satu wanita dengan empat pria sekaligus, memiliki wajah cantik sekaligus senyuman yang dapat memikat semua mata kaum adam yang melihat kearahnya.
kania ratu ovalia mempunyai wajah yang cukup terbilang sempurna, hingga tak ada cela sedikitpun untuk mengatakan kekurangan fisik yang gadis itu punya.
di sisi lain ke empat pria tampan dan menduduki pria-pria paling terpopuler di SMA internasional school. hidup ditengah huru hara persoalan yang sering dijumpai di sekolah umum biasanya, Garvin, Ervan, Danu, Alex , dan satu wanita yang bernama kania.
memperebutkan satu hati dari gadis biasa akan tetapi memiliki wajah sempurna. serta memiliki kepribadian yang berbeda, akan kah salah satu dari mereka dapat merebut hati kania atau malah tak ada satupun dari mereka yang dapat memenangkan hati kania.
semua tergantung seberapa besar perjuangan yang akan mereka lakukan dan berikan pada kania.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rifa Riris, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 17
"ayah sudah bilang sama kamu. kalau mau pergi kemanapun setelah setelah sekolah bilang!" sentak Ayah Mahes.
"apa Ayah pernah minta buat kamu jadi anak pintar?" tanya Ayah Mahes dan menjeda ucapannya.
"Ayah hanya ingin kamu jadi putri yang baik, bukannya malah pergi main setelah sekolah. apalagi nggak bilang. kamu pikir Ayah ini apa? kamu masih 1 SMA, tapi sudah pulang sekolah malem kayak gini." lanjut Ayah Mahes dan kini lebih menaikkan nada bicaranya.
kemarahan Ayah mahes tak dapat di lerai oleh siapapun. bahkan kini Aidan hanya da0at berdiri melihat kakak perempuan nya di marahi oleh Ayahnya.
"maafin Kania Ayah, tadi seingat Kania udah kirim pesan tapi ternyata belum." jawab Kania.
Ayah Mahes terdiam dan tak meneruskan lagi kemarahan nya kembali. Akan tetapi Ayah Mahes tak menghiraukan ucapan Kania sekaligus pergi begitu saja.
Kania terdiam seakan ada rasa kecewa di perlihatkan Ayah Mahes saat itu. mata indah Kania tetap menatap kearah Ayah Mahes yang sudah tak terlihat lagi wujudnya.
"biar aku yang ngomong sama Ayah." ucap Aidan.
Meski Aidan dan Kania selalu tak pernah akur dan selalu bertengkar. akan tetapi kalau sudah menyangkut Ayah Mahes dan Kania bertengkar. maka Aidan lah yang akan menjadi penengah antara keduanya.
Kania hendak pergi ke kamarnya. akan tetapi ternyata dari arah yang tak terlalu jauh ada Danu. ia menatap kearah Kania cukup lama, hingga tanpa sadar air mata pun ia keluarkan tanpa di minta.
Danu pun mendekati Kania dan menggenggam tangan mulus gadis itu.
"ayok kita cari udara segar." ajak Danu.
"nanti Ayah marah." jawab Kania, dengan linangan air mata yang keluar tanpa ada rasa malu karna ada Danu.
"cuman di atap atas, nggak ke mana-mana kok." sahut Danu.
Kania pun mengikuti langkah Danu, dengan genggaman tangan pria itu pada Kania.
****
atas atap rumah
hembusan angin pada malam hari, suasana tenang, bintang banyak bertebaran di langit. bahkan bulan tengah memperlihatkan keindahan nya pada malam itu.
Sedangkan Kania tertunduk dengan air mata yang masih saja ia keluarkan sejak tadi. meski tak merengek layaknya anak kecil. tapi sikap Kania terbilang cukup wajar, dengan apa yang di lakukan anak seumuran Kania.
"aku juga sering bertengkar dengan ayah." ujar Danu.
"tapi tidak seperti aku tadi." sahut Kania.
Danu tersenyum. ia menatap sekilas kearah Kania. setelah itu pandangan nya mengarah pada langit malam kembali.
"bahkan malah lebih kayak tadi." imbuh Danu.
"Ayah nggak pernah marah kayak tadi, selama ini aku sering di marahi. tapi ayah nggak bakal ngijinin buat Aidan atau siapapun berani buat nyakitin aku. jadi aku nggak pernah marah kalau Ayah sampai marah sama aku. tapi yang buat aku sedih adalah ketika Ayah tidak melihat ku tadi, Ayah kecewa dengan ku." ungkap Kania.
Penjelas Kania membuat Danu sedikit tercengang. sejak tadi ia mengira Kania menangis karna telah di marahi oleh Ayahnya. akan tetapi semua itu salah, lebih tepatnya gadis itu menangis karna telah mengecewakan ayah nya.
"hubungan ku dengan papa tidak terlalu baik, jadi aku tidak terlalu pintar untuk bisa memberikan kamu nasehat atau apapun. tapi yang aku tau sikap om Mahes tadi sangat wajar. dan tadi aku lihat om Mahes nggak kecewa sama kamu, tapi lebih tepatnya memberi ruang agar tak terlalu marah dengan putri satu-satunya." jelas Danu.
Kania terdiam ia mengusap air matanya. dan mulai tersenyum pada Danu.
"jadi Ayah nggak kecewa sama aku." ucap Kania dengan antusia.
Ada sedikit keraguan ketika Danu ingin mengiyakan ucapan Kania, tapi melihat antusias gadis itu. ia pun mengiyakan dan membalas senyuman Kania.
"emm, tentu." jawab Danu.
Kania pun tersenyum bahagia dan menatap langit malam yang bertaburan bintang di langit.
"tapi.....tadi kamu ke Cafe beneran kan." ucap Danu dengan sangat hati takut akan membuat Kania tersinggung oleh pertanyaannya.
Kania langsung menatap kearah Danu.
"em, tentu. tadi sebenarnya teman ku mau main kesini setelah ke Cafe jadi aku nggak perlu naik bus dan nggak pulang kemaleman. tapi karna ada kepentingan keluarga mendadak teman ku jadi nggak bisa dateng kesini. jadinya aku naik bus dan sampek pulang malem."
Danu bernafas lega. Kania benar-benar gadis polos. akan tetapi cerdas dan pintar. sangat mudah membuat gadis itu tersenyum, akan tetapi mudah juga membuat gadis itu menangis. Danu tak melihat adanya kebohongan sama sekali dari mata Kania hanya ada kejujuran.
"kamu percayakan. aku benar-benar nggak bohong." imbuh Kania.
"iyah aku percaya." jawab Danu sembari terkekeh dan mengacak rambut Kania seakan gemas.
Kania tersenyum.
"kalau gitu sekarang kita balik ke rumah kalau nggak nanti aku juga dimarahin om Mahes kalau tau ngajak putrinya malem-malem di luar." lanjut Danu.
"oh iya, ayok kalau gitu. lagian aku juga harus mandi juga kan." pekik Kania.
"tapi emangnya tadi kamu nggak nyium bau badan aku, kan aku belum mandi." celetuk Kania.
Danu terkekeh, Kania benar-benar berbeda dari gadis yang selama ini ia kenal. Kania adalah satu-satunya wanita yang dapat membuat nya tersenyum bahkan tertawa. karna kelakuan polosnya dan tidak di buat-buat seperti gadis lainnya.
"kayaknya ini bakal jadi pengalaman SMA yang bakal jadi pengalaman paling seru." tebak Danu dalam hatinya.
Bersambung.