NovelToon NovelToon
My Secret Wife

My Secret Wife

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: Desy kirana

Kihana Betaria Lutfi terpaksa menerima perjodohannya dengan pria yang sangat ia benci.
Ayahnya mengatakan jika keluarga nya memiliki hutang pada keluarga Dude yang tidak bisa di lunasi dan keluarga Dude menginginkan Hana menjadi istri dari anak pertama mereka bernama Reynan Dude yang juga merupakan guru di tempat Hana sekolah.
Pernikahan mereka di rahasiakan dari seluruh guru dan pihak sekolah karena Hana tidak ingin di keluarkan dari sekolah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desy kirana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17

Hana masuk ke dalam kamar dan melihat Rey yang juga baru keluar dari dalam kamar mandi. Ia melihat Rey yang sepertinya baru selesai mandi karena rambut Rey basah dan hanya memakai handuk yang di lilitkan di pinggangnya.

"Bapak baru mandi ya, ini Hana bawain kopi." kata Hana lalu meletakkan nampan yang di bawanya diatas nakas.

Ia berusaha menyembunyikan kegugupannya karena melihat otot pada perut dan tangan Rey yang kekar.

"Terimakasih! Tolong ambilkan pakaian Abang di koper ya!" titah Rey lalu berjalan menuju nakas untuk mencicip kopi buatan istrinya.

Hana mengangguk dan menuju koper yang berada di sudut kamar. Ia membukanya dan mulai mengambil pakaian santai untuk Rey Hana juga mengambilkan CD milik Rey. Ada perasaan bahagia yang menyusup ke dalam hatinya saat melakukan hal itu.

Ia tersenyum bahagia karena sudah menjadi istri Rey. Siapa yang menyangka jika Hana menikahi guru yang dulu sangat di bencinya.

"Ini pak! kalo gitu Hana keluar dulu ya!" Hana akan meninggalkan Rey untuk berganti pakaian. Namun sebelum itu Rey sudah menariknya terlebih dahulu.

Ia menjatuhkan tubuh Hana diatas ranjang. "Akh!" pekik Hana pelan karena terkejut.

Tubuh Rey menindih tubuh Hana yang berada di bawahnya. "Mau kemana?"

"Keluar, bapak kan mau pakai baju!"

"Kenapa keluar? Hmm!" Rey menatap Hana dengan tatapan sayu karena gairah nya tertahan sejak lama.

Lalu Rey mendekatkan wajahnya bersiap mencium bibir Hana. Hana langsung memejamkan matanya karena tau Rey akan menciumnya.

Sebenarnya pagi tadi Hana sudah tidak melihat ada darah yang keluar di pembalut yang ia pakai. Tapi ia akan menunggu sampai benar-benar bersih. Ia harus menahannya meskipun sentuhan liar yang Rey berikan begitu menuntut dan membuatnya berhasrat.

.

"Sudah abang!" Kata Hana setelah melepaskan pagutan bibir Rey.

"Masih lama ya?" tanya Rey dengan suara serak dan mata sayu.

"Sebentar lagi, mungkin besok!" kata Hana, ia tau kemana arah pertanyaan Rey. Hana mengusap pipi Rey.

"Itu terlalu lama sayang, aku sudah tidak tahan. Kalau begitu puaskan aku dengan cara yang lain!i" Rey yang frustasi melepaskan lilitan handuknya dan membuangnya sembarang lalu mengarahkan tangan Hana untuk menyentuh pusakanya yang sudah menggeliat sejak tadi.

"Ba-bagaimana?" Hana langsung mendelikkan matanya ketika berhasil menyentuh pusaka sang suami yang sudah sangat keras.

Rey mengajari Hana untuk melakukan hal yang iya-iya. Hal yang belum pernah sekalipun Hana lakukan.

Rey terus mendesis dengan mata terpejam saat Hana memanjakan senjatanya.

Hingga erangan keras berhasil keluar dari bibirnya setelah ia berhasil meledakkan bom waktu yang sudah sejak lama tertahan.

.

Setelah di ompoli Rey, Hana memutuskan untuk mandi karena merasa risih. Ia masih tak menyangka akan melakukan hal itu dengan Rey.

Hana terus menerus memukuli kepalanya karena masih menganggap ini mimpi.

"Gila punya pak Rey besar banget. Iiih ngeri!" gumam Hana sendiri sambil menatap wajahnya di depan cermin di kamar mandi.

Sementara Rey saat ini sedang tidur terlentang sambil menetralkan nafasnya yang tersengal. Ia juga masih merasa seperti mimpi bisa mengajari Hana hal yang iya-iya. Padahal ia belum pernah melakukan hal itu sebelumnya. Dengan mantannya dulu Rey hanya sebatas ciuman bibir saja tidak berani melakukan lebih.

.

