NovelToon NovelToon
Istri Kecil Tuan Nero

Istri Kecil Tuan Nero

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / One Night Stand / Angst / Dendam Kesumat / Penyesalan Suami
Popularitas:599.2k
Nilai: 4.9
Nama Author: Gresya Salsabila

Menikah dengan lelaki yang dicintai, ternyata tidak menjamin kebahagiaan, ada kalanya justru menjadi luka yang tak ada habisnya.

Seperti halnya yang dialami oleh Raina Almeera. Alih-alih bahagia karena menikah dengan lelaki pujaan—Nero Morvion, Raina malah menderita karena hanya dijadikan alat untuk membalas dendam.
Walau akhirnya ... takdir berkata lain pada skenario yang dibuat lebih awal oleh Nero.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gresya Salsabila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

IKTN 28

Darah Nero serasa mendidih saat mendengar perkataan Norman. Raina kabur katanya, dan Norman sampai kehilangan jejak. Kekonyolan macam apa itu. Bagaimana mungkin Raina berani melarikan diri, bahkan sampai Norman tak bisa menghentikannya.

Tanpa disadari, tangan Nero mengepal erat, sampai-sampai ujung kukunya menggores kulitnya sendiri dan menyisakan ruam kemerahan. Namun, Nero tak peduli dengan itu, bahkan dengan rasa perihnya, karena yang ia pikirkan saat ini hanyalah Raina. Bagaimana mungkin istrinya itu pergi, padahal beberapa jam lagi dirinya akan terbang ke Indonesia.

"Kerahkan semua orang kita untuk mencarinya! Aku yakin dia belum jauh!" ucap Nero dengan napas yang memburu.

"Baik, Tuan."

"Ingat, Norman, kau dibayar untuk kerja! Jika sampai Raina tidak ditemukan, kau yang akan menanggung akibatnya!" Nero memberikan ancaman, dan itu cukup mengerikan bagi Norman.

"Saya akan berusaha keras, Tuan. Maafkan keteledoran saya barusan," jawab Norman dengan terbata-bata.

Nero tidak menyahut lagi, justru dengan cepat memutus sambungan telepon secara sepihak.

"Kamu berani bermain-main denganku, Raina? Apa yang kamu cari di luar sana, hah?" geram Nero seorang diri.

Dalam keadaan yang masih panik itu, Nero mulai berpikir. Tak mungkin Raina melarikan diri tanpa bantuan, pasti ada seseorang yang memberikan peluang dan menjamin keselamatannya.

Raksa. Satu-satunya nama yang paling Nero curigai saat ini. Sejak dulu Raksa tak pernah setuju melepas Raina untuk dirinya. Mungkin saja, selama ini Raina lancang dan menceritakan apa yang dia lakukan, makanya Raksa membantu adiknya itu untuk pergi. Keberadaan Kendrick selaku atasan, pasti sudah membuat Raksa merasa hebat dan berani mengambil resiko.

"Jika benar ini ulahmu, aku tidak akan segan-segan menghancurkan kamu, Raksa! Persetan dengan Anne yang sekarang menjadi istrimu, aku tidak peduli. Sekali lagi kamu mengusik privasiku, habis kamu, Raksa! Dasar laki-laki brengsek!" umpat Nero dengan napas yang kian memburu. Kecurigaannya itu diperkuat dengan kejadian kemarin, Raina sempat pulang dan bertemu dengan Raksa. Pasti saat itu mereka berunding dan menyusun rencana dengan matang.

Kesal, benci, marah, itulah yang dia rasakan saat ini. Tak terbayang andai Raina benar-benar kabur dan tidak bisa ditemukan lagi. Dia akan kehilangan perempuan cantik nan polos itu. Ahh, tidak! Nero tidak mau itu terjadi! Bagaimanapun caranya, Raina harus kembali. Dia harus tetap menjadi istrinya.

_________

Setelah menempuh perjalanan panjang yang memakan waktu berjam-jam, akhirnya Nero tiba juga di bandara Surabaya.

