama, segala sesuatu dalam hidupnya berubah dalam sekejap hanya karena tahta. Akan tetapi, kini ia bertekad untuk melawan kakak perempuannya setelah mendengar Estrella membutuhkan jiwa manusia untuk memperkuat kekuatan yang dia miliki.
Setelah memikirkan selama beberapa hari sembari memulihkan tenaganya, Raegan setuju untuk pergi mencari manusia terpilih, mempercayakan orang-orangnya kepada Zohar, tanpa menyadari bahwa dimensi yang akan dia tuju berbeda dengan tempat dirinya berada.
...\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=...
. . . . . .
. . . . . .
To be continued...
tanya leora ini 🧐
🤣🤭