Setelah Hana selesai mandi, Rey kembali masuk ke dalam kamar mandi, ia harus mandi lagi karena baru mengeluarkan bibit unggulnya. Sekitar jam 8 pagi Rey dan Hana turun ke lantai bawah untuk melepaskan kepulangan keluarganya yang akan kembali ke kekota lain.

Mereka berpamitan pada Oma tante-tantenya dan juga para sepupunya yang akan kembali ke kota mereka.

Mereka kembali masuk ke dalam rumah setelah mobil keluarganya sudah meninggalkan halaman rumah.

"Papa kemana ma?" tanya Rey karena tak melihat ayah mertuanya.

"Papa sudah kembali bekerja. Karena ada kunjungan orang-orang dari dinas kesehatan." jawab Revi.

"Sudah mama mau istirahat di kamar dulu. Kalian belum sarapan kan, jadi sarapan dulu saja." kata Revi lalu berjalan menuju kamarnya.

Ia memang merasa tidak enak badan setelah mengurus pernikahan Hana, meskipun tidak mewah dan tidak terlalu repot tetap saja membuat tenaganya terkuras.

Hana dan Rey menuju ke ruang makan untuk sarapan. Hana membantu Rey mengambilkan makanan ke dalam piring. "Sayang, tadi siapa yang bikin kopi?" tanya Rey penasaran.

Hana meletakkan piring yang sudah terisi dengan menu lengkap kehadapan Rey. "Hana yang buat bang, kenapa? Nggak enak ya?"

"Nggak, enak kok. Tapi lain kali gula nya sedikit saja ya sayang. Abang nggak suka kopi manis!" jawab Rey sambil mengusap telapak tangan Hana.

"Maaf ya, padahal mama udah bilang gula nya dikit aja."

"Nggak papa, namanya masih belajar. Mulai sekarang kalau buat kopi Abang takarannya 2 sendok kopi setengah sendok gula."

Hana tersenyum dan mengangguk mendengar perkataan Rey. Mereka makan dengan di selingi sedikit candaan.

Setelah selesai sarapan Hana dan Rey duduk di ruang keluarga menonton televisi. Saat ini hari Senin. Hana dan Rey izin dari sekolah sekitar 3 hari.

Setelah 3 hari mereka akan kembali ke sekolah seperti biasanya. Pagi ini Hana berangkat bersama dengan Rey menggunakan mobil yang Rey kendarai sendiri.

"Bang, nanti turunnya di depan konter aja ya. Biar nggak ada yang liat Hana turun dari mobil abang!" pinta Hana.

"Kita turun bareng nggak papa sayang, kan semua orang tau kalau keluarga kita saling mengenal!"

"Nggak mau ada yang curiga dengan hubungan kita. Sebaiknya Hana turun di depan konter aja!"

"Oke baiklah, konter mana?"

"Panorama cell." jawab Hana singkat.

Rey mengangguk setuju. hingga beberapa saat kemudian mobil Rey berhenti tepat di depan Panorama cell. Sebelum turun Hana memberikan ciuman panas untuk sang suami.

"Sudah bang, Hana turun dulu ya." Rey mengangguk dan melihat Hana turun. Ia menunggu sampai Hana masuk ke dalam gerbang sekolah. Setelah itu ia baru melajukan kembali mobilnya menuju parkiran sekolah.

Setelah mengunci mobilnya Rey menggendong tas ranselnya menuju ke ruangannya. Saat berjalan menuju ke ruangannya Rey di kagetkan dengan panggilan seseorang.

"Pak Rey!" pekik Maura lalu berlari menuju kearah Rey.

"Ada apa miss?" tanya Rey heran.

"Nggak papa, cuma mau tanya. Kenapa 3 hari nggak ngajar?"

"Oh, aku ada urusan keluarga di luar kota!"

"Emm, kalau boleh tau urusan apa pak?"

"Nenekku sakit!" kata Rey bohong. padahal Rey sudah tidak memiliki nenek dari pihak manapun karena ke dua neneknya sudah meninggal.

"Astaga, neneknya pak Rey sakit apa? Apa perlu saya dan para guru menjenguknya?" Maura sengaja mengambil simpati Rey dengan berbuat seperti itu. Karena ia sudah lama menaruh rasa pada pria pewaris Prestasi akademik. selain kaya raya Rey juga tampan. Wanita mana yang tidak tertarik.

"Tidak perlu Miss, itu sangat berlebihan. Kalau begitu aku ke ruangan dulu permisi." Rey meninggalkan Maura yang kesal karena usulnya di tolak. tapi sesaat kemudian Maura menyunggingkan senyumnya.

"Semakin kamu menolakku semakin menarik untuk bisa mendapatkanmu pak Rey. Aku tidak akan pernah berhenti merebut hatimu." gumam Maura lalu berjalan menuju ruangannya.

1
Ningram Kama
goog
Sakura 💚🤍
aq kembali Dateng mendukung
Desy kirana: terimakasih kakak🥰🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!