Berbeda dengan biasanya yang merasa semangat, hali ini hatinya diliputi kecemasan dan juga kemarahan. Pasalnya, sampai saat itu Raina belum juga ditemukan. Jejaknya seolah hilang dan tak bisa dilacak, padahal Nero sudah mengerahkan banyak orang untuk mencari.

Saking kesalnya dengan keadaan, Nero sampai tak bicara satu kata pun selama perjalanan dari bandara menuju rumahnya. Norman juga tak berani bicara. Ibaratnya, saat ini dia sedang berada di ambang maut, karena gagal menemukan titik terang terkait keberadaan Raina.

Benar saja. Ketika mobil sudah berhenti di halaman rumah, Nero langsung bertanya perihal hilangnya Raina.

"Apa kau sudah bekerja sama dengan Raksa, makanya sekarang tak bisa menemukan Raina? Katakan jika kamu sekarang berkhianat, aku penasaran berapa uang yang ditawarkan Raksa padamu," ucap Nero dengan tegas.

"Sumpah, Tuan, saya tidak berkhianat. Saya—"

"Keluar!" bentak Nero, bersamaan dengan dirinya yang kala itu juga membuka pintu di sampingnya dengan kasar.

"Saya—"

Ucapan Norman berhenti begitu saja karena dengan tiba-tiba sebuah pukulan keras mendarat di wajahnya. Siapa lagi pelakunya kalau bukan Nero.

"Aku membayarmu untuk mengawasi dia, kenapa sampai kecolongan, hah? Apa selama ini bayarannya kurang mahal? Katakan, Norman!" Sekali lagi Nero memukul wajah Norman, menyisakan lebam yang pasti perih dan panas. "Kau membuatku kecewa!" sambungnya sambil melangkah pergi meninggalkan Norman yang masih terhuyung-huyung.

Dengan langkah cepat, Nero masuk ke rumah dan langsung menuju kamarnya. Masih rapi. Ranjang tertata apik, pun dengan meja yang digunakan untuk meletakkan barang-barang Raina. Tampaknya tak ada yang berubah, barang-barang itu masih utuh dan tertata seperti sebelumnya.

Lantas, Nero berjalan mendekati meja dan menemukan kalung dengan liontin bunga lily, juga cincin pernikahan yang selama ini selalu melingkar di jari Raina.

Hati Nero makin panas melihat dua benda itu.

Belum cukup di sana, Nero pun memeriksa baju-baju Raina. Masih utuh. Sepertinya Raina tidak membawa apa pun dari rumah itu.

Kalau saja Raina tidak meninggalkan kartu kredit dan dua perhiasan dari Nero, pasti lelaki itu akan berpikir bahwa Raina diculik, bukan sengaja melarikan diri.

"Aku pasti menemukanmu, Raina. Kamu milikku, hanya milikku! Sekarang atau selamanya akan tetap seperti itu!" geram Nero sembari mencengkeram kalung dan cincin milik Raina. Kemudian, dia berjalan keluar kamar dengan langkah yang lebih cepat dari sebelumnya.

Tak ada yang berani bertanya akan ke mana Nero kala itu, bahkan Norman sekalipun. Nero sedang dalam keadaan buruk dan satu-satunya cara untuk mencari aman adalah diam.

Sementara itu, Nero melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Bukan kantor yang ia tuju kali ini, melainkan hotel di mana Raksa bekerja sebagai pimpinan. Nero akan membuat perhitungan dengan lelaki itu.

"Aku ingin bertemu dengan pimpinan kalian," ujar Nero tanpa basa-basi, ketika dirinya sudah tiba di hotel dan disambut oleh resepsionis.

Sebenarnya harus membuat janji terlebih dahulu sebelum menemui Raksa, tetapi karena semua orang tahu siapa Nero—termasuk hubungannya dengan Raksa, maka prosedur itu tak berlaku. Resepsionis langsung mengonfirmasi dengan Raksa saat itu juga.

"Mari ikut saya. Tuan Raksa ada di ruangannya dan kebetulan tidak sibuk."

Nero mengangguk dan kemudian mengikuti langkah perempuan yang mengantarnya ke ruangan Raksa.

Awalnya semua berjalan normal. Namun, ketika tiba di depan ruangan Raksa, amarah Nero yang sudah diubun-ubun tak bisa ditahan lagi. Tanpa banyak kata, dia menendang kasar pintu tersebut hingga menimbulkan suara yang memekakkan telinga, sampai-sampai perempuan yang mengantar Nero itu menjerit saking takutnya.

"Kamu gila! Apa yang—"

"Di mana Raina?" Nero tak membiarkan Raksa banyak bicara. Secepat mungkin ucapan itu dia potong dengan intonasi tinggi.

"Raina? Apa maksudmu?"

Nero makin geram, hingga tak segan mendekati Raksa dan mencengkeram kasar kerah kemejanya.

"Jangan pura-pura bodoh, Raksa! Kamu yang membantu Raina pergi, kan? Sekarang katakan, kamu sembunyikan di mana dia?" bentak Nero.

"Raina pergi ke mana? Kamu—"

"Katakan di mana Raina! Atau kau menunggu dihajar dulu baru mau bicara, hah!" pungkas Nero. Kepalan tangannya sudah terangkat, siap menggambarkan lebam dan memar di wajah Raksa.

Bersambung...

1
murtini murtini128
Lumayan
murtini murtini128
Kecewa
Lismawati Salam
Luar biasa
nelly cornellya
aduh babang nero
Ririn Nursisminingsih
nah gini dong reina
Shepty Ani
yg memuja olliver tp jodohnya pasti orion wkwkwk biasanya gt yg cuek yg diem" bucin haha
Shepty Ani
klo nero jujur aku nggak khawatir karna dia cerdik licik cerdas dan berambisi untuk menang jd santau pasti semua terkendali cuma rania ini aduh mau diapain ini anak takut bgt aku loh
Shepty Ani
hati" raina jebakan batman sebaiknya lapor ayank dlu
Shepty Ani
uch senengnya py ayank yg super cerdas dan peka sama sinyal" bahaya disekitar jd meski banyak yg ngincer kamu aman sayang
Shepty Ani
kasihan kakak ipar dikerjain wkwkw yg sono lagi enak enak
Shepty Ani
hati" nero ini jebakan tiati banyak ulet bulu bertebaran nanti badanmu gatal
Shepty Ani
pasti si nicko nih mau memperalat diva nih
Shepty Ani
gile salut ama kamu thor bisa bikin karakter macem nero yg cerdas tp nggak langsung menuju ke tujuan intinya dibuat seolah ngalir padahal ada usaha dan paksaan yg keliatannya nggak maksa tp kayak lawannya mau nggak mau ngikut tp nero sesantai itu gt, otak cerdasnya nero berarti otak cerdasnya penulis gt gambarannya the best emg author nyiptain karakter klo begitu nggak cuma raina yg klepek" aku juga thor 😭🤣
IG👉Salsabilagresya: Kak, 😍😍😍😍, terima kasih banyak untuk semua komen terbaiknya. Baru buka novel ini lagi dan nemu banyak komenan dari kakak, jadi moodbooster banget, Kak. sekali lagi makasih ya.. 🥰🥰
total 1 replies
Shepty Ani
iya om aku mau hihi
Shepty Ani
ayo nero tolong ayank kamu biar dia cinta lagi ama kamu
Shepty Ani
astaga bapak nero bener" lu yak
Shepty Ani
nero emg jago bgt bikin orang lemah wkwkwk tp aku suka encer bgt otaknya wkwk
Shepty Ani
kayaknya ada saham atas nama reina mky dikasih undangan mungkin itu saham pemberian suamimu
Shepty Ani
wah ganesh kayaknya naksir raina cemiwiw
Lhisa Amira Nhatasya
bikin nanti si nero bucin thor dan buat si raina jd wanita yg kuat